Istri ke-7 - Bab 109 Berpisah untuk beberapa saat (1)

Josephine mengulurkan tangannya menerima gelas kemudian menyeruput sedikit, berkata dengan wajah datar: "Tidak ada yang harus dijelaskan."

Dia sengaja melawan Claudius, karena dia sudah memutuskan mulai sekarang dia akan menjauhi Claudius, menyiapkan diri untuk meninggalkannya beberapa bulan kemudian. Maka dia sekarang harus mempertahankan pemikirannya, menjalani jalan ini sampai akhir.

Josephine pikir Claudius akan mencekiknya seperti dulu, atau memarahinya, tanpa disangka kali ini dia tidak melakukan apa-apa, malah menatapi Josephine, kemudian berputar ke sisinya dan duduk.

"Aku merasa kita harus berbicara." Claudius berkata.

"Aku merasa tidak perlu." Josephine berkata: "Yang harus dibicarakan sudah kubicarakan dengan Asisten Yan, Tuan muda Chen, kamu mempunyai asisten yang sangat berbakat." Kemudian, Josephine tersenyum ringan.

Claudius tidak tahu apa yang dibicarakan Asisten Yan dengan Josephine, sesaat tidak tahu harus berkata apa, Josephine pun melanjutkan: "Tuan muda Chen, aku sekarang mempunyai sebuah permohonan, bolehkah?"

"Katakan." mata Claudius sedikit dingin, dia bisa merasakan kalau permohonan Josephine tidak mudah.

"Aku ingin pulang dan tinggal di rumah ibuku, membesarkan bayi ini dengan tenang, dan melahirkannya dengan tenang. Permohonan ini tidak keterlaluan, kan?"

Permohonan ini tidak keterlaluan, tapi......Claudius tidak akan menyetujuinya.

"Jawabanku tetap seperti dulu, hanya kalau ada alasan yang tepat."

"Alasan?" Josephine memutar gelas di tangannya dan berpikir, berusaha menggunakan nada suara yang datar: "Lagipula sudah memutuskan akhirnya akan berpisah, lebih baik lebih cepat....."

"Siapa yang bilang akan berpisah?" Claudius memotong perkataannya dengan nada kesal.

Josephine menatapi wajah Claudius yang kesal, tiba-tiba teringat perkataan Asisten Yan, tidak benar-benar sampai hari itu, dia mana mungkin tahu Claudius akan menikahi perempuan lain?

Josephine tidak tahu apakah Claudius akan melawan nenek tua Chen demi dirinya, bisa demi dirinya menyerah menikah lagi, tapi tidak peduli bisa atau tidak, sudah bukan topik utama lagi.

"Tunggu sampai setelah anak ini lahir, kalau kamu masih mau aku dan anakmu, maka kamu boleh datang ke rumah keluarga Bai untuk menjemput kita pulang." Josephine berkata perlahan.

Claudius terdiam, dia tidak pernah membayangkan adegan seperti itu, kenapa terdengar begitu dingin?

"Tuan muda, aku berkata sejujurnya." Josephine berhenti sejenak, sengaja mengeluarkan sedikit air mata dan berkata: "Aku tidak suka tinggal di rumah keluarga Chen, tidak suka orang-orang yang ada disana, tidak suka hari-hari yang kulewati disana, aku setiap hari merasa sangat depresi, aku hampir mengidap penyakit depresi, kalau terus seperti, aku mungkin akan mati karena depresi sebelum anak ini lahir."

Claudius melihat ekspresi Josephine yang penuh dengan kesedihan dan ketakutan, setelah sekian lama dia baru tertawa dan mengejek diri sendiri: "Ternyata keluarga Chen sangat tidak menyenangkan di dalam hatimu."

"Nenek memandang rendah diriku, para pelayan tidak menghormatiku, suamiku tidak mencintaiku, coba kamu renungkan, kalau kamu jadi aku, apakah kamu akan menyukai tempat seperti ini? Bisa terus tinggal disana? Jadi demi kesehatanku dan bayi ini, mohon kamu perbolehkan aku pergi."

Claudius lagi-lagi terdiam, menatapi Josephine dan berkata: "Benar harus pergi?"

Claudius tentu saja tahu betapa depresinya tinggal di rumah keluarga Chen, bahkan dia yang berkedudukan tinggi saja merasa tidak bebas, apalagi Josephine.

Namun tidak peduli Josephine berkata apa, hatinya tetap merasa sedikit tidak rela.

Hari-hari mereka bersama, dia sudah terbiasa dengan keberadaannya, terbiasa ditemani oleh Josephine ketika dia sedang makan, terbiasa setiap pulang kerja bisa melihat Josephine, juga sudah terbiasa ketika merasa kesepian di malam hari dia boleh ke kamar seberang mengganggu Josephine.

"Masalah diantara kita sudah sampai seperti ini, aku merasa kita seharusnya berpisah beberapa saat, dan di saat ini aku konsentrasi menjaga bayi ini, kamu konsentrasi dengan pekerjaanmu, memikirkan masa depanmu. Setelah anak ini lahir kalau kamu masih memerlukanku, aku bisa pulang ke rumah keluarga Chen demi anak ini, juga akan membiasakan diri dengan kehidupan di keluarga Chen demi anak ini."

"Shella Bai, apakah kamu membenciku sampai seperti ini?"

"Aku mengakui aku memang tidak suka padamu, terutama karaktermu dalam mengurus sesuatu tanpa memilih caramu menyelesaikannya." Josephine menggertakkan giginya.

"Maksudmu masalah rumah keluarga Zhu?"

"Benar, tidak peduli apakah kamu pelaku langsungnya, tapi masalah ini dimulai darimu."

Claudius mengangguk: "Aku akui masalah ini aku yang salah, aku rasa orang yang ingin menyalahkanmu tidak hanya kamu seorang."

Josephine terdiam.

Claudius meminum airnya, nada suaranya sedikit rendah: "Nona Bai, aku memperingatkanmu, dalam waktu 4 bulan bisa terjadi banyak hal, bertemu dengan banyak orang, aku tidak berani menjamin sampai saat itu, perasaan baikku terhadapmu yang hanya ada sedikit tidak akan menghilang seiring waktu, juga apakah tidak akan mencintai perempuan lain, kamu yakin mau bertaruh dengan masa depanmu?"

"Kalau kamu memang sudah ditakdirkan bukan punyaku, apapun yang kulakukan juga tidak berguna, kalau memang milikku, tidak peduli lewat berapa lama, tetap akan menjadi milikku, cinta bukanlah sesuatu yang bisa menghilang seiring waktu, sama seperti perasaanmu terhadap Nona Zhu." Josephine berkata dengan serius: "Jadi, aku bersedia bertaruh."

Claudius melihat kepastian yang ada di wajah Josephine, hatinya merasa sedikit kecewa, sebegitu inginnya Josephine melarikan diri darinya?

"Kalau kamu berkata seperti itu, baiklah, aku izinkan." kata Claudius.

Josephine merasa sedikit kaget, tidak disangka Claudius akan menyetujui permohonannya, dia pikir Claudius akan seperti biasa, mengatakan tidak dengan angkuh!

"Terima kasih....." Matanya tiba-tiba basah oleh air mata, tidak jelas apakah kesedihan karena mereka pasti akan berpisah atau kebahagiaan karena dia sudah terlepas dari Claudius.

Bahkan Josephine sendiri tidak tahu alasan dia menangis, namun Claudius menganggapnya sebagai tangisan kebahagiaan, kekecewaan di hati Claudius semakin membesar, bahkan mulai merasa emosi.

"Aku berharap ini bukanlah alasan kamu lepas dariku dan masuk ke pelukan Vincent Lee, kalau seperti itu, aku tidak akan melepaskanmu."

"Tenang saja, dia sama sekali tidak ada tempat dihatiku." Demi Vincent Lee? Ini sangat mustahil.

"Lebih baik seperti itu." Kemudian, Claudius meletakkan gelas yang dipegangnya ke atas meja, kemudian berdiri dan berjalan ke arah pintu kamar.

******

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu