Istri ke-7 - Bab 213 Aku Rela Bercerai (1)

Setelah pergi dari kolam, Claudius langsung datang melihat Jesslyn, dia mendekatkan dirinya dan menggendongnya, nenek tiba-tiba berkata: "Claudius, kamu mau menggendongnya kemana?"

"Pergi dari sini, sejauh-jauhnya." Kata Claudius.

"Tunggu dulu." Nenek berkata: "Claudius, kesini kamu, aku ingin ngobrol denganmu."

"Apa? Nenek ingin memakai alasan kalau Juju adalah kekasih yang ditakdirkan dan membujukku untuk memaafkannya?"

"Ssttt..." Nenek pun menyuruhnya diam: "Jangan ganggu tidur anak ini, datanglah ke kamarku."

Setelah itu, nenek menoleh ke kakak He dan menyuruhnya menjaganya dengan baik.

Claudius mengikuti nenek ke kamarnya, setelah menutup pintu, dia duduk di atas sofa dan menatapnya: "Claudius, kamu benar, aku ingin kamu membiarkan Juju tetap disini."

"Aku sudah tahu kamu akan begitu, kalau kamu tidak seperti ini, Juju pun tidak akan berani melakukan hal sekejam itu." Claudius berkata serius: "Kali ini aku tidak akan membiarkannya, Juju harus menanggung akibat dari perbuatannya, kalau tidak ini sangat tidak adil bagi nona Yi dan anaknya."

Claudius tiba-tiba mengingat sesuatu dan menatapnya: "Nenek pasti sudah tahu kalau ini perbuatan Juju bukan? Kenapa polisi masih belum datang? Ini ulahmu?"

"Benar, aku."

"Nenek!" Claudius marah.

"Aku sudah bilang, Juju sekarang tidak boleh mati, dan tidak boleh dipenjara, dia harus berada di rumah ini." Ekspresi nenek serius.

Dia juga tidak menyangka kejadian hari ini adalah perbuatan Juju, sampai Jesslyn tenggelam dia baru sadar, dia tahu Claudius membenci Juju, dan agar Juju tidak dibawa polisi, dia pun menutup semua kenyataan perbuatan jahatnya ini.

"Juju sudah kehilangan akal sehat, dia tidak hanya ingin membunuh nona Yi, dia juga ingin membunuh Jesslyn, anak kecil saja dia mau! Nenek, kamu malah membiarkan orang sekejam ini?" Claudius merasa heran dan menggeleng: "Kamu bisa menahannya, aku tidak..."

"Tidak bisa menahan juga harus ditahan!" Nenek memarahinya: "Kalau kamu mau menentangku, sejak hari ini juga kamu jangan keluar selangkahpun dari rumah ini, jangan berhubungan dengan siapapun, hingga tiga bulan kemudian!"

Tiga bulan lagi, Claudius tahu maksud nenek, tiga bulan lagi adalah peringatan tiga tahun pernikahannya dengan Juju, juga hari yang dinanti-natikan nenek.

Hanya saja dia tidak pernah mengingat hari itu.

Nenek pun menenangkan dirinya, menarik nafas dan berkata: "Claudius, kamu pikir aku suka dengan Juju? Kamu pikir aku ingin membelanya? Kamu pikir aku tidak tahu dia berhati jahat, tapi apakah ada cara lain? Siapa suruh dia itu kekasih takdirmu, siapa suruh dia bisa menolongmu? Aku tahu kamu membencinya, kamu ingin mencekiknya dan memasukkannya ke dalam penjara. Tapi apakah kamu pernah berpikir, kalau dia mati, bagaimana dengan kamu?"

"Aku bilang aku tidak percaya dengan hal seperti ini!"

"Kamu tidak percaya? Tapi aku percaya!" Nenek memukul-mukul dadanya: "Kamu biarkan dia hidup lagi tiga bulan? Setelah tiga bulan, walaupun kamu ingin dia hidup aku juga tidak akan membiarkannya. Nanti setelah kuserahkan jantungnya kepada nyonya Jing, terserah kamu ingin mengapakannya, apakah menghancurkan mayatnya, dibuang ke gunung untuk dimakan binatang liar, asalkan kamu bisa melampiaskan amarahmu, nenek tidak akan ikut campur lagi oke?"

Claudius melihat nenek, di dalam hatinya dia merasa: "Nenek sudah gila karena terlalu percaya dengan takhyul ini..."

Saat ini, Juju yang mendengarnya dari luar pun sudah memucat dan kakinya gemetaran...

Dia bersandar di dinding dan bernafas terengah-engah, dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang tadi baru terdengar olehnya.

Mendengar nenek yang berkata kalau dia menutup bukti kesalahannya dia masih merasa senang, karena inilah yang diinginkannya, dia tahu apapun yang dilakukannya nenek tetap akan melindunginya.

Dia mengira nenek melindunginya karena dia adalah kekasih takdir Claudius, dia mengira menjadi kekasih takdir Claudius bisa menjadi istrinya selamanya, tapi siapa sangka...

Nyonya Jing siapa, dia sama sekali tidak kenal dan tidak pernah mendengarnya. Dia juga tidak pernah menyangka nenek ingin memberikan jantungnya kepada nyonya Jing, ada apa ini sebenarnya?

Tiga bulan lagi? Tiga bulan lagi dia akan mati?

Melihat Claudius yang tidak merespon lagi nenek berkata: "Bagaimanapun juga aku sudah memutuskannya, kamu kembali ke kamar, mulai besok kamu jangan keluar dan berhubungan dengan luar."

"Nenek, kamu tidak boleh begitu."

"Demi kesehatanmu, aku harus begitu." Nenek tiba-tiba mengeluarkan sebuah cambuk dan memberikan kepadanya: "Aku tahu kamu emosi, pukullah dia dengan ini, tapi tolong sisakan nyawanya."

"Tiga bulan lagi, aku akan membuatnya membayar semuanya, dan mengembalikan keadilan untuk nona Yi dan anaknya." Kata nenek.

Claudius memegang erat cambuk itu, dan berjalan keluar.

Claudius melangkahkan kaki dan menuju ke lantai dua, tapi Juju sudah menunggu di depan kamar mereka.

Claudius menatapnya yang sudah pucat, menggertakkan giginya: "Ini alasanmu berani membunuh orang lain? Mengira nenek akan melindungimu dan aku tidak bisa berbuat apa-apa."

Dibandingkan dengan sikapnya tadi yang tidak mengaku, sikap Juju sudah berubah 360 derajat. Dia menatap Claudius: "Benar, aku sudah tahu dia adalah Josephine, makanya aku harus menghabisnya. Tapi kenapa aku melakukan ini? Bukankah karena mencintaimu? Bukankah karena kamu selalu diam-diam berhubungan dengannya? Claudius, aku ingin membunuhnya, dia tidak boleh hidup, kalau kamu bisa, kamu serahkan aku ke polisi!"

"Katakan sekali lagi!" Claudius emosi.

“Aku bilang aku ingin bunuh dia, aku tidak akan membiarkannya hidup, kalau hari ini dia tidak mati anggap saja nasibnya baik, tapi lain kali tidak akan sebaik ini..."

"Diam!" Claudius sudah hampir gila dibuatnya, dia pun memukulkan cambuk itu ke tubuh Juju.

Cambuk itu adalah peninggalan kakek Claudius yang hobi menunggang kuda, kulit cambuk itu sangat bagus, Juju pun menjerit kencang dan terbaring di lantai.

"Kamu menyerahlah, Josephine tidak akan mati. Dia pasti tidak akan mati...!" Tapi mengingat sekarang Josephine masih belum terlepas dari bahaya dan Jesslyn yang hampir mati ditenggelamkannya, pukulan cambuk Claudius pun semakin kencang, dia sama sekali tidak mempedulikan Juju yang memohon ampun di lantai.

Juju hanya ingin memancingnya, memancingnya hingga dia menyerahkannya ke polisi.

Kalau tiga bulan lagi nenek akan membunuhnya dan mengambil jantungnya, dia lebih rela dipenjara dan bercerai dengan Claudius, dia sudah tidak menginginkan kekuasaan dan posisi ini, apapun sudah tidak diinginkannya lagi!

Sebenarnya dia ingin bilang kalau dia bukan Juju, tapi dia tidak berani, dia takut setelah itu Claudius akan mencekiknya hingga mati, dan nenek hanya melihatnya saja.

Menyamar sebagai kekasih takdir, setidaknya dia masih bisa melindungi nyawanya, dan mencari kesempatan untuk melarikan diri dari rumah ini bukan?

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu