Istri ke-7 - Bab 258 Ending 1 (1)

Setelah keluar dari ruang baca, Claudius Chen dan Josephine Bai menemani Nenek Tua Chen pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan pada otaknya.

Setelah dokter yang mengobati nenek sebelumnya melakukan pemeriksaan yang sistematis, dia menyimpulkan luka akibat kecelakaan yang sebelumnya meninggalkan sekuela pada kepala nenek.

Sebenarnya sebelum datang kemari Claudius Chen sudah menebak hasilnya akan seperti ini, tapi dia tetap bertanya dengan cemas: ”Kalau begitu kenapa gejala ini baru muncul sekarang?”

Dokter mengatakan dengan sopan: ”Gangguan pada saraf memang seperti ini. Memburuk secara perlahan-lahan, misalnya pikun, penyakit ini juga memburuk secara perlahan-lahan.”

“Kalau begitu apakah nenek masih bisa sembuh? Apakah bisa menjadi parah hingga....” Claudius membuka mulutnya tapi tidak sanggup menyelesaikan perkataannya.

Dokter segera menenangkannya: ”Tuan Muda Chen tidak perlu khawatir, meskipun tubuh Nenek Tua Chen tidak sekuat sebelumnya, tapi kesehatannya sangat baik. Oleh karena itu kondisi yang Tuan Muda Chen khawatirkan pasti tidak akan terjadi. Terlebih dia sudah sangat tua, biarpun dia tidak mengalami kecelakaan, otaknya juga akan pelan-pelan menua, hal ini sangat wajar dalam proses pertumbuhan manusia.”

“Yang terpenting tidak akan membahayakan nyawa nenek.” Josephine Bai berkata kepada Claudius Chen.

“Tidak akan.” dokter juga ikut menenangkannya: ”Dan juga Tuan Muda Chen juga sudah melihat sendiri, meskipun otak Nenek Tua Chen sudah kacau, tapi suasana hatinya sangat baik, bukankah sudah cukup jika orang tua dapat merasa bahagia?”

Claudius Chen membalikkan kepalanya dan melihat ke ruang istirahat yang berada di luar kantor dokter, dia melihat Nenek Tua Chen dan Jesslyn sedang tertawa, dan terlihat sangat bahagia.

Setelah keluar dari kantor dokter. Josephine Bai melihat Claudius Chen, dia mengenggam telapak tangannya dan berkata sambil tersenyum:”Cladius, nenek sudah mengkhawatirkanmu seumur hidupnya, sekrang dengan tidak mudah dia sudah dapat melepaskan beban yang besar ini, seharusnya kita merasa bahagia untuknya.”

Claudius berkata dengan sedih: ”Dengan tidak mudah akhirnya penyakitku sembuh, kamu dan Jesslyn juga sudah pulang, seharusnya nenek dapat menikmati kebahagiaan in dengan baik tapi nenek malah jatuh sakit.”

“Sekarang nenek sangat baik, kamu jangan besedih lagi.”

“Hmm, aku tidak akan bersedih lagi.” Claudius Chen tersenyum kepadanya, lalu berbalik dan berjalan menghampiri Nenek Tua Chen dan Jesslyn.

-----

Sejak hamil, meskipun Susi sudah dilepaskan Henry Qiao dari dalam kamar, tapi dia tetap tidak bisa keluar dari kediaman Keluarga Qiao. Bahkan saat berjalan di taman akan ada orang yang mengikutinya.

Saat mendengar Susi hamil, Nyonya Qiao yang dikirim untuk tinggal di luar negeri selama satu bulan oleh Henry Qiao, lansung ribut minta pulang untuk menjaga Susi dan cucunya.

Saat dia tahu Henry Qiao mengurung Susi di dalam rumah, dia menarik Susi untuk duduk di atas sofa sambil berkata dengan marah: ”Henry Qiao itu sungguh keterlaluan, tak disangka dia mengurungmu seperti narapidana?”

Susi melihat Nyonya Qiao, dalam hati dia berpikir memangnya kamu tidak memiliki andil dalam hal ini?

Nyonya Qiao seperti dapat mengerti apa yang dia pikirkan, dan langsung menjelaskan: ”Susi. Masalah ini benar-benar tidak ada sangkut pautnya denganku, Henry Qiao berbohong dan mengatakan kepadaku dia ingin menikmati hidup berdua denganmu, jadi menyuruhku pergi berlibur ke luar negeri untuk beberapa saat, kemarin aku baru menerima kabar mengenai kehamilanmu, kemudian aku lansung bergegas pulang.”

“Untuk apa bergegas pulang?” Susi melihatnya sambil bertanya.

“Er.... bergegas pulang untuk menjagamu.” Nyonya Qiao melihat perut Susi, lalu dia tertawa sambil berkata: ”Meskipun aku tidak setuju dengan cara yang digunakan Henry Qiao, tapi dikarenakan kamu sudah hamil, maka lahirkanlah anak ini.”

“Ibu, aku tidak berencana menginginkan anak ini.” Susi masih keras kepala.

Sebaliknya Nyonya Qiao menjadi panik, dia segera mengenggam kedua tangan Susi lalu berkata: ”Kenapa? Susi, ini adalah anakmu dan Henry Qiao, bagaimana boleh kamu tidak menginginkannya?”

Melihat air mata yang tergenang di wajah Susi, Nyonya Qiao kembali berkata: ”Susi, aku tahu kamu tidak memiliki perasaan terhadap Henry Qiao, tapi dikarenakan kalian sudah menikah, dan tidak berencana untuk bercerai, kenapa kamu tidak mau melahirkan anak ini?”

“Susi....” Nyonya Qiao mengenggam tangannya dengan erat: ”Dulu sebelum ayahmu meninggal dia menitipkanmu kepadaku, saat itu aku langsung berjanji akan membesarkanmu dengan baik, dan setelah kamu besar aku akan menikahkanmu dengan Henry Qiao, menjadikanmu nyonya keluarga Qiao di masa depan, saat ayahmu mendengarnya dia sangat bahagia. Sebenarnya pernikahan dalam keluarga kaya tidak banyak yang benar-benar memiliki perasaan, aku dan ayah Henry Qiao menikah karena aliansi dua keluarga, tapi kami juga telah menjalani pernikahan ini selama bertahun-tahun kan?”

“Benar, ayah Henry Qiao memiliki wanita simpanan dan melahirkan anak di luar, tapi dia tidak pernah berpikiran untuk menggantikan posisiku di keluarga Qiao, bahkan saat wanita itu aku bunuh, dia juga mencari koneksi dimana-mana untukku, menjaga nama baikku dan nyawaku.” Nyonya Qiao tertawa dingin: ”Susi, segala sesuatu yang jahat tidak dapat mengalahkan kebaikan, bagi pria, wanita di luar sana hanyalah mainan yang mereka gunakan sebagai pelampiasan, mereka akan bosan setelah bermain-main sebentar, sebenarnya hati mereka tetap berada pada istri sah mereka. Kamu lihat Henry Qiao selalu menunggu agar kamu bersedia melahirkan anak untuknya, dia lebih memilih menunggu setahun demi setahun, daripada membiarkan wanita diluar sana yang melahirkan anaknya.”

Susi melihatnya dengan ekspresi wajah yang tidak mengerti:”Ibu, jadi maksudmu agar aku mentolelir dia memiliki wanita simpanan diluar sana?”

“Er... maksudku adalah....”

“Maksudmu adalah asalkan aku menduduki posisi Nyonya Qiao dengan stabil, dia bebas berada di luar bersama wanita mana saja, benarkan?” Susi tidak setuju dan berbalik bertanya: ”Ibu, dulu saat kamu membunuh ibu Marco Qiao, ada ayah Henry Qiao yang membelamu, melindungimu. Jika suatu hari aku marah dan membunuh Fanny, apakah Henry Qiao akan melindungiku? Atau dapatkah dia membelaku?”

“Fanny tidak berani berebut posisi Nyonya Qiao denganmu, dia tidak memiliki ambisi yang besar seperti ibu Marco Qiao.”

“Tapi aku juga tidak berhati besar seperti ibu yang dapat mentolerir suami sendiri, ibu, aku berbeda dengamu, aku tidak sanggup berbagi suami dengan wanita lain, pria seperti ini aku lebih memilih tidak menginginkan suami seperti ini.” Susi mengigiti bibirnya, dengan serius menatapnya: ”Ibu bantu aku sampaikan kepada Henry Qiao, jika dia ingin bercerai setiap saat aku bersedia menemaninya, tapi jika dia ingin seperti ayahnya berselingkuh diluar sana, maaf... aku tidak sanggup melakukannya, tolong suruh dia nikahi wanita hebat yang lain.”

“Susi....” Nyonya Qiao segera menghentikan Susi yang ingin pergi: ”Kamu jangan gegabah dulu.”

Susi membalikkan kepala dan melihatnya, lalu duduk kembali dan berkata kepadanya: ”Ibu, aku sangat berterima kasih karena kamu sudah merawatku selama ini, dan aku juga merasa sangat puas, terima kasih.”

Setelah mengatakannya, dia berbalik dan naik keatas.

Setelah Susi pergi, Nyonya Qiao menghela nafas dengan tidak berdaya, lalu melihat keluar dengan wajah serius: ”Masuklah.”

Henry Qiao berjalan masuk.

Nyonya Qiao melihat dia duduk di sofa di hadapannya, lalu berkata dengan tidak senang: ”Tadi kamu juga sudah mendengarnya sendiri, sifat Susi memang seperti ini.”

Henry Qiao tidak mengatakan apa-apa, dan malah meminum teh yang sudah dituangkan oleh pembantu.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu