Istri ke-7 - Bab 66 Tidak ada habisnya (1)

Josephine Bai menundukkan kepalanya, merasa bersalah berbalik.

Setelah hening beberapa saat, terdengar suara Claudius Chen yang dingin:” Apakah kamu tahu aku paling benci wanita yang bagaimana?”

“Yang penuh kebohongan.” Josephine Bai menundukkan kepala seperti sebelumnya.

“Bagus kalau kamu tahu........”

“Maaf.” Josephine Bai berbalik, memegang pergelangan tangannya wajahnya penuh rasa bersalah melihatnya :” Aku hanya berharap kamu dapat mengikuti perkataan dokter beristirahat beberapa hari di rumah sakit. Kemarin kamu muntah darah, hari ini pingsan, jika terus bekerja seperti ini tubuhmu tidak akan tahan.”

“Tolong maafkan kebohonganku yang bermaksud baik ini? Aku tidak akan membohongimu lagi, jika aku melanggar akan tersambar petir.” dia segera menambahkan.

“Tidak akan berbohong lagi?”

“Iya.....” Josephine Bai menggigit lidahnya.

Ya Tuhan! Sekarang ini dia sedang memaksa dirinya sendiri menuju kematian.

Dengan situasinya sekarang, perbuatannya yang mana yang bukan sedang membohongi Claudius Chen? Dia berpura-pura menjadi Shella Bai, dia menutupi kehamilannya, di hadapan Claudius Bai, sama sekali tidak ada kebenaran kecuali jenis kelaminnya .

Merasa bersalah! Sungguh merasa bersalah!

Claudius Chen memang sangat membenci wanita yang berbohong dan munafik, tapi melihat wajah penuh rasa bersalah Josephine Bai, Dia malah tidak bisa mengeluarkan amarahnya.

Apakah seperti yang dia katakan, setiap kebohongan yang dia ucapkan bermaksud baik, jadi dia tidak dapat membencinya?

Claudius Chen tak berdaya menghirup nafas dengan pelan, berkata:” Ambilkan baju itu kesini.”

Josephine Bai mengangkat kepalanya, tapi tidak pergi mengambil baju dari lemari sesuai perintahnya, tapi melihatnya tidak takut mati ,berkata: ” Tuan muda, aku pikir, dikarenakan pekerjaan hari ini sudah selesai. Jadi tidak perlu keluar dari rumah sakit lagi, lebih baik menginap dirumah sakit satu malam lagi. Besok pagi setelah disuntik baru pergi ke perusahaan.”

“Josephine Bai——!”

“Maaf, aku melakukan kesalahan lagi.” Josephine Bai kembali menundukkan kepala.

“Apakah ada yang memberitahumu, aku benci rumah sakit, aku mencium bau densifektan membuatku ingin muntah, aku tidak mempercayai dokter manapun?”

Tidak ada yang memberitahunya! Josephine Bai dengan malu berpikir.

“Tidak ingin tinggal juga harus tinggal!” dari pintu tiba-tiba terdengar suara Nenek Tua Chen, Nenek Tua Chen masuk ditemani Pengurus He.

Nenek Tua Chen sangat marah karena Claudius Chen pingsan dan masuk ke rumah sakit, saat masuk ke dalam dengan wajah serius menyalahkannya: “ Sudah berapa kali aku katakan kepadamu, mencari uang tidak ada habisnya, Claudius Chen hanya ada satu. Masalah perusahaan serahkan kepada Joshua Shen dan pamanmu. Jangan membuat dirimu kelelahan, kamu tidak mau mendengar.”

“Yang nenek katakan benar,” Josephine Bai ikut berkata, menggenggam pundak Nenek Tua Chen membantunya duduk dikursi.

Sebelum Nenek Tua Chen duduk, mengangkat tangan dan menepuk kepala Claudius Chen:” Bocah nakal, kamu ingin membuatku emosi?”

Melihat Claudius Bai ditepuk kepalanya, dan juga ekspresi wajahnya yang disalahkan tapi tidak berani mengatakan apa-apa, Josephine Bai hampir tertawa.

Selama ini, saat-saat dia merasa sangat bahagia adalah pada saat Claudius Chen dinasehati oleh Nenek Tua Chen, karena hanya pada saat ini, Claudius Chen yang dingin dan bossy menunjukkan sikap seorang cucu yang patuh.

Dia yang seperti ini, terlihat sedikit ramah dan imut, dan tidak sulit didekati.

Claudius Chen melihat ekspresi wajah Josephine Bai yang menahan tawa, sudut bibirnya sedikit bergerak. Tapi tidak bisa berkata apa-apa, karena saat ini nenek sedang memberikan pelajaran.

Nenek Tua Chen memarahi Claudius Chen habis-habisan, memerintahkan dia tidak boleh meninggalkan rumah sakit selama 3 hari, mengibaskan tangan dan keluar dari kamar pasien.

Pantas saja menjadi Nyonya keluarga Chen, saat membuat keputusan sama sekali tidak kalah dengan kesombongan dan keseriusan Claudius Chen.

Setelah Nenek Tua Chen pergi, kamar pasien kembali hening, dibandingkan Josephine Bai yang diam-diam senang, Claudius Chen malah penuh kekesalan dan kepenatan.

Dia tidak menghiraukan Josephine Bai yang tersenyum, juga tidak bersikeras ingin mengganti baju, tapi dengan murung berbaring di ranjang membelakanginya.

Mereka berdua bersama-sama saling tidak memedulikan, Josephine Bai melihat jam, melihat punggungnya berkata: ”Kamu istirahat dulu, aku pergi membeli makanan untukmu.”

Tidak mendapatkan jawaban Claudius Chen, dia bangkit berdiri dan meninggalkan kamar.

Keluar dari kamar baru menyadari diluar ada dua bodyguard yang masih muda berdiri didepan pintu, kelihatannya Nenek Tua Chen sudah membulatkan tekad tidak mengizinkan Claudius Chen keluar dari rumah sakit.

Josephine Bai pergi ke supermarket di sekitar membeli beberapa majalah dan dua rangkaian bunga dan beberapa cemilan, kembali ke kamar pasien, pengurus He sudah menyuruh orang mengantarkan makan malam.

Dia meletakkan satu rangkaian bunga di dekat ranjang, satu rangkaian bunga di atas jendela.

Claudius Chen mengerutkan dahi, nada suaranya tidak senang:” Aku masih belum mati, untuk apa kamu meletakkan banyak sekali bunga di sampingku?”

Josephine Bai sambil menata bunga sambil berkata dengan sungguh-sungguh:” Bukankah kamu mengatakan kamu mencium aroma densifektan membuatmu ingin muntah? Dengan aroma harum bunga segar ini kam tidak akan mencuim aroma densifektan lagi.”

Claudius Chen tidak berbicara lagi, dengan diam menghirup nafas dalam, ternyata yang tercium adalah aroma bunga segar.

“Dan lagi, aku membelikanmu majalah, jadi kamu tidak akan merasa bosan.” Josephine Bai meletakkan majalah yang sengaja dibelinya di atas meja didekat ranjang.

Claudius Chen melihat sekilas majalah itu, merupakan majalah ekonomi yang dia sukai.

Josephine Bai mulai mengambilkan bubur dari termos nasi, saat memberikan mangkok kecil kepada Claudius Chen:” Kamu jangan khawatir, ada aku menemanimu disini , kamu tidak akan bosan.”

Benar sekali!

Claudius Chen sangat setuju dengan perkataannya ini, ada wanita yang cerewet di sampingnya, dai benar-benar tidak merasa bosan, tapi akan merasa risih!

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu