Istri ke-7 - Bab 254 Melahirkan adik laki-laki (1)

Pengurus He sudah menyiapkan makanan untuk mereka, setelah melihat semuanya sudah selesai makan, Nenek Tua Chen ingin Jesslyn bermain sebentar dibawah, Claudius Chen takut Jesslyn kecapekan oleh kerena itu dia berkata: "Nenek, Jesslyn tidak begitu tidur saat di pesawat."

"Tidak apa-apa, aku bisa menemani nenek buyut bermain sebentar." Jesslyn berkata dengan manis, dia dapat melihat Nenek Tua Chen sangat menyukainya dan dia juga tidak tega membuat nenek kecewa.

"Tidak. Lebih baik kamu pergi tidur, setelah kamu bangun baru temani nenek buyut bermain" Nenek Tua Chen mengenggam tangan Jesslyn, dan berkata sambil tersenyum: "Ayo, kita pergi lihat apakah kamu menyukai kamar yang nenek buyut siapkan untukmu."

"Baik." Jesslyn mengikuti Nenek Tua Chen keatas.

Josephine Bai dan Claudius Chen saling bertatapan sebentar, lalu Josephine mengandeng lengannya: "Ayo, kita juga pergi lihat."

Kamar yang disiapkan untuk Jesslyn adalah kamar yang berada di sebelah kamar Claudius Chen, dari dulu tidak ada yang pernah menempati kamar itu, kamarnya sangat besar, dan dihias serba merah jambu, tempat tidur tuan putri, selimut tuan putri, sepatu tuan putri.... semuanya berdekorasi tuan putri negri dongeng yang disukai semua anak perempuan.

"Apakah kamu menyukainya?" Nenek Tua Chen bertanya sambil melihat Jesslyn.

Jesslyn menganggukkan kepala dengan senang: "Suka!" dia berkata sambil berlari ke ranjang besar berwarna merah jambu itu, dia melepaskan sepatunya dan memanjat keatas ranjang lalu berlompat-lompat diatasnya: "Ranjang ini sangat empuk, tidur di atasnya pasti sangat nyaman."

"Tentu saja, yang nenek belikan ini adalah ranjang terbaik." Nenek Tua Chen berjalan dan duduk di sampingnya: "Bukankah selimut ini juga sangat nyaman. Nenek sudah menyuruh mereka mencucinya dengan parfum, coba kamu cium harum atau tidak?"

Jesslyn membenamkan wajahnya didalam selimut, lalu memganggukkan kepala: "Hmm, harum sekali. Terima kasih nenek buyut!"

"Untuk apa berterima kasih, kamu adalah kesayangan nenek buyut, nenek buyut sangat menyayangimu." Nenek Tua Chen juga melepaskan sepatunya dan naik keatas ranjang, dia bermain bersama Jesslyn di atas ranjang.

Melihat mereka berdua, Josephine Bai dan Claudius Chen tentu saja merasa senang, Claudius Chen mengangkat tangannya lalu menarik Josephine Bai kedalam pelukannya, lalu berkata sambil tersenyum: "Kamu merasa atau tidak setelah nenek terluka, dia berubah menjadi tidak terlalu menakutkan lagi?"

"Hmm, berubah menjadi kekanak-kanakan." Josephine Bai tertawa sambil berkata dengan suara pelan.

"Bukankah orang-orang sering mengatakan, orang semakin tua akan semakin seperti anak kecil."

"Nenek Tua Chen memang sudah berubah, dia berubah menjadi bahagia." Pengurus He yang berada di samping juga ikut tersenyum: "Penyakit Tuan Muda Chen sudah sembuh, Nona Muda juga sudah pulang dan membawa cucu buyut yang sangat manis untuknya, hatinya merasa senang, tentu saja dia akan berubah dengan sendirinya."

Pengurus He melihat sekeliling kamar, lalu berkata: "Tata ruang dan dekor kamar ini semuanya dirancang sendiri oleh Nenek Tua Chen, dia sangat bersungguh-sungguh."

"Dapat di lihat dia sangat bersungguh-sungguh." Josephine Bai menganggukkan kepala.

Nenek Tua Chen menggandeng Jesslyn turun dari tempat tidur, lalu membawanya ke ruang ganti sambil tertawa: "Coba kamu lihat nenek buyut juga membelikan banyak baju baru untukmu, semuanya sangat cantik."

Jesslyn yang di bawa ke ruang ganti, melihat di dalam lemari penuh dengan baju baru yang berwarna warni, dia berseru dengan gembira: "Wah! Banyak sekali!"

"Lihat, juga ada topi, imut tidak?" Nenek Tua Chen mengambil sebuah topi tuan putri dan memakaikannya di kepala Jesslyn lalu menyuruhnya bercermin.

Melihat mereka berdua sangat senang, Claudius Chen berkata kepada Josephine Bai : "Biarkan mereka disini dan menikmatinya pelan-pelan. Kita kembali ke kamar untuk beristirahat sebentar."

"Hmm." Josephine Bai menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan kamar Jesslyn bersamanya.

Saat keluar dari kamar, mata Josephine yang tajam menyadari kamar di sebelah juga sudah berubah. Dia penasaran dan berjalan kesana, dia membuka pintu kamar yang setengah tertutup itu , lalu melihat sebuah kamar anak-anak yang sama imutnya. Hanya saja kamar ini memiliki warna yang berbeda, disini penuh dengan warna biru laut yang romantis, dan juga tidak memiliki banyak dekorasi tuan putri, sebaliknya penuh dengan berbagai macam mainan yang di susun memenuhi setiap sudut ruangan.

"Apa ini?" Josephine Bai berbalik dan melihat Claudius Chen dengan heran.

Claudius Chen melihat kamar berwarna biru laut itu bersamanya, sambil menggelengkan kepala: "Aku tidak tahu."

"Oh, Tuan Muda, Nona Muda, ini disiapkan Nenek Tua Chen untuk adik laki-laki Jesslyn." Pengurus He tiba-tiba berjalan kemari, dia berkata sambil menahan tawa.

"Adik laki-laki Jesslyn?" Josephine Bai merasa kaget, lalu dia memelototi Claudius Chen: "Tak disangka kamu diam-diam memberikan adik laki-laki untuk Jesslyn? Claudius Chen kamu.... kamu katakan dengan jujur kepadaku apa yang telah terjadi? Kenapa...."

"Tidak ada." Claudius Chen langsung panik, dan segera menjelaskan: "Kapan aku memberikan adik laki-laki untuk Jesslyn, biarpun aku ingin memberikan adik untuk Jesslyn aku juga akan memintamu melahirkannya, bagaimana mungkin aku mencari wanita lain?"

"Coba kamu lihat, kamarnya saja sudah disiapkan, kamu masih ingin membohongiku?" Josephine Bai menunjuk kamar anak laki-laki itu.

Claudius Chen tidak bisa memberikan penjelasan, sesaat dia merasa panik dan tidak tahu harus bagaimana.

Dengan tidak mudah dia baru berhasil membawa pulang ibu dan anak ini, dia baru sampai di rumah, tak disangka dia di fitnah melakukan kejahatan sebesar ini.!

Oleh karena itu dia berbalik lalu bertanya kepada Pengurus He yang sedang menahan tawa: "Pengurus He, ada apa sebenarnya?"

Pengurus He melihat mereka berdua, yang satu marah hingga wajahnya memerah, yang satu panik dan tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya dia tidak dapat menahan diri dan tertawa. Dia berkata kepada Josephine Bai: "Nona Muda, kamu benar-benar telah salah paham terhadap Tuan Muda, Tuan Muda tidak memberikan adik laki-laki untuk Jesslyn diluar."

Josephine Bai tidak berbicara, dia hanya melihat Pengurus He.

Pengurus He kembali berkata: "Nenek Tua Chen mengatakan dengan hubungan kalian sekarang ini, seharusnya tidak sampai satu tahun kalian akan melahirkan adik laki-laki untuk Jesslyn, jadi dia ingin mempersiapkan sebuah kamar untuk adik Jesslyn selagi dia masih memiliki tenaga. Kami semua sudah memberitahunya jika barang di taruh terlalu lama akan rusak, tapi dia bersikeras ingin mempersiapkannya, bagaimanapun kami membujuknya dia tidak mau mendengarkanya."

Wajah Josephine Bai memerah, dia melirik Claudius Chen.

"Apakah kamu sudah mendengarnya, kepercayaan paling dasar antara suami istri saja tidak ada, bagaimana kelak kita akan menjalani kehidupan yang panjang ini?" Claudius Chen mendorong kepala Josephine dengan jarinya untuk mengingatkannya.

Josephine mengelus dahinya yang di dorong oleh Claudius, lalu menunjukkan wajah jelek kepadanya.

Pengurus He tertawa dan kembali berkata: "Jadi, agar Nenek Tua Chen tidak kecewa, kalian berdua juga harus berusaha."

"Pengurus He kamu katakan kepada nenek agar dia tidak perlu khawatir, aku jamin dalam satu tahun aku akan mengabulkan keinginannya, sekarang kami akan pergi melaksanakannya....." selesai mengatakannya Claudius Chen menarik Josephine Bai ke kamarnya.

"Apa yang kamu katakan?" Josephine Bai memukul dadanya untuk mengingatkannya.

"Kenapa? Kamu meragukan kemampuanku?"

"Bukan, bagaimana jika yang lahir bukan adik laki-laki tapi adik perempuan?"

"Kalau begitu diundur satu tahun lagi, juga tidak terlalu lama."

"Kamu pikir aku babi?" Josephine Bai tidak dapat berkata-kata.

Claudius Chen tertawa terbahak-bahak: "Aku hanya bercanda, biarpun kamu ingin melahirkannya aku juga tidak akan mengizinkanmu melahirkannya, melahirkan anak sangat menderita."

Betapa menderitanya dia terutama saat dia melahirkan Jesslyn , saat ini Claudius dan Josephine sudah mengtahuinya.

Seperti dapat merasakan apa yang dia pikirkan, Josephine Bai tertawa sambil menggelengkanvkepalanya: "Saat melahirkan Jesslyn situasinya berbeda, kelak pasti tidak akan menderita seperti itu lagi."

"Hmm, aku pasti tidak akan membiarkan kamu menderita seperti itu lagi. Claudius Chen berjanji."

Josephine Bai menganggukan kepala, kedua tangannya merangkul leher Claudius, lalu Josephine sedikit mengangkat kepalanya dan berkata kepada Claudius: "Jadi biarpun kamu tidak mengizinkanku melahirkan aku tetap akan melahirkannya, dan juga paling sedikit akan melahirkan dua anak, karena aku tidak ingin Jesslyn sama seperti kamu sejak kecil tidak ada yang menemani, kesepian sejak kecil ."

"Uhm.... sama seperti Marco Qiao, saat dia ditindas ada Henry Qiao yang membantunya, apapun yang dia inginkan Henry Qiao membantunya mendapatkannya." kata Josephine.

Claudius Chen berpikir sebentar lalu menganggukkan kepala: "Hmm, yang satu di ditindas yang satunya lagi maju untuk menghajar orang yang menindas saudaranya."

"Jangan mengatakannya sekasar itu." Josephine Bai menatapnya sambil menyalahkannya.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu