Istri ke-7 - Bab 256 Hamil (1)

Setelah bertautan cukup lama di dalam bathtub, Claudius Chen takut Josephine akan masuk angin oleh karena itu dia mengeluarkannya dari bathtub lalu menggendongnya keluar dari kamar mandi, dan berjalan menuju tempat tidur.

Saat Claudius Chen ingin masuk kedalamnya lagi, dari pintu tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Lalu diikuti suara Jesslyn: "Ayah ibu apakah kalian sudah tidur?"

Claudius Chen menghentikan gerakannya, Josephine Bai juga langsung tersadar dari hasratnya, setelah mereka saling bertatapan Claudius Chen berkata: ”Sudah tidur, Jesslyn juga segera pergi tidur, selamat malam.”

"Aku tidak bisa tidur sendirian, aku ingin tidur bersama ayah dan ibu." kata Jesslyn

"Bukankah kita sudah sepakat? Jesslyn sudah besar, dan harus belajar tidur sendiri."

"Tidak mau, aku mau tidur dengan ayah dan ibu." Jesslyn berkata dengan keras kepala.

Melihat ekspresi wajah Claudius Chen yang murung, Josephine Bai tidak bisa menahan diri lalu tersenyum: "Sejak kecil Jesslyn terbiasa tidur satu kamar denganku, untuk sementara dia pasti tidak bisa langsung terbiasa."

Setelah semalam dia menghabiskan satu malam di kamar tuan putri, hari ini dia sudah tidak tertarik lagi, dan rewel ingin tidur dengan ibu.

Claudius Chen tidak berdaya dan hanya dapat melepaskan Josephine Bai dan turun dari tempat tidur, lalu mengambil baju tidur mereka dari dalam lemari, sambil memakai baju nya dia berkata dengan kesal: "Apakah semua anak kecil sangat tidak sensitif seperti ini? Jika iya, aku sarankan lahir jangan lahir melahirkan anak terlalu banyak atau jangan melahirkan lagi....."

Josephine Bai tertawa: "Lihat ekspresi wajahmu itu, kamu sendiri yang ingin membawa Jesslyn pulang dari Inggris."

"Bagaimana kalau.... kita kembalikan dia kesana?" Claudius Chen melihat ke arah pintu, lalu mencium bibir Josephine Bai sambil tersenyum.

"Boleh, apakah kamu rela?"

Claudius Chen berpikir sebentar akhirnya berjalan menuju pintu untuk membuka pintu.

Jesslyn yang lugu dan polos sama sekali tidak merasakan suasana mencurigakan di dalam kamar, dia memiringkan badan dan melewati samping tubuh Claudius dan masuk kedalam kamar, dia berlari ke tempat tidur sambil tertawa dengan riang: "Aku mau tidur bersama ayah dan ibu."

Dengan tidak sungkan dia naik ke tempat tidur dan berbaring di tengah ranjang, Josephine Bai tersenyum sambil menutupinya dengan selimut: "Baik... tidur bersama ayah dan ibu."

Claudius Chen yang sudah menutup pintu berjalan ke samping Josephine Bai dan bersiap untuk berbaring, tapi Jesslyn malah menepuk ranjang disampingnya sambil berkata: "Ayah, kamu tidur disini, jika tidak Jesslyn bisa jatuh dari tempat tidur."

Claudius Chen terdiam sebentar lalu melihat sisi tempat tidur yang satunya lagi, dengan dia mengatakan 'oh' dengan enggan, lalu berjalan mengitari tempat tidur.

Melihat wajahnya yang tidak berdaya, Josephine Bai tidak dapat menahan diri dan tertawa diam-diam.

Jesslyn yang berbaring di tengah akhirnya merasa puas. dia memejamkan kedua matanya dan beepura-pura tidur.

Claudius Chen menarik-narik boneka di dalam pelukan Jesslyn berpura-bura tidak senang: "Bukankah ada boneka yang menemanimu tidur? Kenapa kamu masih ingin tidur dengan ayah dan ibu?"

"Karena aku mencintai ayah dan ibu, aku ingin tidur dengan ayah dan ibu." Jesslyn bermulut manis untuk menyenangkannya, satu kalimat langsung membuat Claudius Chen tidak bisa berkata-kata, dia hanya bisa berbaring di sampingnya dengan kesal.

Jesslyn merasakan suasana hatinya yang tidak senang, lalu bertanya kepadanya dengan ekspresi wajah yang sangat kasihan: "Ayah.... ayah tidak ingin tidur bersama Jesslyn?"

"Tentu saja bukan." Claudius Chen membelai rambutnya sambil tersenyum.

"Kalau begitu kenapa wajah ayah terlihat tidak senang?"

"Karena..." Claudius Chen tidak tahu bagaimana menjelaskan hal ini kepadanya, oleh karena itu dia hanya bisa tersenyum dan berkata: "Setelah Jesslyn besar, Jesslyn akan mengerti."

"Oh." Jesslyn menganggukkan kepala.

"Pintar, cepatlah tidur."

Hasrat didalam tubuh Claudius Chen sudah menghilang, kekesalan di dalam hatinya juga ikut menghilang, dan telah digantikan dengan perasaan yang sangat puas, bagaimana pun mereka bertiga dapat bersama sama adalah perasaan yang sangat baru baginya, dan sangat berharga.

-----

Claudius Chen sibuk mengurusi masalah saham, Josephine Bai membawa Jesslyn pergi menemui Anggie Yao, tentu saja Anggie Yao kaget dan heran, dia menggendong Jesslyn sambil berseru: "Ya Tuhan, dalam sekejap mata putrimu sudah sebesar ini.....!"

"Hmm, untung saja dulu Susi membantuku menyelamatkan Jesslyn." Josephine Bai berkata sambil tersenyum.

Anggie Yao menurunkan Jesslyn, dan berkata dengan penasaran: "Jadi saat sebelumnya Claudius Chen mencariku dan Justin untuk bertemu denganmu, kamu itu benar-benar tidak ingat atau berpura-pura tidak ingat?"

"Tentu saja benar-benar tidak ingat." kata Josephine Bai.

Saat membahas Justin, tiba-tiba Josephine merasa sedih, awalnya dia berencana ingin mencari waktu dalam beberapa hari ini untuk pergi ke Kota Yan, tapi dia tidak bisa meninggalkan Claudius Chen dan Nenek Tua Chen, bagaimana pun saat ini adalah detik-detik yang paling menentukan hasil perebutan saham antara Claudius Chen dan Aldo Shen.

"Oh ya, berlakangan ini Susi selalu tidak dapat di hubungi apakah dia pergi ke luar negeri lagi?" Josephine Bai tiba-tiba bertanya.

Anggie Yao mengangkat kedua bahunya : "Saat dia tidak bisa dihubungi, kebanyakan di saat dia sedang berada di luar negeri."

"Tapi jelas-jelas dia sudah mengatakan kepadaku kali ini dia tidak akan pergi, tapi keesokan harinya dia sudah tidak dapat di hubungi."

"Kalau begitu aku juga tidak tahu."

"Aku tidak bisa menghubungi Henry Qiao, bagaimana kalau kamu meneleponnya dan bertanya kepadanya." Josephine sudah pulang beberapa hari, tapi dia tidak memiliki keberanian untuk bertemu dengan Henry Qiao, bagaimana pun dia telah melanggar perjanjian mereka tapi yang membuatnya merasa aneh, Henry Qiao juga tidak mencarinya, bahkan sebuah telepon yang menyalahkannya juga tidak ada.

"Menghubungi Henry Qiao?" Anggie Yao langsung membuat gerakan yang mengisyaratkan dia takut: "Aku tidak berani."

"Takut apa? Hanya menanyakan keberadaan Susi, dia juga tidak mungkin memakanmu."

Saat Anggie Yao menelepon Henry Qiao, kebetulan Henry Qiao sedang dalam perjalanan dari kantor menuju ke rumah, dia bertanya sambil merenggangkan dasinya: "Halo, siapa ini?"

"Tuan Muda Qiao.... aku Anggie Yao, aku ingin mencari..... Susi" Anggie Yao berkata dengan suara bergetar.

"Kamu mencari Susi?" Henry Qiao melihat pintu kamar yang mengeluarkan suara 'bam bam', lalu berkata: "Susi sedang mempersiapkan kehamilannya di rumah, dia tidak leluasa menghubungi kalian, setelah lewat beberapa hari aku akan menyuruhnya menelepon kalian."

"Hah? Mempersiapkan.....mempersiapkan kehamilan?" Anggie Yao mengulangi perkataannya dengan terbata-bata.

Susi mempersiapkan kehamilan di rumah? Matahari terbit dari barat?

"Ada apa? Bahkan kamu juga merasa ini tidak seharusnya?" Henry Qiao berkata dengan dingin.

Anggie Yao segera menggelengkan kepala: "Bukan, aku tidak bermaksud seperti ini, aku hanya merasa kaget, tak disangka Susi sudah bisa berpikir jernih dan memutuskan mempersiapkan kehamilan...."

Tidak menunggunya menyelesaikan perkataannya, Henry Qiao sudah menutup teleponnya.

Josephine Bai yang sudah mendengar sebagian percakapan mereka, setelah melihat Anggie Yao sudah menutup teleponnya, dia langsung bertanya kepadanya: "Apa maksudnya? Susi mempersiapkan kehamilan di rumah?"

"Itu yang dikatakan Henry Qiao."

"Tapi biarpun dia mempersiapkan kehamilan di rumah, dia juga tidak perlu memutuskan hubungan dengan dunia luar kan? Dan juga bukankah saat mempersiapkan kehamilan suasana hati sangatlah penting, seharusnya dia lebih banyak berkomunikasi dengan kita dan keluar untuk beraktivitas."

"Oh, yang kamu katakan masuk akal juga." Anggie Yao menganggukkan kepala, lalu mengendong Jesslyn yang berada disampingnya: "Tapi belum tentu juga, lihat dirimu, dulu kamu menjalani seluruh masa kehamilanmu penuh dengan air mata, tapi kamu tetap melahirkan Jesslyn dengan sangat cantik dan imut."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu