Istri ke-7 - Bab 96 Masuk Rumah Sakit (2)

Josephine menghirup nafasnya dalam-dalam, dia memilih untuk naik lift karena tidak ingin bertemu dengan mereka berdua, namun tidak disangka mereka masih saja bertemu.

Claudius dan Asisten Yan juga melihat mereka, muka mereka juga kaget, namun Asisten Yan yang mulai menyapa dengan sopan, “Nyonya Muda, bagaimana Anda bisa disini juga?”

“Aku datang jalan-jalan.” Josephine tersenyum kepadanya, sedangkan terhadap Claudius, dia bahkan tidak melihatnya lagi.

Pakaian yang dikenakan Asisten Yan adalah pakaian yang dicoba olehnya di toko pakaian tadi, itu adalah sebuah rok seksi berwarna hitam, sangat cocok untuk wanita berpostur baik seperti dirinya. Ditambah lagi dengan jas merahnya, dirinya terlihat sangat elegan.

Ketika sampai dilantai 2, karena ada beberapa orang yang masuk lift, Josephine terdorong hingga berdiri bersebelahan dengan Asisten Yan.

Meskipun didalam lift banyak yang mengobrol, tapi suasana didalam lift masih sama saja tertekan. Claudius tentu saja tidak akan mengobrol dengan Josephine secara aktif, bahkan dia meletakkan tangannya dibahu asisten Yan dan merangkulnya sedikit mendekati dirinya.

Asisten Yan sedikit malu, dia dapat merasakan aura tidak biasa diantara mereka berdua, disaat dia masih bingung bagaimana cara untuk menjelaskan ini semua, Claudius malah semakin melebih-lebihkan, sepertinya tidak perlu menjelaskannya lagi, karena tidak ada gunanya dirinya menjelaskannya.

Total hanya ada beberapa lantai, lift segera berhenti di lantai 1, pintu lift terbuka perlahan, Josephine awalnya ingin berdiri kesamping dan membiarkan orang lain keluar duluan, namun orang yang dibelakangnya terus saja mendorongnya, dia didorong keluar dari lift.

Disaat Josephine terdorong keluar dari lift, bagian pinggangnya serasa didobrak oleh sesuatu.

“Argh----!” asisten Yan menjerit dan badannya terjatuh kearah Josephine, Josephine terdorong hingga kakinya terseleo dan badannya menabrak kearah tong sampah didepan lift.

Tinggi liftnya kebetulan mengenai perut Josephine, rasa sakit dirasakan oleh Josephine hingga dirinya merintih : “Sakit......”

Asisten Yan mengenakan sepatu hak tinggi, ketika dia bangkit dari atas badan Josephine, Josephine sudah kesakitan hingga badannya menyusut di lantai.

“Ada apa denganmu kakak?” Sally yang baru saja keluar melihat kejadian ini dan bergegas memberdirikan Josephine, dia tak lupa menyalahkan asisten Yan, “Kenapa kamu begitu tidak berhati-hati, kakakku adalah seorang ibu hamil.”

Muka Asisten Huang yang sudah tegang bertambah panik ketika mendengar bahwa Josephine mengandung, sambil membantu Sally, dia terus meminta maaf, “Maafkan aku, aku benar-benar bukan sengaja, orang dibelakangku yang mendorongku, benar-benar sangat maaf sekali......”

“Kalian sudah cukup, jangan mengerakkanku lagi, perutku tidak enak.” Josephine memohon.

Disaat ini Josephine sudah sangat khawatir terhadap anaknya, dia sudah tidak ingin mendengar permintaan maaf dari Asisten Yan.

“Biarkan aku saja.” Claudius keluar dari rombongan orang-orang dan akan memeluk Josephine.

Josephine mengangkatkan kepalanya dan melirik Claudius lalu berkata dengan keras kepala, “Kamu tidak perlu peduli.”

Dia masih saja merasakan rasa sakitnya yang tidak kunjung berkurang, Josephine tidak ingin bergerak.

Claudius tidak menghiraukan kemanjaan Josephine, dia memeluknya dan bergegas berjalan kearah pintu keluar mall.

Sally bertatapan dengan Asisten Yan yang sudah tenang lalu memungut belanjaan nya dan mengejar mereka.

Josephine dipeluk oleh Claudius, dia melirik pipinya secara diam-diam, lalu memutarkan kepalanya, disaat ini, dia tidak berani untuk berkata apa-apa, jika dia tidak sengaja dan membuat suaminya marah, mungkin saja dia akan dilempar.

Langkah Claudius sangatlah cepat, baru saja sebentar, dia sudah tiba di parkiran mall.

Josephine melihat sekilas kebelakang, dia tidak menemukan sosok Asisten Yan, dia berpikir Claudius pergi begitu saja, bagaimana dengan Asisten Yan? Apakah akan meninggalkannya sendiri disini?

Josephine tidak menyangka bahwa Claudius akan begitu perhatian terhadap anak ini, bahkan mengantarkan dirinya ke rumah sakit, bukankah Claudius tidak menginginkan anak ini?

Sally bergegas berjalan kedepan mereka dan membuka pintu untuk mereka, lalu ikut masuk ke tempat duduk bagian belakang.

Mobil dinyalakan, dan melaju ke rumah sakit didekat sana.

Sally melihat Josephine dan bertanya dengan khawatir, “Bagaimana sekarang? Apakah masih sangat sakit? Beritahu aku mana sakitnya aku bantu kamu.”

Josephine meliriknya dan mengelengkan kepalanya, “Aku tidak apa-apa.”

“Lihat saja dahimu sudah dikerutkan hingga seperti begini, kamu masih mengatakan bahwa dirimu tidak ada apa-apa” Sally menyambungkan, “Asisten Yan tadi sangatlah tinggi, dorongannya begitu besar, kamu pasti sangatlah sakit bukan?”

“Masih lumayan......sshhh.....” Baru seusai berkata, Josephine kesakitan hingga tidak bisa melanjutkan, mukanya tidak terlihat bagus, karena perutnya masih saja sangatlah sakit, dia khawatir terjadi apa-apa dengan anaknya.

“Baiklah, kamu jangan berbicara dulu, sebentar lagi akan tiba dirumah sakit.” Sally lalu mendesak Claudius, “Kakak, cepat sedikit, aku takut bayinya kenapa-kenapa.”

Meskipun Claudius diam sepanjang jalan, tapi kecepatan mobilnya sangatlah cepat, setelah mendengarkan Sally berkata seperti itu, dia mempercepat kecepatannya lagi.

Sejenak kemudian, mereka tiba di rumah sakit, Claudius bergegas berhenti dan membuka pintu mobil, dan memeluk Josephine keluar dari mobil.

“Cepat ikut aku.” Kata Sally sambil berlari kearah pusat darurat.

Josephine di taruh diatas tempat tidur rumah sakit, dia menutup matanya dan menghirup nafas dalam-dalam, diatas dahinya keringatan, ketika dokter sedang memeriksa dengan sibuk, Josephine merasakan ada sebuah tangan yang hangat memegang keningnya dan menghapuskan keringat yang berada diatas keningnya.

Dia membuka matanya dan melihat Claudius baru saja melepaskan tangannya dari keningnya, dia hampir menangis, adalah sebuah hal yang sangat mengharukan jika ada yang perhatian terhadap anaknya.

Claudius menatapinya dan berkata dengan tenang, “Tenang saja, bayinya tidak akan terjadi apa-apa.”

Seusai berkata, Dokter langsung membawa pergi Josephine untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu