Istri ke-7 - Bab 110 Pelecehan Seksual (1)

Di meja makan, Sally melihat tempat duduk milik Josephine kosong dan bertanya: "Kenapa kakak ipar tidak ikut sarapan?"

"Aku tidak memberitahumu? Kakak ipar pulang ke rumah keluarganya untuk melewati kehamilannya." Joshua berkata.

"Tidak. Kamu tidak memberitahuku." Sally tertawa: "Sepertinya aku sudah terlalu lama tidak kesini."

Nenek tua Chen meletakkan gelasnya, kemudian melihat ke arah Claudius: "Sudah pergi berapa hari, kenapa tidak pergi menjemputnya?"

"Nenek, dia merasa tinggal di rumahnya lebih bebas, biarkan saja dia pergi." Claudius berkata.

"Apa maksudmu, sekarang dia adalah Nyonya muda keluarga Chen, terlebih lagi sedang hamil, mana mungkin terus tinggal di rumah keluarganya?" Nenek tua Chen memerintahkan dengan muka serius: "Untuk menghindari orang-orang bergosip tidak jelas, lebih baik cepat menjemputnya kembali."

"Nenek......" Claudius menggerakkan mulutnya, tapi akhirnya tidak berkata apa-apa.

Joshua yang disamping merasakan Claudius yang bimbang, dia pun mengambil sebuah roti dan dengan tahu diri berdiri dari kursinya: "Ayo pergi, kalau tidak nanti jalan macet."

Sally juga dengan tahu diri ikut berdiri, memberi salam kepada Nenek tua Chen dan Claudius.

Chelsea Shen beberapa hari ini tinggal di sekolahnya, saat ini di meja makan hanya tersisa Nenek tua Chen dan Claudius, Nenek tua Chen meletakkan sumpitnya dan melihat Claudius: "Claudius, kamu kenapa? Bertengkar dengan Shella?"

"Tidak termasuk bertengkar." Claudius tertawa tidak berdaya, dia menatapi Nenek tua Chen: "Hubunganku dan dia bukannya selalu seperti ini, ketika suasana hati kita bagus, hubungan kita juga ikut bagus, ketika suasana hati tidak bagus, kita seperti orang asing."

Nenek tua Chen mendengar kata-kata Claudius, menggelengkan kepalanya dan menghela nafas: "Hahh, ini adalah hasil dari pernikahan tanpa cinta, tidak bisa menyalahkan kalian."

"Oleh karena itu, dia pergi juga sangat normal."

"Apa maksudmu? Dia kali ini pergi tidak berencana kembali lagi?" Mata Nenek tua Chen tiba-tiba mendingin, kalau benar seperti itu maka dia tidak akan setuju.

Cincin masih di tangannya, terlebih lagi dia masih hamil anak Claudius, kalaupun bayi itu tidak sehat, dia tetap cucu keluarga Chen, tidak mungkin memperbolehkan dia membawa anak itu pergi.

"Nenek sudah memutuskan mau memisahkan kita, bukannya lebih cepat lebih baik, mengambil kesempatan ini melupakan hal yang harus dilupakan, yang lewat biarkan lewat."

"Claudius, apakah kamu sudah lupa, kalaupun kalian mau berpisah juga tidak boleh seperti ini. Apa yang harus kita lakukan kalau dia melarikan diri membawa cincin dan cucu keluarga Chen? Kamu seharusnya......"

"Nenek." Claudius memotong kata-kata neneknya: "Nenek tenang saja, dia tidak akan berhasil melarikan diri dari tanganku, anak dan cincin pasti akan kembali."

Nenek tua Chen menatapi Claudius tidak tahu harus berkata apa, setelah sekian lama dia baru berkata: "Kamu jelas-jelas menyukai dia, benar, kan?"

Kalau tidak, mengapa Claudius mau menghentikan dia pergi menyelesaikan perempuan itu? Dulu ada begitu banyak istri Claudius dibereskan olehnya, dia mengirim mereka ke tempat yang sangat jauh, membuat mereka selamanya tidak bisa memasuki Jakarta, membuat mereka tidak mempunyai kesempatan sedikitpun untuk mengekspos rahasia keluarga Chen.

Sebenarnya dia bisa menggunakan cara yang sama terhadap Josephine, tapi sikap Claudius sekarang sangat jelas sedang memihak kepada Josephine, kalau bukan karena suka, mana mungkin bisa ada pemikiran seperti ini?

"Dia memang berbeda dengan perempuan lain, dan aku memang ada sedikit menyukainya, jadi aku perlu waktu untuk membereskan perasaanku, aku dan dia berjanji, kalau anak sudah lahir, aku masih menginginkan dia maka aku boleh menjemput dia dan anakku pulang, kalau tidak ingin, maka.....aku dan dia sudah termasuk masa lalu."

Claudius berhenti, wajahnya berubah datar, kemudian melanjutkan: "Jadi, nenek.....aku ingin memohon kepadamu untuk menyetujui sesuatu, kalau sampai saat itu aku sudah tidak menginginkan dia, tolong nenek biarkan dia bebas, kalau aku menginginkan dia, mohon nenek dan aku menerima dia bersama, membiarkan dia kembali ke sisiku."

"Tunggu....." Nenek tua Chen berdiri dari kursinya, melihat Claudius dan berkata dengan kesal: "Claudius Chen, kamu sekarang sedang melawanku? Dulu janji kita seperti apa, aku setuju membiarkan dia melahirkan anak di kandungannya, tapi kamu harus menikah dengan perempuan yang ditakdirkan untukmu begitu anak itu lahir."

"Dia adalah perempuan pertama selain Juju yang membuatku mempunyai perasaan terhadapnya, juga orang pertama yang tidak menakutiku, tidak merasa jijik denganku, bersedia mengorbankan semuanya demi aku. Dia bertanggung jawab dan berani, dia bahkan belum mencintaiku, tapi dia sudah bersedia berkorban demiku, dia karena penyakitku terluka berkali-kali, demi menasihatiku minum obat, dia duluan meminum obat itu, kemudian diam-diam berlari ke kamar mandi untuk muntah. perempuan seperti ini, aku bisa tidak mencintainya tidak menginginkannya, tapi aku tidak ingin melukainya, ini adalah prinsip dasar menjadi orang, kan?"

Nenek tua Chen membuka mulutnya, namun tidak mengatakan apapun.

Claudius juga terdiam, melihat ke bawah.

Banyak hal bukannya dia tidak tahu, dia hanya berpura-pura tidak tahu, dulu ketika Josephine ingin memuntahkan obat, dia pikir Josephine takut obat itu membahayakan dirinya, akhirnya dia baru tahu alasannya adalah karena dia sedang hamil, tidak boleh sembarangan makan obat.

Hati Claudius awalnya dibuat dari batu, tidak ada karakter khusus yang membuatnya menarik, dia mana mungkin goyah karena Josephine?

"Jadi apa maksudmu, kamu tidak berencana menikah dengan perempuan yang ditakdirkan untukmu lagi?" Setelah sekian lama, nenek tua Chen baru bertanya: "Apakah kamu tahu aku selama ini terus mencari demi kamu? Aku percaya suatu hari pasti akan menemukannya."

"Tidak usah cari lagi." Claudius berkata dengan datar: "Tidak ada gunanya mencari."

"Apa maksudmu?" hati Nenek tua Chen bergetar, menatapi Claudius dengan tegang: "Dia sudah menikah? Atau....sudah mati?"

"Dia.....sudah meninggal."

"Bagaimana mungkin?" Nenek tua Chen bergumam.

"Nenek, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini."

Claudius bukannya sengaja mau membohongi neneknya, kalau diganti menjadi perempuan lain mungkin dia bisa mempertimbangkan untuk menikah dengannya setelah berpisah dengan Josephine, tapi perempuan ini bukan orang lain, melainkan adalah Juju yang selalu dia cari.

Juju takut dengannya, tidak ingin menikah dengannya, oleh karena itu, kalaupun sampai saat itu dia dan Josephine sudah berpisah, dia dan Juju tetap tidak bisa menikah, karena dia tidak akan memaksanya menikah dengan dirinya, juga tidak tega memaksa.

"Kenapa bisa seperti ini....." Nenek tua Chen bergumam, kemudian mendongak melihat Claudius: "Claudius Chen, kamu sedang membohongiku kan? Kamu karena tidak ingin menikahi dia jadi kamu membohongiku bahwa dia sudah mati, kan?"

Claudius menggelengkan kepalanya: "Kalau sampai saat itu aku sudah bercerai dengan Josephine, siapa pun yang kunikahi juga sama saja, untuk apa aku membohongi nenek?"

"Siapa tahu apa yang kamu pikirkan." Nenek tua Chen menunduk sedih.

Claudius melanjutkan: "Kalau nenek tidak percaya, nenek boleh terus mencari, aku tidak akan menghentikan nenek." Kemudian, Claudius berdiri dari kursinya, berkata: "Nenek, sampai sini dulu, aku mau berangkat ke perusahaan."

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu