Istri ke-7 - Bab 132 Rencana Tidak Bisa Mengikuti Perubahan (1)

“Kakak, aku ingin makan beef steak.” Justin menempelkan badannya di lemari makanan, jarinya menunjuk ke daging sapi yang telah dipotong.

“Beef steak? Tapi buatan kakak tidak seenak buatan ditoko-toko.” Josephine sengaja mempersulit.

“Tidak apa-apa, aku suka buatan kakak.”

“Justin!” Rose memotong perkataannya, “Tadi apa kata dokter? Kamu harus makan makanan yang tidak panas dalam.”

Setelah selesai menyalahkan Justin, Rose berbalik dan menyalahkan Josephine, “Kamu juga, kamu juga tahu kondisi Justin beberapa hari ini tidak stabil, kamu masih membawanya jalan-jalan ke supermarket.”

Setelah dimarahi oleh ibunya, Josephine dan Justin saling bertatapan dan saling mengejek lalu berbalik meninggalkan lemari makanan.

Josephine berbalik badan dan diluar dugaannya dia bertemu dengan Shella.

Shella mendorong trolley dan didalamnya ada berbagai makanan dan perlengkapan masak, dia juga bisa beli sayur? Mungkin ini adalah pertama kalinya.

Josephine tidak mempedulikannya, dia menarik tangan Justin, “Justin, kita jalan-jalan kesana.”

Shella sengaja mendorong trolley dan menutup jalannya, dan menatapinya, “Wah, kamu lumayan santai, kamu masih punya waktu untuk jalan-jalan.”

Josephine berbalik menatapinya dan menjawab, “Bukankah kamu juga?”

Shella menggerakkan bahunya, “Bagaimana aku bisa sama denganmu? Aku adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan apapun, namun kamu berbeda, beberapa hari lagi kamu akan menikahi Vincent, bukankah sekarang harusnya kamu sangatlah sibuk?”

Rose mungkin saja sudah ketakutan karena melihat orang keluarga Bai, melihat Shella, dia langsung ingin melewatkannya, dia bergegas berkata sebelum Josephine, “Masalah pernikahan diurus oleh keluarga Lee, kamu nyaris tidak perlu melakukan apapun, Shella, kamu jalan-jalan saja, kami akan pulang dulu.”

“Tante, jangan begitu terburu-buru.” Shella tersenyum, “Hari ini pertama kalinya aku beli sayur, aku tidak tahu harus membeli apa dari tadi, bolehkah kalian merekomendasi aku?”

“Oh iya, kalian mungkin tidak tahu, aku sudah pindah keluar dan menjalani kehidupan dunia berdua bersama Tuan Claudius di Golflake, nanti malam aku berencana untuk membuatkan makan malam untuknya, tapi aku tidak tahu harus mempersiapkan apa saja barangnya.”

Golflake memang adalah sebuah tempat yang bagus.

Josephine tahu keluarga Chen mempunyai sebuah Villa di Golflake, dan adalah villa paling besarnya, tidak heran jika Shella begitu senang.

Dia mengerakkan bibirnya dan berkata, “Maaf, aku tidak pernah membuatkan makan malam untuknya, jadi aku juga tidak tahu apa yang harus dipersiapkan.” Seusai berkata, Josephine mengandeng Justin dan berjalan melewati Shella.

Ketika melewati Shella, Justin berbalik mengejeknya, “Orang jahat!”

“Justin!” Rose memukul kepala Justin untuk mengingatkannya.

Setelah keluar dari supermarket dan kembali ke mobil, Rose akhirnya tidak tahan dan bertanya, “Josephine, tadi kamu juga dengar perkataan dokter, katanya operasi Justin sebaiknya dilaksanakan sedini mungkin, jika tidak akan bertambah parah.”

“Aku mengetahuinya.” Josephine memegang kepala Justin dan berkata, “Aku akan merencanakannya.”

“Belakangan ini kamu terus sibuk dengan pernikahanmu sendiri, kamu mana punya waktu untuk mengurus adikmu?” Rose sedikit tidak senang, kata ini sudah ditahannya lama, dan akhirnya hari ini dia mengatakannya.

Josephine melihatnya dengan kaget, “Ibu, bukankah kita sudah sepakat? Setelah pernikahanku dengan Vincent selesai, kita akan menemaninya operasi?”

“Manakah yang lebih penting, nyawa adikmu atau pernikahanmu? Adikmu sudah pingsan hari ini, kamu masih punya waktu untuk menikah?” kata-kata Rose sedikit menyakitkan.

Josephine sedikit merasa tidak bersalah, dan juga sedikit merasa malu dan bersalah terhadap Justin, lalu berkata, “Tentu saja nyawa Justin lebih penting, namun operasi juga perlu booking, Vincent sudah membookingnya, setelah 2 minggu lagi maka sudah bisa operasi.”

“Dua minggu? Jadi maksudmu setelah kamu menikah nanti kamu masih akan berbulan madu setengah bulan baru kembali mengurusi Justin? Apakah kamu tidak takut setelah kamu pulang dari berbulan madu, Justin sudah mati disini?”

“Ibu......”

“Sudahlah, kalian jangan bertengkar lagi.” Justin menghentikan perdebatan mereka, dia lalu memegang tangan Rose dan mengoyangkannya, “Ibu, kamu jangan salahkan Kakak lagi, kakak paling menyayangiku, kakak tidak akan tidak mempedulikanku.”

Lalu datang menasehati Josephine, “Kakak, kamu jangan marah ya, Ibu hanya perhatian kepadaku saja.”

Josephine melirik Justin, lalu menarik nafas dalam-dalam dan berkata, “Ibu, demi kamu dan Justin aku sudah merasakan semua kepahitan kehidupan ini, jika kamu masih merasa tidak cukup, maka aku boleh tidak menikah, kita bawa Justin kerumah sakit dan tunggu waktu operasi saja.”

“Aku......” sikap Rose mereda ekspresinya bahkan sedikit merasa bersalah, “Josephine maafkan aku, aku hanya terlalu khawatir dengan keadaan Justin makanya aku mengatakan ini semua, kamu jangan terlalu banyak berpikir.”

Mendengar permintaan maafnya, Josephine tersenyum, “Aku sudah lama terbiasa, lagipula didalanm hatimu hanya ada Justin, namun tenanglah, Justin juga adalah yang terpenting dalam hatiku, aku juga khawatir dengan kondisi tubuhnya sekarang.”

Didalam hatinya masih ada putrinya yang sama pentingnya dengan Justin, namun sudah hilang.

Terpikiran putrinya yang kasihan, mata Josephine tidak tertahan dan basah.

Setelah beberapa pelayan membereskan semuanya, Shella melihat pemandangan yang romantis ini, dia merasa cahaya lampu kurang romantis, jadi dia meredupkannya lagi.

Bunga, wine, makanan barat yang enak......dan ada musik biola yang merdu, tidak perlu minum, Shella saja sudah mabuk.

Mendengar suara mobil didepan sana, Shella senang, dia membuka jendela dan melihat keluar, memang benar Claudius pulang.

Dia mengisyaratkan koki dan pemain biola, lalu bergegas berlari keluar.

Pintu Mercedez Benz di dorong, seorang nigga keluar dari kursi mengemudi, Shella tercengang, lalu dia melihat orang hitam itu membuka pintu belakang, dan berkata dengan logat yang tidak bagus, “Tuan Claudius, sudah sampai.”

Claudius keluar dari mobil, Shella kembali tersenyum, dia bergegas berlari dan memegang tangannya, “Tuan Muda, kamu pulangnya pas sekali.”

“Pertama kali istriku masak, mana boleh aku terlambat?” Claudius mengangkat tangannya dan memegang kembali tangan Shella dan tersenyum.

“Ayo jalan, lihat kejutan yang kupersiapkan untukmu malam ini.” Shella berjalan kedalam rumah, ketika melewati orang hitam itu, dia meliriknya lagi, lalu berbisik disamping telinga Claudius, “Siapakah dia?”

“Supir baru.” Kata Claudius sambil tersenyum.

“Mengapa memperkerjakan orang nigga? Hitam dan menakutkan.”

“Orang nigga kuat untuk menyelesaikan pekerjaan.” Claudius mencubit pipi Shella, “Kamu akan tahu nanti.”

“Baiklah, asalkan kamu merasa bagus sudah cukup, bagaimanapun juga dia menyetir untukmu.” Kata Shella, dia sama sekali tidak mempedulikan hal seperti ini.

Claudius melirik persiapan yang disiapkan Shella, lalu berkata, “Aku kira kamu akan membuat makanan Chinese, ternyata kamu buatkan makanan barat.”

“Awalnya aku juga ingin membuat makanan chinese, terakhir aku pikir masakan barat lebih bagus, karena ini juga pertama kalinya aku membuatkan makanan untukmu, tentu saja aku harus membuatkan sesuatu yang berarti untukmu.” Shella memeluknya, dan tersenyum, “Kenapa? Kamu tidak menyukainya?”

“Tentu saja aku suka.” Claudius menganggukkan kepalanya, dan mencium Shella di keningnya, “Apakah kita boleh duduk sekarang?”

“Tentu saja.” Shella menariknya ke meja persegi panjang, dan dia duduk disebrangnya, lalu mengangkat wine di meja, “Meskipun masakan malam ini bukan sepenuhnya aku yang membuatnya, namun setiap proses pembuatannya aku ikut serta menjalankannya, termasuk wine, aku memilihnya sendiri di pabrik wine ayahku, cobalah rasanya dulu.”

“Baik.” Claudius mengoyangkan gelas dan meminum sedikit lalu memuji, “Lumayan, sangat enak.”

“Benarkah? Kalau begitu kamu harus minum yang banyak, hari ini harus minum hingga mabuk.” Kata Shella sambil tersenyum.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu