Istri ke-7 - Bab 185 Semoga Kamu Bisa Menjaganya dengan Baik (1)

Seketika dia terdiam di tempat, mengapa Claudius bisa mengejarnya sampai kesini? Apakah Susi telah membohonginya?

Belum sempat dia berpikir, dia pun ingin berbalik badan dan bersembunyi di dalam lobby, tapi lengannya pun ditarik oleh Vincent Lee dan dia sama sekali tidak bisa melarikan diri.

Claudius pun turun dari mobil dengan cepat. Dia melihat mereka berdua dan melihat tangan Vincent Lee yang menggenggam tangan Josephine, lalu melihat wajah Josephine. Keadaan ini tidak pernah terpikirkan olehnya, dia pun menjadi emosi.

Beberapa saat kemudian, dia pun berkata: "Semua orang mengatakan bahwa apa yang terjadi di apartemen semalam hanyalah mimpi, apakah kamu juga ingin mengatakan begitu?"

Josephine kaget, nenek bilang kalau dia akan membuat Claudius melupakan kejadian semalam, apakah benar?

"Cepat jawab!" Claudius berteriak.

Josephine ternganga, dan sengaja bertanya: "Apanya semua yang terjadi di apartemen? Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan."

Claudius menarik nafas, lalu semakin emosi: "Maksudmu, ini hanya mimpi?"

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan." Josephine berkata.

"Lalu apa rencanamu sekarang? Bercerai denganku. Lalu pergi ke Inggris dengan Vincent Lee?" Claudius menatap Vincent Lee.

Sebelumnya dia sudah menggunakan GPS hp dan melacak dia berada di lobby, dia juga sudah menebak dia akan pergi bersama Vincent Lee, dan ternyata memang benar, mereka berdua bersama!

Josephine menggigit bibirnya, lalu berteriak: "Claudius, kamu sudah memergoki aku dan Vincennt Lee, kamu juga sudah tahu kalau kita akan keluar negeri, kenapa tidak melepaskan kami saja?"

"Sudah mencuri barang perusahaan masih mau lari? Tidak bisa!" Claudius marah: "Josephine. Aku ingatkan kamu, walaupun aku setuju bercerai denganmu, tapi aku tidak akan menyerahkan kamu kepada pria ini, tapi ke dalam penjara. Hukuman dari mencuri rahasia perusahaan, aku rasa kamu juga sudah tahu."

"Kamu...!" Josephine terdiam.

Kalau memang dia harus dihukum, dia pasti akan dipenjara, tapi dia tidak takut, dan juga tidak membencinya.

"Josephine kamu jangan takut, kamu tidak akan diapa-apain kalau memang kamu tidak melakukannya." Vincent Lee berbisik di telinga Josephine.

Mereka berdua yang bermesraan semakin memancing perasaan Claudius, dia menggertakkan giginya, menahan emosinya dan tersenyum dingin: "Kenapa? takut? pulang denganku kalau kamu takut."

Josephine menggigit bibirnya, bibirnya pun terasa sakit. Mengingat ketegasan nenek, mengingat penyakit anehnya, dia berusaha untuk tidak terpengaruh oleh perkataanya, sengaja berkata: "Claudius, kamu lapor saja, dan lihat saja aku bisa dihukum berapa lama. Jujur saja, sejak kamu mengurungku di dalam villa aku sudah sangat membencimu, aku menurutimu karena aku ingin bisa terlepas dari ikatanmu. Kamu juga tidak pikir, ada berapa wanita di dunia ini yang mau menemani orang penyakitan sepertimu, dan kenapa aku harus melepaskan tuan muda Lee yang tampan dan kaya demi kamu? Kamu pikir dengan pernikahan kamu bisa mengikatku seumur hidup?!"

"Vincent, ayo kita pergi!" Josephine menarik tangan Vincent Lee, berjalan melewati Claudius yang gemetaran.

Saat berjalan melewatinya, Josephine bisa merasakan tubuhnya yang sudah tidak bisa berdiri seimbang, tapi dia tidak berhenti, memejamkan matanya, dan mempercepat langkah kakinya.

Lalu, saat dia berjalan cukup jauh, tiba-tiba terdengar suara "Bam" dari belakang.

Detak Jantungnya pun sempat berhenti saat itu, Josephine membalikkan badannya lalu melihat Claudius sudah tergeletak di lantai. Dia terdiam, lalu berteriak: "Claudius..."

Di sekitar pun sudah mulai banyak orang mengerumuni dan melihat keadaan itu, Josephine terdiam di tempat, setelah beberapa saat dia baru tersadar dan tiba-tiba langsung menerjang kesana: "Jangan sentuh dia! Awas kalian semua...!"

Dia langsung berlutut, memeluk Claudius, lalu mengelus wajah Claudius yang pucat dan mengecek keadaannya: "Claudius, ada apa? Cepat bangun, jangan takutin aku..."

Lalu dia pun berteriak ke Vincent Lee: "Cepat panggil ambulans! Cepat...!"

Gayanya yang cemas dan menangis memeluk Claudius itu membuat Vincent Lee emosi. Tapi saat ini apakah mungkin dia tidak membantu menelepon ambulans? Apakah mungkin?

Untunglah ada orang yang sudah membantunya menelepon, ambulans pun datang.

Claudius di masukkan ke dalam ambulans, Josephine pun mengusap air matanya dan mengikuti dengan cepat.

Setelah tim medis pun melakukan pertolongan darurat kepada Claudius, salah satu dari mereka pun bertanya: "Nona, kamu keluarga pasien ini?"

"Aku istrinya." Josephine mengangkat kepalanya, menatap anggota tim medis itu dan bertanya: "Bagaimana keadaannya?"

"Saat ini masih belum diketahui, kami akan mendapat jawabannya setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit." Anggota tim medis itu menjawab.

Josephine mengangguk, dia pun menggenggam tangan Claudius dengan erat, melihat matanya yang terpejam, dia pun mengalirkan air matanya lagi, dan terbata-bata: "Suamiku, maaf, aku tidak sengaja menyakitimu, kamu harus sembuh, maafkan aku..."

Dia menangis sepanjang perjalanan, salah satu tim medis pun menenangkannya: "Nona, kamu jangan sedih, suamimu hanya pingsan sesaat, dia akan sadar sebentar lagi."

"Kalian tidak mengerti..." Dia menggeleng.

Keadaan penyakit Claudius dia tahu jelas, sekali pingsan mungkin tidak akan tersadar selamanya, setiap kali akan mengancam nyawanya.

Tiba-tiba dia mulai menyesal, menyesal mengapa dirinya harus menggunakan cara ini untuk memancingnya, jelas-jelas dia tahu dia paling peduli dengan hubungannya dengan Vincent Lee, dia malah menggunakan Vincent Lee untuk memancingnya!

Claudius masuk kembali ke UGD, nenek pun marah sekali, dan berteriak: "Bunuh dia! Buang saja dia!"

"Nenek, jangan marah." Kakak He menenangkan, dan melihat Josephine yang menangis, lalu berteriak: "Masih berdiri disini?"

Josephine berjalan mundur, tapi tetap tidak pergi.

Nenek tetap meneriakinya: "Josephine! Kamu sengaja bukan? Tidak bisa mendapatkan Claudius makanya kamu ingin membunuhnya? Kenapa kamu begitu keji...?"

"Tidak, kamu tidak, aku tidak ingin menyakiti..." Josephine menggeleng, dia tahu apa yang dikatakannya tetap tidak berguna, tapi dia tetap ingin menjelaskan.

Bagaimana mungkin dia ingin menyakiti Claudius? Walaupun dia sudah berubah, dan mencintai wanita lain dia juga tidak ingin dia mati!

'Aku peringati kamu, kalau kamu masih bertemu lagi dengan Claudius, aku pasti tidak akan melepaskanmu!" Nenek pun langsung berteriak: "Pergi! Pergi kamu!"

Josephine melihat nenek sudah sangat emosi, dia khawatir akan membuatnya sakit, terpaksa hanya bisa menatap pintu UGD sekali lagi, dan pergi sambil menangis.

*********

Sejak keluar dari rumah sakit, Josephine pun berdiam diri di ruang tamu rumah Susi, tidak makan minum ataupun tidur.

Claudius belum sadar, dia pun sama sekali tidak ada selera makan, sekali matanya terpejam dia pun langsung mengingat keadaan saat Claudius terjatuh pingsan.

Selama dua hari, Susi pun sudah mencoba menasehatinya, memarahinya, tapi dia sama sekali tidak mendengarnya. Akhirnya dia marah: "Josephine! Terus-terusan seperti ini kamu bisa mati tahu tidak? Nanti kalau Claudius sudah sadar, tapi kamu mati, kalian bagaimana?"

"Aku ingatin kamu, kalau kamu terus-terusan begini, aku akan usir kamu keluar, ini rumah mewah yang susah payah aku beli, kalau kamu mau mati, kamu mati di luar, jangan kotori rumah baruku!"

Josephine tetap tidak merespon, mungkin karena dia tahu sifat Susi.

Susi tahu cara ini tidak berguna, lalu dia pun menggunakan cara lain: "Kamu makan tidak? Kalau tidak makan aku putus hubungan denganmu, tidak menerimamu lagi, tidak membantumu membuat visa, tidak membantumu mencari anakmu..."

Josephine akhirnya menggerakkan tubuhnya, mengangkat wajahnya dan menatapnya: "Aku makan."

Dia tahu anak perempuannya adalah sebuah duri di hatinya, Susi menghela nafas, dan memberikan semangkok nasi di hadapannya: "Cepat makan, baru berapa hari saja, kamu sudah kurus begini."

Josephine mencoba menelan nasi itu, tapi dia merasa kesulitan.

Dia menatap Susi dan berkata: "Kamu sudah membantuku..."

"Sudah cari tahu, masih belum sadar." Susi memotongnya, dan pasrah: "Bukankah sudah kubilang, aku sudah menyuruh orang mencari tahu disana, kalau Claudius sadar pasti akan langsung meneleponku."

Selama dua hari ini, Josephine hanya menanyakan keadaan Claudius, selain itu tidak ada hal lain yang dikatakannya, dia yang sekarang, membuat orang yang melihatnya pun merasa sedih dan bingung.

********

Satu hari pun berlalu lagi, Claudius masih belum sadar, akhirnya Josephine berjalan keluar dari ruang tamu.

Susi kaget melihatnya: "Kenapa? Claudius sudah sadar? Aku tidak dapat kabar."

Menurutnya, kalau bukan karena Claudius sadar, Josephine pasti tidak akan berjalan keluar dari ruang tamu.

Josephine menggeleng, dan berkata: "Aku keluar sebentar."

"Kamu sendirian?"

"Ya."

"Aku temani kamu." Susi berdiri dari sofa.

"Tidak usah." Josephine tersenyum: "Tenang saja, aku tidak akan berpikir pendek."

Susi menjulingkan matanya: "Beberapa hari ini saja kamu sudah puasa sampai hampir mati, ini masih belum disebut berpikir pendek?"

Josephine merasa bersalah: "Maaf, akhir-akhir ini aku sudah merepotkanmu, tapi kamu jangan khawatir, tapi sejak hari ini tidak akan terjadi lagi."

"Kenapa ini terdengar seperti kata-kata terakhir, kamu jangan takuti aku."

"Tentu saja bukan." Josephine berkata: "Bukannya sudah kubilang, asalkan kamu mau membantuku mencari anakku, aku akan hidup dengan baik dan menunggunya."

"Baiklah." Susi menghela nafas, lalu menatapnya kembali: "Kamu mau kemana? Kita pun sudah temanan dekat, kamu masih mau merahasiakan apa lagi dariku?"

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu