Istri ke-7 - Bab 272 Ending 15 (1)

Melihat Marco berjalan keluar, Nyonya Yan pun berjalan ke samping Belinda dan duduk: "Anak ini terlihat lumayan bisa dipercaya, kalian kenal darimana? Siapa yang mengejar siapa?"

Belinda melihat wajah ibunya yang terlihat ingin mendengar gosip, dia pun berkata: "Pokoknya tidak romantis, lebih baik tidak usah diceritakan."

"Tidak romantis kenapa masih bisa berkembang sampai sekarang? Jangan-jangan karena Chloe?" Nyonya Yan tetap merasa penasaran.

"Duh, Ibu.....Bisakah kamu jangan bertanya lagi?" Belinda tersipu malu, berkata: "Lain kali baru kuceritakan."

"Hmph, sok misterius." Nyonya Yan dengan kesal berdiri dari kasur dan keluar dari kamar.

*****

Claudius melihat Josephine berputar di depan cermin di ruang ganti, sudah mencoba berbagai gaun dia tetap tidak puas, Claudius pun tidak tahan ingin mengejeknya: "Lagipula bukan kamu yang menikah, untuk apa kamu begitu serius?"

"Pernikahan Asisten Yan dan Marco, seharusnya akan ada banyak lelaki muda yang tampan, kan?" Josephine berpaling menghadap Claudius dan tersenyum.

Claudius menyandarkan punggungnya ke punggung sofa, kedua tangannya terlipat di depan dada, matanya menatapi Josephine: "Benarkah? Kalau begitu apakah kamu merasa suamimu ini tidak cukup tampan atau tidak cukup muda?"

"Mmm.... Ada satu pepatah yang bagus, seenak apapun satu makanan, kalau sudah makan banyak tetap akan bosan."

"Benarkah?" Claudius akhirnya berdiri dari sofa, melangkah ke depan Josephine, kemudian mendongakkan kepala Josephine dengan jarinya: "Aku saja belum bosan denganmu, kamu sudah lebih duluan bosan denganku?"

"Hehe....Bercanda." Josephine mengangkat kedua tangannya menopang wajah tampan Claudius, sambil mencubit wajahnya sambil berkata memuji: "Wajah setampan ini, mana mungkin bisa bosan, lewat 50 tahun lagi juga tidak akan bosan."

"Kalau begitu untuk apa kamu berpakaian begini cantik?" Claudius tetap mencubit dagu Josephine.

"Berpakaian cantik adalah sebuah bentuk hormat kepada orang yang mengundang, etika sosial seperti ini kamu seharusnya lebih mengerti daripada aku."

Claudius membungkuk dan mencium bibir Josephine: "Aku maafkan kamu kali ini, ayo berangkat."

Mereka bertiga naik mobil meninggalkan rumah, menuju ke tempat acara pernikahan.

Claudius dan Josephine sampai ke tempat pernikahan lebih cepat dari orang lain, ketika mereka tiba, selain beberapa kerabat dan pekerja, masih belum ada tamu lain yang datang.

"Ibu angkat hari ini sangat cantik."

Saat ini, Belinda memakai sebuah baju pengantin putih yang menyentuh lantai, cantik dan anggun, wajahnya juga dirias dengan sangat cantik, meskipun tubuhnya tetap sedikit berisi, namun sama sekali tidak terlihat gemuk, malah terlihat lebih seksi. Bahkan Josephine saja merasa sangat cantik, dia sangat kagum.

"Benarkah?" Belinda tertawa.

"Iya, seperti seorang putri raja."

"Ibu angkatmu hari ini memang seorang putri raja." Josephine berkata sambil tersenyum.

"Terima kasih, ketika Jesslyn besar nanti, akan ada saat dimana Jesslyn juga secantik ini."

"Benarkah? Bisa secantik ibu angkat?"

"Tentu saja." Belinda menggandeng tangan Jesslyn, menatapi Claudius, kemudian dia berjinjit melihat tempat di belakang Claudius, berpura-pura bimbang dan bertanya: "Tuan muda Chen, apakah anda lupa membawa sesuatu untukku?"

"Apa?" Claudius pura-pura bodoh.

"Satu kereta api dollar Amerika." Wajah Belinda pura-pura serius: "Dulu kamu berjanji akan memberikan sebuah kereta api penuh dengan dollar Amerika sebagai hadiah pernikahanku, jangan-jangan kamu secepat ini sudah lupa?"

"Oh, tidak lupa." Claudius berkata dengan wajah serius: "Sekarang sedang merencanakan membuat rel kereta api ke rumahmu, tunggu rel kereta api selesai baru kukirimkan ke rumahmu."

Josephine melihat Claudius dan memutar bola matanya: "Tidak disangka kamu begitu menghibur perempuan bisa memakai modal begitu besar."

"Hanya berkata sesaat saja." kata Belinda.

Mereka semua pun tertawa, Marco di samping berkata: "Kalian masuklah ke ruang istirahat dulu, acaranya masih perlu beberapa waktu baru mulai."

"Ayo, masuk." Belinda menggandeng Jesslyn berjalan masuk ke ruang istirahat.

Josephine melihat sekeliling dan bertanya: "Dimana Chloe? Tidak dibawa keluar?"

"Ada, sedang digendong orang tuaku." Belinda menunjuk dengan dagunya ke arah kedua orang tuanya yang menggendong Chloe sambil berbicara dengan kerabat.

"Aku mau pergi bermain dengan Chloe." kata Jesslyn.

Josephine melihat ke arah kumpulan orang, kemudian berlutut di depan Jesslyn dan berkata dengan wajah serius: "Jesslyn, ibu tahu kamu sangat ingin bermain dengan Chloe, tapi hari ini sangat ramai, kita lain hari baru bermain dengan Chloe, bagaimana?"

"Benar, lain hari kita bawa Chloe pulang ke rumah bermain denganmu." kata Claudius.

"Benarkah?" Jesslyn berseru senang.

Melihat Claudius mengangguk, Jesslyn segera melompat gembira: "Yay!"

Belinda menatapi Claudius, dengan perlahan berkata: "Aku belum setuju....."

"Satu hari saja, jangan sepelit itu." Claudius mengedipkan matanya ke arah Belinda.

"Karaktermu tidak berubah sedikitpun." Belinda membungkuk dan berkata di telinga Josephine, kemudian dia pun berkata kepada mereka bertiga: "Kalian duduk dulu, aku pergi sebentar."

"Baik, pergilah." kata Josephine.

Setelah Belinda pergi, perlahan-lahan semakin banyak tamu yang tiba, tamu-tamu tersebut banyak yang datang dari kedudukan sosial yang tinggi, otomatis Claudius juga mengenal mereka.

Siapapun tidak berani bertanya masalah Claudius dan Henry Qiao, mereka terus minum alkohol untuk meramaikan suasana.

Jesslyn pertama kalinya menghadiri pernikahan orang lain, dia terlihat sangat semangat, Josephine menggandeng tangannya keliling mencari makanan kecil yang terlihat cantik, setelah Jesslyn sudah bosan makan, mereka berjalan ke arah ruang istirahat pengantin, ketika mereka sampai ke depan pintu, kebetulan bertemu dengan Nyonya Qiao yang keluar dari ruang istirahat.

Semenjak bertemu dengan Nyonya Qiao di ruang pengadilan, Josephine tidak pernah bertemu lagi dengannya, tidak disangka dia akan menghadiri pernikahan Marco. Oleh karena itu, Josephine saat ini membeku seketika.

Nyonya Qiao mengamati Josephine, wajahnya terlihat jelas penuh dengan kebencian.

Namun Jesslyn yang tidak tahu apa-apa langsung dengan sopan memanggilnya: "Nenek."

Nyonya Qiao melirik Jesslyn, dia tidak mempedulikan panggilan Jesslyn, malah mengejek Josephine: "Kalian anak muda benar-benar sangat luar biasa, saling melukai saling membalas dendam, sekarang malah berpura-pura datang menghadiri pernikahan Marco, Nyonya muda Chen, apakah anda senang?"

"Nyonya Qiao, lama tidak berjumpa." Josephine menyapa dengan sopan, awalnya dia berencana menghindari Nyonya Qiao, tapi Nyonya Qiao malah terus berkata dengan nada penuh kebencian: "Dulu kamu bagaimana membuang Marco, juga bagaimana membalas Henry ku, kamu sudah lupa?"

"Aku tidak lupa....."

"Atau asalkan teringat Henry menderita di dalam penjara, keluarga Chen pun merasa sangat puas dan senang?"

"Nyonya Qiao...." bagaimanapun Nyonya Qiao adalah orang yang lebih tua, terlebih lagi hari ini adalah hari spesial untuk Marco dan Belinda, Josephine tidak bisa langsung melawan Nyonya Qiao, dia juga tidak tahu harus menjawab apa.

Dan saat dia membuka mulut tidak tahu mau berkata apa, dia merasa pinggangnya dipeluk, kemudian aroma tubuh Claudius pun memasuki hidungnya.

"Kalau tidak Nyonya Qiao merasa keluarga Chen harus melakukan apa? Sedih dan sakit hati mengingat Henry masih di penjara? Sepertinya pelajaran kecil ini sama sekali tidak berhasil membuat Nyonya Qiao sadar kesalahan anda sendiri, tidak tahu apakah Henry sama seperti anda masih belum sadar akan kesalahannya?" suara Claudius tidak cepat dan tidak lambat, bahkan bisa terdengar senyuman di balik kata-katanya.

Wajah Nyonya Qiao sedikit berubah, dia pun tidak bersuara.

Claudius pun berkata: "Apa yang sudah Henry dan Marco lakukan terhadapku dan Josephine, Nyonya Qiao juga tahu dengan jelas, hari ini adalah hari yang penuh kebahagiaan untuk Belinda, aku pun tidak akan bertengkar dengan anda lagi, Nyonya Qiao, silahkan."

Claudius merangkul Josephine dan melangkah ke samping untuk membuka jalan.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu