Istri ke-7 - Bab 100 Sedikit Kejam (1)

“Nenek, bukankah perbuatanmu ini sedikit kejam?”

“Ada apa denganmu Claudius?” Nenek Chen menatapinya seolah-olah baru saja mengenal orang ini, “Kejam? Dulu kamu tidak akan berkata seperti ini. Kamu juga tidak akan berbelas kasihan, apa yang terjadi denganmu? Mengapa kamu berubah menjadi orang yang berbeda?”

Dulu, ketika Nenek Chen ingin melakukan apapun, Claudius tidak pernah banyak berkata, kecuali gadis yang bermarga Zhu itu, selainnya semuanya diputuskan oleh Nenek Chen.

Ketika dia menikahi putri keluarga Bai, dia seperti berubah menjadi orang yang berbeda, bahkan dia memiliki rasa belas kasihan.

Tidak hanya Nenek Chen, Claudius sendiri saja tidak mengerti mengapa dirinya menjadi seperti begini, mungkin saja dia terpengaruh oleh wanita itu, pikir dia.

Jika bukan berubah, mana mungkin dirinya bisa setuju untuk membiarkan anak itu dilahirkan, bagaimana mungkin bisa khawatir akan wanita itu?

“Kamu setuju atau tidak?” desak Nenek Chen.

“Baik, aku setuju.” Claudius menganggukkan kepalanya, “Tenang saja, Nenek, aku akan serius untuk mencari wanita itu.”

“Semoga seperti itu.” Nenek Chen berkata, “Tapi untuk amannya, aku akan menbantumu mencarinya.”

Claudius terdiam sejenak, terakhir dia hanya bisa menganggukkan kepalanya.

******

Disaat Claudius kembali ke lantai 2, Josephine tengah berdiri disamping pintu tanpa mengenakan alas kaki dan menatapi Claudius.

Dia baru saja selesai mandi, dirinya mengenakan baju tidur yang longar, rambutnya yang basah terjatuh diatas bahu, tampangnya sangatlah cantik.

Tadi, ketika dia keluar, dia terus menempelkan telinganya dipintu dan mendengarkan gerak-gerik diluar sana. Ketika mendengar suara langkah Claudius, dia bergegas membuka pintu dan keluar dengan cepat tanpa sempat memakai alas kaki.

Tidak perlu ditanyakan Claudius, dia juga sudah mengerti apa yang dipikirkan oleh wanita ini.

“Nenek membiarkanmu berjanji apa kepadanya?” Josephine menatapinya dengan sedikit panik.

“Tidak ada apa-apa.” Claudius menjawabnya dengan singkat, dia merasa tidak perlu untuk mengatakannya.

Meskipun Josephine sangat ingin tahu, tapi dia mengerti Claudius tidak ingin memberitahu dirinya, untuk tidak membuatnya marah, dia hanya bisa berhenti bertanya.

Claudius membuka pintu, dia menoleh dan menatapi Josephine yang masih berdiri ditempat semula, lalu bertanya, “Mana yang akan kamu pilih, kedudukan Nyonya Muda Keluarga Chen atau anak?”

Josephine tercengang, sesaat kemudian dia berkata, “Apakah ini adalah syarat dari nenek?”

“Kamu hanya perlu menjawab pertanyaanku saja.”

“Aku......memilih anak.” Josephine nyaris tidak perlu memikirkannya.

Claudius akan bertanya kepadanya seperti begini pasti karena dia juga dihadapkan dengan pilihan yang serupa, bahkan Josephine menebak Nenek Chen mungkin memberikannya pilihan seperti ini : Jika bersikeras ingin melahirkan anak, maka keluarlah dari keluarga Chen!

Jika memang ini jalannya, dia akan memilih untuk keluar dari Keluarga Chen!

Tanpa membahas budi dan dendam dia dengan Keluarga Chen, sekalipun hanya demi anak, dia juga tidak akan merugikannya hanya dengan kekayaan semata, jika tidak dia akan menyesal seumur hidup.

Namun, jawabannya malah membuat muka Claudius berubah, dia merasa dirinya diremehkan.

Claudius melangkah kedepannya dan dengan biasa mengangkat dagu Josephine dengan ibu jari dan jari telunjuknya, “Jadi didalam hatimu, anak ini lebih penting dari pada diriku?”

Jawaban ini sangatlah jelas, dia tentu saja lebih mementingkan anak ini, meskipun dia hari ini membantunya, dan membiarkan anak ini hidup, tapi ini tidak bisa menghapus fakta bahwa dia telah membunuh nenek Josephine.

Josephine sedikit menolak, tapi tidak berhasil melepaskan jarinya, dia tetap terpaksa untuk menatapi dirinya, lalu Josephine berkata dengan serius, “Jika aku memilihmu, maka anakku akan mati, jika aku memilih anakku, kamu masih bisa hidup dengan baik.”

Josephine merasa jawabannya ini sangatlah masuk akal, ini membuat Claudius juga tidak bisa berkata apa-apa.

“Ini adalah pilihanmu sendiri, janganlah menyesal nanti.” Claudius akhirnya melepaskan tangannya dan berjalan masuk kedalam kamar tidurnya.

Suara tutup pintu terdengar, dia terkunci didepan pintu.

Josephine menatapi pintu kayu didepannya, setelah sejenak lalu menghirup nafas dalam-dalam dan berbalik kembali kekamarnya.

Sepertinya Nenek Chen sangatlah tidak menginginkan anak ini, maka dari itu dia memberikan pilihan yang kejam ini, dia bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukannya nanti, bagaimana caranya untuk bertanggung jawab kepada ibu dan anak keluarga Bai.

Jika mereka mengetahui pendirian Nenek Chen saat ini, mereka pasti akan memaksa dirinya mengugurkan anaknya sendiri.

******

Setelah melewati rintangan yang sulit, akhirnya sudah tenang.

Hanya saja ketika bertemu dengan Nenek Chen, Josephine bisa merasakan perubahan pendirian Nenek Chen, meskipun tidak melakukan kekerasan terhadapnya, tapi menjadi sangat tidak peduli dibanding dulu.

Tapi Nenek Chen yang seperti begini lah yang membuat Josephine lebih santai, bagaimanapun juga ini barulah sifat aslinya, tegas dan tidak peduli.

Dia sangatlah curiga, sifat Claudius merupakan keturunan dari Nenek Chen, karena lingkunganlah yang menentukan bagaimana orangnya.

Ketika sarapan, Nenek Chen berkata dengan muka datar kepada Josephine, “Jadi karena kamu sudah bertekad untuk melahirkan anak ini, baik anak ini baik ataupun tidak, kamu harus baik terhadapnya,aku sudah letih mengurus Claudius selama ini, dan aku sudah tua, aku tidak kuat lagi menjaganya lagi.”

“Nenek, aku akan menjaganya dengan nyawaku.” Jawab Josephine.

“Dengan nyawamu sendiri?” Nenek Chen tersenyum, segala sesuatu tidak kekal, dia sendiri juga tidak akan tahu sampai kapan dia bisa menjaga anak itu.

Josephine tidak mengerti apa maksudnya, dia juga tidak bisa menyambung perkataannya.

Dia menoleh dan menatapi Claudius, dia menyadari bahwa tampangnya juga tidak peduli.

Jika terpikir adegan Claudius menyuruhnya memilih, Nenek Chen yang seperti ini menandakan bahwa dirinya tidak akan menetap lama di keluarga Chen lagi.

Dan dirinya saat ini sudah tidak peduli dengan semua itu, dia hanya bisa mengikuti apa yang terjadi.

Setelah sarapan, ketika Claudius hendak keluar, dia berkata kepada Josephine, “Nanti malam makan diluar, aku akan menyuruh supir untuk menjemputmu.”

“Dengan siapa?” tanya Josephine.

Claudius menatapinya dan berkata, “Selain denganku, kamu masih ingin bersama siapa lagi?”

Chelsea yang berada disamping tertawa, “Kakak ipar benar-benar lucu.”

Josephine meliriknya dan berpikir untuk menolaknya.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu