Istri ke-7 - Bab 203 Aku Ingin Membunuhnya! (4)

Josephine ternyata sangat marah: "Kamu menunjukkan video yang sangat mengerikan, bagaimana mungkin responku tidak begini? Claudius! Kamu tahu tidak kamu bisa membuatku mati ketakutan."

Claudius pasrah dan menggelengkan kepalanya, sepertinya ingin mengembalikan ingatannya tidak segampang ini.

"Sekarang kamu sudah bisa mengantarku pulang?" Josephine marah.

Claudius tidak berkata apapun, dia pun membawanya menuju sebuah kompleks perumahan.

Dia tidak mengantarnya pulang, tapi membawanya ke apartemen River View, Josephine melihat kesekitar dan bertanya: "Claudius, apa lagi yang ingin kau tunjukkan padaku?"

"Kamu istirahat sejenak dulu di atas." Claudius membuka sabuk pengamannya.

"Tidak perlu." Josephine menolak: "Aku tidak ingin istirahat, aku hanya ingin pulang."

"Paling lama setengah jam saja aku akan mengantarmu pulang."

Josephine melihatnya, walaupun marah tapi dia hanya bisa pasrah dan ikut turun bersamanya.

Semoga ini yang terakhir kalinya, yang terakhir kalinya.

Dia menarik nafas, dan mengikuti langkah kakinya.

Claudius membawanya naik ke atas dan berdiri di depan pintu dengan kode, Claudius menatapnya dan berkata: "Kode pintu ini tidak pernah kuganti, kamu mau coba membukanya?"

Josephine menggeleng: "Tuan muda Chen kamu jangan begitu, aku tidak mengingat kode itu sama sekali, aku juga tidak ingat kalau aku pernah datang kesini."

"Ini adalah tempat yang akan kita datangi sekali-kali, sini tanganmu." Claudius menyuruhnya mengulurkan tangannya.

Josephine melihat jarinya sendiri tapi tidak menurutinya.

Claudius tetap mengangkat tangannya dan membawa tangannya memijit beberapa kode rumah itu, pintu pun terbuka, Claudius membuka pintu itu.

Dia melihat cahaya lampu di dalam apartemen River View ini, dekorasinya sangat mewah. Tiba-tiba ada perasaan aneh di dalam hatinya, tapi dia tidak merasa mengenali tempat ini, hanya ada perasaan senang.

Dia mencoba masuk, dan mencoba berpikir, tapi tetap tidak mengingat apapun.

Lalu dia pun berjalan ke balkon ini, melihat pemandangan sungai yang indah itu, dia merasa tempat ini sangat nyaman!

"Kamu masih ingat?" Claudius membawanya ke pagar yang bersebelahan dengan tetangga dan menunjuk ke pagar itu dan tersenyum: "Dulu kita pernah bertengkar, aku sembunyi disini dan minum, saat itu Juju menemaniku, lalu kamu melihatnya. Kamu pun mengejar kesini dan ingin mengusir Juju, lalu aku pun marah dan mendorongmu keluar dan menguncimu. Tapi kamu tidak rela, takut akan terjadi sesuatu antara aku dan Juju, lalu kamu pun masuk dari pintu tetangga dan memanjat ke balkon ini."

Claudius menunjuk ke rumah Vincent Lee di sebelah, Josephine pun maju selangkah, melihat ke bawah kedua kakinya pun langsung gemetaran, dia pun tertawa dalam hati, dia tidak percaya kalau itu dia, karena dia takut dengan ketinggian, dia tidak mungkin berani memanjat.

"Saat itu aku mendengar sesuatu di luar, kamu malah bergelantungan disini, aku kaget dan segera menarikmu naik ke atas, lalu memarahimu." Claudius tersenyum pahit, dia masih mengingat hal ini.

"Sebenarnya saat itu aku sudah tidak emosi lagi karena kaget melihatmu, aku marah karena kamu tidak menyayangi dirimu, dan melakukan hal yang berbahaya seperti ini. Kalau aku terlambat, kamu mungkin sudah akan jatuh ke bawah."

Josephine mendengarnya dan melihat jarak kedua rumah ini, walaupun tidak bisa mengingatnya tapi kakinya saat ini sudah melemah.

"Sepertinya mantan istrimu itu wanita pemberani." Josephine tersenyum kepadanya: "Tuan muda Chen, aku takut ketinggian, walaupun suamiku direbut orang aku tetap tidak akan berani memanjat kesini, ini aku sangat yakin."

Claudius pun tersenyum kepadanya.

Jelas-jelas dia Josephine, jelas-jelas dia punya keberanian ini, tapi dia harus bagaimana untuk membuatnya ngaku kalau itu dia?

Dia menarik nafas, mengingatkan dirinya agar jangan terlalu buru-buru, kalau tidak hanya akan seperti tadi dan membuatnya marah.

Dia berjalan masuk dan menuang segelas air hangat untuknya, dan menyuruhnya duduk di atas kursi kayu itu, menatapnnya: "Aku ingin menceritakan tentang ceritaku dan mantan istriku dari awal hingga akhir, boleh tidak?"

Josephine melihat pandangan matanya yang memohon itu, dalam hatinya jelas-jelas dia ingin menolak, tapi tetap tidak bisa keluar dari mulutnya, akhirnya dia pun mengangguk.

Dia tidak tahu mengapa dia sendiri mau menerima permintaannya, apakah karena pandangan matanya? Atau memang dia sendiri yang ingin tahu tentang ceritanya?

"Ceritanya sedikit panjang, mohon bersabar hingga aku selesai." Claudius pun tersenyum.

Cerita Claudius dan Josephine memang sangat panjang, dari menikah hingga bertukar identitas, hingga melahirkan dan kecelakaan, kalau diceritakan secara detil, mungkin seharian juga tidak akan selesai.

Waktu yang mereka lalui tidak panjang, hanya sekitar dua tahun, tapi penderitaan yang mereka rasakan malah melebihi orang lain.

Claudius memilih bagian-bagian penting untuk diceritakan, Josephine pun mendengar sambil memegang gelas itu. Dari awal dia hanya mencoba untuk sekedar mendengar saja, hingga akhirnya dia pun mendengar dengan sungguh-sungguh. Saat Claudius menceritakan tentang anaknya yang mati, dia akhirnya melototinya."

Claudius melihatnya dan berkata: "Saat itu memang hari kematian anakku, tidak... dia juga anakmu."

"Tidak!" Josephine menggeleng: "Dia bukan anakku, anak perempuanku juga tiga tahun aku hanya ada satu anak perempuan!'

Anak perempuannya baik-baik saja, tapi mereka lahir hampir pada saat yang bersamaan, anaknya kenapa bisa jadi anaknya? Kalau memang sedikit terharu karena ceritanya tadi, saat ini, saat dia bercerita tentang anaknya, dia langsung bisa memastikan kalau dia bukanlah mantan istri yang dicarinya itu.

Melihat wajahnya yang begitu yakin, Claudius pun merasa sedih dan tersenyum pahit: "Josephine, jangan bodoh, Jesslyn itu bukan anakmu, tiga tahun yang lalu, kamu melahirkan seorang anak laki-laki, dan dia meninggal sebelum satu bulan."

"Claudius kamu jangan sembarangan ya? Jesslyn anakku atau bukan aku tentu lebih jelas bukan."

"Kamu kok bisa tahu? Kamu pernah tes DNA?"

"Aku... tidak pernah, tapi aku tahu banyak sekali kemiripannya denganku, bahkan alergi bunga saja itu juga turunan dariku."

"Hanya karena ini kamu langsung menganggap kalau Jesslyn itu anakmu?" Claudius menggeleng: "Sepertinya kamu sangat percaya dengan Marco Qiao."

"Kalau kamu ingin berdebat denganku tentang masalah ini, maaf, aku tidak bisa menemanimu lagi." Josephine pun berdiri dari sofa dan menatapnya: "Tuan muda Chen, setengah jam sudah berlalu, tolong antar aku pulang bisa tidak?"

Claudius menarik nafas, lalu menarik tangannya: "Baiklah, aku tidak menceritakan tentang anak lagi, tolong jangan panik."

Jesslyn begitu lucu dia juga sangat suka, lagi pula mereka sudah hidup bersama beberapa tahun, tentu saja dia panik, saat bertemu dengan mereka dulu, dia juga bisa merasakan hubungannya dengan Jesslyn itu tidak biasa.

Rasanya memang seperti ibu dan anak kandung.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu