Istri ke-7 - Bab 273 Keluar dari penjara (Henry Qiao vs Susi) (3)

Tidak berbicara panjang lebar Henry berjalan ke atas, Nyonya Qiao berteriak di belakangnya:” Henry, para tamu masih disini, kamu mau pergi kemana?”

“Aku ke atas untuk mandi, kalian berbincang saja pelan-pelan.” Henry Qiao naik ke atas tanpa melihat kebelakang.

“Cih, sudah pernah masuk penjara masih sangat angkuh, saya juga tidak sudi dengannya.” gadis bernama Meghan Wang berdiri dari atas sofa.

“Benar, awalnya aku datang hanya untuk bermain dan melihat lelucon.” gadis yang satunya lagi ikut berdiri.

Henry Qiao sudah menunjukkan sikapnya dengan sangat jelas, biarpun gadis yang lain mengharapkannya mereka juga malu untuk tetap tinggal, oleh karena itu semuanya ikut berdiri dengan marah.

Para gadis itu sengaja berbicara dengan keras agar di dengar oleh Henry Qiao, langkah kaki Henry Qiao sedikit terhenti, raut wajahnya berubah, lalu dia melangkah ke atas dengan cepat.

Henry Qiao kembali ke kamarnya, dia melihat sekeliling, kondisi kamarnya masih sama seperti saat dia meninggalkannya dulu, kelihatannya beberapa tahun ini Susi tidak pernah kembali sama sekali.

Dia mengambil baju yang bersih lalu berjalan ke kamar mandi, dia mandi dengan sangat lama.

Saat dia keluar dari kamar mandi, tidak tahu sejak kapan Nyonya Qiao sudah berada di kamarnya, dan saat ini dia menatap Henry dengan sangat marah.

“Ibu...” Henry Qiao memanggilnya dengan tenang sambil mengeringkan tetesan air pada rambutnya.

“Apa yang sedang kamu lakukan?” Nyonya Qiao menyalahkannya dengan tidak senang: ”Dengan tidak mudah aku mencari para gadis yang cantik dan memiliki latar belakang yang baik tapi tidak keberatan kamu pernah masuk penjara, tapi kamu malah membuat mereka semua pergi.”

“Ibu, aku ingin bertanya kepadamu, apa yang ingin kamu lakukan?” Henry Qiao menatapnya: ”Apakah kamu perlu sangat terburu-buru mencari pasangan untukku? Dan sekali mencari kamu langsung mencari segerombolan.”

“Aku takut saat kamu keluar dari penjara kamu tidak terbiasa sendirian?”

“Aku lebih tidak terbiasa jika ada wanita yang tidak dikenal mondar mandir di depanku.”

“Pertama kali bertemu tidak kenal kedua kali bertemu sudah mengenal, setelah berhubungan beberapa saat hubungan akan membaik.” Nyonya Qiao melihatnya: ”Henry, apakah kamu masih memikirkan Susi? Aku beritahu kepadamu, akhirnya aku memahami betul wanita itu, anggap dulu aku sudah buta dan membawanya pulang ke keluarga Qiao dan membesarkannya, tak di sangka aku malah membesarkan seseorang yang tidak tahu berterima kasih.”

Perbuatan Susi tidak hanya membuat Henry Qiao merasa kecewa, Nyonya Qiao juga merasa sangat kecewa.

Henry Qiao melihatnya sebentar: ”Kenapa dulu kamu mengadopsinya? Bukankah dikarenakan kamu merasa bersalah kepadanya, jika tidak kamu juga tidak akan membesarkannya kan?”

“Henry, ada apa denganmu? Sudah dalam situasi seperti sekarang ini kamu masih tetap membelanya?” Nyonya Qiao berkata dengan marah.

“Ibu, aku bukan sedang membelanya, tapi aku sedang menyadarkanmu, semoga kamu jangan terlalu membencinya dan merusak kesehatanmu.” Henry Qiao tersenyum getir: ”Ibu, dengan tidak mudah akhirnya aku pulang kerumah, apakah bisa kita tidak membahas hal yang tidak menggembirakan?”

Nyonya Qiao menganggukkan kepala: ”Baiklah, tapi kamu tidak boleh seperti ini lagi? Kamu harus bersikap sopan kepada para gadis itu.”

“Aku mengerti.” Henry Qiao asal mengiyakan.

“Kamu juga sudah tidak muda lagi, juga sudah saatnya kamu menambahakan anak dalam keluarga kita.” Nyonya Qiao melihatnya: ”Wanita seperti apa yang pantas menemanimu menjalani hidup, apakah kamu sudah mengerti setelah mendekam disana dalam tiga tahun ini?”

“Aku sudah mengerti.” Henry Qiao hanya ingin dia cepat turun kebawah, oleh karena itu Henry asal mengiyakannya.

“Cepat keringkan rambutmu, lalu turun kebawah untuk makan, aku sudah menyuruh Bibi Hong untuk membuatkan makanan kesukaanmu.” setelah mengingatkannya berkali-kali Nyonya Qiao berjalan keluar dari kamarnya.

-----

Di malam hari, masih di klub tempat Claudius Chen dan Herny Qiao suka datangi untuk minum-minum, dan masih di ruang VIP yang sama, bahkan pelayannya juga masih pelayan yang dulu.

Pelayan yang tidak menanyakan urusan luar tersenyum kepada mereka sambil berkata:” Tuan Muda Chen, Tuan Muda Qiao sudah sangat lama kalian tidak datang untuk minum bersama , kenapa hari ini kalian datang?”

Henry Qiao menuangkan araknya tanpa berkata apa-apa.

Claudius Chen berkata: ”Tidak kenapa-kenapa, beberapa tahun ini sudah berhenti minum.”

Setelah pelayan pergi, Claudius Chen melihat Henry Qiao lalu mengangkat gelas kearahnya sambil berkata: ”Berkatmu penyakitku sudah sembuh dan sudah bisa minum.”

Henry Qiao mengambil gelasnya dan bersulang dengannya, lalu menengadahkan kepalanya dan mengabiskan arak di dalam gelas itu.

Claudius Chen menuangkan arak memenuhi gelas Henry, lalu berkata sambil tertawa:”Kenapa minum dengan terburu-buru? Tidak senang sudah keluar dari penjara?”

Henry Qiao akhirnya mengangkat kepalanya, dan melihatnya: ”Kenapa semua orang bisa tahu hari ini aku keluar dari penjara?”

“Bagaimana aku bisa tahu?” Claudius Chen merenggangkan telapak tangannya.

“Kamu sendiri tahu dari mana?”

“Aku? Aku lebih memperhatikanmu dibandingkan dengan siapapun.” Claudius Chen berpikir sejenak: ”Oh ya, Josephine sudah memberitahu Susi, dan mengenai bagaimana Nyonya Qiao bisa tahu, aku juga tidak tahu.”

Henry Qiao mengangkat gelasnya lalu meminum seteguk arak, dia masih diam.

Claudius Chen juga mengangkat gelasnya dan minum seteguk, lalu berkata kepadanya:”Apakah kamu sedang berpikir, kenapa Susi tidak menjemputmu keluar dari penjara?“

Henry Qiao menggelengkan kepalanya, lalu memaksakan tertawa:” Dia yang memasukkanku kedalam penjara, bagaimana mungkin aku mengharapkan dia akan pergi ke penjara untuk menjemputku?”

Dia juga tidak tahu dia mengatakan hal ini untuk menghibur dirinya atau dia mengatakannya untuk di dengar Claudius Chen.

“Kamu tidak ingin menanyakan keadaannya?”

Henry Qiao melihatnya:”Ada apa? Kamu ingin aku masuk ke perangkap yang sama lagi? Apakah ini tujuanmu mengajakku minum malam ini?”

Claudius Chen menggelengkan kepala: ”Bukan, aku sudah membalaskan dendamku, jadi tidak perlu memikirkan hal ini lagi.”

“Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?”

“Aku rasa aku perlu menjelaskan sesuatu kepadamu.” Claudius Chen berkata:”Jika masalah ini tidak di perjelas, aku takut suatu hari nanti aku akan jatuh di tanganmu lagi.”

Henry Qiao hanya melihatnya tanpa mengatakan apa-apa.

Claudius Chen diam beberapa saat, lalu berkata dengan serius: ”Aku tidak ingin menyianyiakan tenaga untuk menceritakan cerita yang sangat panjang, aku hanya akan menggunakan satu kalimat untuk merangkumnya, saat Susi menikah denganmu, perasaan sukanya kepadaku sudah sirna. Dia bisa menjadi seperti sekarang ini diakibatkan oleh perbuatannmu, ada satu perkataan yang sangat benar, mencari masalah sendiri, dan kamu itu adalah contoh orang yang mencari mati sendiri. Dan Fanny, lebih baik kamu cari dia untuk mengetahui apa yang telah terjadi.”

Henry Qiao diam beberapa saat, lalu berkata: ”Dia yang mengatakannya kepadamu?”

“Iya.” Claudius Chen menganggukkan kepalanya.

“Aku mengerti.” Henry Qiao menuangkan arak di gelasnya lalu mengangkatnya kearah Claudius: ”Kamu tidak perlu khawatir, kamu akan selamat selamanya.”

“Terima kasih.” Claudius Chen meminum seteguk.

Meskipun Claudius tidak tahu apa yang telah dipahami Henry Qiao, tapi dia bukan orang yang suka ikut campur, oleh karena itu dia tidak bertanya lagi.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu