Istri ke-7 - Bab 200 Siapakah Suamimu? (3)

Setelah Belinda menyelesaikan pekerjaan hariannya, Claudius tiba-tiba bertanya, “Nona Jessie sepertinya sudah tidak datang beberapa hari.”

Belinda menghentikan langkahnya, dan kembali menatapinya sambil berkata, “Oh, aku lupa memberitahumu, Nona Jessie baru saja mengantarkan surat resign ke Direktur Zhang, sepertinya dia tidak akan mencampuri hal ini lagi.”

“Dia resign? Mengapa?” Claudius bertanya dengan kaget, hal pertama yang terpikiran dibenaknya adalah adegan dia melakukan hal tidak senonoh kepadanya, apakah karena itu dia resign? Jika benar seperti itu, maka dirinya malah menjadi orang jahat.

“Sepertinya katanya akan keluar negeri.”

“Dia mau keluar negeri?” Hati Claudius kecewa.

Dia mau pergi? Meninggalkan kota Jakarta? Mendengar kabar ini, Claudius merasa dirinya tidak akan bertemu lagi dengannya, hatinya menjadi kecewa.

“Aku dengar dari Direktur Zhang seperti itu.” Belinda tersenyum, “Mungkin saja ini adalah sebuah alasannya menolah Direktur Zhang.”

Claudius merenung sejenak, memang ada kemungkinan seperti ini.

Dia bangkit dari kursinya dan berjalan kearah kantor.

Dia langsung jalan keruang rapat Perusahaan Felicity Garment, Direktur Zhang berjalan kedepan Josephine dan berkata, “Tuan Claudius datang, dia ingin mencarimu.”

“Apakah dia mengatakan untuk apa dia mencariku?” Josephine mengangkat kepalanya dan menatapinya.

“Tidak, dia hanya bilang masalah pekerjaan.” Kata Direktur Zhang.

Josephine menyapu tatapan dari sekitar, lalu bangkit dari kursi dan berjalan ke ruang rapat.

Dia duduk diseberang Claudius, dan bertanya kepadanya, “Ada hal apa Tuan Claudius mencariku? Aku masih ada urusan, jadi cepat utarakan.”

“Mengapa resign?” Claudius bertanya langsung.

Josephine tercengang, dia tidak mengira Claudius datang karena masalah ini, dia berpikir sejenak lalu berkata, “Karena aku berencana imigrasi keluar negeri bersama dengan suami dan anakku.”

“Apakah ini adalah alasanmu untuk resign? Kalian baru saja imigrasi kembali dari luar negeri, mana mungkin akan imigrasi keluar lagi?” Claudius terus menatapinya, “Apakah kamu resign karenaku? Aku membuatmu merasa terganggu?”

“Tidak, aku merasa kehidupan didalam negeri tidak senyaman diluar negeri, dengan kata lain, aku tidak terbiasa dengan kehidupan didalam negeri, jadi berencana untuk kembali keluar negeri.”

“Tapi kamu sama sekali tidak pernah mengatakan akan kembali keluar negeri.”

“Tuan Claudius......” Josephine sengaja berlagak seperti tertawa, “Sepertinya hubungan kita tidak sedekat hingga menceritakan semuanya?”

Josephine menatapinya, setelah terdiam sesaat, dia menganggukkan kepalanya, “Benar, kamu memang menganggu kehidupanku, jadi aku berharap kamu menjauh dari kehidupanku, apakah boleh? Kita sama-sama orang yang berkeluarga, ini benar-benar tidak bagus.”

“Jika kamu resign dan keluar negeri karenaku, itu benar-benar tidak perlu, aku berjanji tidak akan mencarimu lagi.” Nada bicara Claudius mereda, “Maaf, malam itu memang salahku, aku minta maaf.”

Dia tidak ingin memaksanya keluar negeri karena dirinya sendiri.......

“Terima kasih, bagus sekali jika kamu bisa berpikir seperti itu.” Josephine berkata, “Aku percaya Tuan Claudius adalah orang yang menepati janji, dan tidak akan mengingkari janjinya.”

Josephine melanjutkan, “Tuan Claudius tenang saja, aku akan menyerahkan orderan Perusahaan Keluarga Chen untuk diurus oleh ketua Divisi kami, kemampuannya lebih unggul dibanding denganku, dia pasti akan lebih bagus dariku.”

“Sepertinya kamu masih saja memutuskan untuk pergi.”

“Aku sudah berpikir matang untuk keluar negeri, bukan karena keputusan sesaat.” Josephine berkata, “Atau Tuan Claudius duduk sebentar saja, aku panggil ketua Divisi kami untuk bertemu denganmu?”

“Tidak perlu.” Claudius mengelengkan kepalanya, “Jika kamu pergi, kerja sama antara Perusahaan Keluarga Chen dengan Perusahaan Felicity Garment akan berhenti, jadi tidak perlu untuk bertemu.”

Josephine kaget, dia ingin mengakhiri kerjasama?

Tapi......

Dia tersenyum, “Ini adalah kebebasan yang dimiliki Tuan Claudius.”

Perusahaan Felicity Garment juga bukan miliknya, dia tentu saja tidak akan merubah pikirannya demi seorang boss yang tidak begitu baik terhadapnya.

Dia begitu tegas, Claudius jelas-jelas tidak perlu untuk menasehatinya lagi, dia menutup kedua matanya, dan menasehati dirinya sendiri, jika dia mau pergi maka pergilah, lagipula dia bukanlah Josephine yang sebenarnya, jika dia berada di kota Jakarta malah akan menganggunya, tidak ada keuntungan baginya.

Didalam waktu 2 tahun tanpa bertemu dengannya, meskipun hidupnya tidaklah senang, namun setidaknya tenang.

Jika dia pergi, maka hidupnya akan kembali tenang, ini memang tidak ada salahnya.

Ketika kembali membuka matanya, tatapannya sudah kembali tenang, dia menatapinya dan berkata, “Semoga kamu bahagia di luar negeri.”

Josephine sedikit kaget, dia tidak menyangka bahwa Claudius mengatakan hal seperti itu, rasa dendam terhadapnya juga berkurang, dia berkata, “Terima kasih.”

Setelah merenung sejenak dia melanjutkan, “Tuan Claudius, aku mengerti kamu menganggapku sebagai mantan istrimu, maka dari itu kamu melakukan hal tidak senonoh kepadaku, lelaki kaya yang setia memang tidak banyak didunia ini, jujur, aku sangat menghargaimu. Tapi aku masih tetap harus mengulang perkataanku waktu itu, orang mati tidak akan hidup kembali, lupakanlah masa lalu, dan sayangilah orang didepanmu, jika tidak kamu tidak akan bahagia selamanya.”

“Ada begitu banyak orang didunia ini, terlalu banyak yang terlihat mirip, hari ini aku pergi, mungkin saja suatu hari nanti akan muncul orang kedua, orang ketiga yang mirip dengan mantan istrimu, jadi......aku berharap kamu bisa lebih terbuka, lebih bahagia.” Seusai Josephine berkata, dia menganggukkan kepalanya, “Terima kasih atas segalanya, Tuan Claudius, aku akan kembali bekerja.”

Seusai berkata, dia berbalik badan meninggalkan ruang rapat.

******

Mendengar kabar akan keluar negeri, Jesslyn kembali terlihat tidak senang, dia menatapi mereka berdua dan bertanya, “Ayah, Ibu, mengapa kita harus keluar negeri?”

Marco saling bertatapan dengan Josephine, Josephine mengelus kepalanya dan berkata, “Karena sebelumnya kita memang tinggal diluar negeri.”

“Tapi sebelumnya kalian pernah bilang, kita akan tinggal disini nanti, dan tidak akan keluar negeri lagi.” Jesslyn mengoyangkan tangan Marco, “Ayah, bolehkah kita tidak keluar negeri, aku menyukai tempat ini, aku menyukai Ibu Guru Fang, Naura dan teman-teman, aku merasa sangat senang bermain dengan mereka.”

Josephine tahu dia tidak ingin keluar negeri, bagaimanapun juga ini semua adalah teman sepermainannya, tentu saja dia akan lebih senang bermain dengan mereka.

Meskipun sedikit tidak tega, namun Josephine menasehatinya, “Jesslyn, karena ayah dan ibu harus bekerja disana, jadi kita harus keluar negeri, tapi ayah dan ibu berjanji kepada Jesslyn, setelah dua tahun kemudian, Jesslyn akan masuk SD kita akan pulang ok?”

“Benarkah?” Jesslyn menatapi Marco.

Marco menganggukkan kepalanya, dan mengelus kepala Jesslyn dengan penuh bersalah, “Maaf, ini salah ayah.”

Jika bukan karena dia takut, pasangan anak ibu ini juga tidak perlu pergi meninggalkan tempat ini bersamanya, untuk tinggal ke negeri yang tidak disukai oleh mereka semua.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu