Istri ke-7 - Bab 238 Josephine Hilang (3)

Claudius Chen merasakan tubuhnya, dia berkata dengan ekpresi wajah yang serius: "Gawat! Aku tidak bisa duduk, apakah aku sudah sampai ke tahap tidak dapat bergerak dengan bebas?"

Wajah Josephine Bai langsung menjadi pucat, lalu melihatnya dengan terkejut: "Kamu benar-benar tidak bisa bangun lagi?"

"Iya." Claudius Chen mengucek kedua matanya: "Bagaimana? Aku menjadi cacat dalam satu malam, kamu bawakan kursi roda untukku."

Wajah Josephine Bai semakin pucat, dan semakin panik, air matanya di bawah matanya yang dengan tidak mudah mengering perlahan-lahan mulai basah lagi.

Melihat Josephine sangat ketakutan karena dibuat takut olehnya, Claudius Chen akhirnya tidak tega mengerjainya lagi, dia turun dari ranjang, lalu dengan cepat menggendongnya dengan sangat tinggi lalu melingkarkan kedua kaki Josephine di pinggangnya.

Josephine di buat kaget olehnya hingga menjerit, saat dia menunduk dan melihat Claudius berdiri dengan tegak di atas lantai, dia baru menyadari bahwa dirinya telah di bohongi.

Dia menggunakan kedua tangannya memukuli pundak Claudius sambil berkata dengan marah: "Menyebalkan! Aku pikir itu sungguhan, aku pikir kamu benar-benar lumpuh...."

Claudius Chen menopang tubuhnya dengan kokoh, lalu mencium dagunya, lalu berkata sambil tersenyum: "Jika aku lumpuh, apakah kamu akan meninggalkanku?"

"Tentu saja, aku tidak mau menikah dengan suami penyakitan yang hanya bisa dilihat tapi tidak bisa digunakan ."

"Kalau begitu kenapa kamu menikah dengan Marco Qiao?"

"Karena dia lebih...."

"Aku tidak percaya ada sesuatu pada dirinya yang lebih baik dari pada aku." Claudius Chen memotong perkataannya, tidak memberikannya kesempatan untuk menyelesaikan perkataannya.

Josephine memeluk lehernya sambil tersenyum, lalu dia berkata: "Aku rasa egomu terlalu besar, setiap saat kamu selalu tidak mau mengakui kekalahan. "

Claudius Chen sama sekali tidak setuju: "Jika aku tidak baik, kenapa kamu mau kembali untuk menjaga aku yang penyakitan ini? "

"Tidak tahu malu....."

"Aku akan terus tidak tahu malu..." setelah mengatakannya Claudius Chen mencium bibirnya, lalu memutar badannya dan menimpa Josephine dia atas ranjang.

Josephine Bai memberontak sambil memukuli pundak Claudius Chen: "Claudius...jangan seperti ini, tubuhmu masih lemah, dan juga..... kamu masih belum sarapan...."

"Tapi saat ini aku hanya ingin memakanmu." Claudius mencium cuping telinganya, dan berkata dengan wajah yang terlihat mencurigakan.

"Tidak boleh, apakah kamu mau penyakitmu kambuh lagi, dan menakutiku sekali lagi, dan membuatku menunggumu lagi?" Josephine Bai takut setelah digoda olehnya dirinya akan kehilangan akal seperti dulu, bagaimana pun Claudius baru bangun, tubuhnya juga masih sangat lemah, Josephine tidak dapat menggila bersamanya!

Tapi perkataannya sangat berguna, Claudius Chen melepaskannya, dan menariknya dari tempat tidur: "Baiklah, kali ini aku melepaskanmu."

"Yang benar kamu melepaskan dirimu sendiri." Josephine Bai menarik bajunya yang dibuat berantakan oleh Claudius sambil menatapnya.

Claudius Chen melihatnya sambil tersenyum, tidak berdebat lagi dengannya.

"Cepat pergi mandi dan ganti baju, aku akan kebawah untuk menyiapkan sarapan untukmu." Josephine Bai mendorongnya kedalam kamar mandi, lalu berbalik dan turun kebawah.

Di bawah, Nenek Tua Chen sedang mondar mandir dengan gelisah, Josephine Bai tiba-tiba sedikit merasa bersalah karena tidak memberitahunya lebih awal bahwa Claudius Chen sudah bangun, tidak menunggu nenek bertanya kepadanya dia langsung berkata: "Nenek, Tuan Muda sudah bangun."

"Claudius sudah bangun?" Nenek Tua Chen bertanya dengan senang.

Josephine Bai menganggukkan kepala: "Benar, dia sudah bangun."

"Apakah dia baik baik saja?"

"Cukup baik." Josephine Bai menenangkannya.

Nenek Tua Chen masih sedikit tidak tenang, sampai saat dia melihat Claudius Chen berjalan kebawah, akhirnya dia dapat merasa tenang.

-----

Sesuai janji Josephine Bai pergi ke Restoran Star milik Marco Qiao, Marco Qiao sudah memesan satu meja penuh dengan makanan kesukaannya.

Dia melihat makanan di atas meja, lalu melihat Marco Qiao dan bertanya: "Hari ini hari apa?"

"Bukan hari apa-apa, aku hanya ingin melihat keadaanmu." Marco Qiao melihatnya: "Beberapa hari tidak bertemu sepertinya kamu banyak kurusan, aku tahu kamu pasti tidak nafsu makan, tapi setidaknya makanlah sedikit."

"Terima kasih." Josephine Bai menganggukkan kepala: "Pas sekali ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu."

"Kamu ingin mengatakan hal apa?"

"Masalah Jesslyn, aku berencana dalam beberapa hari ini akan pergi menjemputnya pulang." Josephine Bai melihatnya, lalu berkata dengan ragu-ragu: "Marco, aku tahu kamu pasti merasa sedih, tapi..... bagaimana pun Jesslyn adalah putri kandung Claudius Chen, jadi....."

"Jadi kamu ingin membawa Jesslyn pulang ke keluarga Chen, benarkan?" Marco Qiao memotong perkataannya.

"Benar." Josephine Bai menganggukkan kepala: "Aku bisa melihat Claudius Chen sangat menginginkan anak ini, aku juga bisa melihat dia sangat menyukai Jesslyn, aku tidak tahu apakah dia bisa melewati cobaan ini atau tidak, jika tidak bisa...." mata Josephine memerah, lalu dia berkata:"Aku berharap di saat-saat terakhirnya ada Jesslyn yang menemaninya, aku berharap dapat mengabulkan keinginannya untuk memiliki anak, aku berharap dia tahu keluarga Chen memiliki penerus, aku.... aku tidak ingin dia pergi meninggalkan dunia ini dengan membawa penyesalan."

Air mata mengalir semakin deras.

Marco Qiao melihat kekhawatiran di wajahnya, dia tersenyum pahit lalu berkata: "Jika di dalam kehidupan ini ada seorang wanita yang menangis dengan sangat sedih dikarenakan aku, aku pasti akan sama seperti Claudius Chen mati pun aku tidak akan melepaskannya."

Marco mengambil tisu dari atas meja dan menyerahkannya kepada Josephine, Josephine menerimanya dan menghapus air matanya lalu berkata dengan menyesal: "Maaf..... aku bukan sengaja kehilangan kendali di hadapanmu."

"Tidak apa-apa, aku hanya asal bicara."

Josephine Bai menenangkan suasana hatinya, lalu bertanya kepadanya: "Marco, apakah kamu bisa mengembalikan Jesslyn kepada Claudius Chen?"

Marco Qiao melihatnya, lalu tertawa:"Jika aku mengatakan tidak bisa apakah kamu akan menyerah? Pasti tidak akan kan?"

Jesslyn adalah putri kandung Claudius Chen dan Josephine Bai, sekarang bahkan Josephine Bai sudah kembali ke keluarga Chen, hak apa yang dia miliki untuk memaksa Jesslyn untuk tinggal dengannya? Dia tahu Josephine Bai mencarinya membahas masalah ini dan bertanya mengenai keputusannya hanya dikarenakan Josephine menghormatinya, dan mengenai Jesslyn dia pasti akan bawanya kembali ke keluarga Chen.

Biarpun dia memaksa agar Jesslyn tetap tinggal, akhirnya saat masalah ini dibawa ke pengadilan dia juga tidak memiliki kesempatan menang sama sekali, malah akan membuat dirinya bermusuhan dengan Josephine Bai.

Josephine Bai diam dan menundukkan kepala.

Marco Qiao kembali berkata: "Kapan kamu pergi, apakah kamu pergi sendiri?"

Josephine Bai menganggukkan kepala: "Jika tidak masih bisa bagaimana lagi?"

"Inggris cukup jauh, pulang pergi dan tinggal sebentar paling tidak perlu empat hari, kamu yakin kamu bisa meninggalkan Claudius Chen?"

Melihatnya diam, Marco Qiao berkata: "Bagaimana kalau aku yang pergi membantumu membawanya pulang."

"Kamu?" Josephine Bai melihatnya dengan kaget.

"Ada apa? Kamu khawatir?" Marco Qiao tertawa: "Kamu tidak perlu khawatir, dikarenakan aku sudah setuju untuk mengembalikan Jesslyn kepadamu, aku tidak akan mempermainkanmu."

"Bukan, aku tidak bermaksud seperti ini." Josephine Bai segera menggelengkan kepala: "Aku hanya merasa kedua kakimu tidak leluasa, aku tidak boleh merepotkanmu."

Josephine diam beberapa saat lalu kembali berkata: "Marco, aku sudah sangat bersalah kepadamu, sangat merepotkanmu, aku tidak boleh terus merepotkanmu, jadi lebih baik aku pergi sendiri."

Marco Qiao menggelengkan kepala:" Aku sama sekali tidak merasa direpotkan.

"Tapi aku merasa." Josephine Bai berkata dengan merasa bersalah.

-----

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu