Istri ke-7 - Bab 98 Kabur Dari Rumah (3)

Angie masih ingin berkata tapi Susi sudah bangkit dari sofa, “Kalau begitu aku pulang dulu saja.” Seusai berkata, dia meninggalkan kafe.

Angie melihat-lihat Susi dan Josephine lalu meninggalkan kafe itu juga.

Josephine duduk diatas sofa sendirian, cahaya matahari yang hangat terpancar ditubuhnya, tapi dia tidak merasakan kehangatan sedikitpun juga.

Dari pagi hingga malam, air putih ditangannya berganti satu demi satu, handphonenya berbunyi sekali demi sekali, hingga pelanggan di meja sebelah mengingatkannya karena tidak sabaran, barulah dia melihat handphonenya, terlihat ada belasan panggilan masuk, sebagian berasal dari Claudius, sebagian dari keluarga Chen, ada juga panggilan dari Fransiska.

Melihat nomor-nomor ini, dia tiba-tiba ingin terus bersembunyi, membuat mereka tidak bisa menemukan dirinya!

Dia bisa mencarikan sebuah tempat dan melahirkan anaknya, dan membesarkannya sendiri. Mungkin saja Tuhan akan memberkatinya dan memberikannya seorang bayi yang sehat.

Dokter saja tidak sepenuhnya yakin bahwa anak ini bermasalah, kalau begitu apakah seharusnya dia memberikan kesempatan kepada dirinya sendiri dan anak ini? Apakah dia bisa mepertaruhkannya dengan percaya diri?

******

Angie mendengar suara ketuk pintu, dia membuka pintu dan melihat Josephine, dia lalu berburu-buru untuk menyuruhnya masuk dan melihat sekujur tubuhnya sambil berkata, “Jangan-jangan kamu duduk di kafe sampai sekarang?”

“Dan jalan-jalan sebentar.” Josephine tersenyum.

“Kamu sudah makan belum?”

“Belum.” Josephine tersenyum dan berkata, “Tadi aku melihat kontakku, dan aku menyadari bahwa selain dirimu, aku tidak mempunyai dukungan lagi yang bisa aku mintai bantuan.”

“Apa maksudmu? Kamu mau kabur dari rumah?” Angie menatapi Josephine.

“kalau tidak? Apakah aku masih punya pilihan lain?”

“Sayangku, kamu sedang menganggap rendah kemampuan Claudius.” Setelah mendengar bahwa Josephine ingin meninggalkan keluarga Chen, dia langsung berteriak, “Apakah kamu merasa Claudius akan melepaskanmu begitu saja? Dengan kemampuan keluarga Chen, tempat mana yang bisa kamu pergi?”

“Teanng saja, aku punya cara.” Josephine memegang tangannya dan berkata, “Aku lapar, apakah kamu bisa membuatkan makanan untukku?”

“Tentu saja.” Angie berbalik badan dan mencari makanan dikulkas, “Apakah kamu mau mie? Hanya ini yang tersisa.”

“Tidak apa-apa, aku tidak suka memilih makanan.” Josephine menatapi Angie dari belakang dan berpikir sejenak lalu berkata, “Angie, baik Claudius bertanya dengan cara apapun, kamu jangan bilang aku ada disini, ok?”

“Tenang saja, aku tidak akan mengatakannya.” Angie menoleh, “Tapi aku tidak merasa ini adalah cara yang baik.”

“Kamu hanya perlu bilang aku tidak ada disini saja, dan aku akan secepatnya meninggalkan rumahmu.”

“Josephine, aku bukannya takut kamu tinggal dirumahku, hanya saja......”

“Baiklah, aku mengerti.” Josephine tersenyum kearahnya.

Seusai makan mie, Josephine masuk ke kamar tamu yang telah dibereskan oleh Angie, lalu mengeluarkan handphonenya dan menelepon Fransiska.

Baru saja panggilan terhubung, Fransiska langsung memarahinya, “Dasar kamu, apakah kamu mau membuatku marah? Tidak menjawab panggilanku yang sebanyak itu!”

“Tadi aku tidak mendengarkannya.” Jospehine asal memberikan alasan.

Dia tahu Fransiska meneleponnya berkali-kali, dan dia sengaja tidak menjawab panggilannya.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Orang keluarga Chen saja mencarimu hingga kemari.” Fransiska berkata dengan marah, “Aku sudah menyuruhmu mengugurkan anak itu dari awal, tapi kamu tidak mendengarkannya, mau menunggu hingga sekarang dan membuang waktu kita semua......”

“Nyonya Bai, aku sekarang juga tidak berencana untuk mengugurkan anak ini.” Josephine memotong perkataannya.

“Apa katamu?” Fransiska berkata, “Untuk apa kamu masih menginginkan anak yang tidak normal ini? Apakah kamu masih berharap dia bisa merebutkan harta untukmu?”

“Siapa yang mengatakan bahwa anakku tidak normal?” bantah Josephine.

Meskipun tertulis di atas laporan pemeriksaan, tapi Josephine tidak berharap ada yang mengatakan anaknya seperti itu. Dan tidak mengizinkan!

Meskipun juga jika anaknya tidak normal, tapi itu juga merupakan tulang darahnya, dia tidak akan membiarkan orang lain memfitnahnya.

Fransiska mengertakan giginya dan mulai serius, “Josephine, kamu dengar ini, sekarang orang keluarga Chen lah yang menyuruhnu mengugurkan anak ini, jadi kamu wajib melakukannya. Dan ini adalah waktu yang tepat untukmu berganti dengan Shella, jika kamu masih mau mencari alasan, aku tidak akan melepaskanmu!”

“Nyonya Bai, kamu juga dengar ini baik-baik.” Josephine mengepalkan tangannya yang memegang handphone dan berkata dengan tenang, “Aku tidak akan mengugurkan anak ini dan kalian juga tidak perlu khawatir seorang anak yang kekurangan akan merebut harta dengan kalian.”

“Kamu......!”

“Kamu dengar aku selesaikan dulu.” Josephine memotongnya, “Hari ini aku keluar dari rumah sakit, Keluarga Chen untuk sementara masih tidak mengetahui kemana aku pergi, aku berharap kamu bisa memesan sebuah tiket luar negeri untukku. Lalu mengantarkan adikku dan ibuku dengan aman kesana, aku bisa bersumpah tidak akan kembali ke Jakarta seumur hidup. Dan kamu bisa bilang Shella Bai baru saja menyelesaikan operasi penguguran, dan sedang dirawat, sebaiknya setelah lewat beberapa waktu baru muncul sebagai Nyonya Muda keluarga Chen, setelah waktunya sedikit lama, barulah keluarga Chen tidak bisa menyadari perbedaan kami.”

Josephine tidak memberikan kesempatan untuk menolak kepada Fransiska dan meneruskan, “Ini adalah pengalahkan terbesarku, pertimbangkan saja Nyonya Bai, jawab aku besok pagi.”

“Apa yang terjadi jika aku tidak setuju?”

“Menurutmu? Aku tidak akan membunuh anakku demi adikku, baiklah, aku tidak mau banyak berkata apa-apa, kamu berikan balasan kepadaku besok pagi saja.”

Seusai berkata, Josephine mengakhiri panggilannya.

Dia berdiri di samping jendela sejenak lalu berjalan ketempat tidur, dia menutup matanya dan membayangkan kejadian hari ini.

Setelah dipikir dengan baik, ini adalah keputusan terbaik, jika semuanya berhasil besok, maka dia akan mempunyai kehidupan baru, dan tidak perlu hidup dalam penjara emas keluarga Chen, dan juga tidak perlu terus mempunyai perasaan khusus kepada Claudius sambil marah terhadap diri sendiri karena menyukai pembunuh neneknya.

Dia tidak takut Fransiska akan menolaknya, karena ini adalah kesempatann untuk win-win.

******

Keesokan harinya, dia mendapatkan panggilan dari Fransiska.

Karena takut keluarga Chen menemukan dirinya, setelah keluar dari kafe, Josephine mematikan teleponnya, selain menelepon Fransiska tadi maalm, dia tidak menyalakan teleponnya lagi.

Setelah mengakhiri panggilannya kemarin, memberikan nomor telepon rumah Angie, sekarang Fransiska juga menelepon telepon rumah Angie.

Sesuai dengan perkiraannya, meskipun Fransiska sangatlah marah, tapi dia juga menerima permintaanya, dan dia juga memesan tiket ke Jepang untuknya.

Josephine bertanya sedikit tidak sabar, “Dimanakah ibu dan adikku? Kapan aku bisa melihat mereka?”

“Tenang saja, kamu bisa melihatnya setelah sampai disana.” Kata Fransiska.

Ternyata ibu dan adiknya disembunyikan di Jepang!

“Baik, tapi aku ingatkan kamu dengan gayamu seperti biasanya, jangan macam-macam, jika tidak aku tidak akan membiarkannya enak meskipun Shella sudah masuk ke keluarga Chen.”

“Tenang saja, kalaupun aku ingin apa-apa terhadapmu, ayahmu juga tidak akan menyetujuinya.”

“Baiklah kalau begitu, ingat saja membawa tiket pesawat dan identitasku ke bandara.” Kata Josephine.

“Baik, nanti hubungi saja lewat telepon.”

Josephine mematikan telepon, Angie segera memberikan perhatian, “Kamu mau kemana? Jangan-jangan keluar negeri?”

“Iya, pergi mencari ibu dan adikku.” Josephine menghirup nafas dalam-dalam, semoga rencana kali ini bisa berhasil, semoga dia bisa menemukan keluarganya dalam waktu singkat.

Jospehine tahu orang Keluarga Chen pasti akan menyuruh orang untuk memeriksa rumah Angie, karena temannya hanya ada beberapa saja, untuk menghindari dirinya ditemukan, Josephine meninggalkan rumah Angie pagi-pagi.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu