Istri ke-7 - Bab 110 Pelecehan Seksual (3)

Di jalan menuju perusahaan klien, Asisten Yan berbalik melihat Claudius, kemudian melihat dia sedang menutup mata. Asisten Yan tahu Claudius pasti tidak sedang tidur, karena baru naik mobil.

Asisten berpikir, kemudian berkata: "Tuan muda Chen, hari ini ketika aku lewat komplek Golden, aku melihat mobil Vincent Lee berhenti di tepi jalan."

Kening Claudius bergerak sedikit, hatinya juga ikut melompat, namun nada suaranya tidak peduli: "Jadi?"

"Panti asuhan milik Alex Zhao terletak di komplek Golden, dan sekarang Nyonya muda tinggal di panti asuhan, menurut Anda?" Asisten Yan berbalik, menatapi Claudius: "Aku merasa tidak sampai 4 bulan, Nyonya muda takutnya sudah menjadi milik Vincent Lee."

Claudius harus mengakui, mendengar Asisten Yan berkata seperti itu, dia merasa cemburu di hatinya, tapi dia tidak memperlihatkannya, dan berkata dengan wajah datar: "Aku sudah tidak mau, dia jadi milik siapa tidak penting."

Dulu ketika menyetujui Josephine pergi, dia sudah pernah memikirkan akhir seperti ini. Tapi karena dia sudah setuju, sudah pasti tidak ada alasan untuk menyesal.

Terlebih lagi, dia merasa kalau memang Josephine benar-benar menyukai Vincent Lee, dia juga tidak bisa menghentikannya.

"Tuan muda Chen, apakah anda ingin melihat suatu hari di masa depan, Vincent sengaja membawa Nyonya muda ke depan anda untuk memamerkan kemenangannya?" Asisten Yan tersenyum ringan: "Aku rasa, perasaan seperti itu seharusnya sangat tidak enak."

Claudius akhirnya membuka matanya melihat Asisten Yan, berkata: "Ketika aku sudah tidak memedulikan perempuan ini, tidak peduli apa yang dilakukan Vincent juga sudah tidak berarti."

"Bagaimana kalau anda masih peduli?"

"Asisten Yan!" Suara Claudius tiba-tiba mendingin: "Aku mengerti maksudmu, tapi aku mempunyai pemikiranku sendiri, di masa depan jangan memperhatikan kehidupan dia lagi, dan tidak boleh menyebut namanya di depanku lagi."

Claudius berkata dengan serius dan tidak senang, tidak ada ruang untuk melawan, sepertinya dia sudah bertekad kuat.

Asisten Yan mengerti karakter Claudius, kalau membuatnya marah, dia yang adalah asisten paling dekat dengannya juga tidak akan ada pengecualian.

Asisten Yan tahu diri dan menutup mulutnya, dalam hati berpikir, ya sudahlah, orang yang bersangkutan saja tidak panik, dia sebagai orang luar mau segimana panik juga tidak berguna.

Meskipun telinga Claudius sudah tenang dan hening, namun hatinya mulai tidak tenang.

Sebenarnya dia tetap sangat ingin tahu untuk apa Vincent pergi mencari Josephine, tentu saja, tidak usah berpikir juga tahu dia ingin mengambil kesempatan ini untuk mendapatkan hati Josephine.

Tapi tidak tahu apa yang akan dilakukan Josephine? Apakah dia akan goyah oleh pengejaran Vincent yang tidak tahu menyerah? Apakah benar seperti yang dikatakan Asisten Yan, akan ada suatu hari mereka berdua berpegangan tangan muncul di depannya, dan Vincent akan tersenyum penuh kemenangan terhadapnya, sama seperti dia hari itu di bandara.

Claudius mengangkat tangan menggunakan jarinya memijat keningnya, dalam hati diam-diam mengingatkan diri sendiri, Josephine hanya seorang perempuan yang dia berencana tidak mau, tidak seharusnya perasaannya dipengaruhi olehnya.

*****

Manusia adalah makhluk yang penuh kontradiksi, jelas-jelas di dalam hati sudah bertekad, tapi perilaku tetap mengkhianati hati tanpa bisa dikontrol.

Sama seperti Claudius sekarang, tadi pagi baru saja memarahi Asisten Yan dan mengancamnya untuk tidak memperhatikan gerak-gerik Josephine lagi, tapi dia sendiri sekarang membelok ke arah komplek Golden.

Lama tak berjumpa, di permukaan tidak terlihat ada perubahan dengan Josephine, namun di antara alisnya terlihat kekhawatiran yang dulu sangat jarang terlihat.

Josephine berjalan keluar dari komplek sendirian, sendirian berjalan di trotoar.

Rambut panjang yang halus, jaket hitam yang tipis, kaki yang langsing, melihatnya dari belakang, sama sekali tidak terlihat seperti perempuan hamil, malah terlihat seperti angsa hitam yang terpisah dari kelompoknya, sendirian dan kesepian.

Ini adalah kehidupan yang dia inginkan? Ini adalah kebebasan? Bibir Claudius tanpa sadar membentuk senyuman sinis, kakinya menginjak gas dengan ringan, kemudian melaju melewati Josephine.

Josephine yang berjalan di depan konsentrasi melihat jalan, dia sama sekali tidak menyadari ada mobil hitam yang mengikutinya dari belakang, dan tidak menyadari mobil itu sudah lewat dari sampingnya.

Langit mulai menggelap secara perlahan, karena area ini adalah area yang baru mulai dikembangkan, penghuni di daerah sini masih sangat sedikit, berjalan di luar terasa sepi dan dingin. Hanya saja beberapa hari ini dia sudah sering berjalan di jalan ini, dia merasa tidak ada apa-apa.

Ketika dia berjalan melewati bagian jalan yang agak gelap, dia tiba-tiba merasa di sampingnya seperti ada yang menatapi dia, dia berpaling baru sadar bahwa di rerumputan di tepi jalan ada seorang pengemis kotor yang duduk disana.

Josephine merasa panik dilihati oleh pengemis tersebut, tanpa sadar dia menambah cepat langkah kakinya.

Namun pengemis itu tiba-tiba berlari mendekatinya kemudian langsung memeluk Josephine.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu