Istri ke-7 - Bab 65 Asal cemburu (1)

Dia bertanya tanpa ekspresi, Josephine Bai juga tidak mengerti dia bertanya karena khawatir atau tidak senang. Khawatir? Seharusnya tidak terlalu mungkin? Seharusnya sekarang dia sangat membencinya hingga akan membunuhnya.

“Bu.......Bukan, saat tadi aku datang kemari berlari terlalu cepat.”

“Kenapa kamu berlari sangat cepat?”

“Karena.... mengkhawatirkanmu.” Josephine Bai berhenti sebentar. Lalu berkata sesuai kenyataannya.

“Mengkhawatirkanku?” Claudius Chen tertawa sinis.

Josephine Bai melihatnya, lalu berkata:” Lucu sekali kan? Aku juga merasa sangat lucu, tadi dijalan menuju kesini aku juga berpikir, seorang pria yang bahkan tidak mengizinkanku melahirkan anaknya, kenapa saat mendengarnya pingsan aku menjadi sangat khawatir.”

“Bagaimana sekarang? Apakah kamu sudah mengerti?”

Josephine Bai menganggukkan kepala:” Karena kamu adalah suamiku.”

Josephine Bai membalikkan badan menuangkan segelas air hangat di meja dekat ranjang, lalu mengeluarkan beberapa butir obat dari laci, lalu dia membungkukkan badan dengan satu tangan mengangkat tubuh Claudius Chen, dengan satu tangan membetulkan bantalnya. Tubuhnya sangat berat, Josephine Bai tidak berani terlalu mengeluarkan tenaga, takut mengeluarkan tenaga berlebihan dia akan kehilangan anaknya.

Dengan tidak mudah Josephine Bai berhasil mengangkat tubuhnya dari atas ranjang, Josephine Bai memberikan gelas ditangannya kepada Claudius Chen: ”Makan obat dulu.”

Claudius Chen melihat obat ditangan Josephine Bai, wajahnya pucat berkata:” Letakkan dulu.”

“Kata dokter setelah sadar harus langsung makan obat.”

“Kalau makan obat ada gunanya, apakah aku masih perlu tinggal disini?”Claudius Chen dengan kesal membuang obat di tangan Josephine Bai ke lantai.

Josephine Bai bengong sebentar. Menundukkan kepalanya melihat obat yang berceceran di lantai, langsung menangkat kepala menatap Claudius Chen berkata:” Tapi jika tidak makan obat, mungkin dari dulu kamu sudah meninggal.”

Setelah mengatakan perkataan tadi, langsung mendapatkan sorotan mata dari Claudius Chen. Nyali Josephine Bai menjadi ciut, tapi dia tetap dengan berani berkata: ”Tuan muda. Kamu di perusahaan adalah bos, dirumah adalah tuan muda. Semua orang harus mengikuti perkataanmu. Tapi disini adalah rumah sakit, dan kamu adalah pasien, pasien harus mendengarkan kata dokter, benarkan? Siapa yang mengatakan obat ini tidak berguna? Jika tidak berguna dokter tidak akan memberikannya kepadamu.”

Claudius Chen tertawa dengan dingin dan sedikit sedih, berkata:” Aku sudah makan obat-obatan ini selama puluhan tahun.”

Puluhan tahun, kalau begitu sejak kecil sudah mulai makan obat ini? Hati Josephine Bai sedikit melunak.

Jika dia, biasanya masuk angin dan flu dokter menyuruhnya makan obat tiga kali sehari dia juga tidak menurut, puluhan tahun, itu konsep seperti apa!

“Karena sudah makan berpuluh tahun, maka kali ini juga tidak ada apa-apanya. Makanlah obatnya.” Jospehine Bai mengambil obat dari dalam laci dan air putih untuk diberikan kepadanya, berkata dengan nada suara yang baik:”Aku tahu akan obat tidak enak, tapi tubuhmu tidak sehat jadi harus makan obat, apakah kamu tahu kali ini kamu pingsan menakuti berapa banyak orang? Kalau nenek tahu, pasti akan sedih lagi.

Claudius Chen mengambil obat dari tangannya, kali ini dia tidak membuang obatnya, tapi minum obat dengan patuh.

Melihat dia sudah menelan obatnya, Josephine Bai tertawa dengan lega, pertama kali dia merasa bahwa dirinya masih memiliki sedikit pengaruh dalam hati Claudius Chen.

Josephine Bai segera menuangkan air hangat lagi untuknya, tertawa sambil berkata:”Dokter juga bilang harus banyak minum air putih.”

Claudius Chen melihat wajahnya yang penuh tawa, sangat tidak mengerti wanita ini. Dia makan obat atau tidak apakah sangat mempengaruhi suasana hatinya? Apakah perlu tertawa sampai seperti itu?

Claudius Chen menerima gelas lalu meminumnya, dengan kesal berkata:” Kamu menertawakan apa?”

Apakah wanita ini datang dari mars? Wanita lain di hadapannya berpura-pura anggun, berpura-pura ahli, tidak seperti dirinya yang tidak memperhatikan penampilan sampai tidak dapat dipahami.

“Karena aku rasa kamu lebih mudah dibujuk dibandingkan anak-anak itu.” Josephine Bai tertawa dan berkata:” Kamu tidak tahu, biasanya aku membujuk mereka makan obat, membujuk sampai bibirku kering juga tidak ada gunanya, terutama Eddie, saat melihat obat langsung menangis dengan keras, lalu membuang semua obat di sekuruh tubuuhku, Apakah kamu tahu......”

Josephine Bai berbicara dengan semangat, dia menyadari Claudius Chen sedang melihat dirinya, tidak ada ekspresi pada wajahnya. Dia langsung berhenti bicara, dan menundukkan wajahnya:” Maaf......”

“Kenapa berhenti bicara?” Claudius Chen menaikan alis.

“Aku......”

“Kamu sangat menyukai anak kecil?” Claudius Chen tiba-tiba bertanya.

Jika tidak suka bagaimana mungkin dia sangat akrab dengan anak-anak di panti asuhan itu?

"Iya." Josephine Bai menganggukkan kepala, berbicara sesuai kenyataan: "Anak- anak sangat lucu, sangat lugu."

Claudius Chen mengalihkan pandangannya dari tubuh Josephine Bai, kembali diam. Lalu, dia mengambil HP nya dan mulai mencari di internet seluruh berita mengenai perselingkuhan nona muda keluarga Chen.

"Maaf...."Josephine Bai setelah ragu sangat lama, Josephine Bai memutuskan meminta maaf secara langsung kepadanya, nada suaranya penuh rasa bersalah berkata: "Kejadian semalam sungguh bukan seperti yang diberitakan, meskipun aku tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi antara aku dan Vincent Lee sungguh tidak memiliki hubungan apa-apa, tolong kamu percaya kepadaku."

"Aku percaya atau tidak apakah penting?"

"Tentu saja, bagaimanapun kamu yang paling dirugikan dalam masalah ini." Berhenti sejenak, dia kembali bicara: "Tapi aku sudah meminta tolong kepada adikku untuk keluar membantu." Aku harap dia dapat menggantikanku menjelaskan masalah ini, lalu dengan tenang merawat diri di rumah sakit.

Mengenai hal ini, Claudius Chen sudah melihat.

Tapi....

Dia mengangkat wajah tampannya melihat Josephine: "Aku lebih penasaran, kenapa adikmu mau membantumu?"

Sepengetahuannya, mereka kakak beradik memiliki dendam, tidak dapat bersama-sama.

"Karena...." Pikiran Josephine Bai menjadi kosong, lalu mengatakan: "Dia adalah tunangan Vincent Lee,

kejadian ini juga membuatnya kehilangan muka. "

Josephine dengan hati-hati mengamati reaksi Claudius Chen, untung, wajahnya tidak terlihat marah. Sudah membuatnya masuk ke rumah sakit, dia pikir kali ini pasti akan sangat dibenci olehnya.

Kebetulan infusnya sudah habis, saat Josephine Bai akan menekan tombol untuk memanggil perawat, Claudius Chen malah menggunakan tangan sebelahnya mengoyak plaster, lalu menarik jarum dari tangannya.

"Hei...... kenapa kamu mencabut sendiri jarumnya" Josephine Bai dibuat terkejut olehnya, dengan gelisah menekan lubang yang ditinggalkan jarum, wajahnya sedikit pucat berkata: "Meja perawat hanya di sebelah, bagaimana jika saluran darahmu terkoyak? Pasti sakit sekali. "

"Hei, kenapa kamu turun dari ranjang? Dokter bilang kamu harus istirahat......" perkataan Josephine belum selesai, Claudius Chen sudah berdiri diatas lantai.

"Kamu tidak bisa melihat aku sudah tidak apa-apa?" Claudius Chen melihat dirinya yang khawatir, berkata: "Pergi bantu ambilkan bajuku di dalam lemari."

"Kamu ingin melakukan apa?"

"Masih bisa melakukan apa? Keluar dari rumah sakit."

"Tidak boleh, dokter bilang paling tidak harus menginap di rumah sakit selama tiga hari....."

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Chelsea Shen masuk ke kamar pasien melihat Claudius Chen sedang berdiri di lantai, juga terkejut, dengan cepat pergi memegang lengannya dan berkata: "Kakak sepupu, kenapa kamu berdiri?"

"Masih ada urusan di perusahaan, aku harus segera kembali untuk mengurusnya. Claudius Chen menundukkan kepala melihat jam rangan di pergelangan tangannya.

"Masalah apa yang sangat penting, apakah tidak bisa menyuruh abangku yang mengurusnya?” Chelsea Shen melihatnya dengan khawatir, tatapannya sangat lembut.

Claudius Chen sedikit tersenyum:” Bukan setiap masalah dapat diurus Joshua Shen, jangan khawatir, aku sudah tidak apa-apa.”

Josephine Bai melihat senyuman diwajahnya, sungguh sangat jarang melihat senyuman diwajahnya, mungkin hanya wanita lembut seperti Chelsea Shen yang disukai semua orang, yang dapat membuatnya tersenyum.

Selama menikah dengannya, dia belum pernah melihatnya tersenyum.

“Kakak sepupu, kamu turuti kata dokter, lebih satu masalah atau kurang satu masalah dalam perusahaan tidak ada pengaruh sama sekali, tapi akan sangat tidak baik kalau tubuhmu kelelahan.

“Chelsea Shen, kamu sudah berjanji kepadaku kamu tidak akan menggangguku seperti nenek.” Claudius Chen tersenyum lagi, mengangkat tangan menepuk pundak Chelsea Shen, lalu melihat ke arah Josephine Bai.

Hanya saja..... dimana dia?

Mata Claudius Chen melihat sekeliling kamar, melihat dia berdiri di balkon sedang memeluk baju Claudius Chen.

Terbiasa sedikit mengerutkan alisnya, dia melihatnya berkata:” Aku menyuruhmu mengambilkan bajuku kesini, untuk apa kamu membawanya ke balkon?”

“Ah, maaf, bajumu jatuh ke air.” baju tadi masih baik-baik saja di pelukannya tiba-tiba lepas dari pelukannya, terjatuh di wastafel penuh dengan air.

Dan wajah putihnya penuh perasaan tidak bersalah, seperti dia melakukannya secara tidak sengaja .

Claudius Chen tidak dapat melihat kesengajaannya, dia sangat marah hampir tidak bisa berkata apa-apa, dari mulutnya mengeluarkan tiga kata:” Josephine Bai——!”

"Maaf, aku tidak sengaja." Josephine Bai segera bicara sebelum dia marah, menyatukan kedua telapak tangannya dengan wajah penuh penyesalan berkata: "Tuan muda, tolong anda berbaring dulu di tempat tidur, sebelum malam tiba bajumu pasti sudah kering."

Claudius Chen ternyata kembali berbaring di ranjang, tapi dia bukan beristirahat, tapi dengan wajah merengut mengeluarkan HP menelepon sekretarisnya, agar dia segera mengantarkan baju untuknya.

Josephine berbalik melihat Chelsea Shen, dan diam-diam memberikan kedipan mata.

Chelsea Shen malah melihatnya dengan acuh tak acuh , menunjukkan dia tidak menghargai dan tidak setuju dengan perbuatan Josephine Bai.

Setelah Claudius Chen menutup teleponnya, berbicara kepada mereka berdua:” Sudahlah, kalian berdua pulanglah.”

“Kakak sepupu, aku..........”

“Suamiku, aku disini menemanimu menunggu baju datang.” Josephie Bai memotong perkataan Chelsea Shen, selesai mengatakannya berbalik melihat Chelsea Shen, wajahnya penuh senyuman: ” Chelsea Shen, kamu masih harus bersekolah jadi kembalilah ke sekolah, jangan khawatir, aku akan menjaga tuan muda.”

“Kamu yang menjaganya aku lebih khawatir.” Chelsea Shen bergumam tidak setuju.

Wajah mungil Josephine Bai mengeras:” Apa maksudmu, apakah aku seburuk itu?”

Apakah di mata keluarga Chen, dia seburuk itu? Biasanya masalah apapun disembunyikan darinya, bahkan tuan muda jatuh sakit tidak mengizinkan dia menjaganya? Dia adalah istri Claudius Chen yang asli dan sah.

Bukan, yang asli, tapi bukan sah, karena nama yang digunakan adalah Shella Bai.

Chelsea Shen juga tidak berdebat dengannya, setelah dia berbicara beberapa kata dengan Claudius Chen langsung pergi.

Setelah Chelsea Shen pergi, kamar pasien menjadi hening, Claudius Chen melihat Josephine Bai lalu berbicara dengan dingin:” Chelsea Chen adalah putri kandung tanteku, kamu jangan asal cemburu.”

“Aku..... tidak ada.” Josephine Bai segera membantahnya, dimatanya terlihat tidak percaya diri , demi menunjukkan dia sangat berlapang dada, dia balas menjawab:” Pria sepertimu yang memiliki banyak wanita disekitarmu, bahkan sekertarismu lebih cantik dibandingkan artis internasional, jika aku benar-benar cemburu, bukankah aku sudah tenggelam didalam kendi cuka.”

Mengingat sekertaris yang sangat cantik itu, Sekertaris Yan yang setiap hari mengikuti Claudius Chen dan tidak pernah lepas darinya, Josephine Bai merasa seluruh tubuhnya tidak nyaman.

Tidak memberikan kesempatan kepada Claudius Chen untuk membalas perkataannya, dia berbalik pergi ke balkon mulai membereskan baju basah di wastafel itu.

Baju Claudius Chen adalah merek internasional, tidak cocok cuci tangan, juga tidak boleh berkerut, lebih baik dia mengeluarkan baju dari air, dan mengantung baju yang masih basah di gantungan langsung menjemurnya.

Setelah menjemurnya dia duduk di balkon menikmati ‘pemandangan’ diluar, tentu saja, diluar selain bangunan tinggi dan udara yang tidak terlalu bersih tidak ada yang bisa dinikmati.

Claudius Chen yang berada di ranjang pasien sambil mencari tontonan dengan remot, tidak sabar menunggu Sekertaris Yan datang.

Untuk mengurangi kebosanannya, dia berbicara dengan Josephine Bai yang sedang berada di balkon:” Coba kamu lihat apakah Sekertaris Yan sudah sampai atau belum.”

“Oh, baik.” Josephine Bai bangkit berdiri dan keluar dari kamar pasien.

“Dengar, jika kamu berani membuat onar lagi aku akan mencekikmu.

“Baik.” Josephine Bai menyetujuinya, langsung menutup pintu.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu