Istri ke-7 - Bab 138 Kemana kamu akan membawaku (2)

Pengurus He yang berada disamping mewalikinya menjawab: "Tuan Muda, hari ini adalah peringatan satu bulan meninggalnya anak itu, Nenek Tua Chen ingin pergi ke vihara untuk mendoakannya."

Tangan Claudius Chen yang sedang memegang pisau dan garpu berhenti, dengan kaget mengangkat kepala dan melihat Nenek Tua Chen.

Nenek Tua Chen melihat matanya, berkata sambil tersenyum kecut: "Aku tahu orang yang sudah mati tidak dapat hidup lagi, berdoa juga tidak ada gunanya, hanya mencoba membuat perasaan tenang, semoga dia dapat hidup dengan baik di akhirat."

Claudius Chen diam beberapa saat, akhirnya hanya mengatakan: "Hati-hati di jalan."

"Tuan Muda tidak perlu khawatir, ada aku dan Pengurus Wang yang menjaga, tidak akan terjadi apa-apa kepada Nenek Tua Chen." kata Pengurus He.

Claudius Chen menganggukkan kepala, lalu berdiri dari kursi, meninggalkan ruang makan dan berjalan ke lantai dua.

Di dalam ruang duduk di lantai dua, Derric Lee dan Nyonya Lee sedang menikmati teh yang dihidangkan oleh Vina, sambil memberikan anggukan kepala sebagai pujian. Setelah melihat Claudius Chen datang, mereka langsung meletakkan gelas dan berdiri dari sofa.

"Tuan Muda Chen......" Derric Lee tertawa dengan canggung, tidak ada tempat untuk meletakkan kedua tangannya.

Nyonya Lee juga ikut menyapa:"Claudius, maaf, mengganggumu sarapan."

Claudius Chen melihat mereka, dan tersenyum: "Bibi dan paman adalah senior, tidak perlu sungkan kepadaku, silahkan duduk."

Tuan dan Nyonya Lee tidak duduk, tapi dengan wajah penuh rasa bersalah berkata: "Claudius, kami datang untuk mewakili Vincent Lee meminta maaf kepadamu, kami benar-benar sangat merasa bersalah, kami juga tidak menyangka dia dapat melakukan hal itu......"

"Kelihatannya kalian sudah mengetahui kebenarannya. Claudius berjalan menuju sofa dihadapan mereka dan duduk diatas nya, lalu melihat mereka berdua dengan dingin."

Tuan dan Nyonya Lee segera menganggukkan kepala: "Kami sudah mengetahui semuanya, tapi... Claudius....dalam hal ini Vincent Lee juga sangat terpojok, Keluarga Bai yang menjerumuskannya. Bisa dikatakan dia juga merupakan korban, awalnya dia dan Josephine Bai berpacaran dengan baik, tak disangka Josephine Bai tiba-tiba menikah ke Keluarga Chen, lalu...."

"Bibi." Claudius Chen memotong perkataannya, berbicara tanpa ekspresi : "Tidak perlu menjelaskan semua ini kepadaku, yang pernah dilakukan Vincent bisa jadi aku lebih tahu dari pada anda"

"Tapi....."

"Begini" Derric Lee menyikut lengan Nyonya Lee, menghentikannya berbicara panjang lebar. "Tuan Muda Chen, beberapa hari ini Vincent Lee kami kurung di dalam rumah dan dia telah kehilangan kebebasannya, bisa jadi dia juga sangat menyesal, kami datang berharap Tuan Muda Chen dapat melepaskannya . Tuan Muda Chen tidak perlu khawatir, kami akan mengirimnya ke luar negeri, selamanya dia tidak akan menginjakkan kaki di Jakarta. Dan.... Perusahaan Lee tidak akan diwariskan kepadanya

"Tuan Muda Chen......menurut anda begini bisa kan? Apakah dapat membuat anda melepaskan amarah ini?" Derric Lee bertanya dengan hati-hati.

Jika dulu mereka meragukan cara yang digunakan Claudius Chen sangat kejam, setelah melihat akhir Keluarga Bai mereka juga tidak meragukannya lagi.

Tidak sampai satu bulan, Keluarga Bai yang cukup terkenal telah menjadi legenda Jakarta, hancur hingga tidak bersisa.

Beberapa hari ini sambil mencari tahu kebenaran, mereka juga sambil memikirkan cara untuk menghadapi situasi ini dengan takut, mereka takut Claudius Chen akan memusnahkan Keluarga Lee sama seperti Keluarga Bai.

Tapi setelah memikirkannya, mereka rasa selain pergi minta maaf, tidak ada cara lain lagi.

Melihat Claudius Chen hanya menuangkan teh dan meminumnya seteguk demi seteguk, tapi tidak mengatakan apa-apa, Nyonya Lee berlutut di atas lantai, air matanya juga ikut mengalir: "Claudius, dengan melihat muka bibi, apakah kamu bisa maafkan Vincent dan Keluarga Lee? Aku jamin mulai hari ini Vincent Lee tidak akan menganggumu lagi, juga tidak akan menambah bebanmu lagi, bibi mohon kepadamu...."

Saat baru datang dia sudah memutuskan, jika Claudius Chen tidak memaafkan mereka, dia akan berlutut disini dan tidak berdiri, berlutut hingga Claudius setuju melepaskan Keluarga Lee.

Meskipun Claudius Chen dingin dan tidak berperasaan, tapi dia sangat baik terhadap keluarganya, jadi Nyonya Lee ingin bertaruh.

Ternyata, saat dia berlutut, Claudius Chen langsung berdiri dari sofa. Tapi Claudius tidak maju untuk membantunya berdiri, malah dengan dingin menatapnya sambil berkata: "Bibi, jika dalam waktu tiga detik kamu tidak berdiri, aku jamin Keluarga Lee akan berakhir seperti Keluarga Bai."

Eksperesi wajah Nyonya Lee membeku, menatapnya dengan hampa.

Akhir seperti Keluarga Bai......!

Derric Lee langsung merespon, dia segera memapah Nyonya Lee ke atas sofa, saat kedua suami istri itu mengangkat kepala, Claudius Chen sudah berdiri dan meninggalkan ruang duduk.

"Claudius....." Nyonya Lee memanggilnya.

Derric Lee segera menghentikannya, dengan suara rendah berkata:" Masih memanggilnya, caramu ini sama sekali tidak berguna di hadapannya"

*****

Tinggal beberapa hari di Villa yang dekat dengan laut ini, selain beberapa satpam yang menjaga pintu dan seorang bibi yang memasak, Josephine Bai tidak melihat ada orang lain lagi.

Bibi yang memasak adalah orang bisu, Josephine Bai sama sekali tidak berkomunikasi dengannya, bahkan saat Josephine Bai bertanya ini dimana dia juga dia menjawab. Jadi, Josephine tidak bertanya lagi, tiap hari dia mengurung diri di dalam kamar dan berpikir sembarangan.

Rumah ini sangat asing, semua isi di dalamnya sangat asing, awalnya Josephine tidak memiliki baju untuk dikenakan, jadi dia membungkus diri dengan selimut tipis dan tinggal di dalam kamar beberapa hari.

Hingga keesokan sorenya, dia baru memiliki keberanian berjalan masuk ke ruang ganti yang ada di kamar, yang membuatnya kaget adalah, didalamnya ada banyak baju wanita.

Didalam ruang ganti penuh dengan pakaian wanita yang cantik, ada yang merah, hijau dan ungu, yang tebal dan yang tipis semuanya ada, dan ukurannya juga pas dengan tubuhnya.

Tentu saja dia tidak akan dengan narsis berpikir Claudius Chen mengurungnya disini dan akan membelikan baju bermerek sebanyak ini untukknya, terlebih sebagian besar baju ini sudah tidak memiliki label, jelas sekali baju ini sudah pernah dipakai orang lain.

Dia tidak tahu siapa yang pernah tinggal disini, juga tidak ada yang memberitahunya.

Tapi jika dipikirkan wanita di sisi Claudius Chen sangat banyak, memberikan sebuah tempat tinggal dan sebuah ruangan penuh dengan baju juga tidak mengherankan. Baju wanita lain, jika bukan dikarenakan dia tidak memiliki baju untuk dikenakan, dia pasti tidak akan menyentuhnya.

Berdiri didepan lemari, Josephine Bai melihat baju yang sangat banyak didalamnya, lalu dengan asal memilih sebuah gaun bewarna biru muda.

Gaun ini sangat simple, warnanya bersih dan menyegarkan, model baju yang selama ini disukainya. Baru mengenakan baju itu, dia langsung mendengar suara mesin mobil di lantai bawah.

Suara langkah kaki Claudius Chen sejak awal sudah terekam di kepalanya, jadi biarpun dari jauh dari lantai satu dia juga bisa tahu kalau itu adalah Claudius, Tubuhnya gemetar, merasa senang dan ketakutan.

Senang karena akhirnya Claudius Chen datang, jadi dia tidak perlu khawatir seorang diri disini, meskipun dia tahu Claudius tidak mungkin melepaskannya, tapi membuka mulut memohon kepadanya lebih baik daripada tiga hari berturut-turut tidak melihat bayangannya!

Claudius Chen muncul dengan sangat cepat dihadapannya, hanya saja ekspresi wajahnya tidak lebih baik dibandingkan saat dia membawanya pergi dari lokasi pernikahan. Sangat marah, saat dia masih dalam keadaan marah, dia sama sekali tidak akan melepaskannya.

Saat ini bahkan Josephine telah menghapus pikirannya yang ingin memohon kepada Claudius agar melepaskannya.

Tanpa sadar dia melangkah mundur satu langkah kecil dari ruang ganti dan dengan hati-hati melihatnya.

Saat Claudius Chen masuk dan melihatnya menggunakan gaun berwarna biru muda, dengan bertelanjang kaki dan berdiri di samping jendela di ruang ganti, sinar matahari pagi melewati jendela dengan samar- samar jatuh ketubuhnya, menyinarinya bagaikan peri yang sangat cantik.

Dalam kepala Claudius tiba-tiba menunjukkan sebuah gambaran, dulu juga ada gadis secantik ini, yang juga berdiri di bawah sinar matahari, mengenakan dress biru muda dengan pita kupu-kupu.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu