Istri ke-7 - Bab 280 Minum Alkohol Bersama-sama (1)

“Josephine.......jika ini adalah Claudius, apakah kamu bisa berpikir seperti apa yang kamu bilang tadi?” tanya Susi.

Josephine sedikit kaget lalu tersenyum dan berkata, “Selain diriku, Claudius menikahi 7 istri, dia lebih seram daripada Henry, tapi bukankah itu semua sudah menjadi masa lalu? Asalkan orang yang dia cintai sekarang adalah diriku dan tidak akan berhubungan dengan wanita lain, aku sudah puas.”

Susi menatapinya, dia terlihat kaget.

Terakhir dia mendapatkan sebuah kesimpulan, “Mungkin juga karena cinta antara kamu dan Claudius sudah sangatlah dalam makanya bisa begitu.”

“Tapi ini juga butuh proses yang sangatlah lama, sangatlah banyak ujian.” Josephine menepuk tangannya dan berkata sambil tersenyum, “Susi, asalkan kamu bisa melepaskan masa lalu, suatu hari nanti kamu dan Henry akan menjadi layaknya aku dan Claudius.”

“Sebenarnya, cinta Henry terhadapmu sudah tidak diragukan lagi, demi untuk mempertahankanmu, dia rela dipenjara, kedepannya, apakah kalian sekeluarga bisa hidup dengan bahagia atau tidak, semua tergantung dari sikapmu.” Josephine berhenti sejenak, lalu melanjutkan, “Oh iya, kamu mengikuti begitu banyak kursus pendidikan dini, kamu seharusnya tahu keluarga harmonis.......mempengaruhi terbentuknya kepribadian Ethan, jadi, sekalipun demi Ethan, kamu tidak boleh seperti ini lagi, mengerti?”

Susi menatapinya, “Seberapa banyak keuntungan yang diberikan Henry kepadamu? Mengapa kamu terus memihak kepadanya?”

Josephine berkata, “Dia.......apa keuntungan yang bisa dia berikan? Aku mengatakannya dengan sejujurnya.”

Susi mengerakkan bahunya, dia terus menyantap sarapannya.

-----

Sekembalinya ke Villa, Nyonya Qiao langsung melemparkan bantal kearah badan Henry, sambil berkata, “Henry! Sekarang kamu sudah jagoan? Sudah tidak menganggap perkataanku? Sudah bisa melawanku? Kamu......”

Nyonya Qiao marah hingga kehabisan kata-kata, dia terus menangis.

“Ibu, kamu jangan begitu emosian dulu.” Henry tidak berani terlalu dekat dengannya, dia berdiri berjarak beberapa meter dari Nyonya Qiao.

“Bagaimana bisa aku tidak emosian? Dengan susah payah aku mencarikan wanita baik seperti Melisa, tapi kamu lansung mengusirnya, kamu, apakah kamu mau membuatku marah?” Nyonya Qiao terus saja menangis.

Bibi Hong yang berada disampingnya menjelaskan, “Tuan Muda, Nona Melisa sudah pergi meninggalkan keluarga Qiao pagi ini, kata dia, kamu yang menyuruhnya pergi.”

Bibir Henry bergerak, namun dia tidak mengatakan apa-apa.

“Kamu bilang sendiri, apakah kamu yang menyuruhnya pergi?” tanya Nyonya Qiao.

“Iya, aku.”

“Kamu......kamu masih berani mengakuinya?” Nyonya Qiao semakin marah karena melihat Henry sama sekali tidak merasa menyesal, “Kamu bilang sendiri, dimana kekurangan Melisa? Apakah dia tidak pantas untukmu? Hingga kamu begitu membencinya? Henry, kuperingatkan kamu, sekarang langsung jemput Melisa kembali, jika tidak......urusan kita tidak akan selesai! Apakah kamu mendengarkannya! Sekarang langsung pergi kerumahnya.......!”

Henry tidak pergi kerumah Melisa seperti perintah Nyonya Qiao, namun berkata, “Ibu, aku sudah memberitahumu berkali-kali, orang yang aku cintai adalah Susi, aku tidak akan berpisah dengannya.”

“Dia sudah pergi, siapa lagi yang bisa kamu cintai? Rindu seumur hidup?”

“Dia masih akan kembali.”

“Apakah dia masih berani pulang” kata Nyonya Qiao dengan marah, “Dia berani pulang saja aku pun tidak akan menerimanya, ku peringatkan kamu, Henry, wanita itu mencelakaimu hingga begitu parah waktu itu, aku bahkan ingin mencekiknya hingga mati, jika kamu masih berhubungan dengannya, aku akan marah, apakah kamu dengar itu....!”

“Nenek, bolehkah kamu jangan marah dulu?” Entah kapan Ethan masuk dan berdiri didepan Nyonya Qiao sambil menatapinya dengan hati-hati.

Nyonya Qiao marah besar, sekali mendengar ada orang yang memanggilnya nenek, dia hanya meliriknya saja, “Siapa nenekmu? Jauh-jauh sana!”

“Kata ayah kamu adalah nenekku.” Kata Ethan dengan serius, tadi ayah sudah mengingatkannya, jika nanti melihat nenek sangat marah, dia harus masuk dan memanggil nenek, dengan begitu nenek tidak akan marah lagi.

“Anak liar dari mana ini, keluarkan dia dari sini.” Nyonya Qiao masih saja marah, dia tidak melihat Ethan.

Ethan menatapi Henry, dia berkata, “Ayah bohong, kata kamu asalkan aku memanggil nenek, nenek tidak akan marah lagi, tapi nenek masih saja sangat marah.”

“Ethan jangan sedih, nenek hanya marah kepada ayah saja, tidak ada hubungannya dengan Ethan.” Kata Henry menasehati anaknya.

Nyonya Qiao mencibir, jangan kamu kira mengadopsi seorang anak saja sudah bisa mengalihkan masalah Melisa, jangan bermimpi!

“Mengapa nenek marah kepada ayah?”

“Karena ayah tidak mendengarkan kata nenek.”

“Kalau begitu mengapa ayah tidak mendengarkan kata nenek, ayah tidak boleh tidak mendengarkan kata nenek.” Kata Ethan dengan serius.

Nyonya Qiao melirik Ethan, dia berpikir dalam hati, anak ini lumayan pengertian, pasti tadi sebelum berangkat sudah diajarkan.

“Jangan kamu kira kamu berlagak sangatlah perhatian, aku akan langsung membiarkanmu masuk ke keluarga Qiao, keluarga Qiao bukan tidak ada lelaki, tidak perlu mengadopsi dari luar sana.” Kata Nyonya Qiao dengan sadis.

Henry menatapinya, dia menahan senyuman, “Ibu, kamu sendiri yang bilang, jika kamu tidak mengakui cucu ini, aku akan segera membawanya dan pindah keluar dari keluarga Qiao.”

Nyonya Qiao mengerakkan tangannya, “Pindah sana, pindah, tunggu kamu mampu melahirkan anak sendiri baru kamu pulang kesini.”

“Kalau begitu aku pergi ya?” Tanya Henry mencoba-coba.

Bibi Hong dari tadi sudah melihat tampang yang sama persis antara Henry dengan Ethan, sekali tersadar dari pelongoannya, sekali mendengar Henry akan membawa Ethan pergi, dia bergegas berbisik ditelinga Nyonya Qiao, “Nyonya, kamu lihat dulu wajah anak ini, tampangnya sama persis dengan Tuan Muda.”

Mendengar perkataan Bibi Hong, barulah Nyonya Qiao menatapi Ethan, menatapinya dengan serius.

Sekali menatapinya, Nyonya Qiao langsung tertarik dengan wajah kecilnya yang putih dan ganteng, yang paling penting adalah.........anak ini sangatlah mirip dengan anaknya sendiri!

“Ethan, nenek tidak menginginkan kita, kita pergi saja.” Henry menarik Ethan dan berlagak akan pergi.

“Tunggu sebentar!” Nyonya Qiao bergegas menarik tangan Ethan, lalu kedua tangannya memegang pundaknya dan melihatnya lebih detail lagi, lalu bertanya, “Apa yang terjadi? Dari mana datangnya anak ini? Mengapa dia begitu mirip denganmu?” dia mengangkat kepala dan menatapi Henry.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu