Istri ke-7 - 第261章 Ending 4(1)

"Beritahu Mike Shen, tidak perlu bertemu, kalau dia ingin perusahaan Far & Wide tetap hidup,

bisa, asalkan dia mau membujuk Also Shen untuk menjual saham perusahaan Chen kepadaku sesuai dengan harga pasar."

Asisten Lin kaget: "Aldo Shen juga pasti tidak sebodoh itu kan?"

Aldo Shen juga membeli saham dari beberapa komisaris kecil, sekarang totalnya ada tujuh persen, tujuh persen saham perusahaan Chen... nilainya jauh lebih banyak dibandingkan dengan nilai seluruh perusahaan Far & Wide.

"Lihatlah nanti apa yang akan dia lakukan."

“Baik, aku mengerti." Asisten Lin pun berjalan keluar.

Setelah asisten Lin pergi, Claudius pun membereskan pekerjaannya, menutup laptop dan pulang kerja.

Saat dia menaiki lift menuju garasi mobil, tiba-tiba muncul sesosok orang membuatnya kaget dan menghentikan langkahnya

Dia menatap Aldo Shen yang entah muncul dari mana. Dengan ekspresi dingin dia berkata: "Paman tidak istirahat di rumah, malah berkeliaran di luar?"

Aldo Shen menatapnya, dengan ekspresi yang sama: "Claudius, saham yang ada di tanganku sekarang ini kubeli sesuai hukum, kamu jangan harap untuk merebutnya kembali."

"Mike Shen sudah meneleponmu? Tapi masalah ini tidak seserius sampai-sampai paman mesti datang kesini bukan?" Claudius tersenyum: "Aku tidak sejahat paman, aku tidak pernah berpikir untuk merebut saham yang ada di tangan paman, aku sedang menunggu paman menjualnya sendiri kepadaku."

"Mimpi kamu." Aldo Shen marah.

"Kalau paman tidak mau menjualnya aku juga tidak akan memaksa, sebenarnya beli atau tidak beli itu juga sama sekali tidak akan mempengaruhi posisi aku di perusahaan Chen. Aku hanya berharap paman jangan berkaitan lagi dengan perusahaan Chen." Setelah itu, Claudius menatapnya: "Paman masih ada urusan? Kalau tidak ada aku pergi dulu."

Aldo Shen merasa geram, dia emosi hingga tak bisa berkata-kata.

Aldo Shen dan Mike Shen sudah bertentangan begitu lama, mereka saling mengetahui kejahatan masing-masing, Claudius sebenarnya hanya menebak saja, hari ini melihat kepanikan Aldo Shen, tebakannya pun semakin nyata.

Melihat Aldo Shen yang keras kepala, tidak hanya berbuat onar di perusahaan Chen, di perusahaan Far & Wide juga sama, sepertinya kejahatannya tidak sedikit.

Perasaan Claudius yang pada awalnya sudah cukup baik sekarang menjadi lebih baik lagi, langkah kakinya pun terasa ringan dan cepat.

Saat dia menghentikan mobilnya di parkiran Grand Mall, dia pun menelepon Josephine sambil berjalan ke area anak-anak di lantai lima.

Josephine pun dengan sabar menjelaskan kepadanya arah jalan ke lantai lima. Tapi Claudius hanya menjawab: "Tidak ketemu, tidak ketemu..."

"Kenapa tidak ketemu? Di sebelah kanan lift lantai lima, kamu sudah naik ke lantai lima?"

"Aku sudah naik, tapi tidak melihatmu."

"Dasar bodoh, kamu jangan kemana-mana, aku yang pergi mencarimu." Josephine memegang hpnya, dan mencarinya kemana-mana, dia sama sekali tidak merasakan ada sosok manusia besar yang mendekatinya dari belakang.

Setelah beberapa saat, tubuhnya pun dipeluk seseorang dari belakang, aroma pria yang kuat pun tercium olehnya.

Josephine kaget dan menghentikan langkah kakinya.

"Rampok." Pria di belakangnya pun menggigit telinganya.

Josephine tetap berdiri kaku, dan sengaja membuat suara ketakutan: "Tolong jangan gigit aku, aku berikan semua uangku..."

"Aku hanya ingin menciummu." Claudius pun membalikkan badannya, menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya.

Josephine pun tersenyum dan menunjuk ke area bermain anak di dekat sana, anak kecil disana banyak, tidak cocok untuk bermesraan disini, Claudius pun terpaksa melepaskannya.

"Ayah... aku disini...!" Jesslyn melambaikan tangan kepada Claudius.

Claudius pun berjalan kesana, dan menggendongnya keluar, lalu tersenyum dan bertanya: "Seru tidak mainnya?"

"Seru."

"Masih mau lanjut?"

"Tidak, ibu bilang kalau ayah datang tidak boleh main lagi, karena ayah akan bawa Jesslyn makan makanan enak."

Claudius pun mengelus kepalanya dan tertawa: "Tahunya makan saja."

Jesslyn pun memurungkan mulutnya: "Sudah berapa hari aku tidak makan makanan enak dengan ayah."

"Emm..." Claudius mengangguk: "Sepertinya memang sudah beberapa hari, maaf ya, ayah akhir-akhir ini sibuk, lain kali ayah akan sering bawa kamu pergi oke?"

"Oke, ayah harus tepati janji ya!"

"Oke, tentu." Claudius mengangguk dan menggendongnya pergi dari area bermain.

Di lantai lima ada banyak toko yang menjual baju anak-anak, saat melewatinya Claudius pun berkata kepada Josephine: "Kita beli baju untuk Jesslyn ya?"

Josephine pun mengeleng: "Kamu sudah lupa? Nenek baru saja membeli banyak baju untuknya."

Claudius mengingat lemari yang penuh dengan baju itu pun berpikir, memang sudah tidak perlu beli lagi, malah sejak Josephine kembali bersamanya dia terus sibuk menjaganya dan nenek, dia hampir tidak pernah merawat dirinya, apalagi membeli baju.

Claudius pun membawa Josephine ke lantai tiga dan berkata: "Hari ini aku dan Jesslyn menemanimu beli baju, pilih yang banyak."

"Aku ada baju, tidak usah beli."

"Aku tahu kamu ada baju, tapi itu semua sudah lama."

"Aku tidak apa-apa..."

"Tapi aku ada apa-apa." Claudius memotongnya dan tersenyum: "Walaupun baju itu kamu yang pakai, tapi aku yang lihat, kalau kamu yang memakainya merasa bagus dan senang, aku juga akan ikut merasa senang, benar tidak Jesslyn?" Claudius menoleh ke Jesslyn yang digendongnya.

Jesslyn pun mengangguk: "Aku juga suka ibu memakai baju baru."

Karena ayah dan anak itu sudah berkata demikian, Josephine pun tidak bisa menolak, mereka bertiga pun masuk ke toko baju wanita.

Sebenarnya dengan standar tubuh Josephine, apapun yang dipakainya akan terlihat bagus, tapi dia tidak memilih sendiri, dia menoleh ke Claudius dan tersenyum: "Kalau memang kamu yang lihat, kalau begitu kamu yang pilih saja, kamu pilih apa yang ingin kamu lihat."

Claudius pun berpikir: "Sepertinya aku tidak pernah memilih baju untukmu."

"Kamu baru sadar? Lihatlah anakmu sudah sebesar ini, baju saja kamu tidak pernah beli untukku." Josephine sengaja komplain.

Claudius pun tersenyum dan menciumnya, lalu mengangguk: "Baiklah... mulai sekarang aku yang urus bajumu, aku yang pilih sendiri, oke?"

"Kenapa sepertinya tidak senang?"

"Darimana kamu lihat aku tidak senang? Jelas-jelas di wajahku ini tertulis "senang" oke? Kalau tidak percaya kamu tanyalah mereka." Claudius pun melihat ke Jesslyn dan pegawai toko. Pegawai toko pun tertawa dan memuji: "Hubungan kalian berdua sangat baik, membuat orang lain iri."

"Hubungan kita baik?" Josephine menoleh ke Claudius.

Claudius mengangguk: "Menurutku lumayan baik, menurutmu bagaimana?"

"Lumayan." Josephine berkata: "Sudahlah, kita jangan pamer lagi, orang bilang kalau suka pamer kebahagiaan akan cepat mati."

"Hubungan kita tidak hanya mati sekali saja, dan setiap kali pasti akan hidup kembali, jadi..." Claudius tersenyum genit: "Tenang saja, tidak akan mati."

"Tidak tahu malu." Josephine tertawa dan memukul dadanya: "Jangan banyak ngomong, cepat pilih."

Claudius menegakkan badannya dan mulai melihat baju-baju di dalam toko. Pegawai toko pun tersenyum dan bertanya: "Tuan, istri tuan suka pakai baju seperti apa? Kami bisa membantu tuan."

Claudius pun mengambil dua baju dan berkata: "Apapun yang istriku pakai pasti bagus, apapun aku suka, bagaimana dong."

Josephine pasrah dan menutup wajahnya, lalu menarik Jesslyn: "Sayang, kita tidak kenal dia, ayo pergi..."

"Kenapa? Aku pikir ayah benar, ibu pakai apapun cantik." Jesslyn berkata dengan polos.

"Aku tidak kenal kalian berdua." Josephine tetap menutup wajahnya dan merasa malu.

Pegawai toko takut dia kan benar-benar pergi, dia pun mengejarnya dan tertawa: "Nyonya, aku rasa apa yang suami nyonya katakan itu benar, bentuk tubuhmu yang ideal ini pasti bagus memakai baju apapun, lagipula baju-baju di toko kami juga untuk wanita muda, baju apapun pasti cocok untuk nyonya."

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu