Istri ke-7 - Bab 239 Jesslyn Hilang (2)

Asisten Lin dibentak olehnya, segera berbalik dan berjalan keluar.

Setelah Claudius Chen mondar mandir dengan marah di dalam kantornya, dia kembali ke kursi meja kerjanya, dia memejamkan kedua matanya untuk menenangkan dirinya.

Claudius merasa dia benar-benar perlu menenangkan dirinya, dan dengan tenang memikirkan dimana letak permasalahannya.

Jika Josephine Bai benar-benar ingin pergi ke luar negeri bersama Marco Qiao, dia tidak perlu kembali dan menemaninya selama beberapa hari ini, benarkan? Terlebih dia sendiri juga dapat melihat, perasaan dan cinta Josephine Bai terhadapnya belakangan ini bukan dibuat-buat, dia dapat merasakan Josephine benar-benar ingin kembali ke sisinya.

Tapi.... kenapa bisa begini? Kenapa Josephine membohonginya?

Saat ini Marco Qiao dan Josephine Bai sedang berada di pesawat, telepon mereka tidak dapat di hubungi, Claudius ragu beberapa saat, dikarenakan tidak memiliki pilihan lain dia menelepon Henry Qiao, dia rasa henry Qiao pasti tahu kenapa mereka tiba-tiba pergi ke luar negeri.

Henry Qiao mengangkat teleponnya dengan cepat, bahkan seperti tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka, Henry tertawa sambil berkata: "Tuan Muda Chen, lama tidak berjumpa, apakah ingin mentraktirku minum bir?"

Claudius Chen mengeretakkan giginya, memaksa dirinya menahan amarahnya lalu bertanya: "Kenapa Josephine Bai dan Marco Qiao tiba-tiba pergi ke luar negeri?"

Henry Qiao bahkan tidak tahu bahwa mereka berdua sudah pergi keluar negeri, setelah diam beberapa saat dia mengejeknya: "Untuk apa kamu menanyakan hal ini kepadaku? Bukankah Josephine Bai sudah kembali ke sisimu? "

"Tolong kamu katakan kepadaku!" suara Claudius Chen menjadi dingin dan tegas.

"Ck ck, jelas-jelas kamu sedang meminta tolong kepada orang lain, kamu masih bersikap seperti ingin memakan orang." Henry Qiao tertawa sebentar: "Dengan sikapmu ini aku tidak akan memberitahumu kenapa."

"Kamu...."

"Aku kenapa? Jika aku adalah kamu, aku akan memeriksa diri sendiri kenapa Josephine Bai akhirnya memilih meninggalkanmu dan pergi keluar negeri bersama Marco Qiao, dan bukan disini bertanya kepada orang lain."

"Kamu mau mengatakannya atau tidak?!" kesabaran Claudius Chen hampir habis.

"Aku bukan tidak ingin mengatakannya, tapi aku benar-benar tidak tahu." Henry Qiao pura-pura menghela nafas lalu berkata: "Tuan Muda Chen, aku benar-benar tidak tahu, maaf, ada teleponku yang masuk...."

Detik berikutnya, Henry Qiao langsung menutup teleponnya.

Claudius Chen memaki berulang kali di telepon dengan marah, tapi di balik telepon malah terdengar suara tut tut pertanda telepon suduh di tutup.

Dia sangat marah hingga hampir membanting HPnya, tapi akhirnya dia menahannya.

Henry Qiao melihat layar HPnya, saat dia melihat telepon ini berasal dari Inggris dia segera menekan tombol jawab, di balik telepon terdengar suara Rossi: "Tuan Qiao, Jesslyn hilang."

Suaranya terdengar sangat panik, saat mendengar Jesslyn hilang Henry Qiao langsung terkejut, dan bertanya: "Apa yang kamu katakan? Jesslyn hilang?"

"Benar, aku sudah mengabari Tuan Muda Kedua Qiao, apakah dia belum memberitahu anda?"

"Belum." Henry Qiao mengerutkan dahi, lalu berkata dengan panik: "Kenapa Jesslyn bisa hilang? Bukankah Marco Qiao sudah mengutus body guard untuknya?"

"Maaf, semuanya salah kami yang tidak menjaganya dengan baik, hari ini saat kami pergi belanja dalam sekejap mata kami sudah tidak dapat menemukannya, aku sudah mengerahkan semua teman baikku untuk mencarinya, semoga dia dapat segera ditemukan." kata Rossi dengan penuh rasa bersalah.

Meskipun dia telah mengutus orang untuk pergi mencari Jesslyn, tapi dahi Henry Qiao semakin mengerut, setelah diam beberapa saat dia langsung berkata dengan serius: "Rossi kamu dengarkan aku, Jesslyn sudah besar, bahasa inggrisnya juga lancar, dia juga tahu jika tersesat harus pergi mencari polisi, dia juga tidak mungkin tidak tahu jalan pulang. Jadi masalah ini bukan masalah sepele, semoga kamu dapat lebih waspada dalam mengurus masalah ini, dan satu hal lagi....suruh seseorang untuk memperhatikan telepon rumah."

"Aku mengerti, Tuan Qiao tidak perlu khawatir."

"Aku akan pergi kesana dengan menaiki penerbangan yang paling awal." kata Henry Qiao.

Rossi berkata:"Tuan Muda kedua dan Jessie Yi sudah dalam perjalanan kemari."

"Apa? Marco Qiao sudah kesana? Bukankah kakinya tidak leluasa, untuk apa dia kesana?"

"Dia panik, dia sangat panik." Rossi berkata: "Bagaimana kalau anda tunggu sebentar lagi? Mungkin sebentar lagi Jesslyn akan pulang."

Sebelah tangan Henry Qiao mengenggam telepon, sebelah tangannya lagi memeriksa penerbangan paling awal ke Inggris dengan komputernya, dia menemukan penerbangan paling awal harus menunggu besok pagi, dia berkata dengan sedikit tidak berdaya: "Besok pagi aku baru bisa terbang kesana, jika memiliki kabar kamu langsung hubungi aku."

"Baik"

"Dan tolong bantu aku jaga Marco Qiao"

"OK, Tuan Muda Qiao adalah teman baiku." Rossi berjanji

-----

Saat menerima telepon dari Claudius Chen, Asisten Yan segera datang kemari.

Saat masuk ke dalam dia melihat Claudius Chen sedang bersandar di jendela sambil duduk di lantai, wajahnya penuh dengan penderitaan dan kesedihan.

Asisten Yan berjalan menghampirinya, lalu berjongkok di hadapannya sambil berkata: "Tuan Muda Chen, kebetulan aku ingin mencarimu, semalam aku sudah mendengar kondisi penyakitmu dari Marco Qiao, apakah itu benar? Apakah kamu sudah pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya....."

Claudius Chen memalingkan wajahnya, lalu melihat Bellinda Yan dan bertanya kepadanya tanpa menjawab pertanyaannya: "Ternyata kamu dan Marco Qiao memiliki hubungan?"

"Er...." Asisten Yan kehilangan kata-kata untuk beberapa saat, lalu berkata: "Semalam aku kebetulan bertemu dengan Marco Qiao sedang minum di bar, aku ngobrol sebentar dengannya."

"Kalau begitu apakah dia ada mengatakan sesuatu kepadamu?" Claudius Chen langsung mengenggam pergelangan tangan Bellinda Yan.

Asisten Yan dibuat kaget olehnya, dia menundukkan kepala lalu melihat telapak tangan Claudius yang besar sedang mengenggam tangannya dengan erat, tenaga Claudius terlalu kuat dan membuatnya kesakitan.....

Dia melihat kegelisahan di wajah Claudius Chen, meskipun dia tidak mengerti , tapi dia tetap menganggukkan kepala: "Ada, dia mengatakan kamu diracuni oleh Sally Lin, Josephine memutuskan untuk kembali ke sisimu, dan......"

"DIa mengatakan itu? Apakah dia ada mengatakan dia akan menyerah terhadap Josephine? Atau dia akan terus berebut denganku hingga akhir?"

Asisten Yan melihatnya dengan tidak berdaya, di karenakan kondisi penyakitnya semalam Bellinda tidak tidur semalaman, tapi Cluadius malah tidak peduli sedikitpun? Di dalam hatinya dan matanya hanya ada masalah Marco Qiao dan Josephine Bai.

“Marco Qiao sudah melepaskannya.....”

"Kalau begitu kenapa hari ini dia membawa Josephine keluar negeri?"

"Apa yang kamu katakan? Asisten Yan kaget: "Marco Qiao membawa Nona Bai keluar negeri?"

Dia kembali mengingat pertemuannya dengan Marco Qiao semalam, dan lanjut berkata: "Tapi jelas-jelas semalam Marco sudah mengatakan kepadaku dia sudah memutuskan dia akan menyerah, apa yang telah terjadi?"

"Semalam Josephine juga mengatakan kepadaku dia akan terus berada di sisiku. Claudius Chen tertawa dengan frustasi: "Tapi di saat dia berjanji kepadaku dia juga membohongiku, dia berbohong bahwa hari ini dia akan pergi ke Surabaya untuk melihat ibu dan adiknya, jika bukan dikarenakan aku mengutus orang untuk pergi menjemputnya, sampai sekarang aku juga tidak akan tahu dia pergi ke Inggris bersama Marco Qiao . He..... kenapa dia seperti ini? Jika dari awal aku tahu akan seperti ini aku tidak akan menginginkannya kembali....."

Melihat kesedihannya, Asisten Yan menghiburnya: ”Tuan Muda Chen, mungkin dia hanya pergi ke luar negeri untuk mengurus sesuatu, dia akan pulang setelah dia selesai mengurusnya ?

"Jika dia pergi mengurus sesuatu kenapa dia tidak membiarkanku menemaninya pergi Kenapa dia harus membohongiku dia pergi ke Surabaya?!" Claudius Chen berteriak dengan marah.

"Tuan Muda Chen, kamu jangan marah, kesehatanmu lebih penting...."

"Bagaimana mungkin aku tidak marah saat dihadapkan dengan masalah seperti ini? Siapa yang tidak akan marah?" Claudius Chen mengambil kotak tisu di sampingnya dan membantingnya, di saat bersamaan dia menendang kaki meja: "Pembohong! Selamanya adalah seorang pembohong!"

"Tuan Muda Chen, kamu jangan seperti ini." Asisten Yan dibuat takut oleh tindakannya gegabah, dan segera menghentikannya menggila sambil menenangkannya: "Jelas-jelas kamu tahu dengan kondisi tubuhmu ini kamu tidak boleh marah, bagaimana jika kamu marah dan membahayakan nyawamu?"

Claudius Chen tiba-tiba bangkit dari lantai, awalnya dia ingin keluar dari kantornya, tapi saat sedang ingin berdiri tiba-tiba kepalanya pusing, dia hampir saja jatuh ke lantai.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu