Istri ke-7 - Bab 43 Datang untuk meminta maaf

Setibanya di ruang tamu lantai dua, Vincent Lee dan Shella Bai duduk dengan tidak tenang, Nyonya Lee menarik lengan Josephine Bai sambil meminta bantuannya: “Claudius, Josephine, ini memang kami yang salah, aku minta tolong kalian membantu kami membujuk nenek.”

Josephine Bai mungkin tidak tahu mengapa dia begitu peduli dengan pemikiran nenek tua, namun Claudius Chen mengetahuinya.

Bukan hanya tante ini, ibunya Joshua Shen, yaitu tantenya yang lebih tua juga berpikir kalau dia tidak bisa hidup lebih dari tiga puluh tahun, juga tidak bisa menjadi pemimpin perusahaan besar Chen. Jika keluarga Chen tidak memiliki generasi selanjutnya, maka tante-tantenya yang akan menjadi pemimpin perusahaan tersebut.

Tantenya yang lebih tua, Selly, sudah memiliki kedudukan di perusahaan besar Chen, sedangkan tante ini sewaktu muda pernah ribut dengan keluarganya, selama ini tidak pernah berhubungan sama sekali. Belakangan ini dia ingin mendekati nenek dan mulai membuat kesan baik kepada nenek tua, niatnya kembali ke keluarga Chen untuk mendapatkan pembagian harta warisan.

Meskipun dia tidak peduli dengan harta warisan keluarga Chen, namun sekarang keluarga Lee telah menyebarkan identitas Claudius Chen, membuat nenek tua marah, nenek tua chen juga tidak akan dengan mudah melepaskan perusahaan besar Lee.

“Tante Cindy......” Josephine Bai tidak nyaman kemudian menarik kembali tangannya.

Dia tidak mungkin bisa membujuk nenek, tantenya terlalu memandang tinggi Josephine Bai.

“Shella, ku mohon...” Nyonya Lee tersedak: “jika kamu bisa membujuk nenek tua untuk melepaskan keluarga Lee, kamu boleh meminta apa aja dari kami, keluarga Lee akan melakukan apa aja yang kamu mau.”

Apa saja yang aku mau?

Josephine Bai sangat kaget: “sungguh apa aja boleh?”

Nyonya Lee menganggukkan kepalanya.

Josephine Bai melirik sekilas Vincent Lee dan Shella Bai yang sedang bergandengan tangan, tangan Josephine Bai menunjuk ke arah mereka: “kalau begitu aku ingin mereka batal menikah, dan tidak boleh bersama lagi seumur hidup.”

Ketika mendengarnya, semua orang terdiam.

Selain melihat tatapan kebencian mereka berdua, Josephine Bai juga melihat tatapan Claudius Chen yang tidak biasanya, dia sendiri diam terpaku atas pernyataannya tadi, kenapa dirinya sendiri tidak terkontrol dan mengatakan itu semua.

Meskipun dirinya sangat marah, sangat keberatan, tidak ingin melihat mereka sepasang menjalani hidup dengan bahagia. Namun mengatakan hal seperti itu di hadapan Claudius juga sebenarnya tidak tepat.

Dia terus menundukkan kepalanya, tidak berani melihat ke arah Claudius Chen.

Shella Bai duluan bereaksi, dia marah sehingga bangkit dari sofa, menatapnya dalam: “kamu jangan keterlaluan!”

“Selama ini yang terus-menerus menggangguku adalah kamu, sekarang yang datang kesini meminta maaf juga kamu, aku hanya sekedar menyangkal, kamu sudah tidak tahan lagi?” Josephine Bai juga bangkit dari sofa: “maaf ya, aku permisi dulu.”

Setelah selesai mengatakan permisi, dia memutar badan berjalan menuju kamar tidurnya.

Dia buru-buru permisi dikarenakan ingin menghindari tatapan Claudius Chen yang membuatnya tidak nyaman, kalau tidak segera pergi, dia takut Claudius Chen bisa mencekiknya di hadapan semua orang.

* * * * * * * * * * * * * * * * * *

Kemarin ketika pulang ke rumah, dia belum makan dan mandi, sudah dihukum di aula.

Josephine Bai tiba di kamar tidurnya langsung mengambil piyama tidurnya menuju kamar mandi, air hangat dari shower mulai mengalir ke wajahnya, kemudian dia menutup matanya terasa seperti dalam mimpi.

Claudius Chen, dia telah melihat sosok seorang Claudius Chen.

Selama ini, dia telah menerima kenyataan menikah dengan Claudius Chen yang memiliki rupa jelek dengan pasrah, namun dia tidak menyangka dibalik kenyataan ini terdapat kejutan yang besar.