Istri ke-7 - Bab 170 Mengamuk (1)

Claudius melihat wajahnya memerah seperti dapat mengeluarkan darah, jadi dia tidak menjahilinya lagi, setelah menutup dokumen yang berada di tangannya dia mengitari meja kerjanya langsung berjalan ke hadapannya dan melihatnya: "Kamu harus memikirkannya dengan baik, jika ada anak, selamanya kamu tidak bisa lepas dariku lagi."

Josephine Bai menganggukkan kepala: "Aku tahu"

"Kalau begitu, kamu mulailah"

"Memulai apa?"

"Menggodaku, malam ini kamu yang mengundangku."

Josephine tidak dapat berkata apa-apa: "Jangan bercanda lagi, aku sangat serius."

Claudius Chen berbalik, membuka pintu ruang baca: "Kamu pergi untuk berpose dulu, aku akan segera datang."

Josephine Bai melihatnya dengan marah, berjalan keluar dengan wajah yang malu.

Katanya harus menjaga suasana hati, saat berada dalam suasana hati yang baik kesempatan untuk hamil akan semakin besar, meskipun merasa malu, Josephine Bai tetap mengambil baju tidurnya yang seksi dari rak paling bawah dan memakainya.

Berdiri di depan kaca, dia melihat baju tidur yang sama sekali tidak cocok dengan gayanya, semakin melihatnya semakin merasa malu, dia berpikir lebih baik tidak usah menggunakannya saja.

Saat dia akan melepaskan baju tidur di tubuhnya, Claudius masuk kedalam kamar. Melihat baju tidur di tubuh Josephine, warna matanya langsung menggelap, melihat Josephine sambil berkata: "Darimana baju tidur ini? Sejak kapan kamu memilikinya?"

Josephine Bai tidak dapat berkata apa-apa dan memutar bola matanya, jika dia mengatakan dia membelinya tiga bulan yang lalu, apakah Claudius akan mengira dia membelinya untuk Vincent Lee?

"Susi membelinya di luar negeri untukku."

"Apakah kamu pernah memakainya?" Claudius berjalan menghampirinya, melihat tubuh Josephine yang terlanjang yang terlihat di balik baju tidur hitamnya.

"Tidak pernah memakainya, kamu juga tahu aku tidak menyukai baju seperti ini." Josephine Bai merasa tidak nyaman dan menarik-narik baju tidur ini: "Sebenarnya aku juga merasa sangat malu saat melihatnya, lebih baik aku pergi menggantinya."

Awalnya Josephine berpikir, demi anak dia akan berjuang menggunakan muka tua ini, tapi melihat ekspresi wajah Claudius Chen sepertinya Claudius tidak suka dirinya berpakaian seperti ini.

Claudius Chen menjulurkan tangan dan merangkul pinggangnya, lalu menariknya dan melihatnya sambil, mengeretakkan gigi: "Jika kamu berani berpakaian seperti ini di hadapan pria lain, aku akan mencabikmu menjadi serpihan."

"Memakainya dihadapanmu saja aku sudah tidak terbiasa, bagaimana mungkin aku berani memakainya di hadapan pria lain." Josephine Bai melanjutkan diam, apakah di mata Claudius dirinya adalah orang yang sangat sembarangan?

"Aku melakukan ini demi anak, kamu jangan berpikir terlalu banyak." Josephine belum selesai menjelaskan dirinya, tubuhnya telah dipeluk oleh Claudius Chen, setelah berputar dirinya terjatuh dan ditahan Claudius diatas ranjang.

Claudius Chen dengan ganas menciuminya diatas baju tidurnya untuk mengingatkan, Claudius mengangkat kepalanya, kedua matanya sudah tak kusa menahan: "Kelak jangan berpakaian seperti ini lagi."

Claudius pertama kali melihat Josephine memakai baju seperti ini, tapi Josephine tidak tahu, saat Claudius melihatnya tubuh Claudius mulai menjadi sangat tegang, seperti pria remaja yang belum pernah melihat wanita.

Perasaan ini sangat tidak nyaman, Claudius takut Josephine tidak memiliki tenaga sebesar itu untuk menemaninya bermain permainan ini, bagaimana pun Josephine bukan wanita seperti itu.

Josephine Bai melihatnya dengan penasaran: "Kenapa? Bukankah pria suka yang seperti ini?"

"Karena kamu terlihat jelek mengenakannya." Claudius Chen memberikan jawaban yang singkat kepadanya, tidak mempedulikan hatinya terpukul hingga hancur, Claudius Chen mencondongkan badan dan mencium leher Josephine dengan ganas.

Baju tidurnya yang tidak terlalu menutupi tubuhnya di ditarik keatas oleh Claudius, lalu menarik celananya kebawah, telapak tangannya dengan lembut membelai tubuhnya.

Josephine Bai memeluknya dengan erat, berbisik di telinganya untuk mengingatkan: "Claudius, jangan melupakan urusan sesungguhnya, anak."

"Jangan khawatir, anak pasti akan segera tiba." Claudius Chen melanjutkan melakukan pemanasan dan merangsangnya, tak hanya membuat Josephine Bai bersemangat tapi juga gelisah. Josephine takut jika dia tidak melakukannya dengan cepat, anak akan pergi, tidak menunggu mereka lagi.

Sangat tidak mudah membuatnya melakukan hal yang utama, Josephine Bai baru merasakan organ intimnya mulai mendekat, dari pintu terdengar suara ketukan pintu yang tergesa-gesa, lalu di ikuti suara Maria yang gelisah: "Tuan Muda, Nona Muda, gawat, Nona Zhu demam tinggi hingga empat puluh derajat, Tuan Muda, anda segera bawa dia ke rumah sakit."

Dua orang yang sedang bertautan dengan liar berhenti bersamaan, otak Josephine Bai kosong selama dua detik, saat dia merasakan Claudius ingin menarik tubuhnya dan turun dari tempat tidur, dia langsung mengeratkan tangannya yang sedang berada di leher Claudius.

Claudius Chen mendesah dengan kasar dan mencium bibir Josephine lalu berkata: "Aku akan pergi melihatnya."

"Dia pasti berpura-pura." Josephine Bai sangat marah. Tak di sangka wanita jalang itu melakukan perbuatan jahat lagi, kenapa dia seperti arwah yang tidak mau pergi?

Apakah saat tadi dia menelepon kepada Angie Yao terdengar olehnya? Dan dia sengaja merusaknya? Memikirkan hal ini, Josephine memeluk Claudius semakin erat melihatnya dengan tatapan memohon: "Percaya kepadaku, dia sedang berpura-pura, dia sengaja melakukannya!"

"Berpura-pura atau tidak akan ketahuan setelah aku pergi melihatnya." Claudius Chen kembali mencium bibirnya. Lalu melepaskan kedua tangan Josephine dari lehernya.

Claudius berbalik dan turun dari ranjang, mengambil bajunya dari lantai dan memakainya.

Josephine yang sangat marah ikut bangun dan duduk di atas ranjang. Melihatnya sambil berteriak dengan histeris:"Claudius Chen jika kamu berani pergi, aku membuat perhitungan denganmu!"

"Jika bukan sungguhan aku akan segera kembali, jika sungguhan demam empat puluh derajat dapat memakan nyawa, apakah kamu mengerti?" Claudius Chen berkata sambil berjalan keluar dari kamar.

Tak disangka dia benar-benar pergi.

Josephine Bai termangu di atas ranjang, kedua matanya memerah karena marah, sekujur tubuhnya gemetaran.

Claudius Chen masuk ke kamar Juju Zhu, dan melihat Juju Zhu terlihat tidak enak badan dan berbaring di tempat tidur, Maria yang berada di sampingnya menarik lengan Juju sambil berkata: "Nona Zhu, demammu sangat tinggi. Kamu harus pergi ke rumah sakit."

"Tidak perlu, aku hanya perlu beristirahat" Juju Zhu menepis tangannya, memarahinya dengan galak: "Bukankah aku sudah memberitahumu besok Tuan Muda Chen harus pergi bekerja, jangan menganggunya beristirahat?"

"Maaf, aku hanya mengkhawatirkanmu."

Claudius Chen berjalan menuju ranjangnya, lalu mencondongkan badan lalu bertanya dengan penuh perhatian: "Juju, bagaimana keadaanmu?" saat berbicara tangan Claudius menyentuh dahinya: "Kenapa panas sekali?"

"Tidak tahu, setelah makan malam Nona Zhu mulai demam."

"Apakah sudah makan obat penurun demam?"

"Dia sudah memakannya jam sembilan tadi, tapi tak disangka panasnya tidak turun dan malah semakin tinggi." wajah Maria terlihat tak berdaya: "Tuan Muda, maaf, jika bukan dikarenakan Nona Zhu demam tinggi, aku tidak akan menganggu anda."

"Sekarang jangan banyak bicara, Juju Zhu, kamu bangun dan berganti baju dulu, aku akan mengantarmu ke rumah sakit." Claudius berkata dan memapah Juju Zhu bangun dari tempat tidur.

Juju Zhu memberontak dengan lemah: "Aku tidak mau ke rumah sakit, aku benar-benar tidak apa-apa."

"Kamu demam setinggi ini, masih mengatakan tidak apa-apa."

"Aku." kedua mata Juju Zhu yang sedih tiba-tiba terlihat ketakutan, melihat Josephine dan berkata dengan suara gemetar: "Josephine, kamu jangan salah paham, aku bukan sengaja ingin mengganggu kalian beristirahat, aku."

"Kamu melakukannya dengan sengaja!" Josephine berjalan menghampirinya, menggeser Claudius Chen ke samping, menarik rambut Juju Zhu dan menampar wajahnya.

Juju Zhu yang di tampar menjerit, tubuhnya terjatuh kaki ranjang, kepalanya membentur sudut ranjang dengan kuat.

"Nona Zhu." Maria segera pergi dan memapah Juju Zhu yang merangkak dilantai sambil menjerit.

Claudius Chen menghentikan Josephine yang ingin memukul Nona Zhu lagi, dan berkata dangan marah: "Josephine, Juju Zhu sedang demam tinggi!"

"Teruslah berpura-pura! Terus berpura-pura!" Josephine Bai tidak percaya dia demam sungguhan, biarpun dia benaran demam, dia sengaja membuat dirinya menjadi demam. Bukankah tadi dia masih baik-baik saja, bagaimana mungkin secepat ini langsung demam tinggi,?

Josephine mungkin sudah benar-benar dibuat sangat marah, tenaganya sangat kuat bahkan Claudius Chen tidak bisa menghentikannya. Setelah Josephine melepaskan diri dari genggaman Claudius dia ingin memukul Juju Zhu lagi. Juju Zhu menjerit dan bersembunyi, benturan tadi membuat kepalanya berdarah.

Maria pergi untuk menarik Josephine, dengan keras berteriak: "Nona Muda, jangan pukul lagi, Nona Zhu sudah berdarah!"

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu