Istri ke-7 - Bab 58 Banyak Ikut Campur

Setelah Alex Zhao menikmati pemandangan itu sejenak, dia akhirnya pergi ke depan untuk menghentikan "tingkah laku buruk" dari anak-anak dan mengambil tisue dari meja bundar kecil dan menyerahkannya kepada Claudius Chen. "Maaf, tuan muda. Anak-anak masih tidak terlalu pandai dalam membedakan sesuatu, sehingga tidak terlalu bisa membedakan orang baik dan orang jahat."

Dia sudah tahu pagi-pagi bahwa kampung kota ini direncanakan akan dibongkar oleh Perusahaan besar Chen, tetapi hari ini dia baru melihat Claudius Chen untuk pertama kalinya, dan dia baru pertama kali mengetahuinya dari surat kabar pagi ini.

Asisten Yan mengambil tisue di tangannya dan membantu Claudius Chen menyeka krim di tubuhnya. Dia berkata, "Tuan muda, maafkan aku, aku lupa memberitahumu bahwa anak-anak di sini sama sekali tidak lucu."

Wajah Claudius Chen masih tenang, dan tidak terlihat ada amarah di matanya.

Matanya menyapu kerumunan orang, dan berhenti di easel di tengah taman, dan kemudian berjalan ke arah itu.

Sketsa manusia di papan gambar hanya setengah selesai. Kemampuan dia menguasai tekanan pensil hebat, bentuk sketsanya menakjubkan. Untuk pertama kalinya, dia tahu bahwa istri kecilnya bisa menggambar.

"Ini adalah gambar yang guru Bai gambar untuk anak-anak secara gratis. Tentu saja, jika kamu memiliki setengah kebaikan dari Guru Bai, kamu tidak akan merasa bahwa anak-anak di sini tidak lucu." Nada bicara Alex Zhao mengandung ejekan.

"Shella Bai ... Di mana orangnya?" Claudius Chen memandang ke sekeliling untuk mencarinya.

Josephine Bai yang sedang berjongkok di bawah jendela dalam gedung mendengar pertanyaan Claudius Chen, dan tiba-tiba jantungnya bergedup kencang, pikirannya kacau balau. Dia masih belum memberi tahu Alex Zhao tentang kejadian dia menggantikan kakaknya untuk menikah.

Jika Alex Zhao mengatakan bahwa namanya bukan Shella Bai, tetapi Josephine Bai maka semua akan berakhir!

Apa yang harus aku lakukan?

"Shella Bai? Bukankah Shella Bai istrimu? Aku tidak akrab dengannya, mengapa kamu datang ke sini untuk mencarinya ... ummm... ”

Mulut Alex Zhao tiba-tiba dtutup oleh seseorang, dan dia menoleh dengan ketakutan. Setelah melihat Josephine Bai menyipitkan matanya pada dirinya , di bahkan menjadi lebih kebingungan.

Josephine Bai meraih lengan Alex Zhao di satu tangan dan menutup mulutnya dengan satu tangan, dan tertawa dengan panik kepada Claudius Chen, "Tuan Muda, Mengapa kamu bisa ada di sini?"Hehe ... Sangat kebetulan. ”

Di tertawa di depan, tetapi dia diam-diam berdoa dalam hatinya, berharap dia tidak akan menyadari ada yang aneh!

Melihatnya gerakannya terhadap Alex Zhao yang lucu dan intim, Claudius Chen sedikit mengerutkan alis dan berkata dengan dingin: "Lepaskan dia."

"Oh." Dia mengganti melingkari lengan Claudius Chen dan berkata sambil menghela nafas, "Maaf, aku lupa memberi tahu kamu bahwa aku bekerja di taman kanak-kanak ini. Anak-anak masih kecil. Harap kamu jangan memasukkan perbuatan mereka tadi ke dalam hati. ... ayo kita pulang dulu, pulang dan ganti baju dulu, oke? "

Sambil memuji Claudius Chen, dia tidak lupa memberi isyarat mata kepada Alex Zhao , melarangnya untuk berbicara lagi.

Tatapan Alex Zhao berpindah dari pergelangan tangan Claudius Chen yang Josephine lingkari, dan saking kagetnya dia tidak bisa berbicara, situasi apa ini? Bukankah Josephine Bai harusnya adalah keponakan Claudius Chen? Mengapa.... ?

Tanpa menunggu dia untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi, Josephine Bai telah menarik paksa Claudius Chen pergi.

*****

Di dalam mobil, Josephine Bai menggunakan tisue untuk membantu Claudius Chen menyeka krim di tubuhnya, dan meminta maaf: "Maaf, aku tidak bermaksud bersembunyi darimu, aku hanya takut kamu tidak senang, jadi aku bersembunyi."

Claudius Chen menatapnya dan berkata dengan dingin, "Nona Bai, seingatku kamu tidak bisa menggambar."

"Ah ..." tubuh Josephine Bai tiba-tiba kaku.

Ya, Shella Bai memang tidak bisa menggambar, oleh karena itu dia lari bersembunyi ketika dia melihatnya.

"Ini ... aku memang tidak terlalu bisa menggambar, gambarku masih tingkat pemula."

"Apakah itu benar?" Claudius Chen mengangkat alisnya, "Tapi aku merasa gambarmu sangat profesional."

"Perasaanmu salah... pasti perasaanmu salah." Josephine Bai tertawa dengan canggung dan berkata: "Orang yang bernama Alex Zhao tadi sering menertawakan gambarku jelek, takut bahwa aku akan mengajar murid-muridnya dengan buruk."

Dia hanya bertanya tentang gambarnya, seharusnya dia belum menyadari dia memalsukan identitasnya sebagai Shella Bai kan?

Untuk mengalihkan topik pembicaraan, dia mengatakan kata-kata tadi tanpa pikir panjang, dan tidak menyangka wajah Claudius Chen tidak hanya tidak membaik, tetapi makin dingin.

Josephine Bai menyadari apa yang dia pikirkan, dan menambahkan kalimat baru: "Tuan muda, Jangan salah paham , aku dan kepala sekolah Zhao hanya teman biasa, bukan apa yang kamu bayangkan."

"Tentu saja aku tahu bukan."

"Iya?"

"Seorang parasit yang saking miskinnya mengambil tanah orang lain, bagaimana mungkin wanita kulit putih yang serakah seperti kamu akan menyukainya?" Nada suaranya penuh dengan sindiran.

Wajah Josephine Bai sedikit kaku, dia menikah dengan keluarga Chen untuk mendapatkan uang, semua orang memandang rendah dirinya, dia tahu semua ini. Dan ini akan menjadi noda hitam yang tidak bisa dia bersihkan dalam hidupnya, tapi ...

Dia menggeram dan akhirnya membalas: "Alex Zhao, dia tidak seburuk yang kamu pikirkan. Dia juga menolak untuk pergi karena anak-anak yang kasihan itu. Anak-anak yatim tanpa ayah dan ibu. Alex Zhao mengadopsi dan membesarkan mereka semua sendirian. Tidak apa-apa jika kamu tidak mengasihani mereka , tetapi kamu mengusir mereka sepanjang hari. Tidakkah kamu merasa kamu tidak punya perasaan? ”

"Jadi menurutmu apa yang harus aku lakukan? Apakah menyerah menjalankan rencana pengembangan kampung kota demi mereka? ”

"Setidaknya ... kamu harus mengatur tempat baru yang cocok untuk mereka."

"Kenapa aku harusnya melakukannya?"

"Karena ..." Mengapa harus melakukannya? Seketika Josephine Bai tidak tahu mengapa Claudius Chen harus mengatur tempat tinggal untuk anak-anak itu. Dengan putus asa, dia dengan ketakutan berkata dengan serius: "Tuan muda, apakah kamu tidak pernah dengar, orang-orang baik akan mendapatkan balasan baik. Jika kamu bisa melakukan hal baik setiap hari, lebih banyak peduli kepada orang-orang yang kurang beruntung. Mungkin penyakitmu masih bisa disembuhkan. "

Claudius Chen menatapnya dan tersenyum dingin: "Terima kasih atas perhatianmu, tapi sayangnya,aku Claudius Chen tidak pernah percaya bahwa orang baik memiliki balasan yang baik."

"Belum terlambat untuk memulai sekarang." Josephine Bai menyatukan tangannya dan menatapnya dengan permohonan memohon: "Aku mohon, anak-anak ini benar-benar sangat kasihan."

"Apakah kamu memohon demi pria itu atau anak-anak itu?"

"Tentu saja untuk anak-anak." Josephine Bai segera menjawabnya.

"Kamu bisa turun mobil sekarang." Claudius Chen mendorong ke pintu di sisinya dan berkata tanpa ekspresi: "Segera pulang, dan, jangan biarkan aku melihatmu bersama lagi dengan pria dan sekelompok anak-anak liar itu."

"Mereka bukan anak-anak liar!" Josephine Bai marah: "Mereka cuma saja ditinggalkan oleh orang tua mereka, mereka ..."

"Turun dari mobil!"

Josephine Bai tercengang sejenak dan akhirnya tutup mulut.

Dia dengan enggan mendorong pintu mobil dan turun dari mobil. Dia tidak lupa untuk mengatakan sesuatu kepadanya lagi di depan pintu: "Dasar dingin dan tidak punya perasaan, tidak heran tidak ada wanita yang mau menikah denganmu."

Pintu itu dibanting olehnya, dan dia tidak menyadari perubahan ekspresi kecil Claudius Chen karena kata-katanya.

Tidak ada wanita yang ingin menikah dengannya, itu memang benar!