Istri ke-7 - Bab 208 Jesslyn hilang (3)

Josephine Bai sangat cemas, tentu saja dia tahu yang dimaksud Paman Chen ini adalah Claudius Chen, tapi dia tidak mengerti kenapa Claudius Chen membawa Jesslyn pergi, dan dia juga tidak tahu apa tujuannya? Apakah.....

Dia tidak berani membayangkan semua akibat yang tidak baik itu, tapi Jesslyn tidak memiliki hubungan apa pun dengan Claudius Chen, bagaimana mungkin dia dengan berbaik hati membawa Jesslyn pergi makan dessert? Apakah dia ingin menggunakan Jesslyn untuk mengancamnya kembali ke sisinya?

"Nyonya Qiao, anda jangan panik." Ibu Guru Fang melihatnya panik hingga langkah kakinya juga tidak stabil, dan menenagkannya dengan merasa bersalah: "Bagaimana kalau anda menelepon Paman Chen Jesslyn dan bertanya kepadanya?"

Josephine Bai menarik nafas pelan, dia mengambil HP dari dalam tasnya dengan gemetar lalu menelepon Claudius Chen.

Telepon Claudius berdering sangat lama tapi tidak ada yang mengangkatnya, Josephine berbalik dan berjalan keluar dengan cepat sambil menghubungi Marco Qiao, saat teleponnya tersambung Josephine langsung menangis tersedu-sedu: "Marco, Jesslyn dibawa pergi oleh Claudius Chen, sekarang tidak tahu dimana keberadaannya ....."

"Apa yang kamu katakan?Jesslyn dibawa pergi oleh Claudius Chen? " Marco Qiao juga kaget saat mendengar hal ini darinya.

"Uhm, Ibu Guru Fang mengatakan dia membawanya sore ini, aku sudah menelepon Claudius tapi dia tidak mengangkat teleponnya, bagaimana....." mengingat demi membuat dirinya kembali ke sisinya, Claudius bahkan bisa mengurungnya, dan memaksanya makan obat, Josephine langsung merasa khawatir, Josephine khawatir Claudius akan menyakiti jesslyn karena marah.

Marco Qiao berpikir sejenak lalu menenangkan Josephine dengan suara lembut:"Jessie, kamu jangan khawatir, Jesslyn tidak akan berada dalam bahaya, Claudius Chen tidak memiliki alasan untuk melukainya, kamu pulang dulu, aku akan mengutus orang untuk mencarinya."

"Kamu menurut dan pulang dulu, aku tutup dulu teleponnya." Marco Qiao menutup teleponnya.

Setelah menutup teleponnya, Marco Qiao segera menelepon Henry Qiao, dan langsung berkata: "Kak, Claudius Chen membawa Jesslyn pergi dari TK, menurutmu apa tujuannya?"

Henry Qiao berpikir sejenak, lalu tertawa: "Dia tidak akan membawanya untuk tes DNA, kamu tidak perlu khawatir."

"Tapi selain motif ini, apakah masih ada motif lain?"

"Mimpi pun Claudius Chen tidak akan membayangkan dia memiliki seorang putri yang berkeliaran diluar sana, biarpun ingin melakukan tes DNA, dia juga akan mengetes DNA Jesslyn dan Juju Zhu, biarkan dia mengetesnya."

"Kamu benar-benar menganggap remeh IQ Claudius Chen?"

"Ini tidak ada hubungannya dengan IQ, jika kamu adalah dia, apakah kamu akan sembarangan membawa anak orang lain untuk melakukan tes DNA?" Henry Qiao diam beberapa saat lalu berkata: "Kamu jangan panik dulu, dengan perasaannya terhadap Josephine Bai, dia tidak akan berani melukai Jesslyn, tunggu dan amati dulu, jika malam ini dia belum mengembalikan Jesslyn aku akan mengambil tindakan."

Marco Qiao tidak berdaya, jadi dia menutup teleponnya.

----------------------------

"Paman Chen, HP mu terus berdering." Jesslyn yang duduk di belakang melihat Claudius tidak mengangkat teleponnya, oleh karena itu dia mengingatkannya dengan baik hati .

Claudius Chen tertawa lalu berkata: "Bukan telepon yang penting, aku akan mengangkatnya setelah sampai di rumah."

"Ini adalah perbuatan yang tidak sopan loh."

"Aku tahu, nanti aku akan meminta maaf kepadanya." Claudius Chen melihat jalanan di depan yang macet, lalu dia melihat jam tangannya, sudah lewat jam pulang sekolah.

Dan pas sekali saat ini sedang jam pulang kerja, jalanan sudah macet seperti tempat parkir, kelihatannya tidak perlu mengantarkannya kembali ke sekolah lagi.

HP nya kembali berdering, masih nomor yang dia kenal itu, dia tetap hanya melihatnya dengan acuh tak acuh tapi tidak mengangkatnya.

Setelah macet cukup lama, akhirnya arus lalu lintas mulai berkurang, Claudius Chen mengendarai mobil menuju ke jalan yang mengarah kerumah Marco Qiao.

Saat HP nya sudah berdering untuk yang kesekian kalinya, akhirnya Claudius mengambil HPnya dan menekan tombol jawab, lalu menyerahkan HPnya kepada Jesslyn lalu mengisyaratkan itu telepon dari ibunya.

Saat mendengar suara Jesslyn, membuat Josephine menjadi emosional, dia menangis sambil marah: ”Jesslyn Qiao! Kamu pergi kemana? Kamu ingin membuat ibu mati karena khawatir?”

Jesslyn melihat Claudius dengan merasa bersalah, lalu berkata dengan penuh penyesalan: ”Maaf ibu, aku pergi bermain diluar bersama Paman Chen.”

“Apakah ibu pernah mengatakan kepadamu kamu tidak boleh sembarangan mengikuti orang lain?”

“Ibu tidak perlu khawatir, Paman Chen adalah orang baik, dia akan mengantarku pulang.”

“Bagaimana kamu bisa tahu dia adalah orang baik?” Josephine Bai menarik nafas, dan melanjutkan bertanya: ”Sekarang kamu ada dimana? Apakah dia ada mempersulitmu? Apakah dia benar-benar akan mengantarmu pulang?”

Mendengar perkataan Josephine Bai di telepon yang sangat khawatir sehingga berbicara dengan tidak karuan , Claudius tersenyum sedih, kelihatannya dimata Josephine Bai dirinya memiliki kesan yang sangat jahat.

“Ibu, Paman Chen sedang mengantarku pulang, tapi sedang jalanan macet, mungkin harus menunggu sebentar lagi.”

“Apakah dia benar-benar mengantarmu pulang?” Josephine Bai tidak percaya dan terus bertanya.

“Ada, Ibu, Paman Chen benar-benar bukan orang jahat.” Jesslyn kembali mengulangi perkataannya untuk menenangkan Josephine Bai.

Setelah menutup teleponnya, Jesslyn melihat Claudius dan bertanya tidak mengerti: ”Paman Chen, kenapa ibu tidak percaya kalau kamu adalah orang baik? Jelas-jelas Paman Chen adalah orang baik.”

Claudius Chen menertawakan dirinya: ”Karena ibumu tidak menyukai paman.”

“Kenapa?”

“Hmm....mungkin karena dia mengira aku adalah pembohong.” Claudius rasa, Josephine Bai tidak hanya menganggapnya sebagai pembohong besar, dia bahkan menganggapnya sebagai pria bajiangan yang sudah gila.

Dari jauh Claudius Chen melihat Josephine berdiri di pintu gerbang sedang menantikan kepulangan Jesslyn, saat melihat mobilnya, Josephine segera menghampirinya dengan senang.

Claudius Chen menghentikan mobil di hadapan Josephine, Josephine membuka pintu belakang mobil dengan tidak sabar lalu dia menggendong Jesslyn keluar dari dalam mobil.

Jesslyn memeluk leher Josephine lalu berkata sambil tersenyum dengan manis: ”Ibu, yang aku katakan benarkan, Paman Chen bukan orang jahat.

Meskipun Jesslyn sudah pulang, tapi Josephine Bai yang dibuat ketakutan hingga jantungnya hampir copot masih belum kembali tenang, dia memukul pantat kecil Jesslyn sambil berkata dengan marah: ”Jika kamu sembarangan mengikuti orang lain lagi, akan aku pukul pantatmu habis-habisan!”

“Ibu,,,” Jesslyn mengerutkan bibirnya, dan memanggilnya dengan sedih.

Josephine Bai menurunkannya ke bawah, lalu menghampiri Claudius Chen yang berada di kursi kemudi, dengan di batasi oleh jendela yang terbuka hingga setengah, Josephine berkata dengan marah: ”Tuan Muda Chen, Jesslyn hanyalah anak kecil yang tidak tahu apa-apa, aku berharap hal ini tidak terulang lagi!”

“Lihat betapa paniknya kamu, aku hanya membawa Jesslyn keluar untuk makan dan bermain sebentar.”

“Kalau begitu kenapa kamu tidak mengangkat teleponku? Apakah kamu tidak tahu aku akan kecarian? Terlebih, Jesslyn tidak memiliki hubungan apapun denganmu, atas dasar apa kamu membawanya pergi makan?”

Claudius Chen melihatnya, setelah beberapa saat dia berkata: ”Karena aku ingin kamu merasakan sebentar bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat penting bagimu, baru satu jam saja kamu sudah tidak dapat menahan perasaan itu, tapi aku harus menahannya setiap hari, apakah kamu mengerti?”

Josephine Bai tahu apa maksudnya, sejenak dia tidak bisa mengatakan apa-apa.

“Aku tidak ingin mendengar semua ini, aku peringatkan sekali lagi kepadamu, tidak peduli apa yang ingin kamu lakukan terhadapku tapi jangan menyentuh putriku lagi, jika tidak aku tidak akan mengampunimu.” setelah mengatakannya Josephine Bai mengandeng Jesslyn dan berjalan masuk kedalam rumah.

Sambil di gandeng oleh Josephine Bai, Jesslyn membalikkan kepalanya dan melambaikan tangan kecilnya kepada Claudius Chen: ”Paman Chen sampai jumpa!”

Claudius Chen juga melambai kepadanya, tak disangka muncul perasaan tidak rela di dalam hatinya.

Claudius baru menjalankan mobilnya dan pergi setelah melihat ibu dan anak itu masuk kedalam rumah.

Setelah masuk ke dalam rumah, Josephine segera menelepon Marco Qiao, dan memberitahunya tidak perlu mencari Jesslyn lagi.

Setelah menutup teleponnya, Josephine melepaskan tas Josephine dari tubuhnya lalu mengambil kemoceng dan memukul pantatnya dua kali, dengan marah berkata: ”Apakah aku pernah memberitahumu selain ayah, ibu dan paman, siapapun yang pergi menjemputmu kamu tidak boleh mengikutinya? Apakah aku pernah memberitahumu?”

Kemoceng mengenai tubuhnya, Jesslyn segera melompat sambil menangis.

“Kamu masih berani menangis, bagaimana jika kamu diculik oleh orang jahat? Kenapa kamu bodoh sekali?” Josephine Bai memukul kakinya.

“Ibu....”Jesslyn menghindar sambil menangis dan berkata: ”Paman Chen bukan orang jahat, dia tidak akan menculikku.”

“Bagaimana kamu bisa tahu dia bukan orang jahat?”

“Sebelumnya dia pernah menyelamatkanku, dia juga membawaku ke rumah sakit, bukankah ibu mengatakan harus menjadi orang yang memiliki sopan santun dan tahu berterima kasih? Jelas-jelas Paman Chen sangat baik terhadap Jesslyn, juga sangat baik kepada ibu, kenapa ibu menganggapnya sebagai orang jahat? Hu hu......” Jesslyn berkomentar sambil menghapus air matanya.

Dulu saat Jesslyn melakukan kesalahan, biar bagaimana pun Josephine Bai memukulnya, dia tidak berani menangis sesedih ini juga tidak berani protes seperti ini, tapi hari ini......

Meskipun Josephine Bai marah karena dia melawan, tapi yang dia katakan bukan tidak masuk akal.

Dulu Claudius Chen memang telah menyelamatkan nyawa Jesslyn, bagi Jesslyn, Claudius Chen adalah orang baik.

Josephine tidak tahu bagaimana dia harus menjelaskan dendam antara dirinya dan Claudius Chen, dia hanya bisa berkata: ”Tidak peduli bagaimana pun dia adalah orang luar, kamu tidak boleh ikut dengannya, kelak kamu tidak boleh mengulanginya lagi, apakah kamu mengerti?”

Jesslyn mengusap air matanya sambil menganggukkan kepalanya: ”Jesslyn mengerti.”

Josephine Bai menarik nafas pelan, setelah menenangkan diri dia melihat Jesslyn dan bertanya: ”Dia membawamu melakukan apa? Apakah dia ada mengatakan sesuatu kepadamu?”

Jesslyn juga sudah berhenti menangis, lalu dia berkata dengan suara pelan: ”Paman Chen membawaku makan dessert, lalu membawaku bermain bom bom car, dia juga mengatakan banyak hal kepadaku.”

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu