Istri ke-7 - Bab 175 Merasa tidak aman(1)

Setelah makan kue bersama anak-anak, Josephine pun menyampaikan salam perpisahan kepada mereka, kemudian meninggalkan panti asuhan.

Ketika dia keluar, Juju sambil tersenyum bertanya apakah dia mau makan siang bersamanya, Josephine tentu saja menolak.

Juju juga tidak berkata apa-apa lagi, ketika sudah sampai ke samping mobil dia baru bertanya: "Josephine, kamu mengendarai mobil kesini? Apakah boleh sekalian mengantarku?"

Josephine menatapi Juju, bertanya mengejek: "Mobilmu bukannya lebih mahal daripada punyaku? Kenapa tidak bawa keluar?"

Juju tertawa canggung: "Aku datang untuk melakukan kebaikan, mengendarai mobil semahal itu bisa membuat orang salah paham."

"Benar juga." Josephine mengangguk, kemudian berkata: "Tapi maaf, aku kembali ke rumah keluarga Chen tidak sejalan denganmu."

"Tidak, aku tidak pulang ke villa, antar aku sampai ke Supermarket Total di depan saja." Juju mengamati Josephine, berkata dengan ekspresi terluka: "Josephine, kamu sepertinya tetap sangat tidak menyukaiku, tapi aku benar-benar ingin berteman denganmu."

"Sudah, tidak usah berpura-pura lagi, masuklah." Josephine berputar sampai ke pintu pengemudi, kemudian masuk ke mobil.

Juju juga membuka pintu penumpang depan dan masuk, wajahnya penuh dengan terima kasih: "Terima kasih, aku jadi bisa menghemat 20an ribu uang taksi."

Josephine tanpa sadar cemberut, di dalam hati berpikir perempuan ini benar sangat bisa berpura-pura, Claudius bisa memberinya mobil dan rumah bagus, harusnya juga bisa menggesek kartu kredit sesuka hati, bisa-bisanya disini mengeluh miskin?

Tapi Josephine tidak berkata apapun, menyalakan mesin mobil dan meninggalkan pintu besar panti asuhan.

Mobil melaju di antara mobil-mobil lainnya, Juju berpaling melihat Josephine: "Oh iya, Josephine, Tuan muda Chen apakah pernah menceritakan kejadian aku menyelamatkannya kepadamu?"

Josephine berpaling melihat Juju, mengangguk: "Pernah."

"Kalau begitu dia berkata apa? Apakah ada mengatakan aku menyelamatkannya dimana?"

Josephine menghentikan mobil di tepi jalan, menatapi dia: "Nona Zhu, apakah kamu merasa hal ini cocok dibicarakan denganku? Kamu merasa aku bisa tertarik? Bukannya kamu bilang kamu sudah tidak menyukai Tuan muda Chen? Kalau begitu kenapa masih mau membicarakan hal ini? Ingin membuatku merasa tidak nyaman?"

"Bukan, Josephine, kamu salah paham, sebenarnya aku juga hanya sembarangan bertanya." Juju menggelengkan kepala dengan panik: "Aku sudah tidak begitu mengingat masalah itu, tapi juga tidak enak bertanya langsung kepada Tuan muda Chen, jadi....."

"Jadi cari tahu dari aku?"

"Benar....."

"Kalau kamu sudah tidak menyukai Tuan muda Chen, kenapa masih mau mencari ingatan dulu?"

"Aku...." wajah Juju menggelap, menghela nafas dan berkata: "Sebenarnya aku melakukan ini juga agar aku bisa benar-benar mengakhiri semuanya, Josephine, apakah kamu boleh memberitahuku?"

"Maaf, aku tidak tahu, karena ketika Tuan muda Chen menceritakan hal itu aku sama sekali tidak ingin dengar." kemudian, Josephine kembali mengendarai mobilnya.

Juju melihat Josephine tidak bersedia memberitahunya, dia pun terpaksa berkata: "Oh, baiklah."

Sepertinya dia terlalu terburu-buru, terlalu cepat bertanya, Juju berpikir dalam hati.

Di depan adalah Supermarket Total, Josephine pun menghentikan mobilnya di tepi jalan sambil berkata: "Sudah sampai supermarket."

Juju berpaling melihat ke luar, wajahnya kembali tersenyum: "Terima kasih, lain kali mentraktirmu makan untuk membalasmu."

"Sekali makan sudah boleh memanggil belasan kali taksi." Josephine tersenyum mengejek.

Juju pun menggaruk kepalanya dengan canggung: "Sebenarnya aku hanya ingin mentraktirmu makan, tapi sepertinya kamu tidak ingin, lupakan saja."

Kemudian, Juju membuka pintu, setelah berterimakasih sekali lagi dia baru menutup pintu mobil dan berjalan ke arah supermarket.

Melihat Juju yang berjalan menjauh, ketidaksenangan di hati Josephine lagi-lagi muncul, perempuan ini bersikeras mau naik ke mobilnya, setelah naik selain bertanya tentang hal itu, sepertinya tidak melakukan hal jahat apapun, kemudian turun begitu saja?

Tidak mungkin benar-benar hanya demi menghemat uang taksi?

Benar-benar tidak masuk akal!

Josephine menghentikan mobilnya di garasi rumah keluarga Chen, ponselnya tiba-tiba berbunyi tanda ada pesan masuk, dia pun mengambil ponselnya dan membuka pesannya, hanya tertulis dua kata singkat: "Sudah diterima."

Pesan yang aneh, Josephine awalnya tidak ingin mempedulikannya, tapi ketika dia melihat nomor telepon, dia pun kembali melihat pesan itu berkali-kali, hanya ada satu pesan, hanya dua kata itu.

Dia tidak tahu pesan dari VIncent Lee ini apakah salah kirim atau ada arti lain, tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Josephine tetap tidak membalasnya, dan langsung menghapus pesan itu.

Claudius keluar rumah, sore hari Josephine sendirian di rumah, tidur dan membaca buku.

Sampai malam Claudius baru pulang, ketika Claudius sedang mandi, Josephine pun membuka emailnya dari ponsel karena bosan, di antara email kerja ada satu email pribadi yang sangat mencolok, pengirimnya adalah Vincent Lee.

Di dalam email tertulis sebuah alamat website dan satu kalimat: "Ini adalah perusahaan baruku."

Perusahaan baru Vincent? Kapan dia membuka perusahaan baru? Josephine dengan ragu-ragu membuka website yang tertulis di email, halaman browser langsung muncul halaman sebuah perusahaan.

Perusahaan aksesoris Sanders? Josephine menatapi logo perusahaan dengan wajah kaget, sebagai orang yang bekerja di bidang yang sama, Josephine tentu tahu perusahaan baru ini, tapi dia tidak menyangka bahwa pemilik perusahaan ini adalah Vincent Lee!

Meskipun perusahaan ini masih baru, tapi bisa dilihat kalau modal perusahaan ini sangat besar, adalah perusahaan yang mempunyai latar belakang. Rekan kerjanya juga sering membicarakan perusahaan ini, mengatakan bahwa perusahaan ini adalah perusahaan baru yang kuat.

Vincent Lee sudah membuka perusahaan baru, terlebih lagi didirikan di Jakarta, kalau begitu apakah dia sudah mau kembali? Meskipun Josephine merasa sedikit kasihan dia diusir ke luar negeri, tapi begitu berpikir bahwa dia sudah mau kembali ke Jakarta, dan akan kembali mencarinya, Josephine pun mulai merasa tidak aman.

Akhir-akhir ini Vincent begitu sering mencarinya, apakah karena dia sudah mau kembali?

Josephine semakin berpikir semakin merasa tidak aman, perlahan-lahan dia pun melamun.

Sampai ketika Claudius keluar dari kamar mandi, melihat Josephine melamun di atas kasur sambil memegang ponselnya, dia sengaja berjalan perlahan mendekati Josephine, kemudian mendorongnya dari belakang: "Sedang lihat apa sampai melamun seperti itu?"

Josephine terkejut, ponsel di tangannya pun terjatuh ke atas kasur.

Claudius pun melihat logo perusahaan di layar ponsel Josephine, dia mengambil ponselnya dan melihat-lihat halaman website, bertanya: "Kenapa? Tertarik dengan perusahaan ini?"

Josephine melihat Claudius mengambil ponselnya, hatinya mulai berdebar kencang, dia segera menggelengkan kepala: "Bukan, hanya sebuah perusahaan baru, dengar kata rekan kerja sepertinya lumayan bagus."

"Memang lumayan bagus." Claudius lanjut melihat halaman website: "Sekali lihat langsung tahu ini adalah perusahaan yang dibuka oleh orang kaya untuk main-main."

"Hehe, mungkin saja." Josephine melihat ekspresi wajah Claudius, untung saja dia tidak tahu kalau perusahaan ini dibuka oleh Vincent, kalau tidak dia pasti akan salah paham lagi.

Josephine mengulurkan tangan dan mengambil ponselnya, berkata: "Sudah, cepat tidur."

Claudius mengangguk, kemudian memeluk Josephine dan masuk ke dalam selimut.

*****

Josephine tidak menyangka hal yang dia khawatirkan akan terjadi begitu cepat, ketika dia melihat sosok Vincent yang muncul di depannya, dia terkejut sampai tidak bisa berkata apa-apa.

Bisa-bisanya dia kembali, benar-benar sudah kembali!

Bagaimana mungkin? Petua keluarga Lin bukannya sudah jelas-jelas berjanji kepada Claudius, seumur hidup ini tidak akan membiarkan Vincent kembali? Kenapa bisa..... baru setengah tahun sudah pulang?

Josephine tentu saja berbalik badan bermaksud pergi, tapi Vincent Lee malah mengejarnya dan menarik tangannya: "Josephine, kamu jangan pergi dulu, dengarkan perkataanku."

"Aku tidak ingin dengar." Josephine menggelengkan kepalanya, mulai memberontak.

Nada suara Vincent memohon: "Josephine, aku pulang hanya untuk merayakan ulang tahun ibuku, setelah ulang tahun ibuku lewat, aku sudah harus pergi, jadi, tolong kamu jangan seperti ini? Temani aku sebentar, mengobrol sebentar."

"Kamu jelas-jelas tahu aku tidak ada hal yang ingin kubicarakan denganmu." Josephine mulai merasa panik, ekspresi memohonnya lebih terlihat daripada Vincent: "Kalau sampai Claudius melihat aku bersama denganmu, dia akan merasa tidak senang lagi."

Nada suara Vincent jelas berubah tidak senang: "Apakah sekarang di dalam hati dan matamu hanya ada dia? Bagaimanapun aku pernah menyelamatkanmu, tapi bahkan kesempatan untuk minum segelas kopi denganmu juga tidak ada? Josephine, apakah kamu harus melakukan sampai seperti ini? Kamu seharusnya tahu kamu semakin kejam, aku semakin tidak akan menyerah."

"Aku....." Josephine terdiam.

Vincent Lee melanjutkan perkataannya: "Kamu kenapa harus memaksaku sampai seperti ini? Apakah kamu mau memaksaku menarikmu sampai ke kafe di depan orang-orang?"

Josephine tidak menjawabnya, Vincent pun menarik pergelangan tangannya dan berbalik ke arah yang berlawanan, dia menunjuk ke toko aksesoris di sekitar: "Apakah kamu masih ingat apa yang kamu katakan ketika kita memilih cincin pernikahan disini? Masih ingat apa yang kamu katakan kepadaku semalam sebelum pernikahan kita? Kamu sudah lupa semuanya?"

"Benar, aku sudah lupa semuanya, dari dulu sudah lupa semuanya." Josephine menggelengkan kepalanya: "Jadi tolong kamu lepaskan aku, kita juga sudah waktunya mengakhiri semua ini."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu