Istri ke-7 - Bab 79 Kecelakaan Mobil (3)

Nenek Chen menarik nafas dalam-dalam dan menenangkan amarahnya, lalu berkata : “Aku benar-benar tidak mengerti, mengapa keluarga Chen bisa ada lelaki sepertimu, wanita macam apa yang tidak ada di kota Jakarta, mengapa kamu masih saja setia terhadap kepada seorang wanita yang pernah mengkhianatimu?”

“Nenek......”

“Jika kamu masih berani mencarinya, maka jangan pernah memanggilku nenek lagi!” Nenek Chen memotong perkataannya, dan berkata : “Apakah kamu masih tidak mengerti? Setelah mendengar rumor itu, wanita itu langsung menghilang begitu saja tanpa memberikan kabar apapun. Sekarang dia menyadari bahwa kamu tidak seperti yang dikatakan rumor, menikahimu tidak akan terjadi apa-apa, dan dia kembali untuk menggodamu lagi. Untuk apa kamu masih menginginkan orang yang egois dan serakah sepertinya?”

“Dia tidak pernah berusaha untuk menggodaku! Dan dia tidak pernah kembali untuk menyariku.” Claudius tidak tahan dan membantahnya : “Pilihannya waktu itu bukankah pilihan yang akan dipilih oleh semua wanita didunia ini? Dia juga hanyalah seorang wanita biasa saja, apakah kamu berharap setelah dia mengetahui bahwa menikahiku akan membuatnya mati dan dia tetap ingin menikahiku?”

“Jika dia mencintaimu dengan tulus, maka dia tidak akan kabur karena ditakuti oleh sebuah rumor.”

“Cinta sejati tidak tentu harus mati demi pasangannya, itu adalah contoh tidak bertanggung jawab terhadap nyawanya sendiri!”

“Sudah cukup!” Nenek Chen tidak punya waktu untuk membahas inti dari percintaan dengannya disini, dia berkata dengan tidak sabaran : “Intinya aku peringatkan kamu, aku tidak mau tahu kamu mau mempunyai berapa banyak simpanan diluar sana, tapi aku tidak mengizinkanmu untuk kembali menjalin hubungan dengan wanita itu, karena dia tidak pantas!”

“Dan satu hal lagi, jangan lupa bahwa Shella Bai adalah istrimu, tolong sisihkan sedikit waktumu untuk dia.”

“Nenek, kamu yang bilang bahwa cepat atau lambat Shella Bai harus meninggalkan keluarga Chen, jika dia ditakdirkan untuk meninggalkan keluarga Chen, maka mengapa aku masih harus menyisihkan waktuku untuk menemaninya?” seusai berkata, Claudius meledek : “Lalu, Guru Wang menyuruhku untuk mencari wanita sejatiku, aku sangatlah penasaran apabila aku benar-benar berhasil menemukannya, apa yang akan kalian lakukan? Apakah kalian akan menerima semua kekurangannya dan mengusir Shella Bai dari Keluarga Chen?”

“Apa maksudmu?” Nenek Chen mengerutkan keningnya.

“Maksudku adalah jika wanita sejatiku adalah wanita yang paling kamu benci, apakah kamu masih akan menerimanya?”

“Tentu saja.” Jawab Nenek Chen.

Dia tentu saja akan menerimanya, asalkan itu membantu bagi Claudius, baik siapapun, dia akan menerimanya, namun sekarang yang paling penting adalah membiarkan Josephine melahirkan anaknya.

“Baiklah kalau begitu.” Claudius menganggukkan kepalanya lalu berjalan kearah kamarnya.

“Berhenti!” Nenek Chen menghentikannya.

Claudius menghentikan langkahnya dan berbalik badan : “Nenek sudah mengatakan semua yang perlu dikatakan, ada apa lagi?”

“Shella sekarang berada dirumah sakit, kamu pergi menemaninya sekarang.”

Claudius mengerutkan keningnya : “Bukankah masih ada Vina?”

“Vina adalah Vina, kamu adalah kamu, Shella terluka karenamu, apakah kamu tidak seharusnya pergi menemaninya?”

Claudius merenung sejenak lalu mengiyakan : “Baik, aku akan pergi.”

******

Malam hari, Claudius benar-benar datang kerumah sakit.

Saat dia sampai dirumah sakit, Josephine sedang duduk disamping jendela karena kebosanan, melihat Claudius datang, dia tidak terkejut, seakan-akan sudah mengetahui bahwa dirinya akan datang.

Claudius melirik kaki kirinya yang dibungkus kain kapas, lalu bertanya : “Apakah lukanya masih sakit?”

“Sudah tidak sakit.” Josephine menatapinya dan berusaha untuk tersenyum : “Luka kecil ini tidak berarti apa-apa, Tuan muda tidak perlu mensia-siakan waktu kesini.”

“Apa yang kamu pikirkan?” Claudius sedikit menyindir.

“Bukankah begitu?”

“Jika ini yang kamu pikirkan, kamu tidak perlu mengadu kepada Nenek.”

“Mengadu?” Josephine tidak mengerti.

Melihat Josephine yang berpura-pura tidak bersalah, dalam hatinya muncul rasa benci : “Kamu ingin memanfaatkan nenek untuk membuatku putus asa terhadapnya? Maka aku harus mengingatkanmu, jika aku mau, tidak ada yang bisa menghentikanku untuk menyukai wanita manapun, sebaiknya kamu jangan sampai ingin memanfaatkan nenek.”

Setelah kecelakaan mobil, meskipun Josephine sedih dan kecewa, namun dia juga merenungkannya, dia memaksa dirinya menyadari satu hal, Claudius tidak menyukai dirinya, dari awal sudah tidak menyukainya, pernikahan mereka berdua juga bukan sukarela, jadi, kalaupun suatu hari nanti demi seorang wanita, Claudius mendorongnya kearus mobil, dirinya juga tidak boleh membencinya.

Jika setelah kecelakaan mobil, Claudius tidak melakukan apa-apa, tidak mengatakan apa-apa, maka Josephine akan menganggap tidak terjadi apa-apa. Josephine tetap merencanakan masa depannya sendiri sedangkan Claudius tetap mencari cinta pertamanya, mereka berdua tidak saling bersinggungan!

Namun Claudius muncul, dan dia datang untuk menceramahinya.

Josephine tidak bisa menahannya!

“Ketahuan olehmu!” Josephine tersenyum, dia menatapinya : “Tuan Chen, kalau kamu berani, kamu tinggal menjemputnya saja, lalu mengusirku dari keluarga Chen, tidak ada gunanya kamu mengatakan semua ini!” kata Josephine.

“Kamu......jangna mengira aku tidak berani!”

“Aku tidak pernah mengira bahwa kamu tidak berani.” Josephine menyindirnya : “Ada apa? Dia sudah datang dihadapanmu, dan kamu masih saja tidak bisa menemukannya? Nona Zhu kamu sangatlah mahir untuk bermain petak umpet, bahkan aku sampai bisa menebak langkah selanjutnya yang akan dilakukannya......”

“Diam!” Claudius meneriakinya karena marah, tangannya mencekik rahang bawah Josephine : “Kamu yang menkhianati diri sendiri demi uang tidak pantas untuk mengatakannya. Hmm? Apakah kamu merasa dirimu lebih suci dibandingkan dengannya?”

“Tidak......” Josephine mengeluarkan kata tersebut dengan susah : “Dia lebih suci dariku, jadi......aku selalu menunggunya kembali untuk menggantikan posisiku.”

“Munafik!” Claudius melepaskannya, lalu mundur dan menatapinya, dia tidak ingin berada disini lagi lalu dia berbalik badan dan berjalan kearah pintu.

Ketika Claudius menarik pintu kamar, Pengurus He yang sedang menguping dibelakang pintu terkejut, dia lalu bergeser kesamping.

Claudius melihatnya, ekspresinya jelas terlihat ketidaksenangannya karena menyadari ada yang menguping, namun Pengurus He lebih tua daripada dia dan dia adalah orang kesayangan nenek, dia hanya bisa menahannya.

Melihatnya berjalan kearah lift, Pengurus He bergegas mengejarnya : “Tuan muda, tunggu sebentar.”

Claudius tidak menghiraukannya malah dia mempercepat langkahnya.

Ditikungan sebuah koridor, Pengurus He akhirnya berhasil mengejarnya, dengan nafas terengah-engah dia mengatakan : “Tuan muda, kamu salah paham terhadap nyonya muda, dia tidak mengadu ke Nenek Chen, Pengurus Wang lah yang menelepon dan memberitahu Nenek Chen bahwa nyonya muda kecelakaan mobil, Pengurus Wang jugalah yang memberitahunya bahwa kamu pergi mengejar Nona Zhu.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu