Istri ke-7 - Bab 205 Rebutan Istri (5)

Setelah itu dia pun melanjutkan: "Keadaan saat ini adalah kita dan Claudius saling tidak merusak hubungan satu sama lain, aku mengerti apa yang Claudius khawatirkan, dia memikirkan keselamatan Josephine, dia takut rahasia Josephine yang masih hidup terbongkar, lebih dari siapapun. Kita juga sama, tidak menginginkan hal ini terjadi, kalau memang begini, ya lihat kemampuan masing-masing saja, inti masalah ada pada diri Josephine, kalau kamu percaya dengannya, kita tunggu saja, tunggu dia terlepas dari Claudius."

"Aku takut dia akan tersentuh oleh perkataan Claudius dan kembali kepadanya."

"Asalkan ingatannya belum pulih itu tidak akan terlalu mudah, jangan lupa, dia selalu menganggapmu dan Jesslyn seperti nyawanya sendiri, lagi pula di tangan kita masih ada Jesslyn."

Marco Qiao pun terdiam sejenak, lalu tiba-tiba tersenyum: "Sebenarnya tidak aneh kalau dia bisa mencintai Claudius kembali, karena dulu dia sangat mencintainya."

"Tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dan menatap Henry Qiao: "Kalau tidak, Josephine memang kita yang mencurinya, sekarang kita harus mengembalikannya."

"Kamu salah." Henry Qiao menggeleng: "Kalau sekarang mengembalikannya, Josephine akan tertimpa masalah, kalaupun Juju tidak bisa mengapa-apakan mereka berdua, nenek pasti akan bertindak, Claudius tidak bisa melindunginya, demi Josephine dan Jesslyn, kamu tidak boleh menyerah."

"Sebenarnya..." Henry Qiao terdiam sejenak lalu melanjutkan: "Sebenarnya sejak dulu aku tidak pernah mempedulikan hidup matinya Josephine, tapi siapa suruh dia adalah wanita yang kamu suka? Dan Jesslyn juga sangat lucu, aku tidak rela kalau hidupnya menjadi kacau."

"Benar, tidak boleh membiarkan mereka berdua dalam bahaya." Kata Marco Qiao.

Sepertinya dia hanya bisa menggunakan pemikiran ini untuk menenangkan dirinya sendiri, karena hanya dengan beginilah dia tidak akan terus-terusan merasa bersalah.

"Makasih, kakak."

Henry tertawa: "Sekarang baru berterima kasih, bukannya sudah telat?"

"Aku berterimakasih padamu, aku berharap kamu bisa menggantikanku untuk melindunginya dan Jesslyn, aku tidak berharap mereka ada masalah."

"Josephine masih belum berubah, tapi kalau dia sudah berubah, aku tidak akan memaafkannya."

"Kakak!" Marco menatapnya.

Henry Qiao tertawa: "Bercanda saja, jangan gugup dong."

"Kamu harus janji padaku, tidak peduli apa yang Josephine lakukan kamu tidak boleh melukainya."

"Baiklah, aku janji tidak akan melukainya." Henry Qiao pun berkata: "Oyah, kalau tidak Jesslyn nginap beberapa hari di rumahku, kamu bisa tenang sendiri selama beberapa hari disini."

"Tidak usah, Jesslyn sangat baik, dia bisa menemaniku disini." Marco menolak.

"Baiklah, aku sudah menyuruh seorang bibi untuk menjaga kalian berdua." Setelah itu Henry pun berdiri dari sofa: "Baiklah, kamu istirahat, aku pulang dulu ya."

Setelah itu, dia berjalan menuju taman bunga dan bermain dengan Jesslyn, lalu pergi meninggalkan rumah Marco.

***********

Malam hari, pembantu baru kakak Ling pun datang mengeluarkan makanan dari kamar Josephine, dia mengangkat kepalanya dan melihat Claudius, lalu menggelengkan kepalanya.

"Kamu panaskan dulu makanannya." Setelah itu, Claudius pun masuk ke dalam kamarnya.

Walaupun di dalam kamar diputar musik yang menenangkan, perasaan hati Josephine sama sekali tidak membaik, sejak masuk ke kamar ini dia tidak bergerak sedikitpun, tidak minum tidak makan, makan siang pun belum dimakannya.

Claudius menghela nafas dan pasrah, dia berjalan di depannya dan duduk: "Josephine, kamu makan dulu oke?"

Josephine pun mengangkat wajahnya yang telah dibasahi air mata, menatapnya dan berkata: "Sudah boleh lepaskan aku?"

"Kamu makan dulu."

"Setelah makan aku boleh pulang?"

"Josephine, apakah kamu harus kembali kepadanya? Walaupun kamu melupakanku, kamu tidak boleh sekejam ini kepadaku? Apakah kamu pernah memikirkan perasaanku? Setiap malam, setiap aku memikirkanmu dalam pelukan pria lain, hatiku sangat sedih kamu tahu?"

"Aku tidak mengenalimu, kenapa aku harus memikirkan perasaanmu?" Perkataan Josephine, seperti sebaskom air es yang menyiram kepalanya, itu terasa dingin sekali.

Dia mengangguk: "Baik, kita tidak bicarakan ini lagi, makan dulu oke?"

"Sudah kubilang, sekalipun mati kelaparan disini, aku tetap tidak akan memakan makanan disini." Josephine berkata dingin.

"Bukannya kamu bilang akan pulang dan merawat Jesslyn? Kalau mati kelaparan bagaimana kamu merawatnya?" Claudius menelepon kakak Ling dan menyuruhnya naik, lalu menarik tangannya: "Makanlah sedikit, aku suapin kamu."

Kakak Ling pun datang membawa makanan, Claudius pun mengangkat mangkok dan sendok itu dan berkata lembut: "Lihatlah, nasi sapi lada hitam kesukaanmu, lalu..."

"Aku sama sekali tidak suka daging sapi!" Josephine marah dan menghempas sendok itu, sendok dan daging sapi itu pun jatuh ke lantai.

Claudius terdiam dan melihat kebawah.

Kakak Ling membungkukkan badannya dan mengambil sendok itu lalu berkata kepada Claudius: "Tuan muda Chen, kamu jangan paksa nona Yi lagi, biarkan aku yang membujuknya."

Claudius melihat Josephine yang marah dan melototi dirinya, dia hanya bisa menarik nafas dan berkata: "Josephine, kalau kamu tidak mau makan untuk mengancamku, aku temani kamu."

"Tidak perlu!" Josephine pun marah: "aku sudah bilang aku ingin pulang, Jesslyn masih menungguku di rumah."

Setelah itu dia pun memohon dan menangis: "Claudius, aku mohon lepaskan aku? Jesslyn butuh aku, sehari saja dia tidak bertemu denganku dia pasti akan menangis sedih, Marco juga pasti panik, aku ingin pulang..."

"Marco bisa dijaga Henry, dia sangat baik." Claudius marah: "Masa kamu masih belum mengerti? Semakin kamu ingin kembali kepada pria itu, aku semakin sedih, dan tidak akan melepaskanmu."

"Kalau begitu apa yang kamu mau!" Josephine menatapnya: "Kalau memang aku mantan istrimu, tapi kamu sekarang juga sudah punya istri, kamu mau menjadikanku sebagai kekasih gelapmu? Kenapa kamu begitu egois?"

"Aku akan menjadikanmu sebagai istriku." Claudius berkata dengan serius: "Aku akan menikahimu kembali, menjadikanmu istriku satu-satunya, seperti dulu."

"Tapi aku sudah tidak mencintaimu, aku tidak ingin menjadi istrimu."

"Kamu bukan tidak mencintaiku, hanya melupakanku." Claudius menggelengkan kepalanya: "Nanti kalau kamu sudah ingat semuanya, kamu akan mengerti."

Josephine tetap menggelengkan kepalanya, yang dia inginkan hanyalah pulang ke rumah, dia tidak menginginkan apapun!

"Aku tahu sekarang kamu tidak akan percaya denganku, tidak apa-apa, semuanya akan membaik setelah kamu ingat semuanya." Claudius mengusap rambutnya: "Makanlah dulu, oke."

Dia pun memberikan isyarat kepada kakak Ling, lalu berdiri dan berjalan keluar.

Setelah Claudius pergi, kakak Ling melihat Josephine yang marah dan pasrah, dia pun mencoba menenangkannya: "Nona Yi, walaupun aku tidak tahu apa yang kamu ributkan dengan tuan muda Chen, tapi apa yang dia katakan benar, walaupun kamu tidak memikirkan diri sendiri, tapi kamu harus memikirkan keluargamu, bagaimana kalau kamu sakit?"

"Bawa turun makanan itu, aku tidak akan makan." ekspresi Josephine datar.

Walaupun Claudius jahat, tapi dia sudah menunjuk dirinya sebagai mantan istrinya, tentu saja dia tidak akan membiarkannya mati kelaparan, yang dia taruhkan adalah... kesungguhan hatinya kepada mantan istrinya!

Dan saat ini, inilah satu-satunya jalan keluarnya.

***********

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu