Istri ke-7 - Bab 77 Memaksanya memakan obat (1)

Josephine baru menampakkan mukanya sebentar, orangnya sudah menghilang, di antara tamu-tamu juga tidak terlihat ada dia.

Karena itu, sebagian besar orang-orang di pesta mulai mendiskusikan Josephine dan Claudius. Kebanyakan ingin tahu kenapa Claudius jelas-jelas sudah mempunyai istri, tapi tidak melihat istrinya menghadiri pesta bersamanya.

Bahkan ada perempuan bawel yang menebak kemungkinan nomor satu, apakah istri baru Claudius masih hidup, apakah sudah meninggal seperti kata rumor-rumor.

Mengenai kata-kata orang lain, Claudius bukannya tidak tahu, hanya saja dia malas memberikan tanggapan.

Perlahan-lahan, walikota juga sudah tahu, walaupun dia sangat tidak suka dengan kata-kata yang tidak jelas kebenarannya seperti ini, tapi dia juga tidak bisa berkata apa-apa. Setelah bimbang sejenak, akhirnya dia pun memikirkan satu ide.

Ketika dia naik ke panggung untuk berbicara, dia sengaja berterima kasih dengan kehadiran pasangan suami istri keluarga Chen, bahkan mengundang mereka berdua naik ke atas panggung untuk menemaninya memotong kue.

Di bawah panggung, suara tepukan tangan menggelegar, pandangan semua orang tertuju kepada Claudius yang duduk di baris pertama.

Claudius tidak menyangka walikota Feng akan melakukan hal seperti ini. Keningnya sedikit berkerut, ia merasa sedikit malu. Dia sendiri juga sudah tidak melihat istrinya semalaman ini, sekarang mau mencarinya kemana?

Awalnya dia tidak peduli, lagian juga bukannya tidak pernah digosip orang, benar atau tidaknya juga tidak ada yang pasti. Sekarang, diundang oleh walikota Feng dengan maksud baik, namun semua orang akan melihatnya sendirian.

Dia ragu-ragu sejenak, kemudian berdiri di tengah-tengah tepukan tangan, melangkah naik ke atas panggung.

Walikota Feng melihat dia naik ke panggung sendirian, ekspresi wajahnya berubah, mendekati Claudius dan bertanya: "Tuan muda Chen, mana istri anda?"

"Dia merasa sedikit tidak enak badan, sudah pulang duluan." Claudius tersenyum kecil.

"Hah?" Walikota Feng membeku, kenapa sebelumnya tidak ada yang memberitahu dia bahwa Nyonya muda keluarga Chen sudah pulang? Sekarang dia jadi membuat hal buruk dengan niat baik.

"Terima kasih atas kebaikan Walikota Feng, semoga anda makmur selalu."

Walikota Feng tertawa dengan canggung, hatinya merasa sangat bersalah. Dia mengambil mic dan berkata kepada tamu-tamunya: "Teman-teman, Nyonya muda keluarga Chen sudah pulang duluan karena merasa tidak enak badan, kalau begitu hari ini Tuan muda Chen yang akan menemaniku memotong kue ini."

Begitu Walikota Feng selesai berbicara, orang-orang dibawah langsung mulai bergosip.

Claudius bahkan bisa mendengar ada yang berkata: "Lihatlah, aku sudah bilang rumor itu benar, kemungkinan besar perempuan itu sudah mati, sama seperti perempuan-perempuan yang dulu."

"Astaga, kasihan sekali." suara lain berkata.

Ekspresi Claudius sedikit berubah, tapi seketika kembali seperti semula, tersenyum kecil dan memotong kue bersama Walikota Feng.

Dia yang tampak tidak peduli di luar, dari awal hatinya sudah membenci Josephine setengah mati, perempuan ini benar-benar sangat berani, beraninya dia diam-diam kabur dari acara ini.

Apakah dia tidak tahu dunia luar terus mengawasi dia, menanti-nanti dia membuat kesalahan dan menertawakannya? Apakah dia tidak tahu apa arti pesta ini bagi mereka berdua?

Setelah turun dari panggung, dia pun berjalan menuju balkon, sesudah berhasil menghubungi Asisten Yan, dia pun berkata dengan geram: "Bantu aku memeriksa dimana sebenarnya perempuan itu sekarang."

"Perempuan yang mana?" Asisten Yan tidak mengerti.

"Masih ada perempuan mana yang berani berbuat liar di depanku?" Kalimat ini dikatakan Claudius dengan murka.

Tidak salah, selain Josephine, masih ada perempuan mana yang berani tidak memedulikannya, pergi meninggalkannya untuk bersenang-senang? Sepertinya akhir-akhir ini sudah terlalu baik terhadapnya, baru dia bisa berbuat sesuka hati seperti ini.

Perempuan tidak boleh dimanjakan, mudah sekali untuk mereka menjadi angkuh setelah dimanjakan. Kata-kata ini tidak salah sama sekali!

Tepat ketika Asisten Yan bermaksud menutup telepon, Claudius tiba-tiba menghentikannya: "Tunggu."

"Apakah ada masalah lain? Tuan muda Chen."

"Sekalian memeriksa keberadaan Vincent Lee." kata Claudius.

Malam ini tidak melihat Vincent Lee di pesta, ini tidak seperti biasanya, secara otomatis, Claudius langsung menghubungkan mereka berdua.

******

Jam 10 lebih, ketika Claudius keluar dari ruangan pesta, saat itu juga Asisten Yan menghubunginya dan memberitahunya bahwa Josephine ada di tepi sungai.

Alisnya terangkat, dengan datar dia bertanya: "Sama siapa?"

"Hanya terlihat Nyonya muda sendiri." Asisten Yan bertanya: "Tuan muda Chen, kalau tidak sekarang aku membawanya ke tempat acara?"

Mendengar Josephine sendirian di tepi sungai, kemarahan di hati Claudius berkurang sedikit, asalkan tidak bersama dengan Vincent Lee, Josephine masih punya kesempatan untuk hidup.

"Tidak usah, aku pergi sendiri." Kemudian, Claudius melangkah lebar menuju tempat parkir.

Setelah menyuruh Sam pulang, Claudius mengemudi sendiri menuju tepi sungai.

Meskipun tepi sungai sangat panjang, tapi karena sudah sangat larut, orang di sana sudah tinggal beberapa. Di kejauhan, Claudius pun menemukan bayangan tubuh yang familiar itu.

Dia menghentikan mobilnya di tepi jalan, menurunkan jendela mobil.

Perempuan ini benar-benar tidak mau hidup lagi, di cuaca sejuk seperti ini berlari ke tepi sungai tanpa memakai jaket, apakah dia tidak merasa dingin?

Jaket Josephine ditinggal di mobil sebelum masuk ke tempat acara, sekarang tetap berada di tempat duduk belakang. Tapi karena Claudius masih sangat marah kepada Josephine, dia turun tanpa mengambil jaket Josephine, setelah menutup pintu mobil dengan keras, dia pun berjalan menuju tempat Josephine berdiri.

Josephine yang sedang terlarut di kesedihan dan penyesalan sama sekali tidak merasa kedinginan, juga tidak merasa ada orang yang mendekatinya dari belakang. Semenjak dia pergi dari panti asuhan sampai kesini, air mata di wajahnya kering sekali demi sekali.

Dia bahkan sudah lupa dia keluar untuk menghadiri pesta, sudah lupa bahwa dia sedang memakai gaun yang terbuka.

Claudius berdiri di belakangnya, tanpa menutupi kemarahannya dia berteriak ke arah Josephine: "Shella Bai! Kapan kamu baru bisa belajar jadi orang normal?"

Tubuh Josephine membeku, Claudius! Kenapa dia bisa datang kesini?

Oh iya, malam ini adalah pertama kalinya Claudius menghadiri pesta, dia malah meninggalkan Claudius sendiri di tempat acara. Memikirkan ini, hati Josephine penuh dengan rasa bersalah, hanya saja dibandingkan dengan kematian Eddie, dia tetap lebih mementingkan Eddie.

Josephine menghapus air mata di wajahnya, dan berbalik dengan ekspresi bersalah.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu