Istri ke-7 - Bab 137 Tipu muslihatnya (1)

Hanya satu lembar kertas yang kecil, diatasnya berisikan sesuatu mengagetkannya, tak disangka ini adalah surat Justin keluar dari rumah sakit. Ini adalah surat yang baru dibuat.

Dibandingkan tiga dokumen yang sebelumnya, baginya hal ini yang paling membuatnya hancur.

"Justin....." Josephine melihatnya, dengan suara gemetar berkata kepadanya:"Ada apa dengan Justin?"

"Ah--!" suara jeritan Shella Bai terdengar di seluruh aula pernikahan, dengan gelisah dia membalikan dokumen di tangannya, dia berteriak dengan sangat kebingungan: "Apa ini? Kenapa ada surat kematian ayahku? Ada apa dengan ayahku?"

Dia mencengkram lengan Claudius Chen dan menggoyang-goyangkannya: "Claudius. Apa maksudnya semua ini? Bagaimana bisa ayahku meninggal? Tadi dia masih baik-baik saja."

"Bukankah tadi kamu sudah mendengarnya?" Claudius Chen mengangkat sudut bibirnya, dengan perlahan mendekat ketelinganya dan berbisik :"Suara 'bang', seseorang yang lompat dari gedung rumah sakit."

"Apa yang kamu katakan? Yang tadi melompat adalah ayahku...." wajah Shella Bai menjadi pucat.

Josephine Bai terkejut hingga tidak dapat berkata apa-apa, dia dipapah masuk kedalam oleh Vincent Lee. Hanya saja sebelum dia meninggalkan altar pernikahan, Claudius Chen menahan pergelangan tangannya, dengan kuat menariknya dari pelukan Vincent Lee.

Detik berikutnya, dia ditarik oleh Claudius Chen terhuyung-huyung berjalan turun dari altar. Melewati para tamu berjalan menuju pintu. Tubuhnya sangat lemas dan tidak memliki tenaga untuk memberontak, dia hanya dapat berusaha menstabilkan langkah kakinya agar dia tidak terjatuh.

Para tamu yang berada dibawah altar tidak dapat melihat isi dokumen tersebut, mereka juga tidak tahu apa yang telah terjadi, semuanya berdiri diam dan tidak bergerak di tempat masing-masing, bahkan saat Josephine Bai ditarik keluar oleh Claudius Chen tidak ada yang menahannya.

Dan Vincent Lee yang berada diatas altar malah tidak berhenti ditanyai oleh Shella Bai: "Ada apa sebenarnya? Vincent Lee! Apakah semua ini benar?"

Vincent Lee yang terus diganggu olehnya merasa kesal dan marah, dengan tidak sabar mendorong tubuhnya kesamping, dan dengan cepat mengejar keluar. Dia berteriak sambil mengejar di belakang mereka: "Claudius Chen! Lepaskan dia! Lepaskan!"

Melihat Claudius tidak menghiraukannya. Dia berganti berteriak kepada semua satpam yang berada di depan pintu: "Kenapa semuanya masih diam saja? Cepat hentikan dia!"

Setelah menerima perintah darinya berapa satpam maju ingin menangkap Claudius. Dan di waktu bersamaan, dari mobil keluar empat pria berbaju hitam yang kekar.

Pria yang bertubuh kekar berdiri didepan satpam, berdiri diam menghentikan langkah mereka.

Para satpam dibuat takut dan tidak bergerak setelah melihat sepertinya mereka adalah anggota profesional yang telah menerima latihan. Hanya Vincent Lee yang terus mengejar dan tidak takut mati, tapi sebelum dia mengejar hingga ke samping mobil, dia didorong oleh para pria berpakaian hitam itu.

Melihat Claudius Chen menarik Josephine Bai keluar dari hotel, supir mobil mercedes benz yang satunya lagi segera turun dan membukakan pintu.

Josephine Bai melihat pintu mobil yang telah terbuka, akhirnya kembali memusatkan perhatiannya dan mulai memberontak: "Lepaskan aku.... Claudius, apa yang ingin kamu lakukan...."

Claudius Chen tidak menjawabnya, dan mendorongnya beserta gaun pernikahan besarnya kedalam mobil. Dan membanting pintu mobil.

Josephine Bai bingung, lalu dengan cepat berdiri dari tempat duduk, berbalik dan mulai dengan gelisah memukul-mukul kaca jedela mobil, tapi kaca mobil kedap suara, siapa pun tidak tahu apa yang di teriakkannya.

Claudius Chen dengan tenang, saat akan menaiki sisi mobil yang satunya lagi, dia membalikkan kepala melihat para tamu dan Tuan dan Nyonya Lee, Nyonya Lee bertanya kepadanya: "Claudius, apa yang sedang kamu lakukan?"

Claudius Chen tidak menghiraukannya, dan berjalan mendekati Vincent Lee yang sedang ditahan oleh pria berbaju hitam, dengan dingin berkata kepadanya: "Hutangmu, akan aku perhitungkan nanti. "

"Apa maksudmu? Hutang apa? Apa yang telah dilakukan Vincent?" Tuan Lee segera berjalan mendekatinya.

Claudius Chen akhirnya melihat kedua orang paruh baya itu, nada suaranya dingin: "Tanyakan kepada putramu."

Selesai mengatakannya dia berbalik dan menundukkan badan masuk kedalam mobil.

Mobil dinyalakan, Vincent Lee melihat mobil pergi dengan cepat tanpa bisa melakukan apa-apa, dengan kesal dia menghentakkan kakinya.

Shella Bai berlari keluar dari dalam hotel, mobil Claudius Chen sudah pergi. Dia berteriak sambil mengejar mobil: "Claudius! Jangan pergi! Kembali....."

Tapi, mobil Claudius Chen tidak berhenti sama sekali, dan pergi dengan cepat.

"Claudius.....!" dia merasa hancur dan berlutut di lantai, menangis sejadi-jadinya, tangannya menggenggam erat beberapa dokumen yang tidak dia ketahui kebenarannya itu.

Dia tetap tidak percaya, Claudius yang tadinya masih bermesraan dengannya di dalam kantor adalah pria dingin yang memberikannya setumpuk 'kejutan', dia tidak percaya Claudius Chen sudah mengetahui kebenarannya.

Dia menangis beberapa saat, menundukkan kepala melihat dokumen di tangannya, sambil menangis berteriak: "Ayah, Ibu......." akhirnya dia berdiri dan segera ke rumah sakit.

Dibandingkan dengan Shella Bai yang panik dan tidak berani mempercayai kenyataan, Vincent Lee terlihat lebih tenang. Pria berbaju hitam itu sudah pergi, dia masih berdiri di tempat, tidak bergerak sama sekali.

Perkataan Claudius Chen tadi sangat jelas, dia sudah mengetahui kebenarannya, dan dia sudah mengetahuinya sejak awal sehingga dia dapat mempersiapkan semua hadiah ini.

Meskipun merasa marah dan sedih, tapi dia tahu, saat Claudius Chen mengetahui kenyataannya, dirinya dan Josephine Bai tidak mungkin dapat bersama lagi.

Nyonya Lee disampingnya mengoyangkan lengannya dan bertanya: "Vincent, ada apa sebenarnya? Cepat katakan."

"Orang seperti Claudius Chen juga berani kamu usik, kamu sudah bosan hidup. " Tuan Lee yang berdiri disamping berkata dengan marah: "Kamu katakan ada apa sebenarnya?"

Vincent Lee perlahan kembali memusatkan perhatiannya, dia berbalik dan berkata dengan rasa bersalah: "Maaf....."

Selain satu kata itu, dia tidak mengatakan apa-apa lagi

"Ada apa sebenarnya."para tamu yang keluar untuk melihat keramaian saling bertanya satu sama lain. Sebuah pernikahan yang baik dibuat hingga menjadi seperti ini, meskipun Tuan dan Nyonya Lee merasa malu, tapi tetap meminta maaf kepada semua orang dengan muka tebal.

******

Setelah keluar dari hotel, Josephine Bai segera membalikkan badan, dia mencengkram lengan Claudius Chen dengan gelisah dan putus asa bertanya kepadanya: "Apa yang kamu lakukan kepada ayahku? Dan, kemana kamu bawa Justin?"

Claudius Chen hanya melihatnya tanpa ekspresi, dan dia sangat menikmati wajah Josephine yang ketakutan, karena ekspresinya saekarang berbeda jauh dengan ekpresi wajahnya yang bahagia saat berada di altar tadi.

Saat mengingat tadi dia dan Vincent Lee saling bertukar cincin dengan bahagia dia atas altar, Claudius merasa apa yang telah dilakukannya sekarang kepada Josephine tidak seberapa, seharusnya tadi dia mematahkan leher Josephine di tempat itu.

"Aku sedang bertanya kepadamu! Dimana Justin? Kamu dengar tidak?" Josephine menggoyang tangannya semakin kuat, dia sangat khawatir hingga air matanya ikut mengalir: "Justin sedang menunggu untuk di operasi, jika dia tidak menjalani operasi dia tidak bisa menunggu lagi, kamu tidak boleh melukai dia, jika kamu ingin memukul, marah dan membunuh lakukan kepadaku saja! Claudius Chen kamu dengar atau tidak...... "

Tidak peduli bagaimana Josephine menggoyangkan lengannya, wajah Claudius Chen tetap tenang, bahkan ekspresi wajahnya tidak berubah, sampai Josephine menggenggam pergelangan tangannya dan menggigitnya.

"Jika kamu berani, melukai keluargaku, aku akan melawanmu habis-habisan." Josephine menggigit telapak tangannya dengan kuat, disela giginya penuh dengan aroma amis darah.

Claudius Chen mendengus, dengan sekuat tenaga mendorongnya, hingga terdengar suara 'bam', Josephine membentur kaca jendela di sampingnya.

Benturannya cukup kuat, dahinya langsung memerah, perlahan dia mulai merasa pusing. Dengan samar-samar, dia melihat ekspresi wajah Claudius Chen menjadi dingin, dia mendengarkan Claudius mengatakan dengan menggunakan suara iblisnya: "Tidak membuat mereka menemanimu dikubur, sulit menghilangkan perasaan sakit hati dan benciku, jadi....."

Dia tertawa dengan samar-samar: "Dengarkan baik-baik, anggota Keluarga Bai jangan berpikir untuk menjalani hidup dengan baik."

"Tidak, Justin bukan anggota Keluarga Bai, dia tidak ada hubungannya dengan Keluarga Bai, dia masih kecil....."

"Siapa suruh dia memiliki kakak sepertimu?"

"Tidak..... kamu tidak boleh berbuat seperti itu kepadanya, apa yang telah kamu perbuat kepadanya? Cepat katakan?" karena emosi Josephine Bai tidak tahan lalu mendorong dan memukulinya.

"Singkirkan tangan kotormu itu dari tubuhku!" Claudius Chen mendorong tubuhnya dengan jijik, tenaganya sangat kuat membuat Josephine membentur kaca jendela mobil lagi.

Terbentur kaca dua kali berturut-turut, ditambah perasaannya yang gelisah dan tidak tenang, akhirnya Josephine Bai tidak dapat bertahan dan pingsan.

*****

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu