Istri ke-7 - Bab 168 Mabuk (3)

Tanpa sadar Josephine mempererat genggaman tangannya di lengan Claudius, senyuman di wajahnya semakin mendalam.

Saat Claudius Chen naik ke atas pentas untuk berpidato, Josephine Bai bersembunyi di ruang istirahat di lantai dua, bagaimanapun dia tidak pandai berinteraksi dengan orang lain, dan semua perwakilan dari perusahaan lain ingin mencari kesempatan untuk menjalin relasi dengan Keluarga Chen.

Dia mengira jika dirinya bersembunyi di ruang istirahat akan merasa tenang, dan aman, tak di sangka dia bertemu dengan orang yang membuatnya merasa mual.

Dia berdiri di sisi pintu, melihat Juju Zhu yang berada di dalam ruang istirahat dia tidak tahu apakah dia harus masuk atau pergi, jika dia masuk pasti akan bertegur sapa dengannya, dan jika dia pergi maka akan membuat dirinya terlihat takut kepada Juju.

Yang Susi katakan benar, dia adalah istri Claudius Chen, seharusnya dia memperjelas identitasnya, dia tidak boleh mundur dikarenakan seorang pelakor.

Dia membuka pintu ruang istirahat dan berjalan masuk, Juju Zhu yang berada didalam berbalik saat mendengar suara pintu yang terbuka, saat melihat Josephine dia langsung tersenyum dengan manis: "Josephine, gaunmu bagus sekali."

Josephine Bai melihatnya, lalu memuji kembali: "Terima kasih, gaunmu juga sangat cantik."

Juju mengenakan gaun berwarna putih, rambut hitamnya yang panjang tergerai bagaikan kain satin, ditambah dengan wajahnya yang manis, bagaikan seorang malaikat. Josephine bahkan bisa membayangkan, dia yang mengenakan gaun putih duduk di depan grand piano sambil memainkan piano, pasti dapat memikat banyak pria yang ada dilokasi pesta.

Biasa jadi diantara para pria ada Claudius Chen yang paling Juju Zhu cintai.

Juju Zhu menuangkan jus untuknya, berkata sambil tersenyum: "Gaunku tidak dapat di bandingkan dengan gaunmu, kamu adalah istri Claudius Chen, gaun yang dipilihkan untukmu pasti lebih indah dari gaunku."

Raut wajah Josephine Bai sedikit berubah.

Juju Zhu berbicara lagi:"Sebenarnya aku tidak menyukai gaun berwarna putih, jika berwarna merah akan terlihat sangat bagus, jika dilihat di atas pentas akan seperti sekuntum bunga mawar. Tapi Claudius mengatakan aku terlihat cantik mengenakan gaun berwarna putih, seperti seorang dewi, dikarenakan dia berkata seperti itu, aku langsung menyukai gaun ini."

Josephine Bai melihat gaun ditubuhnya, dan mengangguk: "Memang seperti seorang dewi, nanti berikan penampilan yang bagus, jangan menyia-nyiakan gaun yang bagus ini."

"Aku tahu, aku pasti akan melakukannya." Juju Zhu tersenyum nakal

"

Josephine Bai menarik nafas pelan, lalu berbalik dan berjalan meninggalkan ruang istirahat.

Saat dia baru keluar dari ruang istirahat HP nya berdering, dia mengeluarkan HPnya dari dalam tas dan melihat nomor yang ada di layar adalah nomor Susi, dia langsung mengangkatnya.

Susi bertanya dimana keberadaannya, dia melihat sekeliling dan berkata: "Aku di lantai dua, apakah kamu juga disini?"

"Aku diculik kemari oleh Henry Qiao." Susi berkata: "Sangat membosankan, kamu cepat kemari dan temani aku berbincang-bincang."

"Kamu naiklah, kebetulan aku juga sangat bosan." kata Josephine Bai.

Saat Susi melihat gaun di tubuh josephine Bai dia langsung memuji: "Gaun ini cantik sekali, siapa yang memilihkannya?"

"Katanya Claudius Chen." kata Josephine Bai

"Seleranya bagus juga."

"Seleranya memang bagus, setelah kamu melihat gaun Nona Zhu kamu pasti akan lebih mengagumi Claudius lagi.

"Yang benar saja? Dia juga membelikan gaun untuk wanita jalang itu?"

"Tentu saja."

"Wanita itu mengenakan gaun yang di belikan Claudius untuk mempersembahkan pertunjukan di atas pentas? Kalau begitu tokoh utama wanita malam ini kamu atau dia?"

"Jika dilihat dari luar aku adalah tokoh utamanya, tapi sebenarnya dia lah tokoh utamanya " Josephine Bai menertawakan dirinya:"Sungguh disayang saat aku menerima baju ini aku merasa sedikit terharu, apakah menurutmu aku sedikit aneh?"

"Bukan sedikit, tapi sangat aneh." Susi menyeringai: "Para pria suka melakukan hal seperti itu, setelah menamparmu mereka akan memberikanmu permen, dan kamu adalah orang yang akan melupakan rasa sakit setelah mendapatkan permen, jika dikatakan dengan dengan kasar ya murahan!"

"Jangan berbicara sekasar itu."

"Baiklah, aku tidak akan mengatakannya." Susi mengangkat bahunya, lalu dengan mengeretakkan gigi berkata: "Wanita jalang itu, aku ingin melihat trik apa lagi yang akan dia gunakan."

HP Josephine Bai kembali berdering, dia melihat layar HP, mengangkat kepalanya dan melihat Susi: "Mungkin Claudius Chen tidak dapat menemukanku, aku harus turun."

"Baik, pergilah." Susi berkata sambil meminum seteguk wine.

Saat Josephine turun ke lantai satu, dia melihat Claudius sedang mencarinya, dia berjalan menghampirinya dan bertanya: "Ada apa?"

"Kemari." Claudius Chen merangkul pinggangnya yang langsing, membawanya menemui sepasang suami istri paruh baya untuk berbasa-basi, suami istri paruh baya itu sangat memuji Josephine Bai. Josephine Bai tesenyum kepada mereka, setelah melepaskan diri dari pasangan suami istri itu, dia bawa lagi untuk menemui pasangan suami istri yang lain.

Dia atas pentas ada orang yang sedang mempersembahkan pertunjukkan, Claudius Chen sama sekali tidak melihat keatas pentas.

Sampai saat Juju Zhu muncul, Claudius Chen melihat keatas pentas, mengangkat gelas sambil tersenyum.

Tentu saja tatapan mata Juju Zhu pertama sekali tertuju kepadanya, mereka dihalangi oleh kerumunan, dihalangi oleh cahaya lampu lalu saling memberikan tatapan yang memancarkan cinta selama beberapa detik, Juju Zhu baru duduk di depan piano dan mulai mempersembahkan pertunjukkan.

Situasi yang Josephine Bai bayangkan tadi benar-benar menjadi nyata, Juju yang mengenakan gaun putih duduk di depan grand piano, di bawah pantulan cahaya lampu yang indah membuatnya terlihat sangat cantik. Josephine Bai mengangkat kepala dan melihat Claudius Chen, lalu tertawa:"Selera yang bagus, gaun yang kamu pilihkan sangat cocok untuknya."

Cludius memutarkan kepalanya dan melihat Josephine:"Ada apa? Cemburu lagi?"

Dia bahkan sudah membawanya untuk diperkenalkan kepada semua orang, dia malah merasa tidak senang dikarenakan sebuah gaun?

"Jadi, gaun ini memang kamu pilihkan untuknya?" Josephine Bai meliriknya.

Awalnya dia masih curiga Juju Zhu sengaja mengatakan hal itu untuk membuatnya marah, tak disangka memang dia yang memilihkannya.

Claudius Chen tidak menjawabnya, dia di ajak bersulang oleh seorang pria paruh baya, Josephine Bai menahan perasaan sedih dalam hatinya, lalu tersenyum kepada orang yang mengajak Claudius bersulang tadi.

Suasana yang semulanya hening saat Juju Zhu naik ke atas pentas, tiba-tiba menjadi ricuh, ada yang berbisik-bisik membahas: "Sepertinya nada ini lari. "

Bahkan Josephine Bai yang tidak mengerti juga dapat mendengar bahwa lagu yang dimainkan Juju Zhu nadanya lari. Dia mengangkat kepala dan melihat Juju yang ada di atas pentas, mungkin dia terlalu terburu-buru, sehingga kedua tangannya salah menekan tuts.

Tangan kirinya masih mengenggam kain yang tipis, Josephine Bai berpikir apakah ini adalah triknya lagi? Menghubungkan alasan dia tidak dapat bermain piano dengan baik dikarenakan Josephine membuatnya terluka sehingga dia tidak dapat bermain piano dengan baik?

Josephine diam-diam melihat Claudius Chen, dan menyadari Claudius juga mendengarnya, saat ini dia sedang melihat Juju Zhu yang berada diatas pentas bersama dengan semua orang.

Lagunya semakin kacau, Juju tidak bisa memainkannya lagi, jadi dia berdiri dari kursi.

Dia berbalik dan membungkuk kepada semua orang, dengan terisak-isak mengatakan tiga kata kepada semua orang:"Saya meminta maaf."

Saat dia menegakkan badannya, wajah mungilnya penuh dengan air mata, lalu dia mengangkat gaunnya dan pergi.

Josephine Bai masih belum memahami apa yang sedang terjadi, dia merasakan orang yang berada di sebelahnya bergerak, Josephine memutar kepalanya, melihat Claudius Chen keluar dari kerumunan dan berjalan menuju pentas.

Saat Claudius Chen sampai di belakang pentas, Juju Zhu berada di ruang istirahat sedang menangis sejadi-jadinya sambil tengkurap diatas sofa, dan koleganya sedang berada disampingnya bertanya kepadanya dengan penuh perhatian mengenai apa yang telah terjadi.

Melihat Claudius Chen berjalan masuk, semua koleganya berjalan keluar

Melihat Juju Zhu menangis dengan sangat sedih Claudius Chen duduk di sampingnya lalu menepuk-nepuk pundaknya untuk menenangkannya: "Juju Zhu, saat pertama kali melakukan pertunjukan pasti tidak dapat terhindar dari kesalahan, apalagi lukamu masih belum sembuh, jangan menangis lagi. "

Mendengar perkatannya tiba-tiba Juju Zhu membalikkan badan, melihatnya dengan mata bercucuran air mata lalu mengatakan kepadanya: "Claudius, tidak tahu siapa yang melakukan sesuatu terhadap pianoku."

"Apa yang kamu katakan? Ada yang melakukan sesuatu terhadap pianomu? Claudius Chen mengerutkan dahi: "Bagaimana mungkin?"

"Tadi satu jam sebelum pertunjukkan, untuk beradaptasi dengan piano baru aku ada memainkannya, tadi piano itu masih baik-baik saja, tapi saat aku naik ke atas pentas pianonya tiba-tiba rusak, pasti ada orang yang melakukan sesuatu terhadap tuts pianoku."

Claudius Chen diam beberapa saat, lalu berkata: "Bisa jadi tuts pianonya rusak sendiri?"

"Tidak mungkin, sebelum melakukan pertunjukkan aku khusus menyuruh teknisi untuk memeriksanya" Juju Zhu melihatnya, air matanya semakin deras: "Pasti dia, tadi saat dia bertanya kepadaku siapa yang memilihkan gaunku, aku mengatakan kamu yang memilihkannya, dia marah."

"Maksudmu Josephine?"

"Hmm." Juju Zhu terlihat sedih: "Aku tahu dia pasti akan marah, tapi bagaimana boleh dia membuat lelucon seperti ini kepadaku? Semua orang diperusahaan melihatku mempermalukan diriku sendiri, aku sudah kehilangan muka, apakah aku masih memiliki muka untuk pergi bekerja besok?”

"Tidak separah itu, tidak ada yang berani menertawakanmu." Claudius Chen menghiburnya.

"Claudius, aku sudah berulang kali berjanji kepadanya, aku tidak akan merusak hubungan kalian, kenapa dia tidak percaya kepadaku? Kenapa?" Juju Zhu semakin sedih: "Aku sudah cukup sabar, tidak peduli raut wajah apa yang dia perlihatkan kepadaku, mengatakan apa kepadaku, melakukan apa kepadaku, aku sudah bersabar, kenapa dia masih melakukan ini kepadaku? Apakah dikarenakan beberapa hari ini aku tinggal di rumah kalian?"

Josephine yang berada di depan pintu tidak sanggup mendengarnya lagi, dia sangat marah sehingga sekujur tubuhnya gemetar.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu