Istri ke-7 - Bab 82 Berganti identitas (1)

"Ini adalah poin utama." Fransiska akhirnya berdiri dari kursinya, berjalan perlahan sampai ke depan Josephine, menatapinya dan berkata: "Masih ada 1 bulan lagi kamu sudah harus meninggalkan kehidupanmu di rumah keluarga Chen, aku perlu mengetahui bagaimana hubunganmu dengan orang-orang di keluarga Chen. Terutama Claudius Chen, dan ada lagi, kamu lebih baik jangan menipu kita, kalau tidak keluargamu bertiga akan mati."

Lagi-lagi mengancamnya menggunakan ini, Josephine menghirup nafas panjang, kemudian berkata dengan datar: "Bukannya aku sudah mengirim diariku setiap hari dengan tepat waktu? Di dalam sudah ditulis dengan jelas."

"Siapa tahu kamu ada menipu kita atau tidak?"

"Tenanglah, di tangan kalian ada nyawa ibu dan adikku, aku mana berani menipu kalian?"

"Heh, dulu kamu dan ibumu berdua demi mendapatkan harta keluarga Bai rela melakukan apapun. Siapa tahu kali ini demi mendapatkan harta keluarga Chen, kamu bisa mengabaikan nyawa ibu dan adikmu?" orang yang berbicara adalah Shella Bai, nada suaranya mengandung ejekan.

Josephine menjawabnya dengan senyuman sinis: "Aku masih belum sekejam kamu."

"Kamu.....!" Shella Bai emosi.

"Aku kenapa? Apakah aku salah?" Josephine menjawab tanpa menunjukkan kelemahan.

Melihat kedua orang sudah hampir bertengkar, Fransiska langsung membuka mulut dan menghentikan mereka: "Sudah, sekarang bukan waktunya kalian bertengkar mulut, dua-duanya tutup mulut."

Mereka berdua menutup mulut, Fransiska berkata kepada Josephine: "Akhir-akhir ini kakak perempuanmu tidak keluar ke tempat publik, demi menghindari pandangan orang keluarga Chen, di jangka waktu 1 bulan ini, kamu berusaha tidak menarik perhatian, kemudian mencari alasan untuk pulang ke rumah dan tinggal sebentar, atau langsung berkata kepada orang keluarga Chen bahwa kamu berencana untuk pergi berlibur ke luar negeri selama setengah bulan, jelas tidak?"

"Jelas." Josephine menghirup nafas ringan, bimbang harus bagaimana memberitahu mereka masalah kehamilannya.

Kalau nanti Shella masuk ke rumah keluarga Chen. namun di dalam perutnya tidak ada bayi, masalah ini tidak gampang diselesaikan.

Josephine tidak mendengar dengan jelas apa yang lagi-lagi dikatakan Fransiska, hatinya berdebar keras.

Setelah bimbang sejenak, Josephine tiba-tiba mendongak dan melihat Fransiska, kemudian berkata: "Aku hamil."

Fransiska langsung menutup mulutnya, ibu dan anak menatapinya selama setengah menit, baru bertanya dengan terbata-bata: "Apa yang kamu katakan?"

"Aku hamil." Josephine mengulang perkataannya.

Kedua ibu dan anak itu lagi-lagi kaget, kemudian Shella tiba-tiba teriak tajam: "Dasar kamu perempuan sialan!" Bersamaan dengan teriakan ini, tubuh Shella bergerak menyerang Josephine, membuat Josephine didorong jatuh ke sofa, kemudian Shella menamparnya dua kali: "Sialan! Claudius itu punyaku! Kamu tidak boleh tidur dengannya! Kenapa kamu hamil anaknya? Apakah kamu berpikir setelah kamu hamil maka kamu tidak perlu mengembalikannya kepadaku lagi? Kamu.....kamu berkhayal!"

Josephine tidak menyangka Shella akan semarah ini, dalam kepanikan dia segera melindungi perutnya dan berpaling badan.

"Shella, kamu tenang dulu!" Meskipun Fransiska juga sangat emosi, tapi dia tahu dia harus masuk akal, dia pun menarik tangan Shella dan menenangkannya: "Kalau kamu memukulnya dan menyebabkan dia keguguran hanya akan merusak rencana kita, tenang sedikit!"

"Ibu!" Shella memberontak, dia seperti tidak akan berhenti kalau belum membunuh Josephine, dia tetap berteriak: "Dia sengaja! Dia jelas-jelas sengaja! Dia ingin menggunakan anak ini untuk melindungi posisinya di keluarga Chen, dasar wanita sialan! Sama seperti ibunya!"

"Kalau dia tidak mau menjaga keselamatan ibu dan adiknya, tidak hamil dia juga bisa menguasai Claudius, apakah kamu tidak mengerti?" Fransiska berkata. Kalimat ini mengingatkan Shella, juga sedang memperingatkan Josephine, hamil tidak bisa menjadi alasan untuknya tetap tinggal di rumah keluarga Chen.

Shella akhirnya berhenti memberontak, rambutnya berantakan, dadanya bergerak naik turun, dia berdiri di tempat dan menatapi Josephine yang duduk di sofa.

Fransiska membawa putrinya untuk duduk di sofa di seberang Josephine, melirik Josehine dan berkata: "Sebenarnya masalah ini juga tidak sulit, nanti ketika Josephine kembali ke rumah, kemudian menggugurkan anaknya dan berkata bahwa dia keguguran saja, sama sekali tidak mempengaruhi rencana kita."

Mendengar perkataan Fransiska, Shella perlahan tenang kembali.

Namun, Josephine langsung panik, mereka mau menggugurkan anaknya?!

"Aku tidak mau menggugurkan anakku!" Josephine langsung menggeleng dan menolak.

"Jadi kamu mau bagaimana? Diam-diam melahirkannya?" Shella meremas rambutnya yang berantakan, menatapi Josephine dan berkata dengan geram: "Kamu jangan berharap lagi, aku tidak mungkin membiarkan bibit Claudius hidup di dunia ini! Selain aku, siapapun tidak punya hak untuk melahirkan anaknya."

"Benar, anak ini tidak boleh lahir!" Fransiska menambahkan.

Josephine melihat ekspresi pasti sepasang ibu dan anak ini, hatinya berantakan, inilah alasan mengapa dia tidak berani memberitahu mereka bahwa dia hamil.

*****

Keluar dari kafe, hati Josephine sangat berat seakan ditekan dengan batu besar.

Dari kecil dia sudah mempunyai sebuah mimpi, menikahi orang yang dicintainya, kemudian melahirkan sepasang bayi yang imut. Tapi sekarang, dia juga sudah menikahi orang dan hamil, tapi situasinya sangat berbeda dengan impiannya.

Lelaki yang dinikahinya tidak mencintainya, dia terima, tapi anak di dalam perutnya......berada dalam situasi yang dikelilingi bahaya, Claudius tidak menginginkannya, ibu tiri dan kakak kandungnya ingin dia mati.

Dan yang paling menyedihkan adalah, dia, ibunya tidak bisa berbuat apa-apa!

Josephine berjalan di trotoar tanpa tujuan, sudah beberapa kali hampir menabrak orang, tapi dia sendiri tidak tahu, tanpa disadari, dia sudah berjalan sampai ke jalan didekat perusahaan besar Chen.

Asisten Yan baru kembali dari perusahaan salah satu klien perusahaan, dia pun melihat Josephine yang berjalan di trotoar seperti kehilangan jiwanya, dia menginjak remnya dengan ringan, perlahan-lahan menghentikan mobilnya di tepi jalan dan membuka jendela mobilnya, kemudian memanggil Josephine beberapa kali.

Josephine yang berada di trotoar tidak bereaksi sedikitpun, dia tetap berjalan seperti boneka di tengah keramaian.

Asisten Yan hanya bisa menyalakan kembali mesin mobilnya, dan melaju menuju perusahaan besar Chen.

Dia langsung menuju ke lantai paling atas, dan menyerahkan file dokumen yang ada ditangannya ke depan Claudius, kemudian berkata dengan hormat: "Tuan muda Chen, kontrak sudah ditandatangani, silahkan anda lihat."

"Letakkan saja dulu." Claudius sedang sibuk membalas email, kepalanya bahkan tidak diangkat.

"Itu.... Tuan muda Chen, apakah aku boleh mengatakan hal pribadi kepadamu?" Asisten Yan berkata dengan ragu-ragu, ada peraturan di perusahaan ini, saat jam kerja tidak boleh mendiskusikan masalah pribadi, terlebih lagi ini juga bukan masalah besar, tidak harus memberitahu Claudius.

"Bukannya sudah kukatakan, tidak usah mencarinya lagi." Claudius tetap tidak melihatnya, untuknya, selain masalah ini sudah tidak ada masalah pribadi lain yang bisa dikatakan.

"Tidak ada hubungannya dengan Nona Zhu."

"Jadi ada hubungannya dengan siapa?"

"Nona muda."

"Kalau begitu lebih tidak usah dikatakan."

Asisten Yan melihat Claudius yang serius, mengangguk dan berkata: "Baiklah." Kemudian langsung berbalik badan dan berjalan menuju pintu.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu