Istri ke-7 - Bab 220 Malam ini kita lalui bersama (3)

Dia tidak berani menelepon ataupun mengirimkan pesan kepada Marco Qiao, karena tidak ingin dia salah paham, dan karena Josephine merasa dirinya akan dapat segera keluar dari sini. Tapi dilihat dari situasi sekarang, dalam satu setengah jam dia pasti tidak dapat pulang.

Dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk langsung menelepon Marco Qiao, karena dia tidak tahu harus mengatakan alasan apa.

Sedangkan Marco Qiao yang ada di balik telepon sedang menunggunya pulang.

Dia duduk di ruangan yang penuh dengan aroma bunga, sejak pulang sampai sekarang Marco Qiao sudah menunggunya selama tiga jam lebih.

Di dapur ada bahan makanan yang baru di beli oleh Josephine Bai, di atas meja ada memo yang dia tinggalkan, yang memberitahu Marco bahwa dirinya keluar untuk mengambil kue ulang tahun dan dia akan segera kembali. Tapi Marco terus menunggunya, tapi sampai waktu makan malam tiba Josephine masih belum pulang.

Mendengar HPnya yang berdering menunjukkan ada pesan yang masuk, dia melihat HPnya lalu mengambil HPnya dan membuka pesannya. Isi pesannya sangat singkat, Josephine menyuruhnya makan sedikit dulu, dan dia akan pulang agak malam.

Bagaimanapun Marco Qiao memikirkannya dia tidak mengerti, selain sesuatu yang berkaitan dengan Claudius Chen dia masih memiliki urusan apa lagi, bagaimana pun dengan identitasnya sekarang, dia tidak memiliki teman disini, dan dia sama sekali tidak memiliki kegiatan apa pun.

Marco mencari kontak di HPnya lalu menekan nomor Nona Zhong, telepon dengan cepat tersambung, suara Nona Zhong yang sangat nyaring terdengar:"Marco, selamat ulang tahun!"

"Terima kasih." Marco Qiao tertawa sebentar, lalu bertanya:"Monica, aku ingin bertanya kepadamu, apakah istriku sudah mengambil kue ulang tahun yang dia pesan di hotel kalian?"

"Dia sudah mengambilnya, dia sudah mengambilnya jam lima tadi."

"Benarkah? Tapi sampai sekarang dia masih belum pulang."

"Oh, setelah dia mengambil kue dia bertemu dengan Tuan Muda Chen yang di kerumuni oleh wartawan, dia juga mengatakan Tuan Muda Chen adalah temannya dan memintaku membantu dia bersembunyi, lalu aku membawa mereka ke kamar hotel, ada apa? Apakah sampai sekarang istrimu masih belum pulang?"

"Hmm."

"Oh, jam enam aku sudah pulang kerja, bagaimana kalau aku menelepon rekan kerjaku untuk membantumu menanyakannya?"

Marco Qiao berpikir sebentar, lalu menggelengkan kepala:"Tidak perlu, mungkin dia sekalian pergi membeli sayur, aku tunggu lagi saja."

"Baiklah, aku ucapkan selamat ulang tahun sekali lagi kepadamu."

"Terima kasih." Marco Qiao menutup teleponnya.

Setelah menurunkan HP dari telinganya, senyuman di wajahnya perlahan memudar, dan digantikan dengan kesedihan.

Dia tahu, selain Claudius Chen tidak ada orang lain yang dapat membuat Josephine Bai bersikap aneh, kelihatannya sekarang mereka sedang bersama-sama!

Dia melihat sekeliling rumah yang di hias dengan hangat dan romantis, tempat yang sangat indah, tapi hanya ada dia sendiri, tidak bisa tertahankan muncul rasa sedih dalam hatinya.

-----

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan, Josephine Bai sudah menunggu hingga kehilangan kepercayaan dirinya.

Kedua tangannya memeluk kedua lututnya dan meringkuk di atas sofa tanpa bersuara , dia menggenggam HPnya yang berada di tangannya, dia ingin menelepon Marco Qiao, tapi tidak tahu harus mengatakan apa, akhirnya dia tidak jadi meneleponnya.

Claudius Chen berjalan dari tempat tidur, lalu duduk di sampingnya sambil bertanya:"Kamu lapar tidak?"

"Tidak terlalu" kata Josephine Bai.

"Tapi aku sangat lapar." Claudius Chen mengelus perutnya, hari ini dia hanya makan sedikit saat di cafe, sudah lapar dari tadi.

"Aku akan pergi melihat apakah ada sesuatu yang bisa di makan. Josephine Bai berdiri dari sofa, dan berjalan menuju meja bar, di atas meja bar ada mie instan, biskuit dan berbagai macam minuman ringan. Josephine mengambil biskuit dan mie instan lalu bertanya kepadanya:"Disini ada mie instan dan biskuit, kamu mau makan yang mana.....?""

Saat Josephine membalikkan wajahnya, pas sekali dia melihat Claudius Chen sedang membuka kue yang dia letakkan diatas meja, dia berjalan kesana dan berkata dengan suara pelan, dia langsung menutup kotak kuenya:"Ini punyaku, kamu tidak boleh memakannya!"

"Lagian kamu juga tidak bisa keluar lagi, jika tidak di makan akan rusak." Claudius Chen menyingkirkan kedua tangannya dari atas kotak kue.

"Aku sudah mengatakan tidak boleh, jika sebentar lagi bisa keluar...hei....!"

Claudius Chen meletakkan tutup kotak di samping.

Butiran kue terbuat dari keju, gambarnya sangat cantik, terutama beberapa bunga mawar berwarna merah jambu yang berhiaskan di tengah kue terlihat sangat menarik dan imut. Dan yang lebih menarik dibandingkan bunga mawar berwarna merah jambu itu, adalah tulisan yang ditulis menggunakan cream coklat yang berada di depan bunga:'Selamat ulang tahun suamiku'

Melihat tulisan ini, Claudius Chen seperti salah melihat, kue ini Josephine belikan untuknya!

Claudius melihat tulisan diatas kue dengan sangat lama

Saat membuka kotak kue, Josephine juga melihat tulisan yang ada di atas kue, diam-diam dia melihat Claudius Chen, dia menyadari raut wajahnya berubah, oleh kerena itu dia mengambil tutup kotak kue dan ingin menutup kembali kue itu. Tapi Claudius Chen malah sengaja mengangkat kepala dan melihatnya sambil bertanya:"Ini adalah kue yang kamu janjikan untukku?"

"Tentu saja bukan......"

"Terima kasih, kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi." Claudius Chen memotong perkataannya, lalu mengambil garpu yang berada di sampingnya lalu mengambil kue yang bertulisan itu dan memasukannya kedalam mulut. Lalu dia menganggukkan kepala:"Rasanya enak, terima kasih sayangku."

Melihat kue yang di lubangi olehnya, Josephine Bai tidak dapat berkata-kata.

Kelihatannya rencananya untuk merayakan hari ulang tahun Marco Qiao malam ini sudah gagal total!

"Kamu juga makan sedikit." Claudius mengambil sesuap kue dan menyuapinya ke mulut josephine

"Aku tidak mau." Josephine Bai memalingkan wajahnya dengan kesal

"Pelit." Claudius Chen mecolekkan cream kue ke hidung Josephine:"Bukankah hanya sebuah kue, apakah perlu sampai seperti ini? Aku akan memerintahkan orang untuk mengirimkan satu untuknya."

“.......”

"Aku tahu kamu pasti kelaparan, jangan menolak lagi, cepat makan sedikit. " Claudius Chen meletakkan pisau dan garpunya, dia berdiri dan berjalan kearah meja bar, di atas meja ada arak luar negeri dan anggur merah, dia mengambil anggur merah dan melihatnya, lalu mengambil dua gelas wine sambil membuka botol wine dan berkata:"Anggur merah ini kelihatannya lumayan, kita minum sedikit."

"Bukankah kamu tidak bisa minum?" Josephine Bai melihatnya, wajahnya masih terlihat tidak senang.

"Hari ini ada kamu yang menemaniku merayakan ulang tahun, aku bahagia, maka harus minum sedikit."

"Siapa yang menemanimu merayakan ulang tahun? Aku....."

"Shh....." Claudius Chen mengisyaratkan dia untuk diam, lalu menunjuk ke arah pintu.

Josephine Bai merasa dirinya ingin muntah darah.

Claudius Chen menuangkan dua gelas anggur merah untuk mereka berdua, lalu memotongkan kue untuknya, dia mengangkat gelas dan berkata:"Ayo, kita bersulang sekali, selamat ulang tahun untukku."

Josephine Bai melihat gelas di hadapannya,lalu melihat Claudius, melihatnya tidak akan menyerah jika dirinya tidak mengambil gelas, akhirnya Josephine mengambil gelas dan bersulang dengannya, dia meminumnya sedikit.

"Kue yang kamu pilih ini lumayan bagus, modelnya bagus dan rasanya juga enak, pokoknya aku sangat menyukainya." Claudius kembali mengambilkan kue dengan garpu dan menyuapinya ke mulutnya, Josephine Bai menggeser ke samping sedikit untuk menghindar, oleh karena itu Claudius Chen menggunkan sebelah tangannya untuk membalikkan kembali wajah Josephine.

"Lagian sudah di potong, tidak di makan juga sayang." kata Claudius Chen

Josephine Bai melihat kue yang sudah dipotong olehnya, benar juga. lagian sudah di potong olehnya, tidak di makan juga sayang, terlebih dirinya juga lapar.

"Biar aku sendiri saja." Josephine mengangkat tangan dan mengambil piring dari tangan.Claudius, lalu makan sedikit.

Kuenya memang enak, hanya saja seiring setiap suapan yang dimakannya dia merasa bersalah, dia mengingat Marco Qiao masih menunggunya dirumah, dan dirinya malah memakan kue Marco bersama pria lain, Josephine merasa sangat bersalah.

----

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu