Istri ke-7 - Bab 243 Paman Claudius adalah papa sebenarnya (2)

Nenek tua Chen dibuat semakin bingung oleh perkataan Aldo, setelah bimbang sekian lama, dia akhirnya mendongak menatapi Aldo dan bertanya: "Kamu benar-benar bisa menyelamatkan nyawa Claudius?"

"Tentu saja." Aldo Shen kembali menyerahkan dokumen perjanjian ke tangan nenek tua Chen: "Dan ada satu hal lagi yang anda harus mengerti, sekarang selain aku dan Sally Lin, sudah tidak ada orang ketiga yang bisa menolong Claudius, dan Sally segenap hati ingin Claudius mati."

"Ingin aku menandatangani ini boleh, tapi kamu beritahu aku dulu."

"Nenek tua Chen, jangan bilang anda tidak mengerti, bahkan saya juga tidak mengerti, jadi.... sekarang saya beritahu anda juga tidak ada gunanya." Aldo Shen mengangkat bahunya: "Tapi anda tenang saja, setelah anda menandatangani perjanjian ini aku akan berbicara dengan dokter Zhang, dia pasti bisa mengerti."

"Aku bagaimana bisa tahu kamu bukan sedang menipuku?" Nenek tua Chen melirik Aldo.

Aldo Shen bertanya balik: "Kalau begitu aku bagaimana bisa tahu apakah anda tidak akan tanda tangan setelah mendapatkan cara menolong Claudius?"

Kemudian, dia mengangkat tangannya dan melihat jam tangan, berkata: "Nenek tua Chen cepatlah mengambil keputusan, saya masih ada hal lain yang harus diurus."

Nenek tua Chen mengangkat tangan menekan jantungnya yang berdetak keras, matanya mengamati dokumen ini, kemudian menggertakkan gigi dan mengambil pena dari Aldo dan menandatangani dokumen tersebut.

Melihat nenek tua Chen tanda tangan, Aldo Shen langsung tertawa, membalik ke halaman belakang dan berkata: "Disini juga."

Setelah selesai menandatangani dokumen di tangannya, nenek tua Chen melemparkan dokumen tersebut ke Aldo: "Sekarang sudah boleh ikut aku ke rumah sakit bertemu dokter Zhang?"

"Tentu saja, aku sudah menyuruh orang kesana." Aldo Shen sambil tersenyum berseri-seri sambil menyimpan perjanjian dengan baik: "Bagaimanapun Tuan muda Chen adalah keponakan lelakiku, aku tidak mungkin tidak menolongnya, nenek tua Chen kembalilah dengan tenang, Tuan muda Chen pasti akan hidup kembali."

"Yang benar?"

"Benar." Aldo mengangguk.

Nenek tua Chen akhirnya membuka pintu dan turun, pengurus He begitu melihatnya keluar, dia merangkul tangan nenek tua Chen dan bertanya: "Nenek tua Chen, apa yang dikatakannya kepadamu? Dia memberitahu anda kondisi penyakit Tuan muda?"

Nenek tua Chen menatapi pengurus He, dengan perlahan menghela nafas, berkata: "Ayo, kita pergi ke rumah sakit."

Mereka berdua naik ke mobil bersama, pengurus He menyuruh supir ke rumah sakit, setelah sampai ke rumah sakit, supir pun menghentikan mobil di tepi jalan yang paling dekat dengan tempat Claudius berada.

Pengurus He menopang nenek tua Chen turun dari mobil, tepat ketika mereka mau berbalik badan berjalan ke bangunan rumah sakit, dari belakang tiba-tiba terdengar suara keras klakson mobil.

Pengurus He berpaling dan langsung melihat sebuah mobil hitam sedang menuju ke arahnya dan nenek tua Chen, karena panik, dia secara refleks mendorong nenek tua Chen ke tepi jalan: "Nenek tua Chen, hati-hati!"

Kaki nenek tua Chen lambat, belum sempat bereaksi dia pun didorong terjatuh ke lantai, 'Bruk', kepala nenek tua Chen juga menabrak lantai.

Mobil hitam itu langsung menginjak rem berhenti di sebelah Pengurus He, mereka semua pun terkejut.

Melihat nenek tua Chen pingsan di lantai, pengurus He yang sadar dari kekagetannya langsung berlari menopang nenek tua Chen, sambil memanggil dengan suara keras: "Nenek tua Chen, nenek tua Chen....anda jangan takuti aku!"

*****

Josephine sedang melihat laporan pemeriksaan dokter Zhang hari ini, di atas tertulis kondisi tubuh Claudius semakin memburuk.

Josephine tidak sempat bersedih, tiba-tiba menerima kabar kalau nenek tua Chen mengalami kecelakaan.

Dia meletakkan laporan di tangannya, dengan kaget menatapi nona perawat yang berlari ke arahnya: "Apa katamu? Nenek tua Chen kecelakaan? Parah? Cepat bawa aku kesana!"

Josephine mengikuti nona perawat berlari ke arah ruang gawat darurat, dari jauh dia bisa melihat pengurus He yang bergetar dan terus menyeka air mata.

"Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba kecelakaan?" Josephine menopang Pengurus He dan membawanya duduk di kursi, bersamaan menggenggam tangannya dan menenangkannya: "Pengurus He, anda jangan ketakutan dulu, beritahu aku dengan perlahan apa yang sebenarnya terjadi?"

Pengurus He menyeka air mata di wajahnya, wajahnya penuh dengan rasa bersalah: "Semua salahku....Nenek tua Chen awalnya tidak akan kenapa-kenapa, salahku..."

"Jangan menyalahkan diri sendiri, aku percaya kamu pasti bukan sengaja." Josephine terus menenangkan pengurus He.

Sebenarnya hati Josephine sudah sangat panik, sangat takut, Claudius belum ada tanda-tanda akan hidup kembali, nenek tua Chen mengalami kecelakaan, benar-benar semua masalah datang silih berganti. Kalau di saat seperti ini nenek tua Chen juga runtuh, maka dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

"Luka nenek parah?" dia bertanya dengan cemas.

"Tidak tahu, dokter tidak berkata apa-apa." Pengurus He menggelengkan kepala, kemudian berkata lagi: "Tadi di depan pintu rumah sakit, aku mendengar dari belakang ada suara klakson mobil yang sangat keras, berbalik melihat sebuah mobil yang seperti kehilangan kendali menuju ke arah kita, aku pun panik dan langsung mendorong nenek tua Chen, hasilnya.....hasilnya dia membentur kepalanya ke lantai jalan, kemudian berdarah banyak...."

"Kenapa bisa seperti itu...."

"Maaf, salahku terlalu panik." Kalau bukan karena dia mendorong nenek tua Chen, nenek tua Chen tidak akan membenturkan kepalanya ke lantai, dan akan tidak terluka sama sekali seperti dia sekarang.

"Tidak bisa menyalahkanmu, kamu juga berbuat seperti itu demi nenek." Josephine menenangkan pengurus He sejenak, pengurus He pun perlahan menenang.

Mereka berdua menunggu selama satu jam lebih di depan pintu gawat darurat, kemudian pintu gawat darurat akhirnya terbuka, nenek tua Chen berbaring di kasur pasian dan didorong keluar oleh perawat.

"Nenek tua Chen...." Pengurus He bergegas menghampiri nenek tua Chen, menggenggam tangannya, mengamati balutan kain kasa di kepala nenek tua Chen, dia pun berkata sambil menangis: "Nenek tua Chen....Bagaimana keadaan anda? Anda bangunlah.... Maaf....."

"Bagaimana kondisi luka nenek?" Josephine bertanya kepada dokter.

Dokter melihat sejenak nenek yang masih tidak sadarkan diri dan berkata: "Nenek tua Chen membentur kepalanya, awalnya tidak parah, tapi karena umur yang sudah tua, oleh karena itu pulih lebih lama."

"Maksud anda.....nyawa nenek tua Chen tidak dalam bahaya?"

"Tidak bisa dikatakan secara pasti, harus melihat apakah nenek tua Chen bisa sadarkan diri, kalau sudah sadarkan diri maka sudah tidak ada bahaya." Kemudian, agar mereka tidak terlalu khawatir, dokter pun menambahkan: "Namun kondisi tubuh nenek tua Chen bagus, seharusnya akan segera sadarkan diri, Nyonya muda tidak usah khawatir."

"Baik, baguslah kalau begitu." Josephine dan pengurus He akhirnya merasa sedikit lega.

Setelah mengantar nenek tua Chen ke kamar pasien intensif, pengurus He juga perlahan-lahan kembali tenang, teringat pertemuan Aldo Shen dan nenek tua Chen, dia pun berkata kepada Josephine: "Oh iya, Nyonya muda, hari ini ketika aku dan nenek tua Chen pergi ke kuil kita bertemu dengan Aldo Shen, bukan, seharusnya Aldo Shen sengaja ke kuil untuk mencari nenek."

"Kenapa?" Josephine bertanya terkejut.

Pengurus He menggelengkan kepala: "Tidak tahu, dia membawa nenek tua Chen ke mobilnya, tidak memperbolehkan aku ikut mendengar, akhirnya aku bertanya kepada nenek tua Chen, namun nenek tua Chen juga tidak menjawab."

Josephine merenung sejenak, namun dia tidak mengerti untuk apa Aldo Shen mencari nenek?

"Oh iya, saya mendengar Aldo Shen berkata satu kalimat, dia berkata dia tahu cara menyelamatkan Tuan muda, kemudian dia pun mengajak nenek tua Chen ke mobilnya untuk berdiskusi."

Josephine terdiam sejenak, menatapi pengurus He: "Maksudmu.....Kecelakaan nenek tua Chen ada hubungannya dengan Aldo Shen?"

Hal yang bahkan Joshua tidak tahu, Aldo Shen bagaimana mungkin tahu? Dia pasti ada rencana jahat!

Apa alasan Aldo Shen ingin membunuh nenek tua Chen? Ingin membiarkan seluruh keluarga Chen mati? Dengan begitu tidak akan ada orang yang menghentikan dia merebut perusahaan keluarga Chen lagi? Josephine memukul ringan kepalanya yang sakit, beberapa hari ini begitu banyak masalah yang datang, dia merasa kepalanya sudah mau meledak.

Kalaupun memang Aldo Shen yang menyuruh orang berbuat seperti itu, tapi orang itu tidak berhasil menabrak, kalau dia ingin mencari orang itu untuk bertanggung jawab juga susah.

*****

Sehari semalam berlalu, nenek tua Chen tetap belum sadarkan diri, Claudius malah semakin lama semakin parah, hari ini adalah hari terakhir dari perkataan dokter kemarin.

Josephine melihat wajah Claudius yang memucat, berpaling melihat dokter Zhang: "Benar sudah tidak ada cara lagi?"

Dokter Zhang menunduk, tidak berbicara.

Josephine dengan erat menggenggam tangan Claudius, satu-satunya hal yang membuatnya tenang adalah tangan Claudius masih hangat, tapi dia tidak tahu kehangatan tubuhnya bisa bertahan sampai kapan.

"Claudius....Bisakah kamu bangun sekali lagi.....?" Josephine bergumam dengan suara kecil.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu