Istri ke-7 - Bab 108 Apakah Seharusnya Dijelaskan Dulu (2)

Hanya ingin menemukan pasangan sejatinya? Hanya untuk kepentingan kesehatan badannya, dia menikahi begitu banyak istri bukankah memang karena alasan ini?

Claudius menatapinya, “Ini adalah pilihanmu, jika bukan karena kamu bersikeras untuk melahirkan anak ini, aku tidak akan dipaksa oleh nenek untuk menyetujui syarat ini.”

“Kalaupun aku mengugurkan anak ini, apakah nenek akan putus asa untuk melanjutkan rencananya untuk menikahkan istri baru untukmu? Dan apakah kamu akan melawan nenek demi aku?”

Josephine menghapus air matanya, “Bagi keluarga Chen, aku adalah sebuah alat, sebuah alat untuk menyembuhkanmu, alat untuk melahirkan untukmu. Kalian bahkan tidak pernah mempertimbangkan perasaanku, jika ingin anak maka dipertahankan, jika tidak menginginkannya maka digugurkan, kalian......”

Josephine terhenti, dan melanjutkan, “Aku tahu kamu pasti akan bilang, aku memang dibeli oleh keluarga Chen, bahkan......aku sendiri yang terus mendekatimu, aku tidak berhak untuk mengungkapkan apapun, selain dari menahan semua ketidakadilan, aku tidak berhak untuk......”

“Sudah cukup!” Claudius memotong perkataannya karena marah, dia tidak tahu bagaimana menjelaskan hal ini kepadanya, sepertinya juga tidak bisa dijelaskan dengan jelas.

Memang benar perkataannya, kalaupun dia mengugurkan anaknya, apakah nenek akan berhenti mencarikan istri baru untuknya? Apakah dia bisa melawan neneknya yang sudah tua tapi masih saja terus sibuk mengurus dia?

Karena ketidakberdayaan, dia hanya bisa mengeluarkan sifat tidak mau tahunya, dan merangkul Josephine, “Aku tidak ingin terlalu lama berada ditempat lelaki lain, sebaiknya kamu pulang bersamaku sekarang.”

Josephine mengerti bahwa dirinya tidak bisa kabur, dan ini juga bukan waktunya untuk kabur, maka dia juga hanya bisa pulang bersama dengannya.

Ketika melewati lantai satu, Vincent melirik luka Claudius, lalu menatapi Josephine, dan bertanya kepadanya, “Kakak ipar akan pulang begitu saja?”

Josephine melihatnya, hatinya sangatlah kacau.

Dia mengerti apa maksud Vincent, dia berharap dirinya tinggal disini, namun......bagaimana mungkin?

Sebenarnya, disaat ini, jika memang mengharuskan dirinya untuk memilih, dia rela mengikuti Vincent, setidaknya dia tidak mencelakai nenek Josephine, selain mengkianatinya, dia tidak melukainya apa-apa.

Namun dia tidak mempunyai pilihan lain, orang yang dia nikahi adalah Claudius, kandungannya juga merupakan darah daging Claudius.

Mendengar perkataan Vincent, Claudius tersindir, dia menatapi Vincent dan berkata, “Jika tidak? Tinggal disini bersamamu?”

“Tidak, maksudku baju kakak ipar masih sedang di laundry dan masih belum selesai.” Kata Vincent.

“Baju? Tidak perlu.” Claudius menundukkan kepalanya dan melihat Josephine tidak mengenakan alas kaki, dia lalu memeluknya dan berjalan kearah pintu.

Josephine terkejut dengan gerakan Claudius, dia bergegas memeluk lehernya karena kaget.

Hingga Claudius menaruhnya di dalam mobil dan kembali ke hotel, Josephine tetap dalam kondisi pasif, didalam mobil sunyi, mereka tidak mengobrol sama sekali.

Ketika mobil berhenti didepan hotel, Claudius mematikan mesin mobil dan membuka pintu mobil lalu bersiap-siap turun, dia menyadari bahwa Josephine tidak bergerak sama sekali, lalu dia menatapinya dan berkata, “Turun.”

Josephine lalu mengerakkan badannya dia bahkan terasa susah untuk membuka pintu mobil.

Claudius akhirnya menyadari ada yang tidak beres dengannya, dia memegang tangannya dan menariknya kembali kedalam mobil, dan menatapi muka Josephine yang pucat, “Ada apa denganmu? Sakit?”

Karena kehujanan, Josephine sekarang panas, kepalanya juga terasa berat.

“Aku tidak apa-apa.” Dia mengelak dan ingin turun dari mobil, namun tetap ditarik paksa kembali oleh Claudius.

Claudius mengangkat tangannya dan memegang kening Josephine, dan berkata, “Kamu demam, cepat berobat kedokter.”

“Kamu tidak perlu mengurusinya!” Josephine mengelak, dia menggunakan tangannya yang satu lagi untuk membuka pintu.

Claudius mengunci pintu mobil, dan menatapinya sambil berkata dengan marah, “Nona besar Bai, kamu sebaiknya sarankan dirimu untuk tidak menantang kesabaranku dengan sifatmu.”

Seusai berkata, Claudius kembali menyalakan mobil.

Setelah sampai dirumah sakit, untuk amannya, Claudius membiarkan dokter untuk mengurus Josephine tinggal di rumah sakit saja, untuk membiarkannya merawat anaknya di rumah sakit.

Karena adalah ibu hamil, rumah sakit juga hanya bisa melakukan pengobatan ringan, Josephine membelakangi pintu dan terbaring diatas tempat tidur, meskipun sudah tidak ada air mata dimukanya, tapi tetap saja terlihat sedih sekali.

Membuat dirinya hingga seperti ini benar-benar bukan seperti apa yang diharapkan oleh dirinya sendiri, jika ketahuan oleh Angie, pasti akan diketawakan olehnya karena rumah sakit sudah hampir menjadi rumahnya. Jika ketahuan oleh Nyonya besar Chen, pasti juga akan menyalahkan dirinya tidak menjaga dirinya dengan baik.

Claudius melirik waktu di lengannya, sekarang sudah jam 9 malam, dia yang sudah tidak makan seharian penuh sudah sangatlah lapar, dia tidak tahu apakah Josephine makan atau tidak tadi malam, tapi sepertinya tidak seperti sudah makan.

Claudius menatapi sosok belakang Josephine lalu berkata, “Kamu ingin makan apa? Aku belikan untukmu.”

Josephine menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan intonasi tidak peduli, “Tidak perlu.”

“Apakah kamu sudah makan malam?”

Josephine tidak menjawabnya, dia tidak makan malam.

Melihatnya tidak bersuara, Claudius juga sudah menebak dia pasti belum makan, lalu berkata, “Bagaimana dengan bubur? Atau mungkin mie?”

Setelah sekian lama tidak ada respon, dia berjalan kedepan dengan sedikit tidak sabaran, dia menarik tangannya dan memutarkan badan Josephine dengan paksa, “Kamu dengar ini Nona Bai, aku tidak pernah melayani siapapun seperti ini, sebaiknya kamu tahu diri!”

Josephine tidak ditakuti oleh ancamannya, malah kembali menatapinya dan berkata, “Aku tidak membutuhkan pelayananmu.”

“Kamu......”

“Jika Tuan Muda ingin aku secepatnya keluar rumah sakit dan kembali ke Jakarta, maka secepatlah menghilang dari hadapanku, jika tidak aku hanya akan semakin sakit, semakin susah sembuh.”

Claudius menatapinya, sesaat kemudian lalu berkata, “Tidak tahu diri!” seusai berkata, dia pergi meninggalkan ruangan.

Dia merasa dirinya sendiri pasti sudah gila, barulah akan perhatian terhadap sakitnya, barulah membiarkannya menganggap dirinya cuma-cuma.

Dari kecil hingga sekarang, dia sudah pernah melihat banyak jenis wanita, tapi tidak ada yang pernah berani seperti ini kepadanya.

Setelah Claudius pergi, Josephine kembali memutarkan badannya, menutup matanya dan didalam hatinya terasa sedih.

******

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu