Istri ke-7 - Bab 278 Ada Dua Pilihan Untukmu (1)

Susi baru saja turun dari mobil, dia pun langsung melihat Henry berekspresi santai dan bersandar di sudut dinding di dekat lift, bisa terlihat kalau dia sengaja menunggunya.

Dia pun kaget dan berjalan kesana, bersikap santai dan menatapnya: "Kenapa kamu datang kesini?"

"Apa perlu ditanya lagi?" Henry Qiao melihatnya dan menyindirnya: "Besok mau pindah rumah? Apa perlu aku membantumu?"

"Tidak usah, makasih." Susi menatapnya: "Ada apa sebenarnya kamu datang kesini?"

"Aku datang melihat anakku, melihatmu." Henry Qiao pun bersikap santai, satu tangannya dimasukkan kedalam saku celananya, dia memandang wajahnya, hingga wajahnya memucat. Melihat wajahnya yang kaget dan panik.

Susi terkejut, tidak menyangka dia akan berkata seperti itu, merasa sangat yakin kalau Ethan itu anaknya.

Setelah termenung sejenak, dia pun berkata dengan canggung: "Ethan bukan anakmu!"

"Aku tadi sudah ke atas, aku juga sudah berjanji akan bersamanya nanti." Henry Qiao pun tertawa: "Oyah, hari itu waktu kamu menghilangkan Ethan di parkiran, Ethan terus mengikutiku dan memanggilku ayah, waktu itu karena dia memakai masker makanya aku tidak mengenalinya, tapi hari ini setelah melihat wajahnya..."

Henry Qiao menggeleng dan menatapnya: "Nona Su, aku benar-benar sangat ingin tahu, dengan pria mana kamu bisa melahirkan anak yang sangat mirip denganku."

"Aku..." Susi semakin panik.

Bagaimana ini. Sepertinya kebohongan sudah tidak ampuh baginya.

"Sekarang, kamu masih ingin pindah?" Henry Qiao berkata: "Kalau menurutku lebih baik tidak usah pindah lagi, aku pinjam kata-kata pria tadi, tidak peduli kamu kemana aku akan mengikutimu, kecuali kamu beri Ethan kepadaku."

"Tidak boleh!" Susi mendengarnya ingin merebut Ethan, dia pun emosi dan menggeleng: "Henry, kamu mau apa aku berikan, tapi tidak untuk Ethan. Saat meninggalkan rumah keluarga Qiao aku tidak mengambil apapun, kecuali Ethan... Ethan itu nyawaku, satu-satunya sandaran jiwaku."

"Saat dia masih kecil di dalam perutku aku tidak tega untuk menggugurkannya. Sekarang aku sudah susah payah membesarkannya, aku tidak akan memberikannya kepadamu, tolong jangan mempersulit aku lagi, aku mohon..." Sampai di akhir, Susi pun sudah mulai memohon.

Henry Qiao melihat ekspresinya yang memohon pun tertawa: "Nona Su yang sombong hari ini memohon kepadaku? Ini benar-benar pertama kalinya."

Susi pun menunduk, asalkan dia tidak membawa Ethan pergi, apa salahnya dia memohon?

"Tapi saat itu bagaimana aku memaksamu hamil kamu masih ingat kan? Demi melindungi anak ini aku tidak mengajukan banding, aku bahkan rela dan berserah kepada kalian. Kamu pikir cintaku terhadap anak ini lebih sedikit darimu? Atau kamu merasa usahaku lebih sedikit darimu?"

Henry Qiao melipat kedua tangan di dadanya, menatap matanya dan menyindirnya: "Kamu pikir aku akan melepaskan anak ini?"

"Tidak..."

Henry Qiao tidak memberi kesempatan kepadanya untuk memotong perkataannya: "Nona Su, kalau kamu tahu sekarang yang kamu miliki hanyalah Ethan, kamu seharusnya tahu kamu tidak mampu merebut hak asuh Ethan denganku. Kalau tidak ingin sampai masalah ini ke pengadilan, lebih baik ikuti apa yang kukatakan."

"Maumu apa?"

"Aku beri dua pilihan, beri Ethan kepadaku, atau kamu dan Ethan pulang ke rumah keluarga Qiao."

"Maksudmu... Kita balikan?"

"Demi memberi sebuah keluarga yang utuh kepada Ethan, ini adalah cara yang terbaik."

"Aku tidak mau." Susi menolak, lalu melototinya: "Kamu tenang saja, aku akan berusaha untuk memenangi sidang, bagaimanapun juga aku tidak akan memberikan Ethan kepadamu, aku juga tidak ingin balikan denganmu."

Dia tentu tidak ingin balikan dengannya, baru keluar dari penjara sebulan saja dia sudah ada tunangan, benar-benar sifat yang susah diubah!

"Setelah menang?" Henry Qiao mengerutkan alisnya: "Terus membawa Ethan melewati hari-hari yang begini? Kamu mendapatkan ketenangan hati. Tapi kamu tidak memikirkan Ethan, kamu tidak bersalah kepadanya? Menjadi keturunan pertama keluarga Qiao, tapi pada akhirnya tidak mendapatkan warisan keluarga Qiao sedikitpun, kamu pikir setelah besar dia tidak akan menyalahkanmu? Istrinya anaknya tidak akan menyalahkanmu?"

Susi terdiam, dia tidak pernah memikirkan hal ini, lagipula itu masih sangat jauh.

Tapi setelah mendengar ini, dia tidak bisa memungkiri bahwa sebenarnya apa yang dikatakannya masuk akal, kalau ikut dengannya, setelah besar Ethan akan sama dengan orang lainnya, tamat sekolah, cari kerja, dan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga, dan belum tentu bisa mendapatkan kerjaan yang bagus. Tapi kalau ikut dengan Henry, dia pasti akan menjadi Henry yang kedua, tidak usah memikirkan masalah sandang pangan, tidak usah memikirkan masalah kerjaan, setiap hari hidup mewah.

"Ethan... Dia pasti akan bisa hidup dengan baik, aku percaya itu." Dengan sedikit rasa tidak yakin dia mengatakan ini.

Henry Qiao pun mengerutkan alisnya kembali, menatapnya dan bertanya: "Dulu saat kamu memasukkanku ke dalam penjara, aku sudah memaafkanmu demi Ethan, dan menerimamu kembali, sebenarnya kenapa kamu tidak mau kembali bersamaku? Karena pria tadi? Tapi aku bisa melihatnya, kamu tidak punya perasaan terhadapnya, apalagi sifatmu tidak mungkin akan suka dengan sibodoh itu."

"Kamu bilang apa? Kenapa kamu bilang dia bodoh?" Susi pun marah dan membela Freddy.

Walaupun Freddy menyebalkan, tapi dialah orang yang benar-benar memperhatikannya, dan teman baik yang bisa diajaknya bertengkar dan berkelahi, dia boleh memarahinya, tapi dia tidak suka orang lain memarahinya.

"Oke, dia tidak bodoh, dia lucu dan imut."

"Benar, dia memang tidak sepintar dan sehebat tunanganmu itu, tapi aku justru suka dengan pria polos sepertinya oke?" Susi pun membalikkan badan dan masuk ke dalam lift, tapi dia tidak menyangka saat dia melangkah masuk, Henry juga mengikutinya.

"Sebenarnya maumu apa?" Susi melototinya.

"Mengikutimu setiap hari bukan, aku juga bisa." Kata Henry tanpa ekspresi.

Kalau dulu strateginya adalah mencari berbagai macam wanita untuk memancingnya, dan dibandingkan dengannya, tapi kalau memang cara itu tidak berguna lagi, dia pun terpaksa mengganti cara lain.

"Henry Qiao, kalau begini kamu akan membahayakanku dan Ethan kamu ngerti? Dulu karena Fanny aku hampir menggugurkan Ethan, hari ini kamu sudah ada tunangan lagi, aku..." Susi belum sempat selesai bicara, dia pun langsung mendorongnya ke sudut lift.

Dia mencium bibirnya, dan memainkan lidahnya ke dalam mulutnya.

Susi kaget, tombol penutup pintu lift pun tertekan, lift mulai bergerak ke atas.

Dia melototi wajahnya marah, lalu mendorong dadanya, tapi Henry tetap tidak melepaskannya dan terus menciumnya.

Setelah terdengar bunyi "Ting" lift itu pun tiba di lantai rumah Susi, Henry merangkulnya keluar lift, lalu mendorongnya ke dinding. Akhirnya dia melepaskannya juga, tapi dia mendekatkan dirinya lagi dan berkata: "Aku saja tahu kalau kamu tidak suka dengan si bodoh itu, kamu malah tidak bisa melihat kalau aku tidak punya perasaan terhadap Melisa itu?"

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu