Istri ke-7 - Bab 14 Lepaskan dia

Sudah jam sepuluh ketika Claudius Chen kembali ke rumah pada malam hari.

"Tuan muda sudah kembali." Pengurus He menuruni tangga dan lanjut berkata, "Tuan muda meninggalkan rumah sakit hari ini, tetapi langsung pergi bekerja, suasana hati nenek tua Chen tidak baik hari ini."

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja."

"Kesehatan tuan muda tidak boleh disepelekan."

"Aku akan lebih berhati-hati," Claudius Chen mengangguk. Ketika dia menaiki tangga, dia tiba-tiba berhenti, berbalik dan bertanya: "Apakah nyonya sudah kembali?"

Pengurus He terkejut. Tuan muda benar-benar menanyakan keberadaan wanita itu?

Sebenarnya, Claudius Chen tidak peduli, tetapi tiba-tiba teringat apa yang terjadi di rumah sakit hari ini, jadi dia bertanya karena rasa ingin tahu.

Dia tidak ingin memberi tahu Claudius Chen tentang hal buruk ini, tetapi karena dia bertanya, dia harus mengatakan semuanya: "Hari ini nyonya pergi menemui seorang pria, karena itu nenek tua Chen memberinya hukuman keluarga.”

“Pertemuan pribadi dengan seorang pria?”

“Ya, aku benar-benar tidak menyangka dia bisa melakukan hal semacam ini,” katanya sambil mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan foto itu.

Claudius Chen memperhatikan ponsel itu, matanya menyipit dan dia tersenyum kecil.

“Tuan muda, apakah Anda baik-baik saja?” Dia memandang Claudius Chen dengan bingung, istrinya selingkuh, tetapi dia tersenyum?

"Aku baik-baik saja," Claudius Chen mengembalikan ponsel kepadanya dan berkata, "Lupakan masalah ini, bawa dia kembali."

"Tapi nenek tua Chen, dia ..."

"Tidak masalah, katakan padanya aku yang meminta." Claudius Chen mengangkat tangannya dan menepuk bahu pengurus He: "Bawa dia kembali, bukankah nenek ingin menggendong cucunya?"

"Ah…Baik..." Pengurus He mengangguk.

Sudah belasan jam sejak Josephine Bai dibawa ke aula itu, dia tidak bisa merasakan kedua kakinya lagi.

Awalnya dia berpikir bahwa hukum ini cukup manusiawi, setidaknya tubuhnya tidak terluka.Tetapi dia tidak menyangka hukuman ini lebih menyakitkan daripada dipukuli dengan tongkat.

Dia lapar dan lelah, dia benar-benar tidak kuat lagi.

Aula ini sangat luas, hanya beberapa cahaya dari lilin yang menyinari ruangan yang sangat gelap itu.

Dia ingat bahwa ketika pelayan mengajaknya keliling rumah, wajah pelayan itu memutih ketika mengatakan bahwa di suasana di dalam aula ini terlalu mengerikan.

Saat memikirkan ini, Josephine Bai sedikit takut..

(Suara pintu terdengar)

Sepertinya pintu ruangan itu terbuka.

Josephine Bai terkejut, dia berusaha menggerakan tubuhnya, matanya menyapu setiap sudut ruangan, dan akhirnya jatuh di sisi kanan ruangan.

Itu adalah pintu kayu tua, dan pintu itu sedikit bercelah, seukuran kepalan tangan, dan di dalam celah itu ...

Punggung Josephine Bai kaku dan keringatnya dingin.

Apa yang dia lihat? Wajah perempuan dengan wajah pucat dan mata yang tajam? Dan gaun putih ...

Dia dapat mendengar suara tangisan pelan: "Kembalikan cincin itu kepadaku..."

Josephine Bai mengedipkan matanya, dan ketika dia mengerjap, wanita itu pergi, dan suara itu tak terdengar lagi.

Dia melihatnya dengan jelas, atau apakah itu hanya ilusi? Tidak, itu benar-benar nyata.

Dia selalu panik karena dia tidak pernah percaya pada hal-hal mistis.

Dia mengangkat tangan kanannya dan melirik cincin di jari manisnya.

Ada yang meminta cincin padanya barusan? Tubuhnya menyusut.

Dia tahu bahwa pintu aula itu dikunci, dan ada seorang pelayan di gerbang yang menjaganya. Dia akhirnya mundur ke belakang pintu. Kemudian menarik gagang pintu dengan tangannya dan berteriak ketakutan: "Tolong! Ada hantu! Hantu ...! "

Namun, tidak peduli bagaimana dia berteriak, pelayan di pintu tidak membuka pintu.

Josephine Bai melihat kembali ke pintu kayu itu, dan meskipun dia tidak melihat apa-apa, hatinya masih sangat ketakutan: "Ada hantu ... biarkan aku keluar! Biarkan aku keluar ...!"

Setelah beberapa saat, pintu itu terbuka.

Josephine Bai melihat orang yang masuk.

Itu adalah pengurus He.

"Ada hantu ..." Josephine Bai mengerang.

Pengurus He melototinya: "Nyonya, halaman ketiga, poin ke dua dari dokumen itu, apakah Anda tidak ingat atau tidak melihatnya?"

"Aku ... aku melihatnya, tapi benar-benar ada hantu, di dalam ...."

Tentu saja, dia ingat apa yang tertulis di dokumen itu. Intinya adalah bahwa dia tidak diperbolehkan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan hantu atau dewa di rumah. Pada saat itu, dia menganggap lucu bahwa orang-orang dari keluarga Chen bisa begitu percaya takhayul.

"Diam!"

"Aku ..."

“Bawa dia kembali.” Kata pengurus He, lalu dia berbalik.

Josephine Bai menyeka air matanya dan mengambil napas dalam, dia akhirnya boleh kembali!

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu