Istri ke-7 - Bab 160 Nona Zhu(2)

“Baik, mari kita bertemu lagi di hari berikutnya.” Nona Zhu tidak memperhatikan bahwa Susi dengan sengaja mengulurkan satu kaki, menyenggolnya hingga terjatuh, lalu dia menjerit, dan dia jatuh ke lantai dengan menyedihkan.

"Juju, ada apa denganmu? Hati-hati." Susi membungkuk untuk membantunya, sambil menepuk-nepuk roknya sambil berkata, "Bagaimana? Apakah sakit?"

Nona Zhu berjongkok dari lantai dan menggelengkan kepalanya kepada Susi lalu dengan terpinta-pinta berjalan kembali ke restoran.

Susi menatap punggungnya dan mengatakan dua kata dari bibirnya: "Setan kecil."

Setelah Nona Zhu masuk, Josephine Bai langsung menoleh untuk menatap Susi: "Kamu yang membuatnya terjatuh?"

"Kalau tidak?"

"Kamu tidak takut dia mencari orang untuk memukulmu kamu?"

"Apakah itu terlihat jelas? Dia sedang menahannya, jadi walaupun dia mematahkan kakinya, dia tidak akan marah."

"Apa maksudmu?"

"Jika aku menyenggol orang normal, mereka pasti sudah melompat karena marah. Tetapi dia tidak, dia membuktikan bahwa dia telah bersabar selama ini. Jika tidak ada yang dia sembunyiin, mengapa dia harus bersabar seperti itu?" Susi menarik nafas dan mencondongkan tubuh lalu menepuk bahu Josephine Bai. : "Aku pikir lawan kamu berikutnya akan segera muncul, bersiaplah."

“Maksudmu ... Nona Zhu akan kembali ke Claudius Chen?” Josephine Bai melirik ke arah di mana Nona Zhu menghilang, bertanya dengan penuh nada khawatir.

Susi mengangguk: "Kurasa begitu."

Angie Yao menarik kembali tatapannya dari restoran dan berkata: "Kenapa aku tidak berpikir wanita ini manis sama sekali? Apa yang disukai Claudius Chen tentang dia?"

"Dia menyelamatkan hidup Claudius Chen," kata Josephine Bai dengan cemberut.

"Oh, tidak, penyelamat, dan juga kekasih cinta pertama, Josephine, kurasa peluangmu untuk menang kecil." Angie Yao mengangkat bahunya.

Josephine Bai menatap kedua orang itu dan berkata dengan kesal. "Apakah ada teman yang menjatuhkan temannya seperti ini?"

"Kami mengatakan yang sebenarnya."

"Mungkin dia tidak seperti yang kalian pikirkan? Pada awalnya dia meninggalkan Claudius Chen karena dia takut akan penyakitnya, sekarang Claudius Chen masih sakit, dia pasti takut. Jadi mungkin dia sama sekali tidak berpikir untuk kembali ke sisi Claudius Chen. Mungkin kita sendiri yang berpikiran terlalu jauh. "

Josephine Bai mengatakan ini bukan untuk menenangkan dua temannya, tetapi untuk menenangkan dirinya sendiri.

Pada awalnya, Nona Zhu juga percaya pada legenda, seperti Shella Bai, dia percaya bahwa Claudius Chen tidak bisa hidup lebih dari tiga puluh tahun. Dan wanita yang menikah dengannya tidak bisa hidup lebih dari sebulan, jadi dia melarikan diri karena ketakutan.

Tetapi sekarang, Claudius Chen masih hidup pada usia 30. Sebagai seorang istri, dia juga masih hidup dengan baik. Ini juga menghancurkan rumor yang beredar itu, dan jika Nona Zhu ini memiliki pikiran yang sama dengan Shella Bai, maka tidak ada yang mustahil.

Hanya saja Nona Zhu adalah cinta pertama yang sangat Claudius Chen hargai. Peluangnya untuk menang seratus kali lebih kuat daripada Shella Bai. Ya Tuhan, apa yang harus dia lakukan?

Jika Nona Zhu benar-benar bermaksud untuk merebut Claudius Chen. Apa yang harus ia lakukan?

“Dan, jika dia memang mempunyai maksud untuk merebut Claudius Chen dariku, mengapa dia tidak pergi mencari Claudius Chen?” Josephine Bai tanpa sadar mengatakan ini lagi untuk menenangkan temannya dan juga dirinya sendiri.

Dia sudah pernah melihat Nona Zhu ketika dia pergi ke Surabaya tahun lalu, tetapi dia tidak pernah datang mencari Claudius Chen.

"Jadi aku bilang bahwa dia sedang berpikit keras." Susi mengetuk meja: "Dia sedang menunggu kesempatan dan menunggu waktu yang baik untuk memusnahkanmu."

“Apa-apaan ini, jangan menakuti Josephine.” Angie Yao menunjuk makanan lezat yang diantar pelayan, dan berkata: “Cepat makan, kalau dingin nanti tidak enak.”

“Benar, ayo makan.” Josephine Bai tersenyum pada keduanya, dan makan makanan itu tanpa merasa enak.

Setelah makan malam, ponsel Josephine Bai berdering.

Angie Yao mengulurkan lehernya dan melirik layar ponselnya. Dia tertawa dan bercanda: "Orang yang paling sedih sebelumnya di antara kita, sekarang sudah menjadi orang yang paling bahagia dari kita bertiga. Setelah makan malam, suaminya sudah tidak sabar untuk menjemputnya pulang. "

“Apakah kamu sengaja memprovokasiku?” Susi meliriknya.

"Aku juga sedang memprovokasi diriku sendiri. Siapa suruh kita tidak memiliki suami yang baik?"

Josephine Bai menatap kedua orang dan menekan tombol jawab di layar ponsel.

Di ujung telepon terdengar suara lembut Claudius Chen: "Apakah kamu sudah makan malam? Aku akan menjemputmu."

"Baru saja selesai makan." Josephine Bai tidak sabar bertanya kepadanya: "Apakah Nenek tidak mengurung kamu dirumah?"

Claudius Chen tertawa: "Perusahaan membutuhkan aku, dia tidak bisa mengurung aku lama-lama."

“Mendengar nada bicaramu, seolah-olah semua yang terjadi malam ini tidak seburuk yang aku bayangkan tadi.” Dia berpikir bahwa Nenek Tua itu akan mengurungnya dengan cara apapun sampai dia setuju untuk menceraikannya.

"Bukankah aku sudah memberitahumu pada siang hari, jangan menakuti dirimu sendiri." Claudius Chen bertanya: "Berikan alamatmu kepadaku"

Josephine Bai baru hendak memberitahunya bahwa dia ada di restoran di tepi sungai. Tetapi kemudian berhenti dan berkata: "Claudius, kamu pulanglah dulu, teman-teman dan aku masih makan, aku akan segera selesai, biarkan mereka yang mengantarku pulang. "

Dia tidak bisa membiarkan Claudius Chen datang ke sini, dan tidak bisa membiarkannya memiliki kesempatan untuk melihat Nona Zhu, meskipun terlihat seperti tidak dapat menghentikan apa pun, tetapi setidaknya dia bisa menyeretnya selama sehari, dan hanya bisa seperti ini.

Ketika dia selesai mengatakan kalimat ini, Angie Yao memberinya acungan jempol sebagai tanda persetujuan.

Claudius Chen tidak membuatnya susah, jadi dia menutup telepon setelah memberi tahunya untuk berhati-hati di jalan.

Josephine Bai menutup telepon dan Angie Yao berkata, "Seharusnya seperti ini. Jika kamu ingin mempertahankan pernikahan kamu, kamu perlu memainkan sedikit trik. Jangan sampai seperti Susi. Berperang dingin dengan Tuan muda Qiao. Sampai-sampai Tuan muda Qiao melahirkan anak dengan orang lain."

"Uhuk....." Susi berkata kepadanya dengan tidak senang: "Bisakah kamu tidak mengambil aku sebagai contoh ketika mendidik Josephine?"

"Kalau tidak mengambil contoh darimu dari siapa lagi, lagipula sesama teman baik jangan begitu pelit."

Josephine Bai mendorong siku Angie Yao: "Susi juga merasa buruk mengenai hal ini, lebih baik jangan mengungkit tentang ini lagi."

“Dia pantas mendapatkan itu.” Angie Yao berkata dengan keras kepala: “Dulu dia tidak mendengarkan perkataanku, putuskan perasaan mereka berdua sebelum terlalu berkembang, dia tidak dengar, sekarang apa yang terjadi, Hubungan di antara mereka tidak akan putus bahkan jika kamu mengambil pisau dan memotongnya. "

"Yah, anak itu adalah ikatan emosional antara suami dan istri, dan aku setuju dengan Angie," kata Josephine Bai.

Susi menyela keduanya dengan tidak sabar: "Oke, cukup, apakah kalian sudah kenyang? Jika sudah kenyang, ayo bubar." kata Susi, berdiri dari kursi dan memanggil Nona Zhu, yang sedang sibuk di sisi lain, : "Juju, kami minta tagihannya."

Nona Zhu meletakkan pekerjaannya dan berjalan ke arah mereka sambil tersenyum: "Bukankah sudah kubilang, hari ini aku yang traktir."

"Mana boleh seperti itu, kamu seharusnya lebih kesusahan ketika pertama kali kembali ke Indonesia. Tunggu sampai kamu sudah menstabilkan kehidupanmu di sini baru traktir aku." Susi menyerahkan beberapa uang kepadanya: "Ini uang pas."

"Oh, apakah kalian akan kembali begitu saja? Tidak ada yang datang menjemput kalian?"

"Ada, suami Josephine akan datang, tetapi dia belum datang, kita bermaksud untuk menunggu di luar," kata Angie Yao.

Josephine Bai memandang Angie Yao dan tidak mengatakan apa-apa.

Ketika ketiganya meninggalkan restoran bersama dan berjalan ke tempat parkir di seberang jalan, Angie Yao menarik sudut pakaian Susi dan Josephine Bai lalu menurunkan suaranya: "Apakah kalian menyadarinya? Dia mengikuti kita."

Josephine Bai tidak berani menoleh ke belakang, tetapi dia bisa merasakan bahwa seseorang mengikuti mereka di belakang. Dia bertanya dengan kebingungan: "Apa yang ingin dia lakukan sebenarnya?"

"Menguji perasaanmu dengan Claudius, apa lagi yang ingin dia lakukan?" Susi berkata dengan meremehkan.

“Ayo, lepaskan diri dari dia.” Susi memimpin ke sebuah mall di sebelahnya dan membawa mereka menjauh dari pintu belakang mall.

Ketika mereka kembali ke parkiran Susi, Josephine Bai merasa seolah-olah dia telah bermain dalam adegan film detektif. Untungnya, dia tidak lagi melihat Nona Zhu di sekitar, dan mereka akhirnya bisa pergi.

*****

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu