Istri ke-7 - Bab 166 Terluka (1)

Dia berbalik dan menutup pintu ruang baca, lalu dia menarik lengannya dengan satu tangan dan mendorongnya kepintu, dan menahan Josephine dengan tubuhnya.

“Apa yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu tidak merasa bosan selalu menggunakan cara ini?” Josephine Bai menyingkirkan tangan Claudius yang berada di dagunya.

“Apakah kamu tidak bosan setiap hari menggunakan ekspresi wajah seperti ini?” Claudius mengangkat tangan yang dia singkirkan tadi, lalu berhenti di kerah piyamanya dan membuka kancing bajunya satu per satu.

“Bagaimana denganmu? Apakah tidak bosan setiap hari memamerkan kemesraan dengan cinta pertamamu di hadapanku?”

“Tidak bosan. Besok aku masih akan memamerkan kemesraan, aku akan terus pamer hingga kamu merasa tidak tahan.” kancing bajunya terbuka semua sering dengan ujung jari Claudius yang bergerak kebawah, dan menunjukkan tubuhnya yang indah.

Josephine Bai merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulitnya, dan ujung jari Claudius yang bergerak di atas kulitnya terasa panas membara, dalam siksaan panas dan dingin seperti ini. Seluruh tubuh Josephine Bai mulai bergetar.

Josephine menarik nafas pelan, lalu mendorong tubuhnya sambil mengancamnya dengan nada suara dingin: ”Jika kamu tidak berhenti. Aku akan memanggil cinta pertamu kemari untuk menikmatinya,”

“Baik, panggillah.” Claudius Chen menyeringai sambil mengangkat dagunya, lalu menunduk dan mencium bibirnya, lalu dia bergerak menuju cuping telinganya dan menggigitnya: ”Jika kamu tidak merasa malu, kenapa aku harus merasa malu.”

“Apakah kamu tidak takut dia menangis dan pergi karena merasa marah?” nafas Josephine Bai mulai tidak stabil karena dicium olehnya, nada suranya juga tidak lagi tenang.

“Ada seorang istri sepertimu di sisiku, dia sudah sangat sedih, ini tidak ada apa-apanya.” Claudius Chen menggigit cuping telinganya dengan kuat: ”Tapi aku peringatkan kepadamu, lebih baik jangan menggunakan kepribadianmu itu untuk menguji kesabaranku, tertutama saat Juju Zhu berada di hadapanku, kalau tidak menyesal pun sudah terlambat

Suara Claudius Chen memberat, di saat bersamaan dia melepaskan bajunya, lalu Claudius menggendong Josephine di atas tubuhnya.

Josephine Bai berteriak pelan, untuk menstabilkan tubuhnya dia hanya dapat memeluk leher Claudius dengan erat.

Dalam situasi seperti ini bagaimana mungkin dia masih mempedulikan peringatan Claudius. Kepalan tangan kecilnya memukul pundak Claudius: ”Lepaskan aku, aku hampir jatuh.”

Sayang, ancamannya sama sekali tidak berguna terhadap Claudius Chen, Claudius tidak melepaskannya.

Claudius menahannya di pintu, dia menahannya menggunakan tubuhnya, lalu menghukumnya dengan keras.

Josephine Bai tahu tidak ada gunanya jika dia memohon kepada Claudius, oleh karena itu Josephine tidak memohon, dia hanya menjaga keseimbangan tubuhnya agar dirinya tidak terjatuh. Dan hatinya yang semulanya melawan perlahan-lahan berubah menjadi menurut.

Dalam bulan ini, demi mempersiapkan kehamilan, dia dan Claudius sudah lama tidak melakukannya, mereka dengan sangat cepat terbawa oleh kenikmatan, mereka melupakan segalanya dan menikmati kebahagiaan yang ada di depan mata.

Dia juga tidak tahu berapa lama dia menikmati kebahagiaan ini, hingga pria dalam pelukannya perlahan berhenti, pikiran Josephine Bai mulai menjadi jernih. Dikarenakan tubuhnya bergantung sangat lama di tubuh Claudius, tubuhnya merasa pegal dan hampir tidak memiliki tenaga untuk melepaskan dirinya dari tubuh Claudius.

Kedua tangannya memeluk leher Claudius, wajah mungilnya berada di pundak Claudius, jantung mereka yang saling bertautan sedang berdetak dengan sangat cepat.

Claudius Chen memelukknya dengan erat, mengecup lehernya yang dibasahi oleh keringat, merasakan debaran terakhir dari gairah yang dirasakannya.

Akhirnya, Josephine yang terlebih dahulu memfokuskan pikirannya, dia mendorong tubuh Claudius dengan tangannya, dan berkata dengan dingin : ”Turunkan aku.”

Claudius Chen tidak menurunkannya, dia menggunakan kedua tangannya menggenggam bokongnya, dan menggendongnya ke tempat tidur yang berada di ruang baca, lalu berbaring disana bersamanya .

Josephine juga malas beradu dengannya, kedua kakinya yang pegal membuatnya tidak ingin bergerak lagi, dia hanya berbaring di sisi ranjang yang satunya, lalu memeluk selimut dan menutup mata.

“Jika kamu berjanji kepadaku. Kelak tidak akan bertemu dengan Marco Qiao lagi, aku akan memaafkanmu.” dari belakang terdengar suaranya yang masih sedikit terengah-engah.

Josephine Bai membuka kedua matanya, dengan kesal berkata: ”Jika kamu dapat berjanji kepadaku, kelak kamu tidak akan bertemu lagi dengan Juju Zhu, aku akan berjanji kepadamu.

Claudius Chen marah, dan langsung membalikkan tubuh Josephine: ”Jelas-jelas kamu tahu aku tidak dapat tidak membiarkannya begitu saja.”

Josephine Bai menatapnya tidak takut sama sekali: ”Jelas-jelas kamu juga tahu aku dan Tuan Muda Kedua Qiao tidak mungkin ada apa-apa, tapi kamu masih memaksaku.”

“Kamu.”

“Ada apa denganku?” Josephine bangun dan duduk di atas ranjang, melihat Claudius dengan marah: ”Kamu jangan mengira dikarenakan sekarang ada cinta pertamamu akan membuatku merasa takut, takut kehilanganmu. Claudius Chen, aku beritahu kepadamu, sejak awal aku sudah memikirkannya, jika kamu ingin bercerai aku akan menemanimu kapan saja, jika kamu ingin menikahi cinta pertamamu kapan saja aku akan memberikan posisi ini untuknya. Tapi jika kamu ingin aku hidup damai dengan cinta pertamamu dan berbagi satu suami aku tidak dapat melakukannya! Dan juga tidak serendah itu!

Claudius Chen marah hingga menarik nafas, tatapan matanya seperti dapat mengobarkan api:”Kamu ulangi sekali lagi?”

“Akan aku ulangi.”

“Kamu masih berani mengatakannya!” Claudius sangat marah dan menciumnya, membuatnya menyimpan kembali perkataannya.

Claudius dapat menerima kemarahannya dan perkataannya yang tidak masuk akal, tapi Claudius tidak dapat menerima dia selalu mengatakan ingin bercerai. Apakah dalam hati Josephine dirinya sangatlah tidak penting? Pertengkaran kecil dapat membuatnya berpikir ingin bercerai?

Sebaliknya dirinya? Tidak peduli apa hubungan Josephine dan Vincent Lee, tidak peduli apa hubungan Josephine dengan Tuan Muda Kedua Qiao, selain merasa marah dia sama sekali tidak pernah berpikir ingin bercerai dengannya, sekalipun tidak pernah memikirkannya!

Claudius kembali mendorong Josephine ke ranjang dan menciumnya, Josephine yang dipaksa untuk diam, membuka kedua matanya dengan lebar dan melihat pria penuh amarah yang berada di hadapannya. Josephine tidak menyangka dengan satu perkataannya dapat membuatnya marah lagi, kelihatannya akan terjadi peperangan yang besar lagi.

Jelas-jelas dia tahu Claudius tidak akan mengusir Juju Zhu, seharusnya sejak awal dia tidak berfasih lidah.

Kali ini Claudius tidak perlu membantunya melepaskan pakaiannya, dia dapat dengan mudah menginginkannya sekali lagi.

Keesokkan harinya Josephine Bai bangun di ruang baca, dan terbangun dikarenakan suara ketukan pintu.

Dia membalikkan tubuh dengan perlahan, setelah membuka mata dia baru menyadari dirinya berbaring dengan telanjang di pelukan Claudius Chen. Semalam saat dia menginginkannya sekali lagi, dia tidak ingin bergerak dan tidur dengan pulas, dan tertidur hingga langit menjadi terang.

Suara ketukan pintu terus terdengar, dia menggunakan tangannya mendorong Claudius Chen, Claudius Chen menggerakkan tubuhnya, lalu dia berbicara kearah pintu:”Ada apa?”

Dari pintu terdengar suara Juju Zhu: ”Claudius, Josephine, sudah waktunya bangun dan pergi kerja.”

Suaranya terdengar sangat segar, kedengarannya suasana hatinya lumayan baik, juga sungguh berterima kasih atas keahlian dalam berpura-pura. Josephine Bai menyeringai didalam hati, lalu dia bangun dan duduk di atas ranjang.

Dia melihat sekeliling, dan melihat pakaiannya bertebaran di dekat pintu, saat dia mengingat kejadian dirinya di tahan Claudius Chen di pintu, wajah mungilnya langsung memanas.

Dia menunduk dan mellihat tubuhnya yang telanjang, dia menarik selimut dan membungkus tubuhnya dan bersiap mengambil pakaiannya dari lantai, dia baru menyadari sebagian selimutnya tertimpa oleh tubuh Claudius Chen.

Dia menariknya dengan kuat, selimutnya tidak bergerak sama sekali, oleh karena itu dia memutar kepalanya.

Claudius Chen sudah bangun, jelas-jelas dia tahu apa yang ingin Josephine lakukan tapi dia tidak menggerakkan tubuhnya, dia bahkan melihatnya dengan tatapan menantang.

Josephine dengan kesal melempar kembali selimut itu ketubuhnya, dan dengan telanjang berlari ke arah bajunya. Lagipula dia sudah melihat seluruh tubuhnya, dia juga tidak akan memedulikan satu kali ini, dia menghibur dirinya yang merasa sangat malu.

Setelah memakai bajunya, Josephine membuka pintu ruang baca dan berjalan keluar tanpa berbalik.

Setelah dia menggosok gigi dan mencuci muka dengan cepat, Josephine Bai turun kebawah dan mengambil sepotong roti dari meja makan lalu berjalan keluar sambil makan.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu