Istri ke-7 - Bab 82 Berganti identitas (3)

"Oh iya, kamu hari ini kenapa pulang kerja begini cepat?" Josephine bertanya, sekarang baru jam 5, belum sampai jam pulang kerja, Claudius sudah sampai rumah, tidak seperti dia yang biasanya.

"Hari ini....." Claudius berhenti sebentar, kemudian berkata: "pekerjaan sedikit."

"Oh." Josephine mengangguk, melihat Claudius berbalik badan dan bermaksud keluar, dia pun langsung bertanya: "Kalau begitu malam ini kamu akan makan malam di rumah?"

Josephine berharap dia bisa makan di rumah, tapi Claudius berkata: "Tidak, hari ini ada janji dengan klien."

Makan malam dengan klien apakah harus dia yang pergi? Jangan-jangan janji dengan perempuan cantik? Josephine berpikir di dalam hati, tapi dia tidak bertanya lebih lanjut.

Kemudian, dia pun mendengar suara mesin mobil yang menjauh dari luar jendela.

****

Saat makan malam, meskipun bengkak di wajah Josephine sudah menghilang, dan sudah tidak semerah sebelumnya, tapi mata Nenek Tua Chen yang tajam tetap bisa melihat ada perbedaan, Nenek pun bertanya dengan nada khawatir: "Shella, ada apa dengan wajahmu?"

Josephine mengelus wajahnya yang sudah tidak begitu sakit dengan tangannya, kemudian menggelengkan kepala: "Tidak apa-apa, mungkin karena sedikit alergi."

"Alergi apa? Sudah oles obat?"

"Mungkin karena cuaca berubah dingin, sudah oles obat." Josephine sedikit merasa bersalah dan menunduk.

Meskipun Nenek Tua Chen memperlakukannya dengan baik karena ada bayi di kandungannya, tapi dia tetap merasa bersalah dihatinya, karena anak ini sudah pasti tidak bisa dilindungi.

Dia juga tidak berani membayangkan, kalau nanti Nenek Tua Chen tahu kandungannya sudah gugur, bagaimana reaksi Nenek, mungkin bisa marah sampai mencekik mati Shella.

"Ada apa? Tidak selera makan?" Nenek Tua Chen meliriknya.

"Tidak, bukan seperti itu." Josephine menggelengkan kepalanya, kemudian menunduk dan memakan nasi di mangkuknya.

Masalah belakangan lebih baik dipikirkan belakangan, sekarang juga hanya bisa berjalan selangkah demi selangkah.

******

Alex Zhao dan Alice akhirnya sudah mau tunangan, Josephine pernah berjanji untuk melukis sebuah lukisan pre-wedding yang besar untuk mereka.

Alice yang baru saja menerima foto pre-weddingnya langsung mengirim foto tersebut ke Josephine tanpa sungkan, dan berkata di pesta sebulan lagi mau menggunakan karyanya.

Beberapa hari ini Josephine sibuk melukis, ketika berkonsentrasi, dia bisa melupakan masalah-masalahnya.

Setiap Claudius pulang, dia pun bisa melihat Josephine berdiri di balkon dan melukis dengan konsentrasi penuh, dan lukisan foto pre-wedding di kanvas sudah selesai sepertiga.

Melihat dua orang yang berpelukan mesra dengan ekspresi penuh kebahagiaan di lukisan, Claudius melirik Josephine dan berkata dengan ekspresi mengejek: "Kamu biasanya sering melakukan hal seperti ini?"

"Apa maksudmu?"

"Melukis lelaki lain."

Josephine terdiam dan melirik Claudius: "Ini adalah hal yang begitu indah, kenapa sampai dimulutmu jadi sesuatu yang kotor?"

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Tidak melukis suami sendiri, malah melukis orang lain."

"Kalau kamu punya foto pre-wedding, aku juga boleh melukismu." Josephine tiba-tiba berpaling dan menatapi Claudius: "Oh iya, apakah kamu pernah foto pre-wedding?"

Josephine tahu Claudius punya banyak mantan istri, tapi dia tidak tahu apakah Claudius pernah foto pre-wedding dengan istrinya.

Claudius tersenyum jijik: "Apakah kamu merasa aku bisa melakukan hal kekanakan seperti itu?"

Josephine terdiam, sesuatu yang indah dan bahagia seperti ini dibilang kekanakan olehnya! Memang orang yang hanya ada kerja dan uang di dalam hatinya, juga orang yang tidak mengerti romantis.

"Kenapa bisa kekanakan? Ini adalah bukti bahwa kamu bahagia, kamu lihat, anak muda sekarang siapa yang menikah tidak foto pre-wedding? Lupakan saja, aku dan kamu beda generasi." Josephine menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh dengan ekspresi malas berbicara dengan Claudius.

Claudius juga tidak tertarik berdiskusi masalah ini dengan Josephine, kemudian mengganti topik dan berkata: "Aku sarankan, kalau kamu ada waktu, lebih baik kamu pergi belajar menari dan etika sosialisasi, karena dengan identitasmu sekarang, kalau kamu di tidak bisa menari di pesta, adalah hal yang memalukan."

Claudius melanjutkan: "Akhir pekan ini ada sebuah acara yang harus aku hadiri, kamu lepaskan dulu hal-hal membosankan ini dan lanjutkan setelah kamu berhasil mempelajari tarian dansa."

Sebagai Nyonya muda keluarga Chen, kalau tidak bisa berdansa memang adalah hal yang memalukan, tapi......tangan kecil Josephine tanpa sadar memegang perutnya, di saat seperti ini sepertinya tidak cocok untuk belajar dansa.

"Itu...." Josephine berpikir, kemudian dengan sedikit segan berkata: "Aku benar-benar tidak ada bakat menari, lebih baik lupakan saja."

"Jadi maksudmu adalah, kalau ada acara aku boleh pergi dengan perempuan lain? Kamu harusnya tahu, di acara seperti itu pasti akan minum alkohol, tidak hati-hati minum sampai ke kasur dengan perempuan lain."

"Tidak boleh....."

"Kalau begitu kamu turuti saja dan pergi belajar."

"Tapi....."

"Sudah, hal ini kamu lihat sendiri mau bagaimana, lagipula aku membawa siapapun sama saja." Claudius memotong perkataan Josephine, berkata: "Sekarang kamu cepat pergi cuci tangan dan ganti baju."

"Kenapa?" Josephine melihatnya dengan ekspresi bingung.

Claudius mengangkat bahunya dengan ekspresi tidak berdaya: "Nenek secara khusus membeli 2 tiket bioskop, terhadap hal seperti ini, aku sebenarnya juga sangat tidak suka."

Ternyata Nenek lagi-lagi mengeluarkan ide agar mereka berdua bisa keluar bersama, demi anak ini, Nenek benar-benar susah, Josephine berpikir, kemudian meletakkan kuasnya dan masuk untuk mengganti pakaiannya.

Dia tidak tahu apakah Claudius benar tidak suka hal seperti ini, tapi jujur, dia lumayan suka. Karena selama ini, kesempatan keluar jalan-jalan dengan Claudius sangatlah sedikit.

*****

Ketika mereka sampai ke bioskop, masih ada 20 menit sampai film dimulai, Claudius melihat tiket di tangannya, kemudian melihat sinopsis yang tertulis di poster, alisnya berkerut.

Josephine otomatis tahu Claudius apa yang dia tidak suka, tiket film yang Nenek belikan adalah film percintaan, terlebih lagi film percintaan ini adalah film yang membuat penonton menangis.

Dengan standar Claudius, dia pasti tidak bisa menerima film seperti ini.

"Sebenarnya penjualan tiket film ini sangat bagus, ulasannya juga sangat bagus, film ini menceritakan kisah cinta seorang perempuan biasa dan lelaki dari keluarga kaya, sebuah film yang sangat inspiratif." Lagipula sudah datang, Josephine pun berusaha membuat Claudius menyukai film ini.

Siapa yang tahu Claudius malah berkata dengan nada jijik: "Pantas saja selalu ada begitu banyak perempuan biasa yang menggunakan berbagai cara untuk masuk ke keluarga kaya, ternyata terlalu banyak melihat film seperti ini."

"Aku lihat kamu tampaknya merendahkan semua perempuan dari berbagai tingkatan." Josephine berkata.

Yang dikatakan orang-orang itu benar, lelaki yang pernah terluka sebagian besar adalah orang aneh!

Claudius menarik pandangannya dari poster, kemudian berkata kepada Josephine: "Ayo, sudah boleh masuk."

Josephine mengulurkan tangannya dan merangkul lengannya: "Tunggu sebentar."

"Ada apa?"

"Aku ingin makan itu." Josephine menunjuk popcorn yang ada di sebelah kanannya.

Claudius awalnya hampir menjawab seperti biasanya, menyuruh Josephine pergi beli sendiri kalau mau makan, tapi dia menelan kembali kata-kata yang sudah sampai ke tepi mulutnya, kemudian melangkah ke arah tempat menjual popcorn.

Dia membeli popcorn dan segelas teh susu, pelayan bertanya mau teh susu panas atau teh susu dingin, Josephine pun berkata: "Yang panas."

"Kenapa tidak mau yang dingin?" Claudius bertanya.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu