Istri ke-7 - Bab 83 Siapa pembunuh sebenarnya (2)

Claudius bangun dan melihat bahwa kursi di sampingnya kosong, dia pun keluar untuk mencari Josephine, begitu belok dia melihat mereka berdua sedang berhadapan dan berbicara, terlebih lagi topik pembicaraan mereka adalah mengenai berpisah dengannya.

Untung saja! Claudius tidak mendengar banyak, Josephine diam-diam menghela nafas lega.

"Aku dan dia benar-benar kebetulan bertemu." Josephine berkata, hatinya tetap terasa berat seperti ditekan batu.

"Kebetulan bertemu bisa mendiskusikan masalah berpisah denganku?" Claudius memajukan badannya, menahan Josephine di dinding koridor, menatapi Josephine dengan jarak dekat dan tertawa: "Kamu sebegitu tidak sabarnya ingin meninggalkanku?"

"Aku tidak berpikir seperti itu."

"Jadi kalian......"

"Claudius Chen." Josephine sedikit memalingkan mukanya, menghindari nafasnya yang panas: "Kamu bukannya tidak tahu, tidak hanya dia, semua orang juga merasa kita pasti akan berpisah."

"Benarkah? Kenapa aku tidak tahu?"

"Karena kamu sama sekali tidak peduli."

"Siapa bilang aku tidak peduli?" Claudius mengangkat tangannya dan mencubit dagu Josephine, menatapinya dengan serius: "Kalaupun benar aku tidak peduli, tapi sekarang kamu masih adalah istriku, masih milikku, asalkan sesuatu itu adalah milikku, aku tidak suka berbagi dengan orang lain, apakah kamu mengerti?"

"Aku mengerti." Mata Josephine muncul tanda-tanda air mata.

"Baguslah kalau kamu mengerti, lain kali jaga jarak dengannya." Claudius melepaskan Josephine, kemudian mundur selangkah.

Awalnya Claudius bermaksud berbalik badan dan pergi, namun Josephine menarik lengannya, dengan mata penuh air menatapi dia: "Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Tanyalah." Claudius menunjuk mata Josephine dengan dagunya: "Hapus dulu air matamu, aku benci perempuan yang suka menangis."

Josephine langsung menghapus air matanya dengan tangan, kemudian ketika dia kembali menatapi Claudius, tiba-tiba dia tidak berani bertanya lagi.

Dia mau bertanya apa? Langsung tanya apakah dia adalah orang yang menyebabkan kematian Nenek? Atau bertanya apakah dia adalah pembeli rumah keluarga Zhu? Tidak peduli dia bertanya apa, tetap bisa mengekspos bahwa dia bukan Shella Bai!

"Kenapa kamu tidak jadi bertanya?" Claudius melihat wajah Josephine yang penuh kebimbangan, dia pun mengangkat alisnya dengan datar.

"Tidak jadi." Josephine menggelengkan kepalanya: "Ayo, kita pulang."

Mereka turun ke lantai 1 bersama, ketika melangkah sampai ke pintu besar, Claudius mengambil jaket yang terletak di lengannya dan memakaikannya ke bahu Josephine.

Gerakan kecil seperti ini membuat hati Josephine semakin sedih, kalau Claudius melakukan ini sebelum bertemu Vincent, dia mungkin bisa karena gerakan kecil Claudius ini merasa terharu. Tapi sekarang, hatinya merasa dingin dan sedih.

Kalau Claudius benar adalah pembunuh yang membunuh neneknya, tidak peduli apa yang dilakukan Claudius, Josephine tidak akan pernah menerimanya!

Karena.....Nenek adalah orang yang paling dekat dan paling dicintai olehnya sejak kecil.

Semenjak naik ke mobil, Josephine tetap mempertahankan satu pose, bersandar ke punggung kursi dengan kepala berpaling ke arah jendela melihat pemandangan jalan.

Mobil sudah melaju sampai setengah, Josephine tetap tidak bergerak.

Josephine yang begitu tenang membuat Claudius yang duduk di kursi mengemudi tidak terbiasa, dia berpaling melihat Josephine, nadanya datar: "Kamu seperti ini apakah sedang memikirkan pertemuanmu dengan Vincent Lee, atau sedang memikirkan cerita film bodoh tadi?"

Josephine mendengar dia berkata seperti itu, dia pun sedikit sadar dari lamunannya dan berkata: "Tentu saja memikirkan cerita tadi."

Josephine melihat Claudius, dia berpikir, betapa baiknya kalau hari ini dia tidak bertemu Vincent Lee, mungkin sekarang dia akan memohon Claudius menemaninya makan setelah film berakhir, atau mungkin berjalan-jalan di dekat bioskop, yang pasti tidak akan seperti sekarang, dengan suasana hati seperti ini pulang ke rumah.

Sampai di rumah, Josephine masuk ke kamar mandi untuk mandi, bahkan dia sudah tidak ada mood untuk melukis, dia langsung meringkuk di atas kasur, namun tidak peduli betapa dia ingin tidur, dia tetap tidak bisa terlelap.

Josephine membuka selimutnya dan melihat jam di dinding, sudah jam 12.

Dari pintu terdengar suara gagang pintu diputar, Josephine segera berbalik badan dan menutup mata, berpura-pura tidur, dia tidak perlu berpikir untuk tahu orang yang masuk adalah Claudius.

Claudius baru selesai mandi di kamarnya, tiba-tiba dia merasakan keinginan untuk menyentuh Josephine, oleh karena itu, dia pun datang ke kamar Josephine.

Claudius melangkah sampai ke depan kasur, mengamati Josephine yang sudah tertidur, kemudian membuka selimut dan masuk ke dalam selimut, kemudian menarik Josephine ke pelukannya dari belakang.

Setiap dia ingin berhubungan intim dengan Josephine, dia selalu memeluk Josephine dari belakang, sedikit demi sedikit mencium Josephine hingga dia terbangun, sekarang juga seperti itu.

Nafasnya sangat kuat, ciumannya sangat panas, tubuh Josephine tanpa sadar mengeras, hampir mengeluarkan suara erangan.

Merasakan tubuh Josephine mengeras, Claudius berkata dengan nada rendah di telinganya: "Lagi-lagi berpura-pura tidur?"

Sudah ketahuan, Josephine perlahan-lahan membuka matanya, bergerak menghindari ciumannya.

"Setiap kali aku kesini kamu selalu berpura-pura tidur, adakah istri yang seperti kamu?" Claudius langsung membalikkan tubuh Josephine, memaksa Josephine menghadapinya: "Atau kamu begitu membenciku?"

"Maaf, aku hanya merasa sedikit lelah."

"Setiap kali kalau bukan berpura-pura tidur pasti berkata kamu lelah, sebenarnya kamu yang ingin berpisah atau aku?" Claudius memaksa Josephine melihat dirinya.

Josephine tidak bisa menjawab, juga tidak bisa menolak, dia pun menutup matanya, membiarkan ciuman Claudius jatuh ke tubuhnya.

Tali baju tidurnya dilepas oleh Claudius, suhu tubuh Claudius yang panas menggantikan suhu pakaiannya, menghangatkan tubuhnya, hal yang awalnya adalah sesuatu yang indah, dia malah tidak bisa menahan air matanya mengalir.

Di kepalanya tiba-tiba muncul kata-kata Vincent, Claudius membunuh neneknya, tapi dia malah menikahi Claudius, bahkan berhubungan intim dengannya.

Kalau Nenek melihatnya seperti ini, apakah nenek akan dibuat emosi olehnya dan pergi dengan tidak tenang?

Ciuman Claudius kembali ke wajah Josephine, merasakan rasa pahit, gerakannya pun terhenti, dia mendongak sedikit dan mngamati Josephine.

Josephine menutup mata dan memalingkan muka, tidak bisa melihatnya.

Air mata di wajahnya berhasil mematikan seluruh nafsu Claudius, Claudius melepaskannya, matanya yang menatapinya penuh dengan kemarahan: "Aku sudah pernah mengatakan kalau aku tidak suka perempuan yang suka menangis, hapus air matamu, jangan seperti aku sedang memerkosamu."

Josephine mengangkat tangannya dan menghapus air matanya, berbalik dengan punggungnya menghadapi Claudius.

Claudius baru pertama kalinya bertemu dengan perempuan aneh seperti ini, hatinya merasa sebal, diapun berbalik dan turun dari kasur, memungut baju tidurnya yang tergeletak di lantai dan memakainya, keluar tanpa berpaling sekalipun untuk melihat Josephine.

Claudius sudah pergi, hati Josephine juga ikut kosong dengan kepergiannya.

Josephine yang sekarang sangat berlawanan, di satu sisi menolaknya, namun di sisi lain dia sangat ingin mendekatinya.

Dia tahu akibat dari membuat Claudius marah, kira-kira dalam waktu yang lama, dia tidak akan mendapatkan satu senyuman dan satu tatapan dari Claudius, tapi Josephine tidak bisa tidak mempedulikan kata-kata Vincent.

****

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu