Istri ke-7 - Bab 191 Pertemuan yang Kebetulan (8)

Sesampainya Claudius di lantai 1, dari jauh dilihatnya Josephine dan Jesslyn, Josephine berjalan kesana kemari, terlihat sangat panik. Jesslyn malah bersandar di bekas goresan di mobil Claudius sambil meniup bagian yang rusak itu dan menghiburnya seperti menghibur boneka kain, "Mobil pintar, ibu tidak sengaja, Jesslyn akan tiup agar tidak sakit lagi ya."

Tampangnya yang serius dan imut itu membuat orang tertawa.

Claudius melenyapkan rasa terkejut di wajahnya, lalu menghampiri Josephine dan berkata, "Halo."

Mendengarnya, Josephine membalikkan tubuh, saat ia melihat Claudius ia langsung mengenal bahwa ialah pria yang menggodanya di depan sekolah.

"Paman, kenapa kau bisa di sini?" Tanya Jesslyn yang juga mengenalinya dengan senyuman lebar.

Claudius tersenyum padanya dan berkata,"Aku datang untuk melihat mobilku."

"Mobil paman dilukai oleh ibu, tapi ibu tidak sengaja."

Josephine merasa canggung, tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya padanya, Jesslyn-lah yang mewakilkannya menjelaskan.

Pemuda yang menyebabkan kejadian itu melihat bahwa mereka saling kenal, ia langsung tertawa kecil dan berkata, "Ternyata kalian saling mengenal, kalau begitu gampang diselesaikan, tuan, menurut Anda bagaimana menyelesaikan masalah ini?" Katanya pada Claudius, dengan wajah bersalah ia berkata, "Uh... Barusan saat nyonya ini keluar dari parkiran tidak sengaja menggores mobil Anda."

Claudius melihat mobilnya, kemudian melihat Josephine.

Josephine segera menundukkan kepala dan berkata, "Maaf, aku tidak sengaja."

"Punya SIM tidak?" Tanya Claudius datar.

"Punya," kata Josephine sambil menyodorkan SIM-nya.

Claudius menerima SIM itu dan membukanya, sambil mengamatinya ia berkata pelan, "Jessie?"

"Benar."

Mobil semahal ini, awalnya ia kira Claudius akan sangat sedih, tak disangka ia malah tidak lagi melihat bekas goresan di mobilnya, bahkan masih berkata dengan suara lembut, "Hanya bekas goresan saja, tak perlu secemas itu."

Josephine dengan terkejut mengangkat kepalanya, ia menatapnya dan berkata, "Anda... Tidak memarahiku?"

"Apa gunanya memarahimu?" Tanya Claudius mengangkat alisnya, lalu memberikan kembali SIM-nya.

"Kalau begitu perbaikilah dahulu, berapa uang yang dibutuhkan, nanti hubungi aku."

"Tidak perlu, aku bisa lapor ke asuransi."

"Kalau begitu aku akan merasa bersalah."

"Kalau kau benar merasa bersalah, berikan saja putrimu padaku untuk ganti rugi."

"Ha?" Josephine ternganga.

"Tidak bisa!" Seru Jesslyn begitu mendengar dirinya akan digunakan untuk ganti rugi, ia segera berlari ke belakang Josephine dan memeluk kedua kakinya erat-erat, dan menjulurkan kepalanya, dengan wajah ketakutan ia menatap Claudius.

Claudius tak bisa menahan tawanya, ia berkata, "Bercanda, adik kecil tak perlu panik begitu."

Mendengarnya, Jesslyn menghela napas lega, ia berjalan keuar dari belakang tubuh Josephine, kemudian tak lupa melontarkan 2 kata pada Claudius, "Paman jahat."

Juju yang turun dari bioskop mengikutinya melihat Claudius tertawa lepas dari kejauhan, ia pun terkejut.

Kalau ia tidak salah ingat, semenjak Josephine kecelakaan ia tidak pernah tertawa lagi, sekalipun tak pernah. Malam ini ia tertawa begitu bahagia di hadapan beberapa orang asing? Sebenarnya hal apa yang lucu? Ia tiba-tiba dengan penasaran menghampiri mereka.

Claudius menyimpan tawanya, lalu berkata pada Josephine, "Sudahlah, sebelumnya aku membahayakan Jesslyn, malam ini kau merugikanku, kita impas."

Josephine tiba-tiba terkejut, ia melihat Jesslyn, lalu menatap Claudius dan berkata, "Bagaimana kau tahu anakku bernama Jesslyn?"

Sepertinya mereka hanya bertemu 2 kali, selama 2 kali itu ia tak pernah memberitahunya nama Jesslyn, bagaimana ia tahu?

Ekspresi wajah Claudius menjadi kaku, dengan cepat ia memandang Jesslyn dan berkata, "Kemarin Jesslyn sendiri yang memberitahuku."

Tentu ia tak dapat mengakui dirinya diam-diam menyelidiki masalah Jesslyn.

"Aku tidak..."

"Iya, hanya saja kau lupa."

"Benar tidak pernah!" Kata Jesslyn panik, ibunya pernah memberitahunya tidak boleh memberitahukan namanya pada orang asing, ia tidak melanggarnya! Ia dengan panik berkata pada Josephine, "Ibu, aku benaran tidak begitu, jangan menghukumku berdiri di sudut ruangan."

Josephine memandangnya, dengan nada serius berkata, "Tidak menurut, dan berbohong, aku akan menghukummu."

"Tidak! Paman itu pembohong, orang jahat!" Teriak Jesslyn dengan tidak senang sambil menunjuk Claudius.

"Jesslyn!" Seru Josephine.

Jesslyn mengambek dan berlari ke pintu mobil.

Di pandangan Josephine, selain Jesslyn sendiri yang mengatakannya, siapa lagi? Yang pasti bukan dirinya sendiri.

Baru saja Claudius hendak menjelaskan, sebuah mobil tiba-tiba masuk, mobil itu melaju dengan sangat cepat ke arah pemuda itu.

"Hati-hati!" Seru Claudius dengan cepat menarik mundur Josephine yang berdiri di tengah-tengah, Josephine sama sekali tidak menyadari ada bahaya, karena ditarik begitu kuat oleh Claudius kakinya oleng, ia berteriak kaget dan jatuh ke pelukan Claudius.

Claudius menopang tubuh Josephine, di detik tubuh mereka bertubrukan, bergejolak suatu perasaan yang ganjil dalam hati mereka, kedua orang itu merasakan perasaan yang familiar.

Setengah wajah Josephine menempel di dada Claudius, ia bisa menghirup dengan jelas aroma tubuhnya, aroma yang unik itu sedikit familiar, rasanya seperti pernah menciumnya. Aroma pria ini, mana mungkin ia pernah menciumnya? Selama 2 tahun ini selain Marco, ia tak pernah berhubungan dekat dengan pria lain.

Pertama kali melihatnya ia merasakan perasaan yang ganjal, saat itu ia mengira dirinya salah, tak disangka di pertemuan kedua mereka, perasaan familiar ini semakin menguat.

Perasaan ini... Apakah Claudius merasakannya? Mereka berdua tertegun, tangan dan kakinya tak bisa dikontrol, ia dan Josephine sama-sama melamun.

Hingga Juju yang berada di kejauhan itu tak tahan lagi melihatnya, ia menghampiri mereka dan berkata sambil tersenyum, "Claudius, ada apa? Apa yang terjadi? Filmnya sudah mau mulai."

Kedua orang yang melamun itupun kembali tersadar, Josephine segera keluar dengan panik dari pelukannya dan berdiri, tetapi kakinya sakit, ia lagi-lagi jatuh ke pelukan Claudius.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Claudius sambil memandangnya.

"Tidak apa-apa," kata Josephine menggertakkan gigi, lalu menahan sakit di kakinya dan berdiri, dengan canggung berkata, "Maaf, kakiku terkilir."

"Ibu, apa kau tidak apa-apa?" Tanya Jesslyn melihat ibunya yang tampak kesakitan.

"Aku baik-baik saja, digerak-gerakkan sedikit sudah tidak apa-apa," ujar Josephine sambil tersenyum, menunduk dan mengusap-usap bagian yang sakit, diusap sebentar saja rasa sakitnya mulai berkurang, lalu ia berdiri dan memandang 2 orang itu.

"Nyonya, apa kau baik-baik saja?" Kata Juju memperhatikannya, matanya berusaha keras menyembunyikan kemarahannya.

Mungkin karena ia terlalu marah, ia tak memperhatikan bahwa Jesslyn terlalu mirip dengan Josephine saat kecil, sebenarnya ia tak terlalu memperhatikan penampilan Josephine saat kecil, yang ia ingat hanyalah saat keluarga Chen membawa sebuah foto yang telah menguning ke kediaman keluarga Zhu untuk mencari Josephine, ia melihat foto itu. Sampai saat ini sudah lewat bertahun-tahun, ingatannya terhadap gadis di foto itu juga sudah sedikit samar.

Saat ini, ia sepenuhnya melihat Josephine sebagai wanita yang biasa menggoda Claudius dengan sengaja jatuh ke pelukannya, sehingga ia sangat marah!

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu