Istri ke-7 - Bab 230 Ending 3 (2)

Dalam waktu 2 bulan, terjadi dua kali perubahan jabatan, tentu saja suasana hati semua orang tidak stabil seolah bermain roller coaster.

“Mengenai perubahan ini, apakah ada yang keberatan?” tanya Claudius.

Dikurangi dengan saham yang diedarkan yang sebanyak 50%, keluarga Chen masih memegang setidaknya 30% saham perusahaan Keluarga Chen, bagi perusahaan masihlah adalah pemegang saham terbesar dan mempunyai hak untuk mengatur jabatan.

Pertanyaan Claudius ini hanyalah formalitas saja, dia sama sekali tidak meminta pendapat dari orang lain.

Dan semua orang juga mengerti ini, meskipun ada yang merasa tidak senang, mereka juga tidak berani mengutarakannya.

“Tujuan utama rapat hari ini adalah 2 hal ini, jika tidak ada opini lain lagi maka bubar saja rapatnya.” Seusai berkata, Claudius melirik semua orang lalu berdiri meninggalkan ruangan rapat.

Seperginya Claudius, ruangan rapat langsung berisik.

Orang-orang yang awalnya memihak Aldo jabatannya diturunkan, sedangkan yang memihak Belinda kembali ke posisi penting.

Yang paling membuat semua orang tidak bisa terima adalah asisten bagian marketing yang baru saja lulus kuliah beberapa tahun langsung dinaikkan menjadi direktur pemasaran.

“Daftar ini pasti dibuat oleh Belinda untuk Tuan Claudius.” Kata salah seorang pemegang saham kecil yang pernah menentang Belinda yang saat ini jabatannya di turunkan. “Ini jelas-jelas membalas dendam pribadi.”

“Benar, bocah bermarga He itu baru saja bekerja berapa tahun, dia bahkan langsung menduduki jabatan direktur pemasaran.”

“Dia pintar untuk membaik-baikan orang yang tepat, waktu itu demi membaik-baikan Belinda, dia memihaknya secara terbuka diruang rapat, lihat saja, betapa bergunanya tindakan dia itu.”

“Asisten He bukannya anak dari Pengurus He? Sepertinya semenjak dia masuk perusahaan ini, Tuan Claudius sudah terus memperhatikan perkembangannya.” Salah seorang dari mereka berkata dengan perkataan yang sedikit adil.

“Kemampuan asisten He memang sangatlah bagus, menaikkan jabatannya hanyalah masalah waktu saja, tidak ada gunanya membahas itu.”

“Menurutku bukannya asisten He yang pintar membaik-baikan orang, tapi ada orang lain yang salah membaik-baikan orang saja.” Kata salah seorang dengan sengaja.

“Kamu........” ada salah satu dari mereka yang marah.

Didalam ruang rapat seperti akan terjadi keributan.

“Sudah cukup!” Manager Lin yang dari tadi tidak meninggalkan ruangan akhirnya bersuara, dia melirik semua orang lalu berkata, “Pertama, daftar perubahan jabatan ini didiskusikan dalam jangka waktu lama oleh Tuan Claudius bersama dengan Belinda, penurunan jabatan juga ditujukan kepada orang-orang yang pernah berpikiran untuk memberontak keluarga Chen, kedua, kenaikan jabatan asisten He semuanya karena giatnya dirinya dan hasil kerjanya, serta ketulusannya terhadap perusahaan, bukan membaik-baikan Belinda ataupun karena adalah anak dari pengurus He, tolong hentikan gosip ini, terakhir, tadi Tuan Claudius berkata dengan jelas, jika ada opini boleh diutarakan kepadanya.”

Setelah berkata seperti itu, akhirnya semua orang terdiam.

Hanya saja dalam hati mereka pastiklah tidak senang, karena mereka sangatlah mengerti sifat Claudius, orang yang pernah ingin memberontak keluarga Chen pasti mendapatkan hukuman berat dari Claudius.

Meskipun sekarang Claudius hanyalah menurunkan jabatan mereka karena mereka memegang saham perusahaan keluarga Chen, tapi masih menerima mereka dikantor, tapi sesuai dengan sifatnya, dia pasti akan mencari kesempatan untuk mengeluarkan mereka satu per satu dari perushaaan, sama seperti Aldo.

------

Malam hari setelah terburu-buru selesai makan dengan orang pengadilan, Claudius bergegas pulang.

Setelah Josephine dan Jesslyn pulang, tiap hari dia mempunyai motivasi untuk pulang kerumah, jika bisa tidak lembur, dia tidak akan lembur, meskipun ada pekerjaan, dia juga lebih suka untuk mengerjakannya dirumah.

Dia menghentikan mobilnya didepan rumah seperti biasanya, baru saja turun dari mobil dia langsung mendengar suara Jesslyn, suara ini, perasaan ini, seolah adalah sebuah mantra yang terus mengodanya untuk pulang kerumah.

Dia tersenyum dan menutup pintu mobil dan berjalan masuk kerumah.

Didalam rumah, Jesslyn tengah memijit bahu Nenek Chen, sambil memijit dia berkata sambil tersenyum, “Nenek Buyut, apakah kamu merasa nyaman?”

“Nyaman, sangat nyaman.......” Nenek Chen juga tersenyum bahagia.

Setelah melihat Claudius pulang, Jesslyn berteriak dengan senang, “Ayah sudah pulang!”

Claudius tersenyum dan berjalan mendekatinya, lalu memeluknya dari sofa, dan menciumi keningnya, “Jesslyn hebat, sekarang sudah bisa memijit bahu Nenek Buyut.”

Jesslyn menganggukkan kepalanya dan berkata “Apakah ayah lelah setelah bekerja? Jesslyn juga memijit bahu ayah, maukah ayah?”

“Tidak perlu, nanti ayah suruh ibu saja.” Claudius meletakkan Jesslyn kembali ke sofa, “Dimana ibu?”

“Ibu sedang memasak manisan didapur.”

Seusai Jesslyn berkata, Josephine langsung keluar dari dapur, sambil lap tangan, dia bertanya, “Bukankah kamu mau makan bersama orang pengadilan? Mengapa pulang secepat ini?”

“Seusai makan aku langsung pulang.” Claudius menatapinya, “Kamu belajar memasak manisan lagi?”

“Iya, kan tidak ada kerjaan lain.”

Semua orang duduk diatas sofa, Claudius mengeluarkan sebuah dokumen dan memberikannya kepada Nenek Chen sambil tersenyum dan berkata, “Nenek, kamu lihat ini apakah ini.”

Nenek Chen sedang memakan apel, dia meliriknya, “Apa?”

“Surat kepemilikan saham.” Claudius berkata, “Aku sudah merebut kembali sahammu.”

“Apa itu saham?” Nenek Chen bingung.

Mendengar pertanyaannya, Claudius sedikit merasa sedih, Nenek Chen bahkan sudah lupa dengan sahamnya yang ditipu, dia berkata dengan arti yang paling mudah dimengerti, “Hmm......uang yang sangat banyak.”

“Uang yang sangat banyak?” Nenek Chen akhirnya menarik dokumen tersebut, lalu memberikannya kepada Jesslyn, “Jesslyn, Nenek kasih kamu uang yang sangat banyak untuk membeli permen, apakah kamu senang?”

“Ayah berbohong, ini bukanlah uang.” Kata Jesslyn.

Nenek Chen melongo sejenak, lalu melemparkan surat saham ditangannya, “Iya, uang tidak seperti ini, dasar pembohong.”

Claudius saling bertatapan dengan Josephine, mereka berdua kehabisan kata-kata.

Josephine mengambil surat saham dari lantai, “Nenek, Claudius mengambil kembali ini dengan susah payah, kamu tidak boleh membuangnya.” Seusai berkata dia memberikannya kepada Claudius, “Claudius, kamu simpan saja surat sahamnya, jika nenek sudah lupa maka biarkanlah dia lupa.”

Claudius menganggukkan kepalanya, jika Nenek Chen sudah lupa, dia juga tidak perlu membuatnya mengingat kembali.

Josephine tiba-tiba tersenyum, “Tapi......Claudius, aku masih belum mengucapkan selamat kepadamu, selamat telah merebut kembali kantornya.”

“Mengucapkan selamat kepadaku? Bukankah itu juga mengucapkan kepada dirimu sendiri? Nyonya Muda Chen.” Kata Claudius sambil tersenyum dan mencubit hidung Josephine.

Josephine menganggukkan kepalanya, “Iya, juga selamat kepada diriku sendiri, akhirnya aku kembali menjadi istri orang paling kaya di kota C.”

“Kalau begitu.......aku mau bertanya, apakah nyonya orang paling kaya harus mengekspresikan sesuatu dulu?” Claudius menunjuk kearah pipinya, dia meminta ciuman.

Josephine melirik semua orang, dia berkata, “Apakah kamu tahu malu atau tidak? Nanti malam saja pengekspresiannya.”

“Ini kamu yang bilang, nanti jangan pura-pura mati.”

“Iya.” Josephine menganggukkan kepalanya dan mendesak, “Cepat pulang dan mandi, lalu cepat istirahat.”

“Claudius menganggukkan kepalanya, setelah mandi dia bergegas kembali ke kamarnya.

--------

Marco membawa makanan kerumah sakit, Belinda sedang kebosanan dirumah sakit.

Melihat Marco masuk, dia langsung berkata, “Kamu cepat bilang dengan dokter, jika masih tidak keluar dari rumah sakit, aku akan gila.”

“Kata dokter tubuhmu masih sangat lemah, lebih baiknya berawat beberapa hari lagi di rumah sakit.” Kata Marco.

“Aku sudah dirawat 3 hari.” Belinda sedikit kehabisan kata-kata, “Kamu lihat saja aku, bisa makan, minum, dan jalan, sudah tidak perlu dirawat dirumah sakit lagi.”

Marco mengetahui bahwa dia memang sangat kebosanan, lalu menganggukkan kepalanya, “Baik, setelah kamu makan malam, kita akan keluar dari rumah sakit.”

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu