Istri ke-7 - Bab 26 Tidak Berani Tidur Sendiri

Sepertinya ibu tirinya ini dan Shella Bai pasti akan mempermalukannya di acara pertunangannya.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat Fransiska sedang tertawa licik, dia sangat membencinya tapi dihadapan Nenek Tua, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa.

“Ibu, Claudius sakit, nanti aku yang mewakili keluarga Chen untuk menghadiri acaranya saja.” Dia berkata dengan senyuman kaku.

Fransiska menepuk punggung tangannya : “Mana boleh, Josephine hanya punya kamu sebagai kakaknya dan Claudius sebagai Kakak iparnya, jika kalian tidak menghadirinya bersamaan, orang luar akan menertawakan kita, tidak hanya akan ada gosip hubungan kakak-adik kalian tidak bagus, bahkan akan ada gosip hubunganmu dengan Claudius tidak bagus.”

“Ibu……”

“Nenek Chen, menurutmu aku benar tidak?” Fransiska berbalik kearah Nenek Chen

Nenek Chen tersenyum : “Bagaimanapun juga kalian berdua harus ikut hadir diacara itu.”

Josephine kehabisan kata-kata, dalam hati dia berpikir, ibu tiri ini sangatlah kejam, dengan begini, dia tidak bisa absen dari acara itu.

Jika hanya dia sendiri saja tentu tidak ada masalah, dia sudah terbiasa dipermalukan oleh Shella, tapi Claudius……akankah dia pergi menemaninya? Ini adalah sebuah masalah.

Dengan susah payah mengantarkan Fransiska, Josephine kembali ke dalam rumah, dia melihat Nenek Chen masih duduk diatas sofa, dan berkata dengan sopan kepadanya : “Nenek, aku naik dulu.”

Nenek Chen melihatnya dan tersenyum : “Acara tunangan seorang anak haram, pantaskah menyuruh orang keluarga Chen menghadiri acaranya?”

Hati Josephine sakit, iya benar, hanyalah seorang anak haram, Josephine hanyalah seorang anak haram yang dibiarkan oleh keluarga Bai diluar sana.

******

Diluar jendela, petir dan hujan silih berganti, suara angin semakin kencang, Josephine menyusutkan badannya kedalam selimutnya, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan rasa takutnya .

Meskipun Nenek tidak mengizinkan untuk berkata mengenai hantu, tapi dia tetap saja akan terpikiran bayangan putih yang dia lihat waktu itu, terutama dimalam-malam seperti ini, dia yang sendirian didalam kamar merasa lebih takut lagi.

Sebuah petir menyinari jendela dan memantulkan bayangan pohon-pohon bagaikan bayangan manusia, diikuti dengan suara Guntur yang keras, Josephine akhirnya tidak bias menahannya dan membawa bantalnya lalu keluar dari kamar tidurnya.

Suasana di koridor terlihat gelap dan sunyi, hanya ada 1 lampu dinding yang menyala.

Dia berdiri didepan pintu, dia ragu-ragu dan akhirnya juga mengetok pintu kamar itu.

Claudius membuka pintu kamarnya, dan melihat Josephine dengan rambut berserakan, tidak memakai alas kaki dan memeluk bantal disertai mata yang berisi air mata sedang berdiri didepan pintu.

Tampang itu membuat orang merasa kasihan dan akan berbelas kasihan.

Claudius bukanlah orang yang akan mengasihani orang lain, tapi melihat wajah Josephine, dia tidak langsung mengusirnya lalu meledeknya : “Ada apa? Apakah kamu melihat hantu lagi?”

Josephine menatapinya dan berkata dengan nada meminta : “ Kumohon biarkan aku tinggal disini semalam, aku tidak akan tidur ditempat tidurmu, tidak akan mengganggumu……”

Sambil berkata, air matanya mengalir.

Claudius berkata : “Sepertinya aku lebih menakutkan daripada hantu, kamu tidak takut?”

Josephine mengerti maksudnya adalah kejadian ketika sakitnya kambuh, tapi sejujurnya, sebelum mengetuk pintu kamarnya, dia sempat ragu-ragu, tapi dibandingkan dengan dia, Josephine lebih takut dengan hujan diluar sana dan hantu wanita yang bisa muncul jika dia menutup matanya.

Dia tidak berkata apa-apa, dan berjalan melewati Claudius lalu jongkok di sebuah sudut ruangan.

Claudius merasa tidak enak karena melihat Josephine bagaikan seekor kucing yang mencari tempat istirahatnya disudut ruangan, kelihatannya dia masih takut terhadap dirinya, tapi kalau takut, mengapa dia masih mau datang kekamarnya?

Dia berjalan kearah Josephine, dan menariknya dari sudut kamar, dan berkata : “Meskipun suamimu menderita penyakit aneh, tapi dia juga adalah seorang lelaki normal.”

Josephine tidak mengerti maksud Claudius, dan tiba-tiba dia dilemparkan keatas tempat tidur lalu badan Claudius menimpanya.

Setelah menikah selama ini, Josephine sudah mulai terbiasa dengan hal ini, jadi dia tidak begitu menolaknya, akan tetapi Josephine yang taat malah membuat Claudius merasa tidak nyaman, dia menghentikan gerakannya : “Jadi ini tujuanmu yang sebenarnya?”

“Kamu yang menarikku keatas tempat tidur.” Josephine membantah.

Tidak apa-apa jika di fitnah oleh Shella, tapi diatas ranjang juga harus diperlakukan seperti ini oleh lelaki ini, Josephine benar-benar marah : “Tuan Muda Chen, baikkah jika kamu mengatakan istrimu seperti itu? Atau kamu sama sekali tidak mendengarkan gosip diluar sana? Perlukah aku tengah malam dan datang menggoda seorang……”

Josephine tiba-tiba terhenti dan tidak melanjutkannya lagi.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu