Istri ke-7 - Bab 203 Aku Ingin Membunuhnya! (3)

Saat ini, apapun yang dilihatnya terasa sangat dekat, perasaan hatinya pun sangat senang.

Dia tidak pernah menyangka masih bisa bertemu dengannya, dan dalam jarak yang begitu dekat.

Dia pun mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan kanannya, Josephine pun langsung menarik tangannya dan melototinya: "Apa yang ingin kamu lakukan? Kamu sudah janji tidak akan menyentuhku."

Claudius pun tersenyum pasrah: "Jangan panik, aku tidak akan seperti itu."

Dia pun menarik tangannya kembali dan memegang telapak tangannya.

Walaupun musim panas, telapak tangannya tetap sedikit dingin, ini sama persis dengannya dua tahun yang lalu. Sejak dulu dia tahu kalau dia adalah wanita yang bertubuh dingin. Saat musim panas kaki dan tangannya bisa dingin, saat musim dingin malah lebih dingin lagi.

Dia pun menarik nafasnya, dan mengambil cincin itu, memakaikannya ke jari manisnya.

Jari manisnya sangat indah, cincin ini pas di jarinya. Tiba-tiba dia mengingat jarinya yang memakai cincin peninggalan keluarga Chen itu, cincin itu juga sangat pas di jarinya, hanya saja cincin yang ini sangat mudah terlepas, sedangkan cincinnya tidak.

Mungkin ini yang namanya jodoh? Pikirnya.

Josephine baru sadar ternyata dia hanya ingin memakaikan jari itu untuknya, dia pun merasa lega. Melihat pandangannya yang serius dan lembut, seperti dia yang telah membelikan cincin ini untuknya.

"Makasih." Dia menggerakkan telapak tangannya, Claudius seperti tidak berencana untuk melepaskan tangannya.

"Saat itu pasti sakit sekali?" Dia bertanya.

Josephine sedikit kaget, dia sedang melihat bekas luka di punggung tanganya, lalu dia pun menjawab: "Tidak apa-apa, sudah berlalu, aku juga sudah tidak begitu ingat."

"Ingatan yang begitu berkesan mana mungkin kamu lupakan?" Claudius tertawa dan melepaskannya.

Josephine menarik tangannya dan mengomel: "Tuan muda cepatlah berangkat, tidak baik kalau ada yang melihat kita."

Claudius mengangguk dan menjalankan mobilnya.

Setelah mobil itu berjalan beberapa saat, Josephine melihat jalan ini semakin sepi, dia pun menoleh dan bertanya: "Tuan muda Chen, kamu mau bawa aku kemana? Ini dimana?"

"Ini jalan menuju rumah keluarga Chen." Claudius menjawab.

"Rumah keluarga Chen?" Josephine bingung: "Tapi untuk apa? Aku..."

"Tenanglah, aku bukan membawamu bertamu kesana, hanya jalan-jalan ke sekitar."

Tidak ke rumah keluarga Chen? Untunglah! Tapi...

"Kenapa harus jalan-jalan ke sekitar sini?" Josephine bertanya.

Claudius pun menginjak rem dan berhenti di samping jalan, Josephine kaget, dia menoleh dan melihat mobil berhenti di samping laut.

Dia menoleh ke Claudius, baru saja dia ingin bertanya, tapi ekspresi Claudius menjadi sedih seperti ada sesuatu yang telah terjadi, dia pun hanya bisa diam dan melihatnya.

Dia pikir dia membawanya kesini untuk melihat laut, tapi dia malah berkata: "Mantan istriku kecelakaan disini, menabrak gunung dan jatuh ke bawah tebing, dan akhirnya jatuh ke dalam laut."

Kedengarannya sangat mengerikan... tubuh Josephine pun gemetaran, tapi dia merasa kasihan.

"Jalan ini adalah jalan yang setiap harinya kita lalui bersama saat berangkat kerja, setiap hari pasti akan dilalui dua kali, tapi dia malah kecelakaan disini." Claudius memandangnya: "Kamu benar-benar tidak merasa tidak kenal dengan tempat ini?"

Josephine kaget melihat belokan di depan matanya, lalu melihat ekspresi Claudius yang sedih, dan dia menggelengkan kepalanya.

Dia tidak merasa dia tahu dengan jalan ini, sedikitpun tidak!

Claudius pun mengeluarkan laptop, lalu memutar video itu dan menunjukan kepadanya.

Video itu adalah video saat Josephine kecelakaan, Josephine pun melihat mobil itu melaju semakin kencang, lalu menabrak ke gunung dan terjatuh ke bawah tebing. Keadaan itu sangat mengerikan sehingga dia pun berteriak dan melempar laptop itu.

Sangat mengerikan dan sangat berbahaya, dia ketakutan hingga wajahnya pucat, kepalanya seperti sedang dipukul oleh sebuah kayu besar, sakitnya luar biasa.

Dia pun memegang kepalanya dan berteriak, tubuhnya gemetaran.

"Josephine..." Claudius pun panik dan menariknya ke dalam pelukannya, lalu menepuk pundaknya dan berkata: "Maafkan aku, aku tidak sengaja membuatmu menderita, aku hanya berharap kamu bisa cepat mengingat segalanya... maaf..."

"Tidak...!" Josephine mendorongnya dan berteriak: "Aku bukan Josephine, aku sudah bilang aku bukan...!"

Sambil berteriak dia pun membuka pintu dan turun dari mobil.

"Josephine...!" Claudius pun panik dan ikut keluar, dan mengejarnya, lalu menariknya kembali ke dalam pelukannya: "Josephine kamu tenanglah, dengarkan aku..."

"Aku tidak mau! Sudah kubilang aku bukan Josephine, aku bukan!" Josephine menutup telinganya, lalu kepalanya pun sakit sekali, di dalam kepalanya terus terputar keadaan kecelakaan yang ada di video tadi.

Claudius pun pasrah: "Baik, aku tahu kamu bukan Josephine, nona Yi, kita tenang dulu ya? Tenanglah..."

Dia tetap memeluknya dan sedih melihat wajahnya yang pucat.

Sebelum membawanya kesini, dia sudah ragu beberapa kali, dia takut dia akan panik seperti sekarang, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, kalau tidak cepat-cepat memulihkan ingatannya, dia pasti akan pergi keluar negeri bersama Marco Qiao.

Saat ini Josephine sudah tidak bertenaga, dia bersandar di dalam pelukannya, dan merasa kepalanya seperti akan pecah.

"Nona Yi, kamu baik-baik saja?" Claudius menatapnya.

Josephine pun mengangguk: "Aku baik-baik saja..."

"Ayo, aku papah kamu ke dalam mobil." Claudius membawanya kembali ke mobil, lalu memberinya sebotol air, Josephine pun meminumnya dan merasa baikan.

Dia pun menegakkan badannya dan menatapnya marah: "Claudius, sekarang kamu sudah puas?"

Melihatnya marah, Claudius pun meminta maaf: "Maaf, aku..."

"Aku sudah bilang aku bukan Josephine." Josephine memotong perkataannya, dia tidak berani melihat keluar jendela: "Sekarang aku katakan, aku tidak punya kesan apa-apa tentang ini, tempat ini maupun kecelakaan itu."

"Kalau tidak ada kesan, kenapa responmu begini?" Claudius tersenyum pahit.

Dia ingin sekali memohonnya untuk jangan menghindar lagi, dan tidak mengakui masa lalunya, tapi dia tidak berani mengatakannya, dia takut akan membuatnya marah lagi.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu