Istri ke-7 - Bab 186 Terima Kasih Sudah Memberitahuku Kenyataannya

Perkataannya ternyata membuatnya marah, dia pun emosi dan menarik Josephine yang baru saja ingin pergi, mendorongnya ke dinding dan mencium bibirnya.

Josephine pun kaget, lalu mengangkat tangannya dan ingin memukulnya.

Vincent Lee pun menahan pergelangan tangannya. menekannya di atas kepalanya dan menatapnya: "Josephine, kamu lebih baik ngaca dulu, lihatlah dirimu, sudah cukup beruntung ada pria yang mau denganmu setelah kamu dimainin oleh Claudius, kamu malah masih meremehkan orang lain?"

"Benar, aku adalah wanita yang meremehkanmu walaupun aku sudah dimainin Claudius, kamu jangan ikuti aku, jangan cium aku." Saat itu dia pun mengusap bibirnya dan merasa jijik.

Ekspresi Vincent Lee semakin marah. Tapi karena ini adalah tempat umum, dia tidak berani berbuat apa-apa.

"Tuan muda Lee, bolehkan kamu melepaskan wanita menjijikkan sepertiku?" Josephine sengaja memancingnya.

Vincent Lee memegang dagunya dan berkata: "Lebih baik kamu tidak menyesal!"

"Tenang saja, walaupun aku sendirian dan tidak ada bantuan seumur hidupku, aku juga tidak akan menyesal membencimu." Setelah itu dia pun mendorongnya dan berjalan meninggalkannya.

Setelah berjalan hingga ke koridor, Josephine menoleh dan melihat Vincent Lee tidak mengikutinya lagi, dia pun merasa lega dan menghentikan langkahnya sejenak, setelah itu berjalan ke toilet.

Walaupun tadi dia merespon Vincent Lee secara dingin, tapi sebenarnya dia merasa sedikit takut di dalam hatinya. Dia merasa Vincent Lee sudah berubah, berubah menjadi mengerikan dan tidak masuk akal. Bahkan lebih mengerikan dari Claudius saat marah.

Seberapa marah Claudius terhadapnya juga tidak akan memberikan pandangan kejam itu kepadanya. Tapi tadi, dia bisa melihat dengan jelas kesadisan di dalam mata Vincent Lee, dan melihat keputusasaan.

Dia berjalan di depan wastafel, membuka keran air dan membersihkan mukanya. Rasa air yang dingin itu membuat dirinya sadar, dan juga menyesal atas kegegabahan dirinya tadi.

Vincent Lee, pasti sudah menjadi jahat karena dipancingnya tadi, semoga dia tidak melakukan sesuatu yang terlalu ekstrim!

Dia mengusap air di wajahnya dengan tissue, baru saja ingin berjalan pergi, tiba-tiba terdengar suara yang sangat dikenalinya: "Halo, Juju... Kamu bilang apa? Josephine setuju akan bercerai... yang benar saja... tunggu, aku segera kesana."

Lalu terdengar suara air, Josephine pun segera bersembunyi.

Suara pintu terbuka pun terdengar, ada orang yang melangkah keluar.

Josephine mengintip dari celah pintu, saat dia melihat orang itu, dia kaget dan bengong.

Bibi? Kenapa bibi?

Suara itu sangat dikenalinya, kalau bukan mendengar nama Juju dan dirinya, dia mungkin masih akan berdiri di depan wastafel dan menunggunya keluar.

Juju yang keluar dari mulut bibi adalah nona Zhu yang ada di atas? Kenapa mereka berdua saling kenal? Dan mengungkit namanya juga, membicarakan tentang masalah perceraiannya!?

Juju...

Josephine pun kaget, dia pernah mendengar nama anak perempuan bibinya, walaupun tidak tahu nama lengkapnya apa, tapi dia ingat ibunya memanggilnya Juju.

Lantas apakah itu Juju nona Zhu? Juju anak perempuan bibi?

Setelah berdiri selama beberapa saat di depan wastafel, Josephine pun mengambil hp dari tas dan menelepon ibunya, setelah diangkat dia langsung bertanya: "Ibu, aku tanya ya, nama lengkap anak perempuan paman apa?"

Rose tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba menanyakan ini: "Kenapa?"

"Eh..." Josephine mencari alasan: "Begini, aku menerima undangan, tapi tidak tahu siapa."

"Oh, Juju ya? Namanya ya Juju Zhu."

Kaki Josephine gemetaran, dia hampir terjatuh di lantai.

Juju Zhu, ternyata dia!

Juju Zhu ternyata adalah anak perempuan paman, oh tuhan, ada apa ini?

"Dia yang mengirimnya?" Rose bertanya.

"Oh, bukan dia." Josephine tersadar: "Ibu, aku sudah mau kerja, aku tutup ya."

Setelah menutup telepon, Josephine berdiri di depan wastafel hingga beberapa saat, lalu berjalan keluar dan menuju lift.

Dia pergi ke kamar Juju, di depan pintu kamar, melalui sebuah jendela kecil di pintu itu, dia melihat bibi bersama Juju. Lalu melalui celah pintu, dia mendengar Juju berkata: "Ibu, kamu merasa Josephine benar-benar sudah ingin bercerai? Tidak mungkin menyerah dengan semudah ini bukan?"

"Josephine mirip dengan ibunya, mudah takut, mana mungkin dia berani lagi tinggal di rumah keluarga Chen? Dia tidak takut sama nenek?" Nyonya Zhu tidak ragu sedikit pun.

"Kalau begitu dia benar sudah menyerah?"

"Menurutku sih benar."

"Baguslah, akhirnya dia mau menyerah juga." Juju tertawa sombong, lalu dia pun khawatir: "Aku tidak tahu dia akan kemana setelah bercerai? Apakah suatu hari dia akan mengingat kembali saat kecil dia pernah menolong Claudius, lalu kembali mencari Claudius."

"Tenang saja, saat dia menolong Claudius itu baru umur tujuh, siapa yang masih mengingat hal di saat berumur tujuh tahun?"

"Sepertinya aku tidak mengingat satu pun." Juju tertawa.

"Nah, benar bukan, dia sendiri juga sudah lupa, hanya nenek saja yang tahu tapi nenek juga sudah tiada, jadi... orang yang berjasa dan kekasih yang ditakdirkan itu sudah pasti kamu, tenang saja." Nyonya Zhu menenangkannya.

Mendengar perbincangan mereka berdua, Josephine yang awalnya kaget menjadi lebih kaget lagi, dia pikir dia pasti salah dengar, karena topik pembicaraan mereka sangat asing baginya, dia bahkan tidak tahu apa yang dibicarakan oleh mereka berdua.

Dia pernah menolong Claudius, saat umut tujuh tahun, mengapa dia tidak mengetahuinya?

Agar bisa mendengar lebih jelas, dia berusaha berdiri lebih dekat lagi dengan pintu dan tidak membiarkannya terjatuh, dia mendengar Juju berkata: "Sebelumnya aku juga sudah pernah mengetes Josephine, sepertinya dia memang sudah lupa kalau dirinya pernah menolong Claudius."

"Iya, aku pikir dia sudah lupa." Nyonya Zhu menepuk punggungnya dan berkata: "Juju, sekarang pernikahan kamu sudah ada di tangan kamu, kamu harus berusaha lagi, demi kamu ibu sudah mencelakai nenek, satu-satunya orang yang tahu kenyataan ini, beberapa tahun ini aku sering memimpikan dia mencariku dan ingin membalas dendam, benar-benar mimi buruk."

"Ibu, kamu bilang apa? Nenek..." Juju kaget.

Nyonya Zhu berkata pasrah: "Kalau tidak harus bagaimana lagi, dia sangat menyayangi Josephine, kalau dia tahu Claudius kembali dan mencari orang yang menolongnya, dia pasti akan memberitahu kenyataannya."

"Ya tuhan, ibu, itu nenek kandungku."

"Dia sangat menyayangi Josephine, jauh lebih banyak dari kamu, nenek kandung apaan." Nyonya Zhu melanjutkan: "Lagipula, beberapa tahun ini aku juga sering direpotinya, sudah seharusnya dia memejamkan matanya, untung saja semua usaha ini tidak sia-sia."

"Tapi bagimanapun juga aku merasa ini sedikit kejam."

Nyonya Zhu pasrah: "Kalau bukan saat itu aku langsung memutuskan, kamu pikir kamu bisa bertemu dengan Claudius dan menggantikan Josephine? Jangan berharap."

Juju mengerti, dia pun berkata: "Ibu, kamu pulang saja dulu, jangan sampai keluarga Chen melihatmu."

"Nona, kamu cari siapa?" Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita.

Mereka berdua pun kaget, nyonya Zhu pun bergegas membuka pintu.

Bertatapan dengan Josephine, dia bingung dan kaku...

Josephine berusaha berdiri seimbang, menarik nafas dan akhirnya berkata: "Bibi, apa kabar."

"Jo...Josephine...kenapa kamu ada disini?" Nyonya Zhu pun terbata-bata.

"Aku melihatmu di bawah, lalu aku ikut ke sini." Josephine tersenyum: "Maaf, aku sudah mendengar semuanya, juga sudah merekamnya."

Dia mengangkat hpnya, nyonya Zhu kaget dan berteriak, Juju yang ada di belakangnya juga memucat.

"Josephine... aku... semua yang kukatakan tadi itu tidak benar, aku hanya mengatakannya untuk menenangkan Juju..." Nyonya Zhu berkeringat dingin, dia berusaha untuk menjelaskan hal tadi.

"Tapi nenek tiba-tiba meninggal tanpa sebab di rumah sakit itu benar." Josephine marah dan menangis, dia menatapnya dan berkata: "Demi menikahkan anak kalian ke orang kaya, kamu malah berani membunuh orang, sungguh kejam!"

"Aku tidak, tadi aku hanya berkata sembarangan!" Nyonya Zhu menarik tangannya: "Josephine... Kamu dengar aku, aku..."

"Jangan sentuh aku!" Josephine mengelak dari tangannya, berjalan mundur dan tertawa: "Tahu tidak, saat Claudius menceritakan masa-masa kecilnya, aku merasa seperti aku pernah melewati masa-masa itu juga. Sekarang aku mengerti kenapa aku bisa merasakan itu, makasih karena kalian membuatku mengingatnya, makasih kalian membuatku tahu semuanya, makasih juga telah membuatku tahu... kalau aku begitu berjodoh dengan Claudius."

"Josephine, kamu sudah salah paham..."

"Aku salah paham atau tidak tunggu saja hingga Claudius sadar!" Josephine memotongnya lalu berkata: "Dasar kalian ibu dan anak yang kejam, aku tidak memperhitungkan kalian menggantikan posisiku, tapi kalian malah membunuh nenekku yang sangat kusayangi, aku tidak akan membiarkan ini begitu saja."

Josephine melangkah mundur: "Kalian tahu akibatnya kalau membohongi nenek? Lalu, Claudius juga paling benci dengan kebohongan, aku akan memberitahu nenek sekarang juga, kalian tunggu saja, keadaan kalian tidak akan lebih baik dari keluarga Bai!"

Setelah itu, Josephine berbalik badan dan berlari menuju ke lift.

Saat itu, mereka berdua sangat panik, nyonya Zhu pun ingin mengejarnya.

Juju menarik tangan ibunya dan berkata: "Ibu, segera telepon dia, bilang saja kalau Josephine sudah tahu kenyataannya, dan ingin memberitahu nenek!"

"Ah... Oh... baik!" Nyonya Zhu mengambil hp dari kantongnya.

Juju berjalan balik ke kamar dan mengambil tas dan kunci mobilnya dan turun ke bawah melewati tangga darurat.

Saat dia mengejar ke bawah, Josephine sudah tidak tahu entah kemana, dia melihat kesekitar lalu berlari ke mobilnya, berjalan menuju rumah keluarga Chen.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu