Istri ke-7 - Bab 174 Provokasi (2)

Masa hanya kebetulan saja? Dia berpikir.

Saat pulang ke rumah, Claudius sudah pulang, saat ini dia sedang duduk dan nonton TV.

Hal ini sangat jarang terjadi, Josephine pun kaget dan berjalan kesana menanyakannya: "Kenapa, hari ini tidak sibuk?"

"Sudah selesai." Claudius menoleh dan menatapnya: "Bagaimana mobilnya?"

"Lumayan." Josephine naik ke atas ranjang dan menatapnya: "Kamu tahu hari ini aku bertemu siapa?"

"Siapa?"

"Nona Ferrari."

Claudius menolehnya: "Terus?"

"Tidak ada, parkir masing-masing, jalan masing-masing." Josephine turun dari ranjang, dan berbalik badan menuju kamar mandi.

Dia juga membawa hpnya ke kamar mandi, sejak telepon dari Vincent Lee, dia pun tidak bisa berpisah dengan hpnya, takut ketahuan Claudius.

Walaupun tidak ada apa-apa dengan Vincent Lee, tapi si pencemburu Claudius ini pasti tidak akan peduli, dia pasti akan marah dan mencekiknya.

Walaupun ini hal kecil, tapi Claudius sudah menyadarinya, dia melihat dirinya yang berjalan ke kamar mandi dan tidak mengatakan apapun.

Saat mandi, telepon itu pun berbunyi, itu telepon dari Vincent Lee, dia menutup telepon itu dan menaruhnya di sebuah rak. Lalu telepon itu berbunyi lagi, terpaksa dia hanya bisa mematikan hpnya.

Melihat hpnya yang mati, Josephine semakin stres, dia tidak tahu harus bagaimana. Dia ingin mengganti nomor telepon, tapi tidak ada gunanya, Vincent Lee pasti akan tahu.

Dia menatap cermin dan menanyakan dirinya sendiri: "Sebenarnya apa yang dipikirkan Vincent Lee?"

Dia tidak tahu apa yang dipikirkannya.

Dulu waktu ingin merebut warisan kekuasaan, dia dan Shella Bai menjualnya, sekarang malah bukan karena merebut warisan kekuasaan lagi, tapi memang tidak takut mati dan ingin melawan Claudius.

Apakah ini seperti cerita-cerita itu? Selalu ingin mendapatkan barang yang tidak bisa didapatkannya?

Setelah berdiri lama di depan cermin, Josephine menggeleng, dan menarik pintu kamar mandi dan berjalan keluar.

Mendengar suara pintu, Claudius sengaja melihatnya dan bertanya: "Telepon siapa?"

Josephine tidak menyangka kalau dia juga mendengarnya, dia kaget dan menjawab: "Tidak, salah telepon."

"Salah telepon? Sini aku lihat."

"Lihat apa?"

"Lihat siapa yang salah telepon." Claudius mengulurkan tangannya.

Josephine memegang erat hp itu, melihat ekspresinya yang serius, dia pun terpaksa memberikan hpnya. Lalu berdiri dan memikirkan bagaimana menjelaskannya.

Claudius membuka hp itu, lalu melihat nomor itu dia pun mengangkat kepalanya dan melihatnya.

Josephine menjawab: "Claudius, kamu dengar, itu Vincent Lee yang meneleponku, tapi aku tidak ngobrol panjang dengannya, aku tidak memberitahumu karena aku takut kamu marah."

"Tidak ngobrol panjang? Berarti pernah ngobrol dong?"

"Tidak termasuk, karena kadang-kadang dia sudah ganti nomor dan aku tidak tahu, kadang-kadang saya angkat." Josephine naik ke atas ranjang, lalu memeluk lehernya dan bersikap manja: "Kamu jangan marah dong, aku juga tidak mau, dan aku sudah menolaknya dengan jelas."

"Sepertinya perasaannya kepadamu lumayan dalam." Claudius mengangkat dagunya: "Aku tidak tahu bagaimana perasaanmu terhadapnya?"

"Sudah tidak ada."

"Sungguh?"

"Aku tidak setia sepertimu." Josephine menurunkan tangannya dari wajahnya.

"Jangan pindah topik dan selalu bawa-bawa diriku." Claudius tidak senang.

"Memang iya kan."

"Aku sudah begitu baik, kamu masih tidak puas?" Claudius menekannya ke bawah dan menatapnya: "Maumu apa?"

Josephine menatapnya kembali, lalu jarinya menekan dada Claudius: "Aku ingin kamu mengusirnya dari sini?"

"Sudah lama kuusir, kamu tidak bisa merasakannya?" Claudius menarik tangannya dan menaruhnya ke dalam melalui piyama tidurnya.

Jari-jarinya pun menyentuh kulitnya yang panas, Josephine pun refleks dan menarik tangannya kembali, Claudius menariknya kembali, dan merabakan tangannya ke bagian dadanya, lalu menatapnya: "Bagaimana? Sudah merasakannya?"

Josephine menggeleng: "Tidak."

"Bohong." Claudius menundukkan kepalanya dan menggigit lehernya lalu berkata: "Kalau kamu tidak bisa merasakannya, lebih baik aku merasakan punyamu saja."

Lalu dia pun membuka bajunya dengan cepat dan mencium bagian dadanya.

Josephine pun tertawa dibuatnya tapi kemudian marah lagi dan berkata: "Claudius dasar tidak tahu malu, jelas-jelas kamu sangat khawatir dengan cinta pertamamu itu, tapi masih berpura-pura kalau dihatimu hanya ada aku, benar-benar palsu!"

"Sepertinya kamu masih tidak percaya denganku." Claudius menggigit telinganya: "Aku akan membuatmu merasakannya, biar kamu ngerti kalau bukan hanya hatiku, tapi tubuhku juga hanya milikmu..."

"Apa maksudnya?" Josephine gemetaran dibuatnya, tapi dia tetap penasaran dan menatapnya: "Maksudmu, kamu sudah putus hubungan dengan pacar-pacarmu itu? Sudah lama tidak berhubungan?"

Claudius mengangguk: "Sekarang saatnya aku memberi jatahku kepadamu, mana mungkin aku memberikannya kepada orang lain?"

"Dasar kamu tidak tahu malu!" Josephine mendorongnya, dan duduk di ranjang melotorinya: "Maksudmu? Kamu benar punya pacar ya di luar sana?"

Claudius kaget melihatnya, menatapnya dan berkata: "Bukankah sudah kubilang tidak ada."

"Kalau begitu dulu ada dong." Josephine bertanya: "Cepat bilang, ada berapa? Kamu pernah berhubungan dengan siapa saja?"

Claudius menatapnya, lalu berkata: "Semua wanita takut padaku, tapi... kalau aku bilang aku masih perjaka saat umur tiga puluh tahun, kamu percaya?" Dia tersenyum.

"Tentu saja tidak." Josephine menjawab.

"Ya sudah, ngapain tanya sejelas itu?

"Aku... aku ingin balas dendam!"

"Caranya?"

"Aku juga ingin cari pacar di luar!"

"Sudahlah, memuaskan suamimu saja kamu tidak bisa, masih mau punya pacar?"

"Kamu merendahkanku?"

"Tidak, tapi aku rasa teknikmu masih kurang, pacarmu pasti akan menertawaimu." Claudius lalu menggigit telinganya: "Oleh karena itu, biarkan aku melatihmu dulu, setelah teknikmu tinggi kamu baru debut ya."

Lalu dia pun membuka bajunya dengan cepat, memegang pinggangnya, merasakan getaran tubuhnya, dia pun tersenyum. Wanita yang polos sepertinya, dia sama sekali tidak khawatir dia akan mencari pacar di luar sana."

******

Sejak Josephine mengatakan perkataan itu kepadanya, Rose masih ragu-ragu sejenak, tapi akhirnya dia tetap mematuhi perintah kakaknya, dan memutuskan untuk kembali ke Surabaya.

Josephine pagi-pagi sudah bangun dan mengantar mereka ke bandara, Claudius melihatnya bergerak kesana kemari dan bertanya: "Benar tidak perlu mengantarmu?"

"Tidak perlu, aku pergi sendiri saja." Josephine berbalik badan dan berkata: "Jarang-jarang kamu luang seperti ini, tidur lagi saja."

Dia khawatir Claudius akan canggung kalau bertemu dengan Rose, dan khawatir akan panik dan mengungkit masalah perceraian, dia merasa lebih baik Claudius tidak pergi akan lebih baik.

Claudius mengambil hp dan melihatnya sebentar lalu berkata: "Kalau begitu kamu hati-hatilah di jalan."

"Tentu, aku pergi dulu ya."

"Kesini." Claudius melambaikan tangannya.

Josephine berjalan kesana, memanjat ke atas ranjang dan mencium wajahnya: "Sudah?"

Claudius malah menarik kerah bajunya dan menutup bekas bibir merah tadi dan tertawa: "Kamu ingin semua orang tahu kalau suamimu ini sangat lincah?"

Josephine tahu ada bekas di lehernya, makanya dia memilih jaket berkerah ini. Dia memegang-megang lehernya, dan marah: "Sekali lagi aku pisah kamar ya."

"Kenapa? Ini gairah yang tak tertahankan, salah?" Claudius berkata.

"Ini gairah? Jelas-jelas kamu sengaja." Josephine marah, pria ini jelas-jelas sudah ketagihan, setiap kali pasti meninggalkan bekas untuknya.

Claudius memegang wajahnya: "Aku ingin agar kamu ingat, tidak peduli apapun yang dikatakan ibumu, ingatlah siapa dirimu." Setelah itu dia mencium bibirnya: "Cepat pergi, nanti telat."

Josephine tersenyum dan menciumnya kembali: "Oke aku pergi."

*******

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu