Istri ke-7 - Bab 260 Ending 3 (1)

Henry menghirup nafas perlahan, dan menatapi Marco lalu berkata, “Aku akan menghubungi Dokter Musen, dan akan mengundangnya ke rumah sakit kita untuk melakukan operasi terhadapmu, dengan begitu kamu tidak perlu pergi keluar negeri lagi.

“Apakah dia bersedia datang?”

“Harganya pasti mahal, dan......dia seharusnya akan datang atas undanganku.”

“Kira-kira harus berapa lama?”

“Kamu sangat terburu-buru?” Henry menatapinya.

“Iya.” Marco menganggukkan kepalanya, dia menyadari bahwa dirinya terlalu panik, lalu menambahkan, “Maksudku adalah.......jika mau melakukannya, maka cepat lakukan, daripada terus bergantungan terus.”

Henry menganggukkan kepalanya, “Baik, aku akan menghubungimu lagi.”

“Terima kasih, kak.” Marco berkata dengan penuh harapan.

Henry meliriknya, “Jika kamu benar-benar mau berterima kasih kepadaku, maka beritahu lah aku mengapa kamu begitu terburu-buru dan ingin berjalan?”

Marco menatapinya, setelah terdiam beberapa detik, dia lalu berkata, “Kak, setelah operasinya sukses, aku akan memberitahumu.”

Jika operasinya gagal, maka sudah tidak ada gunanya untuk memberitahunya, pikir Marco.

Henry tidak memaksanya, dia menganggukkan kepalanya, “Baik, aku akan meneleponmu nanti.”

-------

Claudius sudah datang ke kantor dari pagi, Manager Lin langsung mengikutinya masuk kedalam ruang kerjanya, “Tuan Claudius, para pemegang saham sudah sampai, apakah akan mengadakan rapat tepat waktu?”

“Beritahu mereka, aku akan segera tiba.” Claudius meletakkan jaketnya, sambil menelepon, dia menerima teh yang diantarkan oleh sekretarisnya.

Baru sekali menyicipinya, dia langsung melirik gelas dan sekretarisnya, “Rasa apa ini?”

Sekretarisnya bergegas berkata, “Ini adalah teh roselle, mempunyai fungsi untuk memperlancar sirkulasi darah, serta menjaga kesehatan lambung, Nyonya Muda menyuruhku untuk membuatkan segelas teh ini untukmu setiap hari.”

“Nyonya Muda?”

“Iya, kata Nyonya Muda, bunga Roselle ini dia petik dan keringkan sendiri, tidak ada pestisida, Tuan Claudius bisa meminumnya dengan tenang.” Kata sekretaris.

“Apakah dia memberitahumu bahwa rasa ini sangatlah tidak enak diminum?”

“Uhm.......kata Nyonya Muda rasanya enak.”

Claudius melirik lagi tehnya lalu memberikan gelas kepadanya, “Tambahkan madu kedalam sini.”

“Baik.” Sekretaris keluar sambil menerima gelasnya.

Claudius duduk diatas kursi, dia mengambil telepon dimeja dan menelepon Josephine, sebelum Josephine disisi lain telepon berkata, dia langsung berkata, “Baru saja aku merasa bunga Roselle di halaman bunga berkurang, ternyata kamu memetiknya.”

Josephine tersenyum, “Kenapa? Kamu tidak menerimanya?”

“Tentu saja, kamu petik tapi aku yang makan, ini sangatlah tidak adil.”

“Aku kira kamu akan terharu.”

“Maaf, rasa itu tidak bisa membuatku terharu.”

“Itu adalah rasa cinta.”

“Bohong, rasa cinta tidak seperti ini.” Bantah Claudius.

“Sedikit asam dan manis, jelas-jelas sangat enak diminum.” Josephine berkata, “Yang penting adalah setelah diminum akan baik untuk badanmu, kamu minum saja.”

“Jika begitu bagus mengapa kamu tidak minum?”

“Aku sudah minum, baru saja tadi aku meminumnya.”

“Benarkah? Jangan membohongiku.”

“Tuan Muda, penyakit apa lagi kamu ini? Minum obat, minum susu, minum teh, semuanya butuh orang lain yang menemanimu minum baru mau minum?”

“Penyakit yang disebabkan oleh pemanjaan.” Claudius tersenyum dan menerima teh yang diantarkan kembali oleh sekretarisnya, akhirnya lebih enak sedikit.

Josephine disisi lain telepon tersenyum, “Baiklah, bukankah kmau masih harus rapat dewan lagi hari ini? Cepat pergi.”

“Setelah meminum teh kamu yang asam ini aku akan pergi.” Kata Claudius.

“Kalau begitu kamu cicipi perlahan saja.” Josephine mengingatkan, “Nanti malam pulangnya pagian.”

“Baik.” Claudius mematikan teleponnya, setelah menghabiskan tehnya, barulah dia begerak menuju ke ruang rapat.

Para pemegang saham kecil sudah tiba, tempat utama dikosongkan, Claudius berjalan kearah tempat duduk utama seperti biasanya, setelah melirik semua orang, barulah dia kembali duduk.

“Direktur Shen tidak datang hari ini?” tanya dia dengan nada tenang.

“Direktur Shen tidak enak badan hari ini, dia tidak datang hari ini.” Kata Sekretaris.

“Tidak enak badan atau tidak berani datang kekantor? Seharusnya kalian semua tahu.” Claudius kembali melirik semua orang.

Semua orang menundukkan kepalanya, tapi tidak seorangpun berani bicara.

Sebagian besar orang disini sebelumnya mensupport Aldo, sampai detik ini, Aldo sedang dalam masalah, disamping mereka merasa kesal, mereka juga gelisah ketika duduk didepan Claudius, tidak ada yang menyangka Claudius bisa bangkit dari tepi kematian, bahkan merebut kembali saham dari tangan Aldo.

Namun sekarang sudah tidak ada gunanya untuk menyesal, mereka hanya bisa bergantung takdir untuk apa yang akan terjadi selanjutnya.

Claudius tentu saja mengerti apa yang dipikirkan mereka, setelah melirik mereka satu persatu, dia berkata dengan nada sedikit menyindir, “Maaf sekali semuanya, aku telah kembali.”

Suasana seketika sunyi, salah seorang pemegang saham kecil berkata sambil tersenyum, “Apa maksud Tuan Claudius? Kita semua turut senang Tuan Claudius bisa sembuh, apakah benar semuanya?”

Semua orang menganggukkan kepalanya.

“Siapa yang mengharapkan aku mati, siapa yang tidak, aku mengerti sendiri, orang yang sebelumnya berpihak kepada Aldo dan membully Belinda, sepertinya sudah mulai panik hari ini, bukan?” Claudius tersenyum menyindir, “Sebenarnya tidak perlu begitu tegang, dunia bisnis bagaikan dunia perang, kalian memilih orang yang lebih kuat untuk menjadi backup itu normal sekali, itu bisa dimengerti.”

“Tuan Claudius, kami......juga tidak ada cara lain.”

“Aku sudah bilang, aku mengerti.” Claudius melirik orang yang berkata ini.

Dia lalu menambahkan, “Baiklah, kita bicarakan topik kita hari ini, Aldo menipu saham dari tangan nenekku dan merebut posisi Direktur utama, dan disaat memegang kendali, dia mengalihkan resource yang besar ke perusahaan Far & Wide, perbuatannya ini sudah melanggar regulasi perusahaan, dan waktu itu uang yang dialihkan oleh Joshua juga atas perintah Aldo, jika orang seperti ini terus berada didalam kantor, maka cepat atau lambat akan menjadi bencana, apakah kalian menyetujuinya?”

Semua orang menganggukkan kepalanya.

Claudius menambahkan, “Jika kalian semua merasa dia sudah tidak cocok untuk berada di perusahaan, maka kita akan menghapus jabatannya, apakah kalian setuju? Jika ada yang tidak setuju boleh mengutarakannya.”

Semua orang menganggukkan kepalanya, disaat ini sekalipun Claudius mengumumkan akan mengeluarkan Aldo, juga tidak ada orang yang berani menolaknya.

Claudius berkata kepada Manager Lin, “Setelah rapat beritahu Direktur Shen bahwa rapat dewan saham dengan voting penuh menyetujui untuk menghapus semua jabatannya di Perusahaan Keluarga Chen.

“Baik, Tuan Claudius.” Manager Lin menganggukkan kepalanya.

Claudius terus berkata, “Disaat aku sakit, perusahaan juga ikut sakit, dan sedikit terluka, namun tidak mengganggu operasi perusahaan, demi untuk perkembangan kedepannya, aku memutuskan untuk melakukan sebuah perubahan besar atas jabatan manager tingkat atas, ini adalah daftar perubahannya........”

Dia melakukan sebuah isyarat tangan, sekretaris langsung bergegas membagikan sebuah daftar kepada setiap orang.

Ketika daftar tersebut sampai ditangan setiap orang, didalam ruang rapat terdengar suara kekacauan dan diskusi, ada yang senang, ada yang sedih.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu